Kontrukstivisme
.........................................................................................
pengetahuan berdasarkan pengalaman yang dialami
dan diamati.
Bertanya
Dalam CTL, siswa diharapkan mampu
menumbuhkan rasa ingin tahu sehingga akan
menjadikan siswa selalu bertanya terhadap hal-hal
yang baru.
Inkuiri
Dalam CTL, siswa dilatih untuk menemukan konsep
yang dipelajari melalui proses belajar yang
sistematis.
Masyarakat belajar
Dalam CTL, siswa diharapkan mampu bekerjasama
atau bertukar pikiran dengan orang lain yang tidak
terbatas dalam proses pembelajaran.
Pemodelan (Modelling)
CTL dapat memberikan pengalaman yang lebih
nyata atau konkret kepada siswa. Melalui pemodelan
ini akan menghindarkan siswa dari pengetahuan
yang bersifat abstrak dan teoritis.
Refleksi
Dalam CTL, refleksi yang diperlukan untuk
mengevaluasi pengetahuan yang diperoleh siswa
melalui pengalaman yang ia dapatkan.
Penilaian sebenarnya (authentic
assessment)
Authentic assessment diperlukan untuk mengetahui
perkembangan belajar siswa dan dapat mengetahui
apakah pengalaman belajar siswa dapat memberikan
dampak postif atau negatif.
Pendahuluan
Kegiatan pada langkah pertama ini guru membuka
pelajaran dan memberi ilustrasi mengenai nilai-nilai
sebagai hak, kewajiban, dan tanggung jawab
anggota masyarakat. Misalnya peka, tanggap,
terbuka, demokratis, kooperatif, kompetetif untuk
kebaikan, empatik, argumentatif, dan prospektif
dalam konteks kehidupan bermasyarakat dengan
memberi ilustrasi empirik mengenai berbagai isu
dan trend dalam kehidupan masyarakat saat ini,
khsusunya dalam proses pembangunan masyarakat.
Kegiatan selanjutnya, guru mengajak siswa
merenungkan sebuah pertanyaan, Bagaimana
seharusnya kita sebagai anggota masyarakat
memahami dan menjalankan nilai, konsep dan
prinsip kehidupan bermasyarakat yang baik dalam
konteks pembangunan masyarakat Indonesia.
Kegiatan Inti
Strategi instruksional yang digunakan dalam model
ini pada prinsipnya mengacu strategi inquiry
learning, discovery learning, problem solving
learning, research-oriented learning yang dikemas
dalam model Project ala John Dewey, yaitu
menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:
a) Mengidentifikasi masalah
kebijakan publik dalam masyarakat.
b) Memilih suatu masalah
yang akan dikaji siswa.
c) Mengumpulkan informasi
yang terkait pada masalah yang telah dipilih.
d) Mengembangkan portofolio
kelas.
e) Menyajikan portofolio.
f) Melakukan refleksi
pengalaman belajar.
a) Rangkuman permasalahan
yang dikaji.
b) Berbagai alternatif
kebijakan pemecahan masalah.
c) Usulan kebijakan untuk
memecahkan masalah.
d) Pengembangan rencana
kerja/tindakan.
Penutup
Kegiatan penutup dilakukan sepuluh menit sebelum
pertemuan tatap muka usai. Guru memberi
penegasan dan penguatan (debriefing) terhadap nilai
yang secara implisit melekat dalam pertanyaan
triger, yakni nilai-nilai yang terkandung dalam hak,
kewajiban, dan tanggung jawab sebagai anggota
masyarakat, seperti peka, tanggap, terbuka,
demokratis, kooperatif, kompetetif untuk kebaikan,
empatik, argumentatif, dan prospektif dalam konteks
kehidupan bermasyarakat atas dasar keyakinan yang
didukung oleh pemahaman dan pengenalannya
secara utuh dalam praksis kehidupan sehari-hari di
lingkungannya.
KESIMPULAN