(alber.id)
Kumpulan makalah, materi sekolah dan contoh-contoh soal serta informasi-informasi lainnya
(alber.id)
A. Bilangan Rasional
b) Macam-macam bilangan :
Bilangan pecahan adalah suatu bilangan yang terdiri dari pembilang dan penyebut.Bentuk
pokoknya adalah /b, dengan
a = pembilang ( merupakan bilangan bulat )
b = penyebut ( merupakan bilangan asli )
A. Latar Belakang
Matematika merupakan suatu ilmu yang berhubungan dengan penelaahan bentuk-
bentuk atau struktur-struktur yang abstrak dan hubungan-hubungannya diantara hal-hal itu.
Bertitik tolak dari tujuan pembalajaran matematika di Sekolah Dasar yaitu menumbuhkan
dan mengembangkan keterampilan berhitung sebagai alat dalam kehidupan sehari-hari, maka
matematika sebagai salah satu ilmu dasar yang memberi tekanan pada penalaran dan
pembentukan sikap anak memberikan pengajaran perpangkatan dan akar bilangan dalam
menerapkan matematika dalam kehidupan sehari-hari.
Oleh karena itu konsep dasar matematika harus ditanamkan benar-benar dalam diri
pribadi setiap anak didik. Sebab kalau penguasaan mereka terhadap konsep matematika,
dalam hal ini tentang operasi bilangan desimal pada Sekolah Dasar sekarang tentu akan
menjadi faktor kesulitan bagi siswa ketika melanjutkan pendidian.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah bilangan desimal?
2. Apa pengertian bilangan desimal?
3. Apa saja macam-macam bilangan desimal itu?
4. Apakah bilangan desimal menggunakan nilai tempat?
5. Bagaimana cara pembulatan bilangan desimal
6. Bagaimana sistem operasi bilangan desimal?
7. Bagaimana cara mengajarkan bilangan desimal kepada siswa SD?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui bagaimana sejarah bilangan desimal.
2. Untuk mengetahui apa itu bilangan desimal.
3. Untuk mengetahui apa saja macam-macam bilangan desimal.
4. Untuk mengetahui apakah bilangan desimal menggunakan nilai tempat.
5. Untuk mengetahui bagaimana cara pembulatan bilangan desimal.
6. Untuk mengetahui bagaimana sistem operasi bilangan desimal.
7. Untuk mengetahui bagaimana cara mengajarkan bilangan desimal kepada siswa SD.
BAB II
PEMBAHASAN
3. Bilangan Irasional
Bilangan irasional adalah bilangan yang bukan rasional, bilangan ini bukan hasil bagi
bilangan bulat dari bilangan asli dan juga tidak mempunyai bentuk desimal berulang.
Misalkan adalah penyelesaian – 2 = 0. Dalam pembicaraan berikut akan dibahas pendekatan
nilai dari , dan akan ditunjukkan bahwa adalah irasional. Karena < 2 dan = 4 > 2, maka kita
setuju bahwa berada diantara 1 dan 2
Defenisi lainnya mengatakan bahwa akar pangkat dua dari banyak bilangan rasional
adalah bukan rasional tetapi “irasional”. Kita memerlukan suatu algoritma untuk menentukan
bilangan rasional dari nilai pendekatan akar pangkat dua salah satu algoritma yang termudah
untuk dipelajari disebut “metode rata-rata “ yang langkah - langkahnya sebagai berikut:
a) Tentukan estimasi dari nilai pendekatan itu tidak mengapa bila nilai estimasi ini terlalu besar
atau terlalu kecil dengan menggunakan bilangan estimasi sebagai pembagi,
b) Tentukan hasil bilangan yang di akar dengan bilangan estimasinya, dengan angka decimal
sebanyak yang kita kehendaki,
c) Tentukan nilai rata-rata dari bilangan estimasi dengan hasil bagi nilai rata-rata yang
diperoleh merupakan nilai pendekatan yang dicari,
d) Untuk mendapatkan nilai pendekatan yang lebih baik gunakan nilai rata-rata yang diperoleh
sebagai estimasi kemudian ulangilah prosesnya (seperti langkah 2 dan 3).
Contoh: Tentukan nilai pendekatan
Jawab:
Karena = 289 (pendekatan dari 294), kita pilih 17 sebagai estimasi kasar.
= 17,3345
= 17,1672
= 17,1656997
Jadi 17,16 adalah nilai pendekatan teliti sampai 2 tempat decimal. Jika proses diatas kita
teruskan :
= 17,166449
= 17,16645
Jadi 17,166 adalah nilai pendekatan teliti sampai 3 tempat desimal.
Contoh:
Hitunglah!
a) 0,54 + 0,24 = ...
b) 0,144 + 0,132 = ...
Penyelesaian:
a) 0,54
0,24 +
0,78
b) 0,144
0,132 +
0,276
b. Pengurangan
Cara menyelesaikan operasi pengurangan pada pecahan desimal adalah sama dengan
operasi penjumlahan. Kita dapat melakukan pengurangan dengan cara bersusun.
Contoh:
Hitunglah!
c) 0,54 - 0,24 = ...
d) 0,144 - 0,132 = ...
Penyelesaian:
c) 0,54
0,24 -
0,3
d) 0,144
0,132 -
0,012
A. Kesimpulan
Sistem bilangan desimal disusun dari 10 angka atau lambang. Dengan menggunakan
lambang-lambang tersebut sebagai digit pada sebuah bilangan, kita dapat mengekspresikan
suatu kuantitas.Kesepuluh lambang tersebut adalah: D = {0,1,2,3,4,5,6,7,8,9}
Pada operasi hitung pecahan desimal untuk Penjumlahan dan Pengurangan sebaiknya
kita gunakan metode Penjumlahan/Pengurangan susun dan caranya sama dengan
Penjumlahan/Pengurangan Bilangan Bulat, yaitu dengan meluruskan angka satuannya. Yang
mesti kita cermati adalah bahwa angka yang tepat di depan koma itu adalah angka satuan,
maka akan lebih mudah diingat bila bahasanya kita ubah menjadi “ yang diluruskan adalah
koma”
Yang sangat perlu diperhatikan pada Operasi Perkalian dan Pembagian susun
adalah "Jumlah Angka Dibelakang Koma".
B. Saran
Dengan selesainya makalah ini, penyusun berharap kepada para pembaca agar dapat
member masukan baik berupa kritik atau saran yang sifatnya membangun agar pada
perbaikan makalah ini, pembaca mendapat manfaat yang lebih daripada sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA