Anda di halaman 1dari 12

Jurnal PPKn.

2 Januari 2023

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH


DALAM KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN PPKN
SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK SIKAP DEMOKRATIS PESERTA
DIDIK
(Studi di MTs AL-INAYAH Cimuncang)

Abstrak
Tujuan dari penelitian ini untuk, (1) mengetahui penerapan model pembelajaran
berbasis masalah dalam kurikulum 2013 pada mata pelajaran PPKn sebagai upaya
membentuk sikap demokratis pserta didik (2) mengetahui kendala yang dihadapi
dalam penerapan model pembelajaran berbasis masalah pada mata pelajaran PPKn
sebagai upaya membentuk sikap demokratis peserta didik (3) mengetahui solusi
terhadap kendala penerapan model pembelajaran berbasis masalah dalam
kurikulum 2013 pada mata pelajaran PPKn sebagai upaya membentuk sikap
demokratis peserta didik. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian
kualitatif. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Sumber
data didapat dari informan, dan dokumen. Teknik sampling yang digunakan yaitu
purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara,
observasi, studi dokumen dan angket. Validitas data menggunakan trianggulasi
data, trianggulasi metode dan trianggulasi sumber. Hasil penelitian dapat
disimpulkan sebagai berikut, 1) Penerapan model pembelajaran berbasis masalah
dalam kurikulum 2013 sebagai upaya membentuk sikap demokratis dilaksanakan
dengan 3 tahap yaitu: (a) Perencanaan pembelajaran berbasis masalah sebagai
upaya membentuk sikap demokratis peserta didik : pada tahap perencanaan guru
menyiapkan Silabus dan RPP yang digunakan sebagai penunjang dalam
pelaksanaan kegiatan pembelajaran dikelas untuk meningkatkan sikap demokratis
peserta didik. (b) Pelaksanaan pembelajaran berbasis masalah sebagai upaya
membentuk sikap demokratis peserta didik dilakukan dengan membagi siswa
kedalam kelompok diskusi untuk menganalisis masalah: (c) Evaluasi
pembelajaran berbasis masalah yang dilakukan Guru yaitu penilaian individu dan
kelompok 2) Kendala yang dihadapi dalam penerapan model pembelajaran
berbasis masalah: Kendala Guru: (a) Peserta didik yang kurang aktif, peserta didik
belum mengoptimalkan kemampuan (b) Alokasi waktu yang kurang. Kendala
Siswa: (a). Peserta didik terganggu dengan suasana kelas yang ramai sehingga
berdampak tidak fokus dalam pembelajaran (b) Kelompok yang dibentuk
heterogen sehingga peserta didik yang tidak terlalu akrab dalam kelompok sulit
diajak kerjasama 3) Solusi terhadap permasalah penerapan model pembelajaran
berbasis masalah sebagai upaya membentuk sikap demokratis peserta didik.: (a)
Guru lebih tegas dengan peserta didik yang ramai sendiri saat presentasi
berlangsung, memberikan reward kepada peserta didik yang aktif bertanya (b)
Siswa selalu dilatih terus untuk berani dalam mengutarakan pendapat, serta
diberikan motivasi. (c) Siswa diberikan perhatian khusus dengan dievaluasi satu
persatu.

