Anda di halaman 1dari 10

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVEY LEARNING

BERBANTUAN MEDIA GAMBAR GUNA MENINGKATKAN HASIL


PEMBELAJARAN PKn”

MAKALAH

Dibuat Untuk Memenuhi Tugas 3 Matakuliah Teknik Penulisan Karya Ilmiah


Dengan Topik Pendidikan di SD

Disusun Oleh :

Indah Lestari

NIM. 85583 8583

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TERBUKA,

MEDAN

2023.2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan di SD merupakan jenjang dasar bagi peserta didik dalam menempuh


pendidikan di Indonesia. Pada Pendidikan di SD, siswa akan melangkah untuk mulai
mengenal ilmu pengetahuan dan cara bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya.
Pendidikan di SD memiliki peran yang besar sebagai pondasi atau dasar ilmu pengetahuan
dan dasar penciptaan karakter yang digunakan sebagai modal untuk melanjutkan
pendidikan ke jenjang selanjutnya.

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka otomatis


pola pikir masyarakat berkembang dalam berbagai aspek. Hal ini tentunya berpengaruh
dalam dunia pendidikan yang menuntut adanya inovasi baru dalam menimbulkan
perubahan yang berbeda dari sebelumnya. Oleh sebab itu di Indonesia PKn merupakan
salah satu mata pelajaran yang diajarkan pada tingkat pendidikan di SD, pembelajaran PKn
mengarah pada pembentukan warganegara yang memahami dan mampu melaksanakan
hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil
dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945 ((Permendiknas No. 22
Tahun 2006 tentang standar isi).

Susanto (2013:225) menyatakan bahwa “pendidikan kewarganegaraan (PKn)


adalah mata pelajaran yang digunakan sebagai wahana untuk mengembangkan dan
melestarikan nilai luhur moral yang berakar pada budaya bangsa Indonesia”. Nilai luhur
dan moral ini diharapkan dapat diwujudkan dalam bentuk perilaku kehidupan siswa sehari-
hari, baik sebagai individu maupun anggota masyarakat.

Berdasarkan observasi yang dilakukan pada siswa kelas V di SDN 16 Sisumut


Kecamatan Kotapinang Kabupaten Labuhanbatu Selatan, ditemukan bahwa pembelajaran
yang dilakukan masih menggunakan model pembelajaran konvesional seperti
menggunakan metode ceramah, membaca buku teks dan menegerjakan LKS. Hal ini
tentunya sangat berpengaruh sehingga membuat siswa belajar secara individualistik, tidak
aktif dan membuat berkurangnya partisipasi siswa selama pembelajaran, dimana siswa
sebatas mendengar penjelasan guru atau menulis apa yang diperintah guru, serta kurang
terlibat secara aktif dan interaktif pada pembelajaran, akhirnya siswa pun sering terlihat
kurang aktif selama pembelajaran, mereka terlihat ramai sendiri atau bahkan melamun.
Berdasarkan observasi terkait RPP yang digunakan guru, penulis menemukan
beberapa kekurangan, antara lain : 1) Tahap pembelajaran yang disusun tidak memusatkan
siswa untuk berfikir secara kreatif dan kritis, 2) Tahapan pembelajaran masih dominan
kegiatan siswa secara individualistik, 3) Penilaian yang digunakan hanya untuk mengukur
ranah kognitif, 4) Belum ada lembar observasi untuk mengukur ranah afektif dan
psikomotrik siswa.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Guru kelas, ditemukan bahwa metode


pembelajaran yang dilakukan adalah tanya jawab, ceramah dan penugasan. Penerapan
strategi atau model inovatif jarang dilakukan. Ranah penilaian yang diukur sebatas ranah
kognitif saja melalui ulangan harian, UTS dan UAS.

B. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan konsep dasar dalam menentukan hasil dari
sasaran yang akan diteliti dan menetapkan cara dalam menyelesaikannya, berikut
penjabaran tujuan dari penelitian ini yaitu :
1. Tujuan Umum
Berdasarkan tujuan peneliti yang sebelumnya maka dirumuskan tujuan khusus
hasil dari penggunaan model Discovery Learning pada siswa kelas V SDN 16
Sisumut, yaitu sebagai berikut:
1) Untuk mengetahui pelaksanaan dengan menggunakan model Discovery Learning
dengan media gambar untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran
PKN pada kompetensi dasar “pentingnya keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia” (NKRI). 2) Melalui model Discovery Learning dengan media gambar
dapat meningkatkan keaktifan siswa pada saat pembelajaran PKN di SDN 16
Sisumut Kecamatan Kotapinang Kabupaten Labuhanbatu Selatan.
2. Tujuan Khusus
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keaktifan siswa pada pembelajaran
PKN melalui model Discovery Learning menggunakan media gambar pada siswa
SDN 16 Sisumut Kecamatan Kotapinang Kabupaten Labuhanbatu Selatan.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan di atas dan untuk lebih terarah
didalam merumuskan masalah, maka permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan
sebagai berikut: “Apakah Penggunaan Model Discovery Learning dengan media gambar
ini dapat meningkatkan keaktifan siswa kelas V SDN 16 Sisumut pada Kompetensi Dasar
Mengidentifikasi “Pentingnya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)”.
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka secara khusus
pertanyaan dalam penilitian ini difokuskan pada bentuk-bentuk pertanyaan berikut ini:

