Anda di halaman 1dari 3

MENGANALISIS PEMBELAJARAN PROJECT CITIZEN DALAM

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS

Salsha Maura Putri


email:@salshamauraputrikelasa
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
STKIP Bina Mutiara Sukabumi

Berkembangnya teknologi dan informasi membuat dunia Pendidikan dituntut untuk


dapat menghasilkan setidaknya sumber daya manusia yang kreatif, cakap, dan berkarakter.
Pendidikan yang dimaksud, dimulai dari jenjang yang dasar hingga jenjang yang atas.
Pendidikan di setiap jenjang harus dilaksanakan secara sistematis agar tujuan Pendidikan
dapat tercapai. Untuk mencapai tujuan Pendidikan yang diingkan, dunia Pendidikan perlu
memperhatikan mutu atau kualitas Pendidikan itu sendiri. Kelemahan dalam Pendidikan
umumnya terlihat pada proses pembelajarannya yang masih dianggap enteng.
Peningkatan mutu Pendidikan tergantung pada proses pembelajaran di sekolah.
Kualitas pembelajaran yang baik dilihat dari pembelajaran yang berjalan secara sistematis,
perilaku guru, perilaku dan dampak siswa, materi yang diajarkan, media yang digunakan, dan
iklim pembelajaran yang sesuai dalam menghasilkan pembelajaran yang efektif. (Haryati &
Rochman, 2012). Dengan berkembangnya zaman dan sekolah dituntut untuk menghasilkan
siswa yang aktif, kreatif, cakap, kritis, mampu bersaing, dan bekarakter. Kualitas
pembelajaran sangat berpengaruh penting dalam membangun kreativitas siswa, pengetahuan
siswa dan karakter siswa.
Pendidikan karakter adalah Pendidikan yang menanamkan nilai-nilai karakter kepada
siswa yang meliputi pengetahuan, kesadaran dan kemauan untuk melaksanakan nilai tersebut,
terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, maupun bangsa
dan negara. Pendidikan karakter, bertujuan untuk membentuk karakter siswa agar siswa
mampu beretika, bermoral, bersaing, sopan santun, dan mampu beinteraksi dengan
masyarakat. (Sopianingsih, 2016)
Pendidikan karakter di sekolah umumnya dikemas dalam pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan (PKN). Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) adalah
pembelajaran yang bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik agar siap menghadapi
kehidupan nyata sebagai warga negara. (Dharma & Siregar, 2015). Dengan Pendidikan
karakter, diharapkan siswa memiliki karakter yang baik guna menjalani kehidupannya dimasa
depan. Untuk dapat menanamkan karakter yang baik kepada siswa, perlu adanya
pertimbangan tentang bagaimana pembelajaran tersebut dapat terlaksana dengan lancar dan
mencapai tujuan. Pernyataan ini merujuk pada model pembelajaran yang dapat digunakan.
Pada implementasinya, Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) dapat memberikan pengalaman
belajar yang berharga bagi anak apabila dalam proses pembelajarannya, guru menggunakan
model pembelajaran yang sesuai.
Model pembelajaran yang sesuai dalam pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
(PKN) saat ini adalah model pembelajaran Project Citizen. Model pembelajaran Project
Citizen adalah model pembelajaran yang berbasis masalah untuk mengembangkan
pengetahuan, kecakapan dan karakter kewarganegaraan yang mendorong adanya tingkat
partisipasi warga negara dalam sistem pemerintahan. (Hakim & Pradityayudha, 2021)
Pada kesimpulannya, Project Citizen adalah model pembelajaran yang pada proses
pembelajarannya guru menggunakan topik pembahasan dari masalah yang terjadi
dikehidupan nyata yang berhubungan dengan politik atau berita yang sedang terjadi dan
mengaitkannya dengan materi pelajaran. Dengan menggunakan pendekatan contekstual ini,
siswa akan lebih mudah memahami materi yang sedang dibahas. Selain itu, dengan adanya
model ini siswa dituntut untuk belajar secara aktif dalam memecahkan masalah. Peran guru
dalam Project Citizen ini adalah guru sebagai fasilitator dan pemberi informasi baru.
Proses pembelajaran Project Citizen ini, diawali dengan siswa mengidentifikasi
masalah yang sedang terjadi atau guru mempersiapkan terlebih dahulu masalah yang sesuai
dengan materi dan cocok untuk dibahas, setelah itu siswa bersama kelompoknya bebas
memilih masalah apa yang akan mereka kaji. Setelah memilih siswa diberi kebebasan
mencari informasi seluas-luasnya dari berbagai sumber tentang masalah yang mereka kaji.
Setelah itu siswa diminta membuat portofolio kelas yang isinya penjabaran tentang masalah
yang mereka kaji. Portofolio hasil buatan tiap kelompok akan di presentasikan satu persatu
sesuai kelompok. Pembelajaran seperti ini bisa dilaksanakan dengan strategi berkelompok
ataupun perorangan. (Adha et al., 2000)
Pelaksanaan pembelajaran Project Citizen ini tidak jarang juga mengalami kendala
dalam proses pelaksanaannya. Kendala yang biasa terjadi diantaranya waktu dan biaya untuk
melaksanakan pembelajaran Project Citizen. Kendala ini berhubungan dengan sarana dan
prasarana yang harus memadai. Terutama sarana prasarana yang berhubungan dengan sumber
dan media pembelajaran. Selain itu, kendala lainnya adalah dari minat, sikap dan kebiasaan
siswa. Setiap siswa memiliki minat, sikap dan kebiasaan yang berbeda. Maka guru harus
memperhatikan hal tersebut. (Al Hadiq, 2023)
Project Citizen ini, siswa dapat dengan aktif belajar dan mampu menyelesaikan
masalah yang terjadi secara nyata sesuai dengan pemahaman sendiri. Hal ini berhubungan
dengan meningkatnya kemampuan berpikir siswa. Dalam pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan (PKN) juga, penggunaan model pembelajaran ini sangat efektif karena
dapat mempersiapkan siswa menjadi warga negara yang demokratis di masa depan. Selain itu
juga siswa akan mampu menganalisis isu-isu yang terjadi di masyarakat dan mampu
berpartisipasi dalam merespon isu-isu dalam memperoleh solusi. Dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran dengan menggunakan model Project Citizen ini dapat meningkatkan kemapuan
berpikir kritis siswa dalam mencari dan menyelesaikan masalah yang terjadi.
Referensi :