Kata Kunci: Pembelajaran berbasis masalah, Sikap Demokratis, Peserta didik

1
Jurnal PPKn. 2 Januari 2023

PENDAHULUAN Membentuk karakter


Pendidikan Pancasila dan masyarakat yang bertanggungjawab
Kewarganegaraan(PPKn) merupakan dan mengedepankan kepentingan
mata pelajaran wajib pada jenjang umum.” Mata pelajaran PPKn di
sekolah dasar hingga menengah yang sekolah dirancang untuk
berlandaskan pada Pancasila dan mempersiapkan generasi muda,
Undang-Undang Dasar 1945 serta sehingga di masa yang akan datang
memiliki visi untuk menjadikan ketika dewasa mampu berperan
peserta didik sebagai warga negara secara aktif dalam lingkungan
yang memiliki prinsip konsisten serta masyarakat.
memilki semangat kebangsaan dalam Oleh sebab itu Guru
kehidupan bermasarakat, berbangsa, Pendidikan Kewarganegaraan harus
dan bernegara sehingga mampu memiliki keterampilan untuk
memahami secara mendalam mengorganisasikan proses
mengenai NKRI. pembelajaran mulai dari penyusunan
Sedangkan misi dari satuan pembelajaran, memilih dan
Pendidikan Kewarganegaraan ialah menggunakan strategi, teknik,
agar bangsa Indonesia terhindar dari metode agar ketiga komponen atau
pemerintahan yang ortoriter seperti aspek utama tersebut tercapai.
pemerintahan yang membatasi hak- Menurut Hermino (2014: 10)
hak rakyatnya sebagai warga negara “Kemajuan perkembangan
yang menjalankan kehidupan sesuai pendidikan maupun peserta didik
dengan prinsip-prinsip demokrasi tercermin dari seorang guru yang
dalam kehidupan berbangsa, luar biasa yaitu guru yang memiliki
bernegara dan bermasyarakat. intensionalitas (memiliki tujuan)
Maka dari itu, hendaknya berupa kemampuan untuk melakukan
dalam kehidupan sehari-hari nilai- sesuatu sesuai dengan tujuan yang
nilai demokrasi dapat diharapkan.”
diaktualisasikan melalui Pendidikan Pendidikan nasional
Pancasila dan Kewarganegaraan Indonesia saat ini menerapkan
sebagai mata pelajaran yang kurikulum 2013. Kurikulum 2013
memiliki fokus utama untuk menggunakan pendekatan saintifik
membentuk warga negara yang yang artinya proses pembelajaran
demokratis. Dengan pendidikan, dirancang agar peserta didik dapat
nilai-nilai demokrasi bisa mulai aktif mengkonstruksikan konsep,
dibentuk serta ditanamkan kepada prosedur, hukum atau prinsip,
siswa. Karena di dalam kurikulum melalui tahapan-tahapan mengamati,
nilai demokrasi dikembangkan dalam merumuskan masalah, mengajukan
bentuk mata pelajaran Pendidikan atau merumuskan hipotesis,
Kewarganegaraan dengan berbagai mengumpulkan data, menganalisis
sarana dan prasarana yang data, menarik kesimpulan, dan
mendukung seperti materi pelajaran, mengkomunikasikan.
media, metode, model, strategi, Namun kenyataan di
maupun alat evaluasi. lapangan, ketika peneliti
melaksanakan magang kependidikan
2 di MTs AL-Inayah cimuncang

2
Jurnal PPKn. 2 Januari 2023

diperoleh data dari dokumen RPP pembelajaran yang akan


yang dirancang oleh guru. Guru meningkatkan kemampuan berpikir
Pendidikan Kewarganegaraan masih kritis siswa serta mendukung siswa
menggunakan metode konvensional untuk lebih aktif dalam kegiatan
yaitu ceramah, hal tersebut pembelajaran secara kelompok (tidak
menyebabkan gurulah sebagai aktor individual) yaitu dapat berpasangan
utama dalam proses pembelajaran untuk saling mengembangkan
bukan siswa. Kekurangan kecakapan dalam arti menemukan dan
pelaksanaan metode ceramah dalam memecahkan suatu masalah,
proses pembelajaran yaitu guru pengambilan keputusan, berpikir
hanya mengutamakan pada muatan secara logis, berkomunikasi dan
aspek kognitif berupa penerangan bekerja sama. Sehingga penerapan
materi serta penanaman konsep model pembelajaran berbasis
kewarganegaraan sedangkan aspek- masalah ini dapat menumbuhkan serta
aspek sikap atau afektif seperti membentuk sikap demokratis siswa
pendidikan karakter yang memuat karena dalam penerapannya siswa
sikap demokratis masih sangat akan dilatih untuk mampu
kurang. menghargai pemikiran ataupun
Menurut Ibrahim dan Nur pendapat siswa lainnya, berani
(2002: 2) menyebutkan bahwa mengeluarkan pendapat sesuai dengan
pembelajaran berbasis masalah kemampuan yang sudah dimilikinya.
sebagai pendekatan dalam Berdasarkan latar belakang
pembelajaran yang bertujuan untuk diatas, maka penting untuk meneliti
mengembangkan kemampuan bagaimana pembelajaran PPKn di
berpikir kritis (tingkat tinggi) sekolah dalam membentuk sikap
peserta didik dengan berorientasi demokratis peserta didik, sehingga
pada masalah dalam kehidupan siswa dapat berperan aktif di masa
nyata termasuk didalamnya yang akan datang sebagai warga
mengenai materi belajar. negara yang dapat menggunakan hak-
Kani Ulger (2018: 7) dalam haknya dalam kegiatan
Interdisciplinary Journal of berbangsa,bernegara dan
Problem-Based Learning bermasyarakat, maka peneliti memilih
mengemukakan bahwa “Critical judul
thinking includes conceptualizing, METODE PENELITIAN
analyzing, synthesizing, and
evaluating information that is Penelitian ini dilaksanakan di
MTs AL-Inayah Cimuncang, karena
generated by observation, permasalahan mengenai sikap
experience, reasoning, or demokratis ditemukan pada sekolah
communication.” tersebut. Metode yang digunakan
Terjemahan dalam bahasa Indonesia dalam penelitian ini adalah metode
memiliki arti yaitu pemikiran kritis kualitatif, karena dalam penelitian ini
termasuk membuat konsep, peneliti tidak akan membuktikan
menganalisis, mensintesis, dan atau menolak suatu hipotesis yang
mengevaluasi informasi yang dirancang sebelum penelitian namun
dihasilkan oleh pengamatan, data yang didapatkan akan diolah
pengalaman, penalaran, atau secara nonnumerik. Pendekatan yang
komunikasi. digunakan dalam penelitian ini yaitu
Pembelajaran berbasis deskriptif kualitatif, seperti yang
masalah merupakan model dikemukakan oleh Nazir (2009: 55)
3
Jurnal PPKn. 2 Januari 2023

