Anda di halaman 1dari 10

Vol.

6 No 1, Pebruari 2022
ISSN: 2613-9553

PENGEMBANGAN INSTRUMEN KETERAMPILAN BELAJAR


DAN BERINOVASI (4C) PADA PEMBELAJARAN IPA
SISWA KELAS V SD

N.L.R.A. Dewi1, I.W. Lasmawan2, I.K. Gading3


123
Program Studi Pendidikan Dasar
Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia

e-mail: rikaapria63@mail.com1 , wayan.lasmawan@undiksha.ac.id2 ,


iketutgading@undiksha.ac.id3

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan instrumen asesmen keterampilan belajar dan
berinovasi (4C) pada mata pelajaran IPA Kelas V SD. Penelitian ini merupakan penelitian
pengembangan dengan menggunakan model ADDIE. Data yang dikumpulkan berupa data relevansi
indikator dengan variabel dan relevansi item dengan indikator serta kepraktisan instrument asesmen
keterampilan belajar dan berinovasi (4C). Data tentang relevansi indikator dengan variabel dan
relevansi item dengan indikator diperoleh dari 2 orang ahli. Data kepraktisan diperoleh dari 3 praktisi
yang berasal dari guru kelas V SD. Data dianalisis dengan formula Gregory. Hasil analisis
menunjukkan bahwa: 1) Karakteristik instrumen asesmen keterampilan belajar dan berinovasi (4C)
terlihat pada komponen, bentuk,tampilan dan materi tes yang digunakan. 2) Nilai rata-rata CV
sebesar 1 yang berarti nilai validitas sangat tinggi. 3) Nilai rata-rata kepraktisan instrument adalah
4,83 yang terkategori sangat praktis. Dengan demikian, produk yang berupa instrumen asesmen
keterampilan belajar dan berinovasi (4C) pada pembelajaran IPA kelas V SD layak digunakan.

Kata Kunci : Asesmen; Keterampilan Belajar dan Berinovasi

Abstract
This study aims to develop an instrument for assessing learning and innovation skills (4C) in
science subjects for fifth grade elementary school. This research is a development research using the
ADDIE model. The data collected is in the form of data on the relevance of indicators to variables and
the relevance of items to indicators as well as the practicality of the learning and innovation skills
assessment instrument (4C). Data on the relevance of indicators to variables and the relevance of
items to indicators were obtained from 2 experts. Practicality data were obtained from 3 practitioners
from fifth grade elementary school teachers. Data were analyzed by Gregory formula. The results of
the analysis show that: 1) The characteristics of the learning and innovation skills assessment
instrument (4C) are seen in the components, forms, appearance and test materials used. 2) The
average value of CV is 1, which means the validity value is very high. 3) The average value of the
practicality of the instrument is 4.83 which is categorized as very practical. Thus, the product in the
form of an assessment instrument for learning and innovating skills (4C) in science learning for fifth
grade elementary school is feasible to use.

Keywords : Assessment Instrumen; Learning and Innovation Skills

PENDAHULUAN dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun


Pada era globalisasi seperti saat ini, 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
pendidikan harus diselenggarakan dengan mengacu pada seperangakat rencana dan
sebaik-baiknya agar kualitas sumber daya pengaturan mengenai tujuan isi dan bahan
manusia mampu bersaing. Pendidikan pelajaran serta cara yang digunakan
erat kaitannya dengan kurikulum. sebagai pedoman penyelenggaraan
Pengertian kurikulum yang tercantum kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum yang

