Anda di halaman 1dari 10

Kumpulan makalah, materi sekolah dan contoh-contoh soal serta informasi-informasi lainnya

(alber.id)

Kumpulan makalah, materi sekolah dan contoh-contoh soal serta informasi-informasi lainnya
(alber.id)

A. Bilangan Rasional

B. Macam-macam bilangan rasional (Pertama bilangan pecahan, dan yang kedua


bilangan bulat. Sedangkan bilangan bulat tersebut terbagi lagi menjadi bilangan bulat negatif
dan bilangan cacah. Selanjutnya bilangan cacah mencakup di dalamnya bilangan asli( baik
ganjil ataupun genap) dan nol. Terakhir dia menggolongkan bilangan asli itu menjadi
bilangan prima dan bilangan komposit.

b) Macam-macam bilangan :
Bilangan pecahan adalah suatu bilangan yang terdiri dari pembilang dan penyebut.Bentuk
pokoknya adalah /b, dengan
a = pembilang ( merupakan bilangan bulat )
b = penyebut ( merupakan bilangan asli )

c) Adapun jenis bilangan pecahan yaitu :

C. Bilangan Rasional dan Operasinya (Ø Penjumlahan dan Pengurangan, Ø Perkalian dan


Pembagian

D. Contoh-contoh Cara Mengubah Bilangan Pecahan yang termasuk dalam


bilangan Rasional (ü Mengubah Pecahan menjadi Bilangan Desimal, ü Mengubah bilangan
desimal menjadi pecahan, Ø Mengubah bilangan desimal dengan bilangan beruang, ü Operasi
bilangan rasional berbentuk decimal, ü Operasi bilangan rasional berbentuk decimal,

E. Media Pembelajaran Bilangan Rasional


Makalah Bilangan Desimal - Blog Yudel (yulidelvika.blogspot.com)

A. Sejarah Bilangan Desimal


B. Pengertian Bilangan Desimal
C. Macam-macam Bilangan Desimal (1. Aritmatika Desimal, 2. Desimal Berulang (Rasional),
3. Bilangan Irasional)
D. Bilangan Desimal Menggunakan Nilai Tempat
E. Pembulatan Bilangan Desimal
F. Operasi Bilangan Desimal (1. Penjumlahan dan Pengurangan, 2. Perkalian dan
Pembagian,
G. Cara Mengajarkan Bilangan Desimal Kepada Siswa SD
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Matematika merupakan suatu ilmu yang berhubungan dengan penelaahan bentuk-
bentuk atau struktur-struktur yang abstrak dan hubungan-hubungannya diantara hal-hal itu.
Bertitik tolak dari tujuan pembalajaran matematika di Sekolah Dasar yaitu menumbuhkan
dan mengembangkan keterampilan berhitung sebagai alat dalam kehidupan sehari-hari, maka
matematika sebagai salah satu ilmu dasar yang memberi tekanan pada penalaran dan
pembentukan sikap anak memberikan pengajaran perpangkatan dan akar bilangan dalam
menerapkan matematika dalam kehidupan sehari-hari.
Oleh karena itu konsep dasar matematika harus ditanamkan benar-benar dalam diri
pribadi setiap anak didik. Sebab kalau penguasaan mereka terhadap konsep matematika,
dalam hal ini tentang operasi bilangan desimal pada Sekolah Dasar sekarang tentu akan
menjadi faktor kesulitan bagi siswa ketika melanjutkan pendidian.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah bilangan desimal?
2. Apa pengertian bilangan desimal?
3. Apa saja macam-macam bilangan desimal itu?
4. Apakah bilangan desimal menggunakan nilai tempat?
5. Bagaimana cara pembulatan bilangan desimal
6. Bagaimana sistem operasi bilangan desimal?
7. Bagaimana cara mengajarkan bilangan desimal kepada siswa SD?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui bagaimana sejarah bilangan desimal.
2. Untuk mengetahui apa itu bilangan desimal.
3. Untuk mengetahui apa saja macam-macam bilangan desimal.
4. Untuk mengetahui apakah bilangan desimal menggunakan nilai tempat.
5. Untuk mengetahui bagaimana cara pembulatan bilangan desimal.
6. Untuk mengetahui bagaimana sistem operasi bilangan desimal.
7. Untuk mengetahui bagaimana cara mengajarkan bilangan desimal kepada siswa SD.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Bilangan Desimal


Penemu desimal yang paling populer kita dengar sebagai matematikawan Arab Muslim
yang mempunyai kontribusi terhadap perkembangan matematika adalah Al-Khawarizmi,
dikenal sebagai bapak Aljabar, memperkenalkan bilangan nol (0) dan penerjemah karya-
karya Yunani kuno. Kisah angka nol dan konsep bilangan nol telah berkembang sejak zaman
Babilonia danYunani kuno yang pada saat itu diartikan sebagai ketiadaan dari sesuatu.
Konsep bilangan nol dan sifat-sifatnya terus berkembang dari waktu ke waktu.
Hingga pada abad ke-7, Brahmagupta seorang matematikawan India memperkenalkan
beberapa sifat bilangan nol. Sifat-sifatnya adalah suatu bilangan bila dijumlahkan dengan nol
adalah tetap, demikian pula sebuah bilangan bila dikalikan dengan nol akan menjadi nol.
Tetapi, Brahmagupta menemui kesulitan dan cenderung ke arah yang salah ketika berhadapan
dengan pembagian oleh bilangan nol. Hal ini terus menjadi topik penelitian pada saat itu,
bahkan sampai 200 tahun kemudian.
Misalnya tahun 830, Mahavira (India) mempertegas hasil-hasil Brahmagupta, dan
bahkan menyatakan bahwa "sebuah bilangan dibagi oleh nol adalah tetap". Tentu saja ini
suatu kesalahan fatal. Tetapi, hal ini tetap harus sangat dihargai untuk ukuran saat itu. Ide-ide
brilian dari matematikawan India selanjutnya dipelajari oleh matematikawan Muslim dan
Arab.
Hal ini terjadi pada tahap-tahap awal ketika matematikawan Al-Khawarizmi meneliti
sistem perhitungan Hindu (India) yang menggambarkan sistem nilai tempat dari bilangan
yang melibatkan bilangan 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9. Al-Khawarizmi adalah yang pertama
kali memperkenalkan penggunaan bilangan nol sebagai nilai tempat dalam basis sepuluh.
Sistem ini disebut sebagai sistem bilangan desimal.
B. Pengertian Bilangan Desimal
Sistem bilangan desimal disusun dari 10 angka atau lambang. Dengan menggunakan
lambang-lambang tersebut sebagai digit pada sebuah bilangan, kita dapat mengekspresikan
suatu kuantitas.Kesepuluh lambang tersebut adalah: D = {0,1,2,3,4,5,6,7,8,9}
Sistem bilangan desimal juga disebut sistem bilangan basis 10 atau radiks 10 karena
mempunyai 10 digit. Sistem bilangan ini bersifat alamiah karena pada kenyataannya manusia
mempunyai 10 jari. Kata digit itu sendiri diturunkan dari kata bahasa latin finger. Contohnya:
0,12; 1,28; 0,005 dll. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, bilangan desimal adalah jenis
bilangan berbasis 10 yang umunya dituliskan dengan tanda koma (,).
Secara umum, bilangan ini berkaitan erat dengan bilangan pecahan. Mengapa? Karena
ada sebuah materi dimana kamu harus mampu mengubah bilangan ini ke dalam bentuk
pecahan. Dimana bilangan pecahan itu adalah bilangan yang dapat dinyatakan dalam bentuk ,
dengan a dan b adalah bilangan bulat dan b ≠ 0. Bilangan a disebut sebagai pembilang dan
bilangan b disebut sebagai penyebut. Sedangkan kata desimal berasal dari bahasa
latin decem yang artinya sepuluh.
Seperti yang telah diungkapkan oleh Muhsetyo (2010: 4.51) yang menyatakan bahwa
sistem numersi yang berbasis sepuluh, artinya bilangan 10 dipakai sebagai acungan pokok
dalam melambangkan dan menyebut bilangan. Sedangkan menurut Van de walle, dkk (2010:
328) menyatakan bahwa angka desimal adalah cara sederhana lain dari penulisan pecahan.
Sedangkan mengenai koma desimal adalah kesepakatan/ kaidah yang telah dikembangkan
untuk menandakan posisi unit.
Atau dengan kata lain pecahan desimal yaitu bilangan yang dihasilkan dari hasil bagi
suatu bilangan dengan bilangan 10 dan kelipatannya atau pecahan dengan penyebut 10, 100,
1000, dan seterusnya, dan ditulis dengan tanda koma (,).