“pendekatan deskriptif membuat peserta didik dalam pembelajaran


gambaran atau kejadian” yang berbasis masalah pada mata pelajaran
sesuai dengan penelitian yang akan PPKn.
dilakukan karena data yang
Teknik uji validitas yang digunakan
dihasilkanmendeskripsikan
pada penelitian ini adalah trianggulasi
mengenai strategi pembelajaran
metode dan trianggulasi data.
watak kewarganeagaraan guna
Menggunakan trianggulasi data
penguatan nilai kesetaraan gender.
karena pengumpulan data dilakukan
Sumber data yang digunakan dengan berbagai jenis data dan
dalam penelitian ini berupa tentunya dengan data dengan jenis
informasi yang didapat dari yang sama namun dengan beberapa
informan, observasi, dokumen, sumber yang berbeda. Sedangkan
tempat dan peristiwa. Teknik digunakannya trianggulasi metode
pengambilan sampel dalam yaitu data yang telah terkumpul di
penelitian ini yaitu dengan teknik dapat dengan menggunakan metode
purposive sampling karena dengan yang berbeda yaitu observasi,
pertimbangan sampel yang diambil wawancara dan analisis dokumen
merupakan orang yang menerapkan serta angket dan tes pilihan ganda.
model pembelajaran berbasis
masalah yaitu guru mata pelajaran HASIL PENELITIAN DAN
Pendidikan Pancasila dan PEMBAHASAN
Kewarganegaraan dan orang-orang 1. Penerapa Model Pembelajaran
yang merasakan dampak dari Berbasis Masalah Dalam
penerapan model ersebut yaitu Kurikulum 2013 Pada Mata
peserta didik kelas IX yang diajar Pelajaran PPKn Sebagai Upaya
oleh guru tersebut. Data diperoleh Membentuk Sikap Demokratis
dari informan kunci yaitu Guru Peserta Didik
Mata Pelajaran PPKn serta informan
pendukung yaitu wakil kepala Guru PPKn kelas IX menerapkan
sekolah bagian kurikulum dan model pembelajaran berbasis
peserta didik. masalah pada bab 2 yaitu materi
Data pada penelitian ini ancaman negara dalam berbagai
dikumpulkan melalui teknik bidang dalam bingkai bhineka
wawancara, observasi, studi tunggal ika KD 3.6. Penelitian ini
dokumen, serta angket dan tes dilaksanakan menjadi tiga tahap
pilihan ganda. Wawancara dilakukan yaitu tahap perencanaan
dengan Wakil Kepala Sekolah pembelajaran berbasis masalah,
Bagian Kurikulum, Guru PPKn, serta proses pelaksanaan penerapan model
peserta didik kelas IX MTs Al- pembelajaran berbasis masalah dan
Inayah Cimuncang, Observasi evaluasi penerapan pembelajaran.
dilakukan ketika proses a. Tahap Perencanaan
pembelajaran PPKn di dalam kelas, RPP yang dirancang Guru
serta studi dokumen dilakukan telah sesuai dengan desain kurikulum
dengan menganalisis Rencana 2013 yang terbaru yaitu dengan
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pendekatan saintifik 4C (Critical
yang dirancang oleh Guru Mata Thingking, Creative, Colaborative,
Pelajaran PPKn. Selain itu, data Comunicative). Pendekatan tersebut
dalam penelitian ini dikumpulkan pengganti dari pendekatan 5M
melalui angket sikap demokratis (Mengamati, Menanya,
4
Jurnal PPKn. 2 Januari 2023