PENDASI: Jurnal Pendidikan Dasar Indonesia 65


Vol. 6 No 1, Pebruari 2022
ISSN: 2613-9553

diterapkan saat ini adalah Kurikulum 2013, lainnya. (3) Kreativitas dan inovasi :
yang merupakan upaya pemerintah untuk peserta didik mampu berpikir kreatif,
mengoptimalisasi standar pendidikan bekerja secara kratif. Keterampilan
nasional dalam rangka mewujudkan tujuan teknologi dan media informasi (Information
pendidikan nasional. Kurikulum 2013 ini media and technology skills) meliputi
mengadaptasi konsep pendidikan abad literasi informasi, literasi media, dan
21. Kompetensi Abad 21 menuntut dunia literasi ICT.
pendidikan mengintegrasikan kecakapan Bila konsep ini bisa dijalankan di
pengetahuan, keterampilan dan sikap sekolah-sekolah dan para siswa terbekali
serta penguasaan terhadap Teknologi dengan keutamaan-keutamaan tersebut,
Informasi dan Komunikasi (TIK). Dunia yakni komunikasi, berpikir kritis dan
pendidikan dituntut melahirkan peserta pemecahan masalah, kolaborasi serta
didik yang mampu menghadapi tantangan kreatif dan inovatif maka peserta didik
global. Tuntutan ini seiring dengan Indonesia akan mampu bersaing di abad
perkembangan pilar pendidikan yang ke-21. Salah satu alasan mengapa
dikembangkan oleh UNESCO, yaitu peserta didik perlu dibekali dengan
learning to know, learning to do, learning keterampilan abad 21 adalah dari sisi
to be, learning to live together in peace. kemasyarakatan, saat ini dan seterusnya
Ada tiga subjek inti pendidikan abad 21, siswa perlu belajar bagaimana dan
yaitu 1) Life and Career Skill, 2) Learning mengapa mereka menjadi warga negara.
and innovations skill-4Cs, 3) Information, Kedepan masalah migrasi global secara
Median and Tecknologi Skills besar-besaran, penggunaan internet,
(keterampilan hidup dan berkarir), meliputi penerbangan jarak jauh, pasar
(1) Fleksibelitas dan adaptabilitas : internasional akan saling tergantung. Hal
peserta didik memiliki kemampuan ini mengingatkan kita bahwa negara-
mengadaptasi perubahan dan fleksibel negara dan individu merupakan bagian
dalam belajar dan kegiatan dalam dari ekonomi global yang saling
kelompok. (2) Memiliki inisiatif dan dapat berhubungan dalam ekosistem, jaringan
mengatur diri sendiri : Peserta didik politik dan komunikasi global. Keterkaitan
memiliki kemampuan mengelola tujuan ini menuntut peserta didik/mahasiswa di
dan waktu, bekerja secara independen seluruh dunia untuk belajar bagaimana
dan menjadi peserta didik yang dapat berkomunikasi, berkolaborasi, dan
mengatur diri sendiri. (3) Interaksi sosial memecahkan masalah dengan orang lain.
dan antar budaya : Peserta didik memiliki Hal ini juga berarti tanpa keterampilan
kemampuan berinteraksi dan bekerja abad 21, warga tidak akan bisa
secara efektif dengan kelompok yang melaksanakan hak dan tanggung
beragam. (4) Produktivitas dan jawabnya untuk berkontribusi terhadap
akuntabilitas : Peserta didik mampu globalisasi masyarakat. Alasan-alasan
mengelola projek dan menghasilkan tersebut akan memotovasi siswa untuk
produk. (5) Kepemimpinan dan tanggung megembangkan keterampilan abad 21
jawab ; Peserta didik mampu memimpin dari perspektif yang berbeda tetapi
teman-temannya dan bertanggung jawab mereka tidak berselisih.
kepada masyarakat luas. Learning and Pada survei TIMSS tahun 2011 yang
Inovation Skill (Keterampilan Belajar and diikuti 42 negara, siswa-siswa Indonesia
Berinovasi) meliputi (1) Berpikir kritis dan menempati urutan ke-38 untuk
mengatasi masalah : peserta didik mampu Matematika dan urutan ke-40 untuk sains.
menggunakan berbagai alasan (reason) Sedangkan negara Korea Selatan
seperti induktif dan deduktif untuk menempati urutan pertama untuk bidang
berbagai situasi; menggunakan cara IPA dan Singapura di bidang Matematika.
berpikir system; membuat keputusan dan Penelitian tentang keterempilan
mengatasi masalah. (2) Komunikasi dan berkolaborasi dan berkomunikasi yang
kolaborasi : peserta didik mampu dibutuhkan untuk dunia kerja juga
berkolabrasi dengan jelas dan dilaksanakan oleh Survey of Adult Skills
berkolaborasi dengan anggota kelompok oleh OECD yang diselenggarakan di

