Anda di halaman 1dari 6

Nama : Nopia Noparita ,S.

Pd
Nama Sekolah : TK Negeri Pembina Membalong
Kabupaten belitung

Peningkatan Kreativitas, Kognitif dan Motivasi Belajar Murid


Melalui Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek
Dengan Bahan Loosepart Di TK Negeri Pembina Membalong
Tahun 2022

A. Abstrak
Kegiatan aksi nyata ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui dampak dari
penerapan model pembelajaran Project Based Learning terhadap peningkatan
kreativitas, kognitif dan motivasi belajar belajar murid dengan menggunakan bahan
loosepart di TK Negeri Pembina Membalong. Berdasarkan hasil yang dilihat dari
kegiatan aksi nyata ini murid sangat antusias dalam pembelajaran, kemampuan
koginitf anak berkembang dan meningkat dilihat dari kemmapuan mereka dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran dan mereka bisa menciptakan sesuatu karya
atau kreativitas, dan murid lebih aktif dalam pembelajaran.
Selain itu juga murid antusias mengikuti pembelajaran dengan menggunakan
model proyek dengan bahan loosepart tersebut sekitar 95 % murid aktif dalam
pembelajaran tersebut sedangkan sisanya 5 % kurang aktif dan masih belum mau
bekerja sama dengan teman. kreativitas murid meningkat 35%, dan kemampuan kognitif
murid juga meningkat 30% dari pada pembelajaran yang diberikan tanpa melalui proyek.
Pembelajaran berbasis proyek memotivasi murid untuk belajar mandiri menemukan
informasi sendiri dari berbagai sumber, seperti lingkungan sekitar dan media. murid
termotivasi bekerjasama dengan tim untuk menghasilkan ide-ide kreatif yang kemudian
diwujudkan dalam suatu produk. Pembelajaran proyek ini juga melatih agar murid bisa
menumbuhkan nilai-nilai karakter yang ada pada diri mereka seperti bekerjasama/ gotong
royong, mandiri,kreatif, berkahlak mulia dan lain-lain.
B. Latar Belakang
Sosok Ki Hadjar Dewantara tidak bisa kita lepaskan dari perjalanan panjang
pendidikan Indonesia. Ki Hadjar Dewantara merupakan pioner dan pelopor
terbentuknya sistem pendidikan di indonesia. Pemikirannya sangat relevan sebagai
terobosan baru dalam membangun pendidikan saat ini yang dalam keadaan kritis.
Semboyannya yang terkenal adalah ing ngarso sung tulodo (di depan memberi
teladan), ing madyo mangun karso (di tengah menciptakan peluang untuk
berprakarsa), tut wuri handayani (di belakang memberi dorongan).
Pendidikan adalah pondasi dalam kemajuan suatu Negara. Kemakmuran suatu
negara ditandai dengan keberhasilan suatu negara dalam mengikuti perkembangan
global. Pemikiran dari berbagai kaum intelektual mendorong motivasi untuk meramu
sistem pendidikan demi mencapai tujuan pendidikan yang tidak terlepas dari amanah
bangsa di seluruh Nusantara. Sehingga Pendidikan memiliki peranan yang sangat
penting dalam kemajuan negara tercinta ini. Kita sebagai guru atau agen perubahan
dunia Pendidikan di Indonesia pada saat ini perlu mewarisi dan merefleksikan kembali
pemikiran Ki Hadjar Dewantara. Dalam pandangannya, tujuan pendidikan adalah
memajukan bangsa secara menyeluruh tanpa membeda-bedakan agama.etnis, suku,
budaya,adat kebiasaan, status ekonomi, status sosial serta didasarkan pada nilai-nilai
kemerdekaan sejati.
Pendidikan di Indonesia seyogyanya memberikan rasa aman,menyenangkan,
tenang,dan memberikan rasa bahagia sehingga siswa tanpa paksaan dan secara ilmiah
menyantap ilmu pengetahuan dengan maksimal. Pada gambaran proses pendidikan
itu sendiri, pendidikan bukan hanya mengasah tingkat pemahaman seorang anak didik
dalam mendalami materi yang diajarkan melainkan bagaimana seorang guru dapat
menciptakan konteks memanusiakan manusia, sebagaimana amanah dari Ki Hajar
Dewantara, yang memberikan gambaran umum bahwa guru memiliki peranan sangat
penting dalam kelompok pembelajaran. Selain mampu untuk mengajarkan ilmu
kepada anak didik, perlu pula untuk menerapkan pendidikan yang mengolah karakter
anak didik tersebut sehingga masa depannya dapat bernilai baik di mata masyarakat.
Sebagai gambaran saat ini masih banyak anak didik yang kurang menghargai etika
dalam bermasyarakat dan kurang menghargai sosok guru di hadapannya. Itu semua