Mengasosiasi, Menalar, peserta didik


Mengkomunikasikan). Perencanaan mempresentasikan hasil
Model Pembelajaran Berbasis diskusi kelompoknya. Dan
Masalah sebagai upaya membentuk kelompok lain mendengarkan
sikap demokratis peserta didik tanpa menyela. Kemudian
terlihat didalam RPP yaitu pada pada saat collaboration dalam
kegiatan 4C tersebut, diantaranya kelompok diskusi saling
sebagai berikut : mendengarkan setiap
1) Kebebasan berpendapat pendapat antar teman tanpa
Pada saat tanya jawab dalam membeda-bedakan agar
kegiatan critical thingking. mampu mencari solusi
Guru memberikan permasalahan.
kesempatan pada peserta b. Tahap Pelaksanaan
didik untuk mengidentifikasi Pada langkah-langkah
sebanyak mungkin pembelajaran PPKn yang
pertanyaan yang berkaitan dilakukan, guru telah
dengan gambar yang berupaya mengintegrasikan
disajikan. Kemudian dalam nilai-nilai demokratis yang
RPP pada kegiatan hendak dicapai dari kegiatan
communication peserta didik pembelajaran dengan
mempresentasikan hasil menggunakan model
diskusi kelompok. pembelajaran berbasis
Kelompok lain diberikan masalah. Mulai dari tahap
kebebasan boleh pendahuluan, inti, dan
mengemukakan pendapat penutup. . Langkah-langkah
mengenai hasil presentasi yang diterapkan oleh guru
yang dilakukan oleh PPKn untuk siswa yaitu
temannya , kemudian memberikan motivasi dan
bersikap kritis dengan
bertanya suatu pertanyaan pertanyaan seputar materi serta
berbagai contoh kasus- kasus
mengenai jawaban yang
mengenai ancaman negara,
telah dipresentasikan. membagi siswa kedalam
2) Komunikasi atau bekerjasana kelompok kecil untuk berdiskusi,
dengan kelomopok guru menyajikan masalah yang
Peserta didik saling akan didiskusikan dalam
berkerjasama dalam kelompok yang dibimbing oleh
kelompok pada kegiatan guru, kemudian hasil diskusi
collaboration di dalam RPP kelompok yang akan
untuk saling diskusi dalam dipresentasikan di depan kelas,
pemecahan masalah. dan evaluasi bersama dengan
Indikator tersebut dilihat saat Guru. Lebih lengkapnya akan
semua peserta didik bekerja dijelaskan sebagai berikut :
sama memecahkan masalah, a. Kegiatan pendahuluan
dengan dibagi-bagi tugas pembelajaran
secara adil, sehingga tidak
ada yang hanya diam. Pada kegiatan awal /
3) Menghargai pendapat orang pendahuluan dalam pembelajaran
lain guru melakukanpenanaman
Dalam RPP pada saat pendidikan karakter yaitu guru
kegiatan Comunication, mengawali pembelajaran dikelas
5
Jurnal PPKn. 2 Januari 2023

dengan mengajak peserta didik menunjuk peserta didik secara


berdoa terlebih dahulu, nilai langsung. Setelah ditunjuk mereka
karakter yang dikembangkan jadi ingin dan bisa menjawab. Selama
yaitu nilai religius atau spiritual. melakukan kegiatan tanya jawab
kepada peserta didik, bu retno selalu
memberikan penguatan dari jawaban
Kemudian mengucapka salam, yang disampaikan oleh peserta didik.
melalukan absensi kepada Kemudian memberikan aprisiasi “Ya
peserta didik. Setelah tepat sekali jawabannya, solusi
mempersiapkan keadaan kelas, tersebut tersebut tepat bila dilakukan.
guru melakukan apersepsi untuk
Kegiatan Pembagian Kelompok
mengawali
Diskusi Padapertemuan kedua guru
kegiatanpembelajaran dengan
membagi peserta didik menjadi 6
menyampaikan tujuan yang
kelompok yang masing-
hendak dicapai
masing anggotanya 5 sampai 6
kemudianmemberikan motivasi
peserta didik. Hal tersebut sesuai
dengan menjelaskan pentingnya
dengan karakteristik model
sikap berani dalam melakukan
pembelajaran berbasis masalah
aspirasi atau menyatakan
dengan membagi siswa kedalam
pendapatdengan
kelompok yang berranggotakan 5
menghubungkan pada materi
peserta didik. Sebelumnya Guru telah
pembelajaran.
meminta ketua kelas untuk membagi
b. Kegiatan tanya jawab
anggota kelompok secara acak
Pada pertemuan sehingga heterogen tidak perempuan
pertama di kelas IX Bahasa dan guru semua tidak laki- laki semua. Disetiap
menyampaikan mengenai materi kelompok diskusi, peserta didik
ancaman dengan menggunakan disajikan suatu permasalahan kasus
model tanya jawab antar siswa. Guru berupa berita yang diambil dari berita
menyampaikan materi online, yang tiap kelompok berbeda
ancaman negara dalam berbagai kasus permasalahan ancaman dari
bidang, kemudian memberikan berbagai bidang yaitu bidang militer,
berbagai contoh kasus ancaman non militer, bidang sosial,
dalam bidang militer. Kemudian kebudayaan, ekonomi, politik,
Guru bertanya kepada peserta didik ideologi. Jadi setiap kelompok ketika
agar mampu memancing kemampuan presentasi bahasan kasus nya berbeda,
peserta didik dalam berpikir kritis agar nanti diharapkan semua
dan membentuk sikap demokratis kelompok mendengarkan setiap
peserta didik seperti berikut:Guru temannya yang melakukan presentasi
selama pembelajaran berlangsung di depan kelas. Dari kasus tersebut,
melakukan motivasi agar peserta guru meminta siswa untuk
didik menjadi lebih berani dan memecahkan masalah dengan
percaya diri Namun ketika Guru
sudah memberikan motivasi seperti menganalisis mengenai solusi apa
itu, peserta didik belum ada yang yang pemerintah dapat lakukan,
berani mengacungkan tangannya kemudian faktor apa saja yang
untuk menjawab, ada beberapa yang menyebabkan kejadian tersebut dapat
menjawab dengan suara kecil secara terjadi, peran warga negara yang
bersama-sama, ada yang hanya dapat dilakukan dalam mengatasi hal
mendengarkan saja. Sehingga Guru tersebut.
melakukan tanya jawab dengan
6
Jurnal PPKn. 2 Januari 2023