PENDASI: Jurnal Pendidikan Dasar Indonesia 66


Vol. 6 No 1, Pebruari 2022
ISSN: 2613-9553

Jakarta pada tahun 2014 dengan subjek Jenis-jenis instrumen ada dua yaitu
penelitian orang dewasa berumur 16-65 instrumen tes dan instrumen nontes.
tahun mengungkapan bahwa penduduk Instrumen tes digunakan untuk mengukur
dewasa Jakarta mendapat skor antara pengetahuan dan hasil belajar sedangkan
326-327 dari skor maksimal 500 pada instrumen nontes digunakan untuk menilai
kemampuan numerasi yang menyoroti sikap dan kepribadian. Upaya untuk
pada aktivitas responden yang merupakan mencapai tujuan pembelajaran yang
keterampilan kolaborasi dan komunikasi maksimal salah satunya dengan
yang dibutuhkan pada dunia kerja. Skor ini meningkatkan kualitas instrumen yang
menunjukkan lefel yang masih rendah jika digunakan guru agar mampu
dibandingkan penduduk dewasa negara mengembangkan kemampuan siswa.
lain dalam survey (OECD, 2016). Hasil atau keputusan yang diambil tidak
Berdasarkan hasil survey program akan tepat jika data yang diperoleh tidak
untuk penilaian peserta didik internasional akurat. Jadi instrumen sangat berperan
(PISA) yang dilakukan oleh organisasi penting dalam meningkatkan mutu
untuk kerjasama ekonomi dan pembelajaran dan berfungsi
pembangunan (OECD) menunjukkan mengungkapkan fakta menjadi data.
bahwa nilai rata-rata peserta didik Berdasarkan hasil wawancara yang
Indonesia masih rendah dengan peringkat dilakukan bersama Ketua Gugus 8
69 dari 76 negara, seperti yang Kecamatan Mengwi dan Guru Kelas V SD
diungkapkan oleh Kemendikbud pada No. 1 Werdi Bhuwana pada 1 Maret 2021
perilisan pencapaian nilai PISA, Selasa 6 didapatkan informasi bahwa 1) Guru
Desember 2016, di Jakarta belum mengembangkan instrumen dalam
(Kemendikbud, 2016). Sementara itu proses penilaian hasil belajar di sekolah
berkaitan dengan mutu pendidikan di secara maksimal, guru hanya
Indonesia saat ini, dimana berdasarkan menggunakan soal-soal yang ada pada
hasil Survey United Nations Educational, buku penunjang. 2). Instrumen yang telah
Scientific and Cultural Organization tersedia tanpa adanya pengembangan
(UNESCO) tentang peringkat kualitas oleh guru memiliki kualitas kurang baik.
pendidikan Indonesia yang masih rendah Kualitas kurang baik instrumen karena
dibandingkan dengan negara-negara pada kemampuan berpikir Taksonomi
berkembang di Asia Pasifik, Indonesia Bloom Revisi terbatas pada C1
menempati peringkat 10 dari 14 negara, (mengetahui) dan C2 (memahami) dan C3
sedangkan untuk kualitas para guru, (mengaplikasikan). Ini terbukti dari
kualitasnya berada pada level 14 dari 14 pertanyaan yang ada pada buku siswa
negara berkembang (Sutirna, 2015). tema 8, yang contoh soalnya yaitu:
Berbagai temuan empiris yang telah “Sebutkan fungsi air bagi manusia!,
dipaparkan sebelumnya merupakan Sebutkan Fungsi air bagi hewan !
indikasi bahwa keterampilan berpikir kritis Sebutkan fungsi air bagi tumbuhan”.
dan pemecahan masalah, keterampilan Instrumen tersebut belum mampu
berkomunikasi dan berkolaborasi pada memenuhi keterampilan abad 21 sehingga
anak-anak usia sekolah dan usia pekerja siswa menjadi terbiasa mengerjakan
masih dibilang rendah. Agar dapat instrumen dengan kemampuan berpikir
melakukan pengukuran, guru memerlukan tingkat rendah.
instrumen yang valid dan berkualitas yang Instrumen keterampilan belajar dan
berfungsi untuk mengetahui berinovasi (4C) yang digunakan guru
perkembangan serta meningkatkan terbatas pada soal-soal latihan yang
kemampuan siswa. Dalam pembelajaran tersedia pada buku penunjang. Guru lebih
di sekolah perlu adanya instrumen, menekankan pada penguasaan konsep
instrumen adalah alat yang digunakan IPA sehingga tes keterampilan belajar dan
untuk memperoleh atau mengumpulkan berinovasi yang dikaji belum ada dan perlu
data dalam memecahkan masalah. Guru diadakan serta dirancang untuk
dapat menggunakan jenis instrumen yang mengembangkan keterampilan belajar dan
digunakan dalam proses pembelajaran. berinovasi (4C). Hal ini agar sesuai

PENDASI: Jurnal Pendidikan Dasar Indonesia 67


Vol. 6 No 1, Pebruari 2022
ISSN: 2613-9553

dengan tuntutan kurikulum nasional Tegeh, Jampel dan Pudjawan (2014),


tentang tagihan instrumen penilaian model ini merupakan model desain
pembelajaran. pembelajaran yang berlandaskan pada
Berdasarkan uraian dan pendekatan sistem yang efektif dan efisien
permasalahan di atas maka sangat dan prosesnya bersifat interaktif. Selain
diperlukan instrumen asesmen yang valid itu, model ini memiliki banyak peluang
dan reliabel yang mampu menilai untuk melakukan evaluasi pengembangan
keterampilan belajar dan berinovasi (4C) dalam setiap tahapnya melalui kegiatan
pada siswa SD. Oleh karena itu dilakukan revisi atau perbaikan yang bertujuan untuk
penelitian pengembangan tentang memperkecil tingkat kesalahan atau
instrument asesmen keterampilan belajar kekurangan produk yang dihasilkan pada
dan berinovasi (4C) pada siswa kelas V tahap akhir. Namun dalam penelitian ini,
SD khususnya pada mata pelajaran IPA. tahap implementasi dan evaluasi tidak
Pemilihan mata pelajaran IPA didasarkan dapat dilakukan karena pandemi Covid 19.
atas peranan IPA sebagai bekal bagi Pada instrumen asesmen
peserta didik dalam menghadapi berbagai keterampilan belajar dan berinovasi (4C)
tantangan di era global, menyiapkan terdapat empat instrumen yang terdiri
peserta didik untuk memiliki kompetensi instrumen keterampilan berpikir kritis dan
yang baik dan melek sains serta teknologi, instrumen keterampilan berpikir kreatif
mampu berpikir logis, kritis, kreatif, berupa instrumen tes dalam bentuk
berargumentasi secara benar, dapat uraian. Sedangkan instrumen
berkomunikasi serta berkolaborasi dengan keterampilan berkomunikasi dan
baik. Selain itu pembelajaran IPA terjadi instrumen keterampilan berkolaborasi
apabila peserta didik terlibat secara aktif berupa instrumen non tes dalam bentuk
dalam menggunakan proses mentalnya lembar observasi.
agar peserta didik memperoleh Subyek uji coba dalam penelitian ini
pengalamannya, sehingga memungkinkan adalah 2 orang Ahli dan 3 orang praktisi
peserta didik menemukan beberapa yang merupakan guru kelas V SD, untuk
konsep atau prinsip tersebut. Harapannya memvalidasi instrument penelitian,
dengan hasil asesmen nantinya dapat validitas isi dan kepratisan instrument
digunakan sebagai dasar dalam asesmen keterampilan belajar dan
pengambilan berbagai keputusan tentang berinovasi (4C).
peserta didik, proses pembelajaran, Arikunto (2015) mengatakan bahwa
kurikulum dan kebijakan pendidikan serta tes dikatakan valid jiksa tes tersebut
sebagai uapaya membangun pendidikan mengukur apa yang akan diukur.Uji
bermutu dan bermakna, hasil penilaian validitas yang dilakukan dalam penelitian
menjadi dasar dalam perumusan ini mencakup uji validitas isi. Pertama,
kebijakan pembangunan dan perbaikan dilakukan uji validasi terhadap butir
mutu pendidikan dan tujuan penelitian. instrumen yang dibuat apakah sudah
relevan atau tidak. Dua orang ahli
METODE dilibatkan dalam uji ini. Hasilnya dianalisis
Jenis penelitian ini adalah penelitian dengan formula Gregory.
pengembangan, karena yang menjadi
fokus dalam penelitian ini adalah CV = (1)
pengembangan Instrumen Asesmen
Keterampilan Belajar dan Berinovasi (4C) (Gregory, 2000)
pada pembelajaran IPA Siswa Kelas V
Keterangan :
SD.
Model pengembangan yang CV : Validitas isi (content validity)
digunakan peneliti dalam penelitian ini A : banyaknya item yang menurut
adalah model ADDIE karena penelitian kedua pakar tidak relevan
pengembangan model ADDIE lebih efektif,
dinamis, serta mendukung kinerja program
itu sendiri (Warsita, 2011). Menurut