merupakan pelaksanaan pembinaan karakter yang penting untuk dilakukan. Maka
dari itu saya melalui kegiatan aksi nyata yang akan saya lakukan nanti berharap dapat
meningkatkan dan mengembangkan nilai-nilai karakter yang ada pada murid agar
terwujudnya profil pelajar pancasila.
C. Tujuan Aksi Nyata
Kegiatan aksi nyata dilakukan dengan tujuan agar terciptanya kegiatan
merdeka belajar sehingga output dari kegiatan pembelajaran diutamakan pada
terealisasinya penumbuhan karakter dan terlahirnya insan pendidikan yang aktif,
kreatif, meningkatnya kemampuan kognitif dan menyenangkan serta berpusat kepada
murid demi terwujudnya profil pelajar pancasila.
D. Deskripsi Pelaksanaan Aksi Nyata
Profil pelajar pancasila yang saya gunakan dalam aksi nyata adalah gotong
royong. Gotong royong adalah salah satu kearifan lokal yang dimilikim oleh bangsa
kita. Nilai-nilai gotong royong dalam kegiatan pembelajaran dapat diterapkan melalui
model pembelajaran proyek. Model Pembelajaran proyek dapat mengembangkan
akitivitas, kreativitas, berpikir (kognitif), dan menumbuhkan sikap sosial emosional
yang positif untuk murid , misalnya sikap kepedulian terhadap lingkungan dan gotong
royong antar murid yang dapat di kembangkan melalui diskusi maupun kerja
kelompok. Kegiatan aksi nyata ini dilaksanakan melalui kegiatan pembelajaran
berbasis proyek dengan media atau bahan-bahan loosepart yang ada disekiar anak
dan sering dijumpai dan mudah untuk didapatkan. Dari kegiatan ini dimana anak-anak
bisa melakukan kegiatan secara individu maupun kelompok tergantung proyek akan
di buat. Disini saya mengambil proyek-proyek yang sederhana karena kegiatan ini
dilakukan pada anak usia dini. Dimana tahap perkembangan dan berpikir mereka
masih terbatas dan masih bersifat konkrit. Kegiatan ini ada yang bersifat kelompok
dan individu yang terintegrasi dengan tema dan tujuan pembelajaran yang akan
dikenalakan kepada anak.
Dokumentasi Kegiatan Pembelajaran Proyek
E. Hasil Nyata
Murid sangat antusias dalam pembelajaran, kemampuan koginitf anak
berkembang dan meningkat dilihat dari kemmapuan mereka dalam melaksanakan
kegiatan pembelajaran dan mereka bisa menciptakan sesuatu karya atau kreativitas,
dan murid lebih aktif dalam pembelajaran. Selain itu juga murid antusias mengikuti
pembelajaran dengan menggunakan model proyek dengan bahan loosepart tersebut
sekitar 95 % murid aktif dalam pembelajaran tersebut sedangkan sisanya 5 % kurang
aktif dan masih belum mau bekerja sama dengan teman. kreativitas murid meningkat
35%, dan kemampuan kognitif murid juga meningkat 30% dari pada pembelajaran yang
diberikan tanpa melalui proyek. Pembelajaran berbasis proyek memotivasi murid untuk
belajar mandiri menemukan informasi sendiri dari berbagai sumber, seperti lingkungan
sekitar dan media. murid termotivasi bekerjasama dengan tim untuk menghasilkan ide-ide
kreatif yang kemudian diwujudkan dalam suatu produk. Pembelajaran proyek ini juga melatih
agar murid bisa menumbuhkan nilai-nilai karakter yang ada pada diri mereka seperti
bekerjasama/ gotong royong, mandiri,kreatif, berkahlak mulia dan lain-lain, dimana semua itu
sesuai dengan profil pelajar pancasila.

F. Kesimpulan dan Rencana Perbaikan untuk pelaksanaan dimasa mendatang


Berdasarkan rangkaian kegiatan tersebut, penulis dapat menyimpulakn bahwa
melalui model pembelajaran berbasis proyek dapat meningkatakn kreativitas, kognitif
dan motivasi belajar murid hal ini semua demi terwujudnya profil pelajar pancasila
yaitu berakhlakmulia, gotong royong, mandiri, kreatif, berpikir kreatif dan
berkebinikaan global. Selain itu juga penulis melakukan refleksi dan evaluasi. Penulis
merencanakan perbaikan untuk pelaksanaan dimasa mendatang yaitu:
1. Melakukan inovasi pembelajaran yang lebh menarik selain menggunakan model
proyek dan bahan loosepart
2. Kolaborasi dengan teman sejawat terkait pembelajaran yang menyenangkan
3. Berbagi pengalaman dari proses pembelajaran yang menyenangkan dengan teman
sejawat

Calon Guru Penggerak Kabupaten Belitung Angkatan 4

Anda mungkin juga menyukai