Dalamkegiatan diskusi tersebut untuk tanya jawab.Dari hasil


terlihat terjadinya kerja sama dalam observasi yang dilakukan
kelompok yaitu setiap peserta didik peneliti, didapati ketika di
memiliki bagian tugasnya masing- kelas X IPA 7 dan X Bahasa
masing. Guru menyampaikan bahwa sama-sama ketika ada
masing-masing siswa harus memiliki kelompok yang sedang
pendapatnya sendiri. Pembagian diskusi, kelompok lain tidak
tugas tersebut memiliki tujuan agar terlalu mendengarkan dan
setiap peserta didik mampu fokus kepada kelompok yang
memahami materi yang sedang sedang diskusi. Karena cara
dipelajari. Hal tersebut menjadikan setiap kelompok presentasi di
setiap peserta didik berani depan kelas terlihat sangat
mengeluarkan pendapatnya sendiri. monoton yaitu hanya
Dari hasil pengamatan secara membaca hasil dikusi yang
langsung, ketika peserta didik sedang ada di kertas yang mereka
mencari jawaban mereka bawa, dan kemudian
menggunakan sumber belajar selain membacakannya. Jadi terlihat
buku dan lks, mereka menggunakan peserta didik yang berada di
media belakang malah sedang
elektronik berupa handphone. bermain handphone, dan ada
Handphone tersebut digunakan untuk yang sedang mengobrol
melakukan browsing di internet. dengan teman yang lain.
Gurupun memperbolehkan peserta Dikelas IX ketika peserta
didik menggunakan hp jika memang didik diberi kesempatan untuk
diperlukan dalam pembelajaran. bertanya. Dari 6 kelompok,
c. Kegiatan ada sekiranya 2 kelompok
Mengkomunikasikan yang bertanya pada setiap
Hasil Disukusi kelompok yang maju.
Setelah peserta didik Sedangkan dikelas IX Bahasa
diberi waktu 30 menit untuk setiap kelompok yang maju,
berdiskusi dalam kelompok, hanya terdapat 1 kelompok
guru meminta peserta didik yang ingin bertanya. Suasana
untuk melakukan presentasi. kelas IX lebih ramai dana
Presentasi dilakukan untuk lebih banyak peserta
membentuk sikap percaya didik yang bermain HP ketika
diri dan keberanian peserta diskusi berlangsung.
didik untuk menyatakan Selama kegiatan
pendapatnya didepan umum. presentasi Guru telah
Karena waktu sudah sangat membimbing peserta didik
mepet dengan hari puasa dan untuk berani bertanya dan
test akhir semester maka memberikan tanggapan
Guru ingin mempercepat kepada peserta didik yang
pembelajaran dengan lain. Setelah presentasi
meminta peserta didik kelompok selesai, guru
langsung mempresentasikan meluruskan jawaban siswa
di depan kelas. Semua yang kurang tepat dan
kelompok diberi waktu menambah hal-hal yang belum
sekitar 8 menit untuk lengkap atau belum
presentasi serta memberi tersampaikan pada diskusi
kesempatan kelompok lain kelas tersebut Dari penerapan
7
Jurnal PPKn. 2 Januari 2023