PENDASI: Jurnal Pendidikan Dasar Indonesia 68


Vol. 6 No 1, Pebruari 2022
ISSN: 2613-9553

B : banyaknya item yang dianggap Tabel 2. Kriteria Validitas Produk


tidak relevan oleh pakar I dan tidak Skor Kriteria
relevan oleh pakar II 4,20≤𝑋≤5,00 Sangat Baik
C : banyaknya item yang dianggap 3,40≤𝑋<4,20 Baik
tidak relevan oleh pakar I dan 2,60≤𝑋<3,40 Cukup Baik
relevan oleh pakar II 1,80≤𝑋<2,60 Tidak Baik
D : banyaknya item yang dianggap 1,00≤𝑋<1,80 Sangat Tidak Baik
relevan oleh kedua pakar (Arikunto, 2006)

Untuk kriteria tingkat validitas isi Setelah instrument dinyatakan valid,


instrumen yang digunakan untuk menilai dilanjutkan dengan analisis kepraktisan
instrument asesmen keterampilan belajar produk yang melibatkan tiga orang
dan berinovasi (4C) dapat dilihat pada praktisi. Praktisi yang dimaksud adalah
Tabel 1 berikut ini. guru kelas V SD yang menggunakan
produk ini. Instrumen untuk menilai
kepraktisan yang dibuat diuji validitas
Tabel 1. Kriteria Validitas Butir
isinya terlebih dahulu. Uji validitasnya
Koefisien Validitas Tingkat Validitas menggunakan formula Gregory seperti
0,81 – 1,00 Sangat Tinggi yang dijelaskan sebelumnya. Setelah
0,61 – 0,80 Tinggi terbukti valid maka dilakukan uji
0,41 – 0,60 Cukup kepraktisan. Formula yang digunakan
0,21 – 0,40 Rendah adalah sebagai berikut.
0,00 – 0,20 Sangat Rendah
(3)
Setelah instrumen dinyatakan valid
maka dilanjutkan dengan menguji validitas Keterangan:
produk berupa instrument asesmen R : skor rata-rata yang diperoleh
keterampilan belajar dan berinovasi (4C) masing-masing ahli
dengan instrumen yang sudah valid Σx : Jumlah skor akhir yang
sebelumnya. Ada dua ahli yang dilibatkan diperoleh
dalam penelitian ini. Hasil dari kedua ahli N : Banyaknya item
kemudian dihitung rata-ratanya. Formula
yang digunakan adalah sebagai berikut. Hasil hitung selanjutnya dikonfirmasi
ke tabel klasifikasi sebagai berikut.
(2)
Tabel 3. Kriteria Kepraktisan Produk
Keterangan: Skor Kriteria
4,20≤𝑋≤5,00 Sangat Praktis
R : skor rata-rata yang diperoleh 3,40≤𝑋<4,20 Praktis
masing-masing ahli 2,60≤𝑋<3,40 Cukup Praktis
Σx : Jumlah skor akhir yang 1,80≤𝑋<2,60 Tidak Praktis
diperoleh 1,00≤𝑋<1,80 Sangat Tidak
N : Banyaknya item Praktis
(Arikunto, 2006)
Nilai rata-rata yang didapat
kemudian dikonfirmasi ke tabel kriteria HASIL DAN PEMBAHASAN
skala 5 atau penilaian acuan patokan. Hasil pengembangan ini di fokuskan
Kriterianya dapat disajikan sebagai pada pengembangan instrumen asesmen
berikut. keterampilan belajar dan berinovasi (4C)
pada pembelajaran IPA kelas V SD
semester II Tema 8 (Lingkungan Sahabat
Kita) KD 3.8 menganalisis siklus air dan