a. Bagaimanakah pelaksanaan penerapan model Discovery Learning untuk


meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran Pkn dikelas V SDN 16 Siumut
Kecamatan Kotapinang Kabupaten Labuhanbatu Selatan?

b. Apakah melalui Model Discovery Learning dengan media gambar dapat


meningkatkan keaktifan siswa pembelajaran Pkn dikelas V SDN 16 Siumut
Kecamatan Kotapinang Kabupaten Labuhanbatu Selatan?

c. Pemecahan Masalah, Berdasarkan rumusan masalah peneliti memilih model


Discovery Learning dengan media gambar untuk memecahkan permasalahan pada
meningkatkan keaktifan siswa. Adapun gambaran umum langkah-langkah model
Discovery Learning dengan media gambar pada penelitian ini sebagai berikut: a)
Pendidik menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai. b) Menyajikan materi
sebagai pengantar. c) Pendidik mengajukan pemecahan masalah kepada peserta
didik melalui pertanyaan dan mengidentifikasi masalah tersebut dengan membaca
sumber atau referensi yang digunakan untuk memecahkan masalah tersebut.
d)Pendidik meminta peserta didik untuk membentuk kelompok dan melakukan
diskusi untuk mencari solusi didalam memecahkan suatu permasalahan yang
disajikan oleh pendidik sebelumnya. e) Peserta didik mempersentasikan hasil hasil
diskusi didepan kelas. f) Kesimpulan / rangkuman.

D. Batasan Masalah
Berdasarkan masalah - masalah yang ditemukan, maka agar penelitian ini lebih
terarah dan tidak menyimpang dari pokok masalah yang diangkat,maka batasan masalah
yang ditetapkan adalah :
a. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan adalah pembelajaran yang dilakukan
dengan model Discovery Learning dengan menggunakan media gambar.
b. Subjek yang diteliti adalah siswa-siswi kelas V SDN 16 Sisumut.
c. Kompentensi dasar yang akan diberikan adalah mengidentifikasi “pentingnya
keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia” (NKRI).
BAB II
PEMBAHASAN