Contoh bilangan pecahan desimal yaitu:


1. 0,8 adalah pecahan desimal yang dihasilkan dari 8 dibagi 10
2. 0,15 adalah pecahan desimal yang dihasilkan dari 15 dibagi 100
3. 0,123 adalah pecahan desimal yang dihasilkan dari 123 dibagi 1000
4. 2,50 adalah pecahan desimal yang dihasilkan dari 250 dibagi 100

C. Macam-macam Bilangan Desimal


Bilangan desimal dapat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu sebagai berikut.
1. Aritmatika Desimal
Semua bilangan rasional mempunyai pernyataan desimal. Penjumlahan, pengurangan,
perkalian dan pembagian bilangan rasional dapat diperluas dengan mudah untuk desimal
pecahan. Sifat-sifat komutatif, assosiatip, dan distributip memungkinkan
menjalankan/mengerjakan aritmetika desimal.
a. Penjumlahan desimal
Contoh: 0,35 + 0,49 = 0,84
b. Perkalian desimal
Untuk mengalikan dua bilangan desimal, masing-masing desimal kita ubah lebih
dahulu menjadi pecahan dengan penyebut perpangkatan dari 10.
Contoh: (26,2) (0,03)= 0,786
c. Pembagian desimal
Pembagian pecahan decimal dapat dengan mudah diubah menjadi pembagian bilangan
cacah.
Contoh: 106,08 : 1,7 = 62,4
2. Desimal Berulang (Rasional)
Desimal berulang disebut juga bilangan rasional atau bilangan yang bisa ditulis menjadi
bentuk pecahan dengan a dan b merupakan bilangan bulat dan hasil dari pecahan tersebut
mempunyai angka-angka yang berulang teratur.
Contoh:
Kita akan mencoba mencari pernyataan bilangan rasional dari 0,272727… , kita misalkan
bahwa N = 0,272727 …, dengan angka-angka berulang teratur adalah “27”. Karena terdapat
dua angka yang berulang terakhir, N kita kalikan dengan 100. (jika terdapat 3 bilangan
berulang terakhir, dikalikan 1000, dan setrusnya).
N = 0,272727
100 N = 27,2727
N = 0,2727
99 N = 27
N =5

3. Bilangan Irasional
Bilangan irasional adalah bilangan yang bukan rasional, bilangan ini bukan hasil bagi
bilangan bulat dari bilangan asli dan juga tidak mempunyai bentuk desimal berulang.
Misalkan adalah penyelesaian – 2 = 0. Dalam pembicaraan berikut akan dibahas pendekatan
nilai dari , dan akan ditunjukkan bahwa adalah irasional. Karena < 2 dan = 4 > 2, maka kita
setuju bahwa berada diantara 1 dan 2
Defenisi lainnya mengatakan bahwa akar pangkat dua dari banyak bilangan rasional
adalah bukan rasional tetapi “irasional”. Kita memerlukan suatu algoritma untuk menentukan
bilangan rasional dari nilai pendekatan akar pangkat dua salah satu algoritma yang termudah
untuk dipelajari disebut “metode rata-rata “ yang langkah - langkahnya sebagai berikut:
a) Tentukan estimasi dari nilai pendekatan itu tidak mengapa bila nilai estimasi ini terlalu besar
atau terlalu kecil dengan menggunakan bilangan estimasi sebagai pembagi,
b) Tentukan hasil bilangan yang di akar dengan bilangan estimasinya, dengan angka decimal
sebanyak yang kita kehendaki,
c) Tentukan nilai rata-rata dari bilangan estimasi dengan hasil bagi nilai rata-rata yang
diperoleh merupakan nilai pendekatan yang dicari,
d) Untuk mendapatkan nilai pendekatan yang lebih baik gunakan nilai rata-rata yang diperoleh
sebagai estimasi kemudian ulangilah prosesnya (seperti langkah 2 dan 3).
Contoh: Tentukan nilai pendekatan
Jawab:
Karena = 289 (pendekatan dari 294), kita pilih 17 sebagai estimasi kasar.
= 17,3345
= 17,1672
= 17,1656997
Jadi 17,16 adalah nilai pendekatan teliti sampai 2 tempat decimal. Jika proses diatas kita
teruskan :
= 17,166449
= 17,16645
Jadi 17,166 adalah nilai pendekatan teliti sampai 3 tempat desimal.