langkah-langkah model melatih peserta didikagar


Penerapan model mampu menghornati
Pembelajaran berbasis dan menghargai pendapat
masalah tersebut, sikap teman yang satu dengan
demokratis peserta didik yang lain.Dari hasil
dapat terbentuk, diantaranya wawancara dengan peserta
sebagai berikut : didik, rata-rata jawaban
mereka positif terhadap
adanya
1. Bekerjasama dalam
perbedaan pendapat.
kelompok
Sehingga dapat
Terdapat kegiatan diskusi
disimpiulkan peserta
di dalam kelompok dalam
didik terbuka dengan
penerapan model
perbedaan pendapat yang
pembelajaran berbasis
ada.
masalah yang diterapkan
3. Berani berpendapat
oleh Ibu Retno. Dari
Setelah melakukan
diskusi tersebut muncul
kegiatan diskusi, setiap
komunikasi antar peserta
kelompok dipersilahkan
didik sebagai bentuk
untuk
kerjasama untuk
mengkomunikasikan hasil
menyelesaikan masalah.
diskusi pemecahan
Dari hasil observasi yang
masalah. kepada
dilakukan oleh peneliti,
kelompok lain. Kemudian
selama proses diskusi
dalam sesi tanya jawab,
berlangsung, di kelas IX
kelompok dapat langsung
setiap kelompok memang
menjawab pertanyaan
terlihat serius, dan setiap
dari kelompok lain. Hal
anggota kelompok seperti
ini melatih keberanian
sudah memiliki tugas
siswa dalam berpendapat
masing-masing sehingga
kerjasama dalam atas hal yang
kelompok tersebut efektif. dipikirkannya.
Ketika presentasi di c. Tahap Evaluasi
depan kelas, setiap Evaluasi merupakan
kelompok sudah proses mengambil keputusan
Membagi tugasnya berdasarkan hasil-hasil
masing-masing. Ada yang penilaian. Dalam
bagian membaca hasil Permendikbud No. 23 Tahun
diskusi,,mencatat 2016 dijelaskan Standar
pertanyaan dari kelompok Penilaian Pendidikan adalah
lain, menjadi moderator. kriteria mengenai lingkup,
2. Sikap tujuan, manfaat, prinsip,
menghargai pendapat mekanisme, prosedur, dan
orang lain Didalam instrumen penilaian hasil
kelompok diskusi, belajar peserta didik yang
peserta didik saling digunakan sebagai dasar
mengeluarkan dalam penilaian hasil belajar
pendapatnya peserta didik pada pendidikan
dalam pemecahan dasar dan pendidikan
masalah. Hal tersebut menengah.

8
Jurnal PPKn. 2 Januari 2023

Lingkup penilaian hasil mengamati proses diskusi


belajar mencakup yang berlangsung dan
kompetensi sikap spiritual, mendekatikelompok-
kompetensi sikap social, kelompok yang ada. Namun
kompetensi pengetahuan dan Guru tidak benar-benar
kompetensi keterampilan. langsung memberikan
Permendikbud No. 23 Tahun penilaian secara langsung jadi
2016 menyebutkan salah hanya sekedar mengamati.
satu prinsip penilaian yaitu Sedangkan hasil analisis
adil artinya penilaian tidak dokumen RPP yang
menguntungkan atau dirancang Guru, pada bagian
merugikan peserta didik penilaian pembelajaran sudah
karena berkebutuhan khusus ada instrumen penilaian sikap
serta perbedaan latar sosial dan religius, instrumen
belakang agama,suku, penilaian pengetahuan
budaya, adat istiadat, status (kognitif) dan penilaian
sosial ekonomi, dan temasuk keterampilan.
gender di dalamnya. Setelah 2. Kendala yang dihadapi
Guru menerapkan model dalam Penerapan
pembelajaran berbasis Model Pembelajaran
masalah, Guru melakukan Berbasis Masalah Sebagai
penilaian atau evaluasi dalam Upaya Membentuk
pembelajaran. Penilaian atau Sikap Demokratis
evaluasi yang dilakukan yaitu a. Kendala yang dirasakan guru
menyelenggarakan ulangan yaitu:
harian dengan soal yang 1) Beberapa peserta didik yang
bervariasi untuk mengetahui belum menyadari peran dan
seberapa paham peserta tugasnya selama
didik pada materi yang telah pembelajaran
dipelajari. Jika dalam model Pada dasarnya setiap peserta
pembelajaran berbasis didik memiliki kemampuan
masalah dengan menilai yang berbeda sehingga
sikap siswa pada saat diskusi terdapat peserta didik yang
dan presentasi peserta didik perlu diberikan perhatian lebih
dalam kelompok. Penilian serta penguatan- penguatan.
individu dilihat dari Jadi terdapat peserta didik
keaktifan peserta didik yang seperti belum siap dalam
dalam menjawabpertanyaan, melakukan proses
berkomunikasi.Jika pembelajaran, belum mampu
kelompok ketika mereka mengoptimalkan kemampuan
mampu bekerjasama dan berpikir,
saling berkordinasi dalam berkreasi, siap bekerjasama.
memecahkan masalah 2) Kendala pada alokasi waktu
Berdasarkan hasil observasi pembelajaran:
yang dilakukan peneliti, Jadwal pelajaran PPKn sering
pada saat peserta didik telah bertubrukan dengan kegiatan-
berada dalam kelompok kegitan disekolah. Sehingga
diskusi untuk menganalisis terkadang ada kelas yang
kasus atau permasalahan hanya 1 KD itu hanya 2 kali
yang diberikan guru. Guru pertemuan, ,menyebabkan ada
9
Jurnal PPKn. 2 Januari 2023

kelas yang tidak diterapkan kerjasama karena tidak


model seperti kelas lain. terbiasa.
Karena alasannya situasional 3. Solusi Terhadap Kendala
sehingga sulit untuk dipaskan Penerapan Model
dengan alokasi waktu Pembelajaran
Kendala tersebut sejalan Berbasis Masalah Untuk
dengan pendapat Haryanto Membentuk Sikap
dan Warsono (2012: 52) Demokratis Peserta Didik
mengenai kekurangan atau Kendala-kendala yang
kelemahan muncul pada saat penerapan
modelpembelajaran berbasis model pembelajaran berbasis
masalah apabila diterapkan masalah dalam membentuk
dalam proses belajar sikap demokratis akan
mengajar, yaitu berdampak pada pembelajaran
“Kemungkinan akan yang kurang berhasil. Maka
mengeluarkan biaya dan dari itu perlu adanya solusi
waktu yang lama dalam agar pembelajaran tersebut
proses pemecahan masalah, berjalan sesuaidengan tujuan
Guru kurang mampu pembelajaran diantaranya
mengantarkan peserta didik sebagai berikut :
untuk melakukan pemecahan 1. Guru lebih memiliki
masalah”. ketegasan untuk menegur
Kendala yang dirasakan oleh serta memberikan peraturan
peserta didik : kepada peserta didik yang
1) Suasana kelas lebih ramai ramai sendiri, membuat
karena ada beberapa peserta kegaduhan di kelas pada saat
didik yang mengobrol presentasi kelompok lain,
dengan peserta didik yang kemudian memberikan
lain, sehingga reward kepada kelompok
mengganggu peserta didik yang aktif bertanya dan
lain yang ingin fokus kepada kelompok yang
Berdasarkan hasil observasi memiliki kreativitas lebih
yang dilakukan peneliti pada saat presentasi
dikelas pada saat kelompok berlangsung.
maju untuk presentasi hasil 2. Siswa diberikan perhatian
pemecahan masalah, khusus dengan selalu dilatih
beberapa peserta didik ada terus untuk berani dalam
yang tidak melihat dan mengutarakan pendapat,
mendengarkan teman nya diberikan motivasi. Ketika
presentasi. Hal tersebut selesai kegiatan model
dikarenakan saat presentasi tersebut dievaluasi satu
setiap kelompok hanya persatu kemudian ditanyai
membaca hasil diskusi permasalahan yang
mereka. Sehingga terlihat menyebabkan belum lancar
sangat monoton. dalam kegiatan aktif dikelas
2) Kelompok yang dibentuk
heterogen, sehingga peserta SIMPULAN DAN SARAN
didik yang tidak terlalu A. Simpulan
dekat dengan peserta didik Berdasarkan data yang
yang lain kurang bisa diajak berhasil dikumpulkan di lapangan
10
Jurnal PPKn. 2 Januari 2023