A. Metode
Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas.
Penelitian Tindakan Kelas diartikan sebagai proses untuk pengkajian permasalahan yang
terjadi dalam pembelajaran dikelas V SD Negeri 16 Sisumut, melalui refleksi diri dalam
upaya untuk memecahkan masalah tersebut dengan cara melakukan berbagai tindakan yang
terencana dalam situasi nyata serta menganalisis setiap pengaruh dari perlakuan tersebut.
Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 16 Sisumut semester I Tahun Pelajaran
2023/2024. Subjek penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri 16 Sisumut Tahun Pelajaran
2023/2024 sebanyak 20 orang yakni 13 orang siswa laki-laki dan 7 orang siswa perempuan.
Penelitian ini dilaksanakan dalam 1 siklus, dilaksanakan 2 kali pertemuan yakni 1 kali
pertemuan untuk pelaksanaan pembelajaran dan satu pertemuan untuk pelaksanaan tes
akhir siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan,
observasi dan refleksi. Pada tahap perencanaan, kegiatan yang dilakukan adalah:
1) Menganalisis kurikulum
untuk mengetahui kompetensi dasar dan indikator pada muatan PKn yang akan
disampaikan kepada siswa.
2) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang menerapkan model
pembelajaran Discovery Learning berbantuan media Gambar yang disesuaikan
dengan pokok bahasan, menyiapkan bahan ajar serta menyiapkan lembar kerja
peserta didik (LKPD).
3) Membuat media pembelajaran berupa media Gambar untuk mendukung
pembelajaran.
4) Membuat instrumen penelitian tes hasil belajar yang berbentuk tes pilihan ganda
sebanyak 5 butir soal diakhir siklus.
Pada tahap tindakan, dilaksanakan pembelajaran berdasarkan rencana
pembelajaran yang telah disusun . Pada tahap perencanaan dengan menerapkan model
pembelajaran Discovery Learning.
Selama pelaksanaan tindakan penelitian, siswa difasilitasi untuk aktif mengikuti
pembelajaran sesuai dengan skenario atau langkah-langkah / sintak model pembelajaran
Discovery yaitu ; sintaks Stimulation (Pemberian Rangsang), Problem Statement
(Pernyataan atau Identifikasi Masalah), Data Collection (Pengumpulan Data), Data
Processing (Pengolahan Data), Verification (Pembuktian), Generalization (menarik
kesimpulan atau generalisasi). Pada tahap observasi, kegiatan yang dilaksanakan adalah
mengamati segala fenomena yang terjadi selama proses tindakan serta kendala-kendala
yang dialami dalam penerapan model pembelajaran Discovery Learning berbantuan media
Gambar. Selain itu dilakukan juga kegiatan dokumentasi terhadap hal-hal penting yang
terjadi selama proses pembelajaran. Kendala-kendala atau kejadian penting saat
berlangsungnya proses pembelajaran juga dicatat. Pada akhir siklus, dilakukan tes tertulis
berbentuk pilihan ganda untuk melihat peningkatan kemampuan siswa berkaiatan dengan
materi yang telah disajikan melalui penerapan model pembelajaran Discovery Learning.
Hasil yang didapat dalam tahap observasi dikumpulkan serta dianalisis.
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah menganalisis, memaknai, menjelaskan, dan
menyimpulkan data yang diperoleh dari hasil observasi, catatan, dan hasil tes yang telah
diberikan kepada siswa. Hasil dari kegiatan ini berupa informasi yang digunakan sebagai
dasar untuk merancang kegiatan yang dilakukan pada siklus berikutnya. Refleksi dilakukan
dengan melihat hambatan-hambatan yang dialami dalam pelaksanaan tindakan pada setiap
siklus dan faktor penyebab hambatan tersebut, selanjutnya mencari dan menetapkan
beberapa alternatif tindakan baru yang diduga lebih efektif untuk meningkatkan motivasi
belajar dan hasil belajar PKn. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah
dengan metode tes. “Metode tes adalah cara memperoleh data yang berbentuk suatu tugas
yang harus dikerjakan oleh seseorang atau sekelompok orang yang dites dan dari tes dapat
menghasilkan suatu skor” (Agung, 2014:3). Metode tes digunakan untuk mengukur
peningkatan hasil belajar PKn siswa.
Instrumen pengumpulan data menggunakan soal objektif tipe pilihan ganda
yang terdiri dari 5 soal dengan skala interval/skor. Setelah data dalam penelitian ini
terkumpul maka selanjutnya dilakukan analisis data. Dalam menganalisis data ini
digunakan metode analisis statistik deskriptif dan metode analisis deskriptif kuantitatif.
Agung (2014:142) menyatakan bahwa analisis statistik deskriptif adalah cara pengolahan
data yang dilakukan dengan jalan menerapkan rumus-rumus statistik deskriptif seperti
distributif frekuensi, grafik, angka rata-rata (Mean), median (Median), dan modus (Modus)
untuk menggambarkan keadaan objek/variabel sehingga diperoleh kesimpulan umum.
Sedangkan analisis deskriftif kuantitatif adalah suatu cara pengolahan data yang dilakukan
dengan jalan menyusun secara sistematis dalam bentuk angka-angka dan atau presentase
mengenai suatu objek yang diteliti sehingga diperoleh kesimpulan umum. Pada analisis
data ini dicari persentase hasil belajar PKn siswa dan selanjutnya dibandingkan dengan
indikator keberhasilan yang ditetapkan. Indikator keberhasilan merupakan acuan atau tolak
ukur untuk melihat keberhasilan tindakan yang dilakukan. Indikator keberhasilan yang
diterapkan sebagai kriteria keberhasilan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut;
1) Jika rata-rata persen hasil belajar siswa minimal 80% atau berada pada kategori
tinggi (80-89).
2) Jika kriteria peningkatan hasil belajar siswa berada pada kategori sedang (0,30-
0,69).