D. Bilangan Desimal Menggunakan Nilai Tempat


Pecahan desimal dapat juga menggunakan nilai tempat, sebagai contoh yaitu sebagai
berikut.
1. 0,2 (satu tempat desimal atau 1 angka di belakang koma)
2. 0,35 (dua tempat desimal atau 2 angka di belakang koma)
3. 0,125 (tiga tempat desimal atau 3 angka di belakang koma)
Coba kalian ingat kembali mengenai nilai tempat pada bilangan pecahan desimal.
Perhatikan nilai tempat pada bilangan 235,674 dimana:
4 = perseribuan, nilainya atau 0,004
7 = perseratusan, nilainya atau 0,07
6 = persepuluhan, nilainya atau 0,6
5 = satuan, nilainya 5
3 = puluhan, nilainya 30
2 = ratusan, nilainya 200

E. Pembulatan Bilangan Desimal


Pecahan desimal dapat dibulatkan menjadi pecahan desimal dengan angka di belakang
komanya lebih sedikit. Dengan aturan:
1. Pembulatan ke atas untuk angka lebih dari atau sama dengan 5
2. Pembulatan ke bawah untuk angka kurang dari 5
Contoh:
a. 0,8463 dibulatkan menjadi 0,846 karena 3 kurang dari 5
b. 0,846 dibulatkan menjadi 0,85 karena 6 lebih dari 5
c. 0,85 dibulatkan menjadi 0,9 karena sama dengan 5

F. Operasi Bilangan Desimal


1. Penjumlahan dan Pengurangan
Pada operasi hitung pecahan desimal, untuk Penjumlahan dan Pengurangan, sebaiknya
kita gunakan metode Penjumlahan/Pengurangan susun dan caranya sama dengan
Penjumlahan/Pengurangan Bilangan Bulat, yaitu dengan meluruskan angka satuannya. Yang
mesti kita cermati adalah bahwa angka yang tepat di depan koma itu adalah angka satuan,
maka akan lebih mudah diingat bila bahasanya kita ubah menjadi “ yang diluruskan adalah
koma”.
a. Penjumlahan
Untuk menjumlahkan dua bilangan dengan benar kita harus menjumlahkan angka-
angka yang nilai tempatnya sama, misalnya.
1) Ratusan dijumlahkan dengan ratusan.
2) Puluhan dijumlahkan dengan puluhan.
3) Satuan dijumlahkan dengan satuan.
4) Persepuluhan dengan persepuluhan.
5) Perseratusan dengan perseratusan, dst.
Cara yang termudah untuk menjumlahkan dua pecahan desimal, adalah dengan cara
penjumlahan bersusun, dengan meluruskan tanda koma (,).

Contoh:
Hitunglah!
a) 0,54 + 0,24 = ...
b) 0,144 + 0,132 = ...
Penyelesaian:
a) 0,54
0,24 +
0,78
b) 0,144
0,132 +
0,276
b. Pengurangan
Cara menyelesaikan operasi pengurangan pada pecahan desimal adalah sama dengan
operasi penjumlahan. Kita dapat melakukan pengurangan dengan cara bersusun.
Contoh:
Hitunglah!
c) 0,54 - 0,24 = ...
d) 0,144 - 0,132 = ...
Penyelesaian:
c) 0,54
0,24 -
0,3
d) 0,144
0,132 -
0,012