PENDASI: Jurnal Pendidikan Dasar Indonesia 69


Vol. 6 No 1, Pebruari 2022
ISSN: 2613-9553

dampaknya pada peristiwa di bumi dan mencakup KD, indikator, tingkat kognitif
kelangsungan hidup makhluk hidup. dan butir soalnya. b) pemilihan format.
Instrumen ini memiliki karakteristik, Format yang dimaksud adalah format tes.
diantaranya 1) komponen, 2) bentuk tes, Untuk instrument asesmen kemampuan
3) tampilan soal, 4) materi. Instrumen berpikir kritis dan berpikir kreatif bentuk
yang dikembangkan memiliki beberapa tes yang dipilih adalah essay. Dalam soal
komponen yaitu sampul, petunjuk essay ini, siswa diberikan stimulus terlebih
pengerjaan soal, identitas siswa, soal-soal dahulu untuk masing-masing soal.
dan pedoman penskoran. Sedangkan untuk instrumen keterampilan
Tampilan soal dibuat sesuai dengan berkolaborasi dan berkomunikasi
karakteristik anak SD. Setiap soal menggunakan teknik non tes yaitu berupa
dilengkapi dengan gambar narasi. lembar observasi. Pada instrument
Sedangkan tampilan instrumen dalam keterampilan berkolaborasi dan
bentuk lembar observasi dilengkapi berkomunikasi, siswa juga diberikan
dengan lembar kerja kelompok yang stimulus terlebih dahulu berupa lembar
sudah disusun secara sistematis untuk kerja kelompok, selanjutnya guru akan
mengkondisikan siswa agar guru dapat mengamati siswa sesai dengan petunjuk
mengamati tingkah laku siswa sesuai pada instrumen yang telah dibuat. c)
dengan pernyataan dan ketentuan yang perancangan awal. Tahap ini adalah tahap
ada pada instrumen yang digunakan. pengembangan butir soal sesuai dengan
Soal-soal yang dibuat mencakup indikator, tingkat kognitif dan format soal.
Kompetensi Dasar yang ada pada Perencanaan awal ini menghasilkan draft
kurikulum 2013. Materi soal mencakup instrumen asesmen keterampilan belajar
pembelajaran IPA siswa kelas V SD. dan berinovasi (4C) pada pembelajaran
Selanjtnya, model pengembangan yang IPA siswa kelas V SD.
digunakan adalah model ADDIE dengan Ketiga,Development(Pengembangan
uraian sebagai berikut. ). Tahap pengembangan dilakukan
Pertama, Analysis (analisis).Pada dengan menguji draft soal-soal yang
tahap analisis dilakukan analisis terhadap sudah dibuat sebelumnya. Tujuannya
kebutuhan kurikulum. Ini mencakup tema, adalah untuk memperoleh masukan dari
subtema, materi dan indikator. Hal para ahli tentang validitas isi instrumen
pertama yang dilakukan adalah menelaah asesmen keterampilan belajar dan
silabus kelas V untuk mengetahui berinovasi (4C). Ahli yang ditunjuk berasal
kompetensi dasar dan tema yang dari akademisi yang ahli dibidang sistem
diangkat. Berdasarkan wawancara dengan penilaian. Dalam pengujian validitas isi
guru, salah satu tema yang belum memiliki para ahli kualitas instrument penilaian
instrumen asesmen keterampilan belajar yang dikembangkan dari 3 dimensi, yaitu:
dan berinovasi (4C) adalah Tema 8 materi, bahasa dan konstruksi. Hasil dari
(Lingkungan Sahabat Kita). tema ini dibagi validasi ini digunakan sebagai bahan
menjadi 3 subtema, yaitu : 1) manusia dan perbaikan untuk kesempurnaan instrument
lingkungan, 2) perubahan lingkungan dan asesmen keterampilan belajar dan
3) usaha pelestarian lingkungan. Setelah berinovasi (4C) yang dikembangkan. Hasil
tema dan subtema ditetapkan maka pengujian dari para ahli dapat dijelaskan
selanjutnya dilakukan pemetaan sebagai berikut. Ahli 1 menilai tidak ada
kompetensi dasar. Dari kompetensi dasar permasalahan dengan produk yang
ini selanjutnya dioperasionalkan menjadi dikembangkan. Dari segi materi, butir-butir
indikator-indikator. soal sudah sesuai dengan Kompetensi
Kedua, Design (Desain). Pada tahap Dasar yang ditetapkan dalam Kurikulum
ini ada tiga hal yang dilakukan peneliti 2013 revisi 2017. Butir soal sudah
yaitu : a) penyusunan tes. Sebelum tes mengacu pada indikator dan dimensi dari
disusun maka terlebih dahulu disusun kisi- keterampilan belajar dan berinovasi (4C).
kisi instrumen asesmen keterampilan Penggunaan gambar-gambar sebagai
belajar dan berinovasi (4C) pada stimulus soal sudah sesuai dengan
pembelajara IPA kelas V SD. Kisi-kisi ini karakteristik peserta didik. Hal ini