B. Hasil dan Pembahasan


Pelaksanaan pembelajaran selama penelitian menggunakan model
Pembelajaran Discovery Learning berbantuan media Gambar pada muatan PKn siswa
kelas V SD Negeri 16 Sisumut telah berlangsung sesuai dengan rencana pembelajaran yang
telah disusun. Setiap siklus terdiri dari tiga kali pertemuan. Pertemuan pertama merupakan
pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Discovery Learning berbantuan
media Gambar, sedangkan pertemuan kedua merupakan tes akhir siklus berupa soal pilihan
ganda. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data hasil belajar PKn.
Pelaksanaan tindakan pada siklus I dilaksanakan terhadap 20 Siswa SD Negeri 16 Sisumut
dengan sasaran mendapatkan data hasil belajar PKn . Pertemuan pertama dilaksanakan
pada hari Kamis 23 November 2023 dan pertemuan Kedua yaitu pelaksanaan tes akhir
siklus dilaksanakan pada hari Jum’at , 24 November 2023. Hasil penelitian siklus I
menunjukkan persentase rata-rata hasil belajar PKn kelas V adalah sebesar 85,6 dengan
M% sebesar 85,6%, dan apabila dikonversikan ke dalam PAP skala lima untuk kriteria
hasil belajar PKn maka hasil belajar PKn untuk siklus I tergolong tinggi. Dari hasil
pengamatan dan temuan selama pemberian tindakan pada siklus I maka tidak ada masalah,
siswa lebih mudah memahami hal” visual atau yang dapat dilihat tanpa bertemu secara
lagsung. Misalnya gambar burung garuda.
Berdasarkan pembahasan tersebut, penelitian ini dapat dikatakan berhasil,
karena semua kriteria yang ditetapkan telah terpenuhi. Jadi, dapat dinyatakan bahwa
penerapan model pembelajaran Discovery Learning berbantuan media Gambar dapat
meningkatkan hasil belajar PKn siswa kelas V semester I tahun ajaran 2023/2024 di SD
Negeri 16 Sisumut.
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan dan Saran


Berdasarkan pembahasan tersebut, penelitian ini dapat dikatakan berhasil,
karena semua kriteria yang ditetapkan telah terpenuhi. Jadi, dapat dinyatakan bahwa
penerapan model pembelajaran Discovery Leaning berbantuan media gambar dapat
meningkatkan hasil belajar PKn siswa kelas V semester I tahun ajaran 2023/2024 di SD
Negeri 16 Sisumut.
Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya hasil belajar PKn siswa. Pada siklus I
rata-rata hasil belajar PPKn siswa sebesar 85,6 dengan M% sebesar 85,6% berada pada
kategori tinggi dan berada pada interval 80 – 89 dengan kategori TINGGI siswa yaitu 88,2
dengan M% sebesar 88,2%. Berdasarkan simpulan tersebut ada beberapa hal yang
sebaiknya dilakukan sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan yaitu guru diharapkan
agar dapat mempertimbangkan penerapan model pembelajaran Discovery Learning
berbantuan media gambar ini sebagai salah satu alternatif pilihan model pembelajaran
dalam pembelajaran PKn guna meningkatkan hasil belajar PKn yang dicapai siswa. Selain
itu, disarankan kepada kepala sekolah agar hasil penelitian ini dapat dijadikan dasar untuk
membimbing dan mengarahkan guru dalam mengelola kegiatan pembelajaran sehingga
pelaksanaan kegiatan pembelajaran menjadi lebih efektif. Dan disarankan kepada peneliti
lain, agar penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu referensi dalam melakukan
penelitian serta hasil penelitian ini dapat memberikan suatu konsep dan fakta baru yang
bisa dijadikan pedoman dalam perancangan perencanaan pembelajaran maupun pedoman
dalam perancangan penelitian selanjutnya.
Daftar Pustaka

Agung, A.A. G. 2014. Metodologi Penelitian Pendidikan. Singaraja: Fakultas Ilmu


Pendidikan Institut Keguruan dan Keilmuan Negeri Singaraja.

Puspita, S. A. R., Pitadjeng, dan N. Nugraheni. 2013. “Peningkatan Kualitas Pembelajaran


Geometri Berbasis Discovery Learning melalui Model Think Pair Share”. Joyful Learning
Journal/ Vol.2 No.3, 1-9.

Rahman R., dan S. Maarif. 2014. “ Pengaruh Penggunaan Metode Discovery terhadap
Kemampuan Analogi Matematis Siswa SMK Al-Ikhsan

Djamarah, S. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta

Sanjaya, W. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta:


Kencana

Hopkins, David. 2011. Panduan Guru: Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta:


Pustaka Pelajar

Susanto, Ahmad. 2014. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:
Kencana

Jannah, Raudhatul. dkk. 2012. “Peran Guru dalam Menerapkan Karakter Disiplin
Siswa di SMA Negeri II Banjarmasin” Jurnal Pendidikan
Kewarganegaraan. Vol.2 No.10, 24-29

Anda mungkin juga menyukai