dan aanalisis yang telah dilakukan untuk membangkitkan semangat


oleh peneliti, maka dapat ditarik peserta didik kedalam materi
suatu keismpulan guna menjawab yang akan dipelajari, pada
rumusan masalah. Adapun kegiatan inti guru membagi
kesimpulan dari penelitian ini, adalah peserta didik menjadi beberapa
sebagai berikut : kelompok diskusi untuk
1. Penerapan model pembelajaran memecahkan suatu kasus atau
berbasis masalah dalam permasalahan. Dalam hal ini guru
kurikulum 2013 sebagai upaya menyajikan kasus mengenai
membentuk sikap demokratis ancaman negara dalam berbagai
peserta didik bidang kehidupan kepada tiap
a. Perencanaan model pembelajaran kelompok. Sikap demokratis
berbasis masalah peserta didik dapat terbentuk
Guru mata pelajaran PPKn ketika saat diskusi kelompok
sebelum menerapkan model dengan sikap mampu menghargai
pembelajaran berbasis masalah pendapat orang lain, bebas dan
telah menyiapkan rencana berani menyuarakan pendapatnya
pelaksanaan pembelajaran (RPP) , mampu berkomunikasi serta
sesuai dengan kurikulum yang bekerja sama untuk
sedang berjalan yaitu kurikulum menghasilkan sebuah keputusan,
2013. RPP yang dirancang dan. Tetapi dalam hal ini sikap
didalamnya sudah disisipi demokratis siswa yang paling
pendidikan karakter seperti nilai menonjol adalah peserta didik
religius, kedisplinan, ketertiban, mampu bekerjasama dalam
gotong royong, demokratis. kelompok. Dari sikap demokratis
Guna membentuk sikap yang terdapat pada perilaku siswa
demokratis peserta didik, di saat berdiskusi dinilai sangat
dalam RPP yang dirancang guru mendukung aktivitas belajar
telah mengembangkan aspek siswa.
kebebasan berpendapat, 2. Kendala yang dihadapi dalam
menghargai pendapat orang lain, Penerapan Model Pembelajaran
dan kerjasama antar peserta Berbasis Masalah Sebagai Upaya
didik. Membentuk Sikap Demokratis
b. Penerapan atau pelaksanaan a. Kendala yang dihadapi oleh
model pembelajaran berbasis peserta didik pada saat guru
masalah sebagai upaya menerapkan model pembelajaran
membentuk sikap demokratis berbasis masalah yaitu sebagai
peserta didik berikut:
Langkah-langkah pembelajaran 1. Suasana kelas yang ramai karena
berbasis masalah sebagai upaya dalam kelompok diskusi, ada
membentuk sikap demokratis beberapa peserta didik yang
peserta didik yang diterapkan mengobrol dengan peserta didik
oleh guru yakni : pada tahap yang lain mengakibatkkan
pendahuluan guru menyisipkan peserta lain terganggu menjadi
nilai-nilai karakter pada setiap tidak fokus.
tahapannya, seperti salam dan 2. Kendala yang dirasakan peserta
berdoa untuk mengawali didik yaitu kelompok yang
pembelajaran selanjutnya dibentuk heterogen, sehingga
memberikan apersepsi dan peserta didik yang tidak terlalu
motivasi kepada peserta didik dekat dengan peserta didik yang
11
Jurnal PPKn. 2 Januari 2023

lain menjadi canggung dan B. Saran


merasa kurang bisa diajak
kerjasama. Berdasarkan kesimpulan dan
b. Kendala yang dihadapi guru implikasi di atas, makaa peneliti
yaitu dapat mengemukakan saran sebagai
1. Beberapa peserta didik yang berikut :
belum menyadari peran dan 1. Bagi Guru Pendidikan Pancasila
tugasnya selama pembelajaran. dan Kewaganegaraan
Jadi terdapat peserta didik yang Guru hendaknya dapat lebih
belum siap dalam melakukan menggerakan peserta didik agar
proses pembelajaran, belum tertarik ke dalam materi
mampu mengoptimalkan pembelajaran,seperti memberikan
kemampuan berpikir, berkreasi, motivasi lebih dan reward
siap bekerjasama. kepada peserta didik agar
2. Kendala pada alokasi waktu mencapai tujuan pembelajaran
pembelajaran, pelaksanan model yang efektif. Serta memahami
pembelajaran berbasis masalah karakter peserta didik untuk
jadwal pelajaran PPKn sering menentukan pendekatan serta
bertubrukan dengan kegiatan- model pembelajaran yang akan
kegiatan disekolah. Sehingga diterapkan.
terkadang ada kelas yang hanya 2. Bagi Peserta Didik
1 KD itu hanya 2 kali Peserta didik hendaknya lebih
pertemuan, fokus ketika pembelajaran
,menyebabkan ada kelas yang berlangung dengan menghormati
tidak diterapkan model yang guru ketika proses pembelajaran
sama. berlangsung, menerapkan sikap
3. Solusi Terhadap Permasalahan demorkratis baik di lingkungan
Penerapan Model Pembelajaran sekolah maupun masyarakat
Berbasis Masalah Sebagai seeperti sikap saling menghargai,
Upaya Membenruk Sikap berani berpendapat dan ikut dalam
Demokratis Peserta Didik pengambilan keputusan bersama.
a. Guru lebih memiliki ketegasan 3. Bagi Sekolah
untuk menegur dan memberikan Kebijakan serta kegiatan yang
peraturan kepada peserta didik telah dibuat oleh pihak sekolah
yang ramai sendiri saat dalam upaya pengintegrasian
presentasi kelompok lain, nilai-nilai pendidikan karakter
kemudian memberikan reward sebaiknya benar-benar dijalankan
kepada kelompok yang aktif dengan baik.
4. Bagi Peneliti Lain
bertanya dan kepada kelompok
yang memiliki kreativitas pada Diharapkan bagi peneliti lain
saat presentasi berlangsung. untuk menggunakan informan
b. Siswa selalu dilatih terus untuk yang lebih banyak agar
berani dalam mengutarakan trianggulasi data yang ada benat-
pendapat, diberikan motivasi. benar mewakili hasil dari
Ketika selesai kegiatan model penelitian.
tersebut dievaluasi satu persatu
kemudian ditanyai kenapa
belum lancar dalam kegiatan
aktif di kelas serta diberikan
perhatian khusus.
12

Anda mungkin juga menyukai