Adha, M. M., Ulpa, E. P., Yanzi, H., Nurmalisa, Y., Hidayat, T., Putri, D. S., Pancasila, P., &
Lampung, U. (2000). Semnas FKIP UNILA M. Mona Adha.
Al Hadiq, M. F. (2023). Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa Melalui
Implementasi Model Project Citizen. COLLASE (Creative of Learning Students
Elementary Education), 6(3).
Dharma, S., & Siregar, R. (2015). Membangun Pengalaman Belajar Kewarganegaraan
melalui Model Pembelajaran Project citizen pada Siswa. Jupiis: Jurnal Pendidikan
Ilmu-Ilmu Sosial, 7(1), 100. https://doi.org/10.24114/jupiis.v7i1.2303
Hakim, T. L., & Pradityayudha, R. (2021). Implementasi Pendidikan Antikorupsi Pada Mata
Pelajaran Ppkn Berbasis Project Citizen Di Sman 6 Kabupaten Tangerang Banten.
Civics Education and Social Science Journal (Cessj), 3(2), 112.
https://doi.org/10.32585/cessj.v3i2.1638
Haryati, T., & Rochman, N. (2012). Peningkatan Kualitas Pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan Melalui Praktik Belajar Kewarganegaraan (Project Citizen). Jurnal
Ilmiah Civis, 2(2), 1–11.
http://journal.upgris.ac.id/index.php/civis/article/viewFile/459/413
Sopianingsih, P. (2016). Implementasi Model Project Citizen Pada Pembelajaran PKn
Sebagai Penguatan Karakter Siswa. Civicus, 20(2), 80–90.

Anda mungkin juga menyukai