2. Perkalian dan Pembagian


a. Perkalian
Kerjakan Perkalian dengan membuang terlebih dahulu tanda koma, setelah selesai baru
kita hitung jumlah angka dibelakang koma pada bilangan dikali dan angka dibelakang koma
pada bilangan pengali, lalu dijumlahkan angka dibelakang koma itu untuk menentukan
jumlah angka dibelakang koma pada jawaban.
Contoh Perkalian Bilangan Bulat : 3075 x 123 = 378225
Contoh Perkalian Pecahan Desimal misalnya: 30,75x12,3= 378,225
Untuk jumlah Desimal pada jawaban, kita tinggal menambahkan jumlah Desimal pada
angka mengalikan (30,75) dua angka desimal dan pada angka yang dikalikan (12,3) satu
angka desimal.Dua desimal ditambah satu desimal = tiga desimal, berarti tiga angka
dibelakang koma (tiga Desimal) yaitu 225 (tiga angka dihitung dari belakang) makanya pada
jawaban tertulis 378,225.
b. Pembagian
Kerjakan Pembagian dengan membuang terlebih dahulu tanda koma, setelah selesai
baru kita hitung jumlah angka dibelakang koma pada bilangan dibagi dan angka dibelakang
koma pada bilangan pembagi, lalu jumlah angka dibelakang koma pada bilangan dibagi atau
dikurangi jumlah angka dibelakang koma pada bilangan pembagi, itu untuk menentukan
jumlah angka dibelakang koma pada jawaban.
Cara 1 :
Pada langkah awalnya, proses pengerjaan operasi hitung pembagian pecahan desimal,
sama persis dengan proses pengerjaan perkalian pecahan desimal. Yaitu menganggap
pecahan desimal itu sebagai bilangan bulat, dengan cara menyingkirkan tanda desimal ( tanda
koma ) terlebih dahulu 9 , 63 : 32 , 1 ~> 963 : 321
Setelah tanda desimal disingkirkan terlebih dahulu, langkah kedua adalah
mengerjakan sebagai pembagian bilangan bulat 963 : 321 = 3
Langkah ketiga, ini yang berbalik 180 derajat. Bila pada operasi hitung perkalian
pecahan desimal, "semua desimal dijumlahkan", maka pada operasi hitung pembagian
pecahan desimal "Desimal Pada Bilangan Dibagi Dikurangi Desimal Pada Bilangan
Pembagi”.
9, 63 ada 2 desimal
32, 1 ada 1 desimal
2 - 1 = 1 >> berarti ada satu desimal pada jawaban
Jawaban yang asalnya 3 dijadikan satu desimal menjadi 0 ,3

G. Cara Mengajarkan Bilangan Desimal Kepada Siswa SD


Untuk membantu siswa memahami dan menguasai hubungan antara pecahan dan
desimal, gunakan berbagai model atau bahan manipulatif yang sesuai, misalnya piringan
berskala atau potongan karton. Alat-alat ini dapat dipakai untuk menjelaskan hubungan
persepuluhan dan perseratusan dengan pecahan, serta mentranslasikan bentuk-bentuk
pecahan dengan bentuk-bentuk desimal.
Bisa juga dengan cara tanda koma berjalan. Berikut ini langkah-langkahnya.
1. Pertama : Masing-masing siswa diminta untuk membuat kartu-kartu bilangan yang
bertuliskan angka 1-9, 5 buah kartu bertuliskan angka 0, dan sebuah kartu untuk tanda koma
(,).
2. Kedua : Guru memberikan papan petunjuk di depan siswa. Jika dibagi maka tanda koma (,)
akan melompat ke kiri sebanyak jumlah nol pembaginya. Jika dikali maka tanda koma (,)
akan melompat ke kanan sebanyak jumlah nol pembaginya.
3. Ketiga: Jika di depan koma (,) kosong / tidak ada angka maka diisi dengan angka 0 (nol).
4. Keempat: Guru memberikan soal latihan kepada siswa.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sistem bilangan desimal disusun dari 10 angka atau lambang. Dengan menggunakan
lambang-lambang tersebut sebagai digit pada sebuah bilangan, kita dapat mengekspresikan
suatu kuantitas.Kesepuluh lambang tersebut adalah: D = {0,1,2,3,4,5,6,7,8,9}
Pada operasi hitung pecahan desimal untuk Penjumlahan dan Pengurangan sebaiknya
kita gunakan metode Penjumlahan/Pengurangan susun dan caranya sama dengan
Penjumlahan/Pengurangan Bilangan Bulat, yaitu dengan meluruskan angka satuannya. Yang
mesti kita cermati adalah bahwa angka yang tepat di depan koma itu adalah angka satuan,
maka akan lebih mudah diingat bila bahasanya kita ubah menjadi “