PENDASI: Jurnal Pendidikan Dasar Indonesia 70


Vol. 6 No 1, Pebruari 2022
ISSN: 2613-9553

membuat soal menjadi menarik bagi terhadap tes yang mencakup materi,
siswa. bahasa dan konstruksi. Hasil dari kedua
Dari segi bahasa, hasil penilaian ahli ahli kemudian dianalisis untuk dicari rata-
menunjukan bahwa instrumen penilaian ratanya dan ditransformasi ke tabel kriteria
sudah menggunakan bahasa yang yang telah ditentukan. Diketahui validitas
sederhana dan jelas. Ini membuat soal instrumen sebesar 4,87 dengan kategori
dapat mudah dipahami oleh siswa sekolah sangat baik.
dasar. Dari segi konstruksi, petunjuk soal Hasil Uji Validitas Isi Tes
juga sudah jelas. Selain itu, instrumen Kemampuan Berpikir Kreatif. Berdasarkan
yang dikembangkan juga sudah dilengkapi perhitungan hasil analisis expert, pada
rubrik penilaian sehingga memudahkan instrumen kemampuan berpikir kreatif
guru menilai jawaban siswa. Ahli 2 menilai terdapat 10 butir soal dalam kategori valid,
instrumen asesmen keterampilan belajar sehingga layak digunakan sebagai
dan berinovasi (4C) yang dikembangkan instrumen kemampuan berpikir kreatif.
sudah baik. Butir soal sudah sesuai Diketahui nilai validitas isi tes keterampilan
dengan Kompetensi Dasar dan indikator berpikir kreatif memiliki nilai validitas isi 1
yang dikembangkan. yang terkategori sangat tinggi. Dengan
Selanjutnya dilakukan pengujian demikian dapat disimpulkan bahwa semua
validitas isi instrumen asesmen butir soal relevan dengan indikator yang
keterampilan belajar dan berinovasi (4C) dikembangkan. Setelah semua butir
diawali dengan pengujian validitas isi dinyatakan valid dari segi isi maka
lembar penilaian. Penilaian dilakukan oleh selanjutnya dilakukan analisis validasi
ahli, Prof. Dr. I Wayan Lasmawan, M.Pd terhadap tes yang mencakup materi,
dan Dr. I Ketut Gading, M.Psi. Hasil dari bahasa dan konstruksi. Hasil dari kedua
kedua ahli selanjutnya dianalisis dengan ahli kemudian dianalisis untuk dicari rata-
menggunakan Formula Gregory. Hasil ratanya dan ditransformasi ke tabel kriteria
perhitungan didapat nilai conten validity yang telah ditentukan. Diketahui nilai
(validitas isi) masing –masing lembar validitas instrumen sebesar 4,78 dengan
penilaian adalah 1. Hal tersebut berarti kategori sangat baik.
nilai validitas isi lembar penilaian Hasil Uji Validitas Isi Tes
terkategori sangat tinggi. Ini berarti kedua Keterampilan Berkomunikasi. Berdasarkan
ahli menilai semua butir dalam lembar perhitungan hasil analisis expert, pada
penilaian relevan. Setelah instrumen instrumen kemampuan berpikir kritis
dinyatakan valid dari segi isi, maka terdapat 19 butir pernyataan dalam
dilanjutkan dengan menguji validitas isi kategori valid, sehingga layak digunakan
dengan mencocokan kesesuaian butir dan sebagai instrumen keterampilan
indikator. Hasilnya dapat disajikan sebagai berkomunikasi. Berdasarkan analisis
berikut. tersebut maka validitas isi tes
Hasil Uji Validitas Isi Tes keterampilan berkomunikasi memiliki nilai
Kemampuan Berpikir Kritis. Berdasarkan validitas isi 1 yang terkategori sangat
perhitungan hasil analisis expert, pada tinggi. Dengan demikian dapat
instrumen kemampuan berpikir kritis disimpulkan bahwa semua butir soal
terdapat 25 butir soal dalam kategori valid, relevan dengan indikator yang
sehingga layak digunakan sebagai dikembangkan. Setelah semua butir
instrumen kemampuan berpikir kritis. dinyatakan valid dari segi isi maka
Diketahui nilai CV masing-masing butir tes selanjutnya dilakukan analisis validasi
bernilai 1. Dimana nilai ini terkategori terhadap tes yang mencakup materi,
sangat tinggi atau validitas isinya bahasa dan konstruksi. Hasil dari kedua
terkategori sangat tinggi. Dengan ahli kemudian dianalisis untuk dicari rata-
demikian dapat disimpulkan bahwa semua ratanya dan ditransformasi ke tabel kriteria
butir soal relevan dengan indikator yang yang telah ditentukan. Hasil hitung
dikembangkan. Setelah semua butir validitas instrumen diketahui sebesar 4,83
dinyatakan valid dari segi isi maka dengan kategori sangat baik.
selanjutnya dilakukan analisis validasi

PENDASI: Jurnal Pendidikan Dasar Indonesia 71


Vol. 6 No 1, Pebruari 2022
ISSN: 2613-9553

Berdasarkan penjelasan tersebut sebesar 4,83 dengan kategori sangat baik.


maka instrumen asesmen keterampilan (4) Instrument keterampilan berkolaborasi
belajar dan berinovasi (4C) pada memiliki rata-rata validitas instrumen
pembelajaran IPA siswa kelas V SD sebesar 4,87 dengan kategori sangat baik.
terkategori valid. Dengan demikian, Ini berarti instrumen penilaian yang
menurut Ahmad, dkk (2018) instrumen ini dikembangkan sudah memenuhi syarat
sudah layak digunakan. Instrumen ini yang ditetapkan oleh Permendikbud
selanjutnya dapat digunakan dalam Nomor 8 Tahun 2016.
pembelajaran di sekolah untuk menilai Setelah instrument dinyatakan valid,
keterampilan belajar dan berinovasi (4C) selanjutnya instrument asesmen
pada pembelajaran IPA siswa kelas V SD keterampilan belajar dan binovasi (4C) di
khususnya tema 8 Lingkungan Sahabat uji tingkat kepraktisannya. Sama seperti uji
Kita KD 3.8 Menganalisis siklus air dan validitas, uji kepraktisan diawali dengan
dampaknya pada peristiwa di bumi serta menguji validitas isi kuesioner kepraktisan.
kelangsungan makhluk hidup. Ada 2 ahli yang dilibatkan untuk menilai
Hasil Uji Validitas Isi Tes instrument penilaian kepraktisan yaitu
Keterampilan Berkolaborasi. Berdasarkan Prof. Dr. I Wayan Lasmawan, M.Pd dan
perhitungan hasil analisis expert, pada Dr. I Ketut Gading, M.Psi. Hasil dari kedua
instrumen kemampuan berpikir kritis ahli kemudian dianalisis dengan
terdapat 17 butir pernyataan dalam menggunakan formula Gregory. Hasil
kategori valid, sehingga layak digunakan perhitungan menunjukan nilai conten
sebagai instrumen keterampilan validity (validitas isi) sebesar 1. Ini berarti
berkolaborasi. Berdasarkan analisis semua butir sudah valid. Selanjutnya tiga
tersebut maka validitas isi tes guru selaku praktisi diminta untuk menilai
keterampilan berkolaborasi memiliki nilai kepraktisan instrumen asesmen
validitas isi 1 yang terkategori sangat keterampilan belajar dan berinovasi (4C) .
tinggi. Dengan demikian dapat Nilai masing-masing dimensi kemudian
disimpulkan bahwa semua butir soal dicari rata-ratanya dan dicocokkan dengan
relevan dengan indikator yang tabel kriteria yang telah ditetapkan. dapat
dikembangkan. Setelah semua butir diketahui bahwa nilai rata-rata aspek
dinyatakan valid dari segi isi maka kemudahan sebesar 4,83 dengan kategori
selanjutnya dilakukan analisis validasi sangat praktis, nilai rata-rata aspek
terhadap tes yang mencakup materi, kegunaan sebesar 4,93 dengan kategori
bahasa dan konstruksi. Hasil dari kedua sangat praktis dan nilai rata-rata aspek
ahli kemudian dianalisis untuk dicari rata- daya tarik sebesar 4,72 dengan kategori
ratanya dan ditransformasi ke tabel kriteria sangat praktis.Dengan demikian,
yang telah ditentukan. Dapat diketahui instrumen asesmen keterampilan belajar
validitas instrumen sebesar 4,87 dengan dan berinovasi (4C) pada pembelajaran
kategori sangat baik. IPA kelas V SD terkategori praktis atau
Setelah instrumen penilaian layak digunakan.
dinyatakan valid dari segi isi, selanjutnya Hasil penelitian ini sejalan dengan
dilihat validitas dari segi materi, bahasa penelitian Irmayati & Rochmiyati (2017).
dan konstruksi. Berdasarkan hasil analisis Hasil penelitian menunjukan bahwa
terhadap instrumen asesmen keterampilan instrumen penilaian keterampilan kreatif
belajar dan berinovasi (4C) dapat dalam pembelajaran tematik terpadu yang
dijabarkan sebagai berikut . (1) Instrument dikembangkan terbukti valid dan reliabel.
kemampuan berpikir kritis memiliki rata- Selanjutnya, hasil ujicoba lapangan
rata validitas instrumen sebesar 4,87 menunjukan instrumen yang
dengan kategori sangat baik. (2) dikembangkan mampu mengembangkan
Instrumen kemampuan berpikir kreatif dan meningkatkan keterampilan kreatif
memiliki rata-rata validitas instrumen siswa dalam pembelajaran tematik
sebesar 4,78 dengan kategori sangat baik. terpadu. Siswa menjadi lebih beranai
(3) Instrument keterampilan berkomunikasi berekspresi dan membuat mereka dapat
memiliki rata-rata validitas instrumen menunjukan kreatifitasnya.

PENDASI: Jurnal Pendidikan Dasar Indonesia 72


Vol. 6 No 1, Pebruari 2022
ISSN: 2613-9553

Hasil penelitian lain terkait asesmen sebagai berikut. 1) Kepada siswa.


untuk kreativitas dilakukan oleh Haryanti & Siswa disarankan untuk mengerjakan
Saputra (2019). Penelitian ini berhasil soal-soal dalam instrumen penilaian yang
mengembangkan penilaian berpikir kreatif dikembangkan dengan serius. Jika
pada pendidikan abad 21. Langkah- mengalami kesulitan dapat bertanya
langkah dalam pengembangkan instrumen kepada guru. Hal ini perlu dilakukan agar
diantaranya 1. menentukan standar, 2. didapat hasil pengukuran keterampilan
menentukan kontruk, 3. menentukan tugas belajar dan berinovasi siswa secara
auntentik yang dilakukan siswa, 4. akurat. 2) Kepada guru. Guru
mengembangkan kriteria penilaian, 5. disarankan untuk lebih banyak
membuat rubric penilaian. Dengan memberikan latihan soal yang berorientasi
langkah-langkah tersebut dihasilkan pada keterampilan belajar dan berinovasi.
instrumen yang valid, reliabel dan efektif Instrumen yang dikembangkan dapat
sehingga mampu meningkatkan kreativitas dijadikan instrumen penilaian alternatif
siswa. untuk latihan soal IPA pada tema
“Lingkungan Sahabat Kita”. 3)Kepada
PENUTUP peneliti lain. Peneliti lain dapat
Berdasarkan pada hasil penelitian melanjutkan penelitian ini dengan
dan pembahasan yang telah dikemukakan melakukan tahap implementasi dan
sebelumnya, maka dapat disimpulkan evaluasi untuk instrumen yang
beberapa hal sebagai berikut. 1) dikembangkan.
Karakteristik instrumen asesmen
keterampilan belajar dan berinovasi DAFTAR RUJUKAN
terlihat pada komponen, bentuk, tampilan Arikunto, S. (2006). Prosedur penelitian:
dan materi tes yang digunakan. 2) Suatu pendekatan praktik. Rineka
Instrumen asesmen keterampilan belajar Cipta.
dan berinovasi (4C) pada pembelajaran
IPA kelas V SD terkategori valid. Dari segi Arikunto, S. (2015). Dasar-dasar evaluasi
validitas isi materi, didapat nilai CV pendidikan (2nd ed.). PT Bumi
sebesar 1 yang terkategori sangat tinggi. Aksara.
Selanjutnya dilihat validitas dari segi Gregory, R. J. (2000). Psychological
materi, bahasa dan konstruksi dijabarkan Testing: History, Principles, and
sebagai berikut . (1) Instrument
Applications. Allyn and Bacon.
kemampuan berpikir kritis memiliki rata-
rata validitas instrumen sebesar 4,87 Haryanti, Y. D., & Saputra, D. S. (2019).
dengan kategori sangat baik. (2) Instrumen Penilaian Berpikir Kreatif
Instrumen kemampuan berpikir kreatif Pada Pendidikan Abad 21. Jurnal
memiliki rata-rata validitas instrumen Cakrawala Pendas, 5(2).
sebesar 4,78 dengan kategori sangat baik.
(3) Instrument keterampilan berkomunikasi Irmayati, I., & Rochmiyati, R. (2017).
memiliki rata-rata validitas instrumen Pengembangan Instrumen Penilaian
sebesar 4,83 dengan kategori sangat baik. Keterampilan Kreatif dalam
(4) Instrument keterampilan berkolaborasi Pembelajaran Tematik Terpadu
memiliki rata-rata validitas instrumen Dengan Pendekatan PBL. Jurnal
sebesar 4,87 dengan kategori sangat baik. Pedagogi, 6(8).
Ini berarti instrumen penilaian yang
dikembangkan sudah terkategori sangat Kemendikbud. (2016). Peringkat dan
valid. 3) Untuk uji kepraktisan instrumen Capaian PISA Indonesia Mengalami
dapat diketahui nilai rata-rata dari guru Peningkatan.
sebesar 4,83 dengan kategori sangat https://www.kemdikbud.go.id/main/bl
praktis. Dengan demikian, instrumen og/2016/12/peringkat-dan-capaian-
penilaian layak digunakan. pisa-indonesia-mengalami-
Berdasarkan simpulan yang peningkatan
dikemukakan tersebut, saran peneliti yaitu

PENDASI: Jurnal Pendidikan Dasar Indonesia 73


Vol. 6 No 1, Pebruari 2022
ISSN: 2613-9553

OECD. (2016). PISA 2015 Assessment


and Analytical Framework: Science,
Reading, Mathematic and Financial
Literacy.
Sutirna. (2015). Landasan Pendidikan
Teori dan Praktek. Refika Aditama.
Tegeh, M., Jampel, N., & Pudjawan, K.
(2014). Model Penelitian
Pengembangan. Graha Ilmu.
Warsita, B. (2011). Pendidikan Jarak
Jauh. PT Remaja Rosdakarya.

PENDASI: Jurnal Pendidikan Dasar Indonesia 74

Anda mungkin juga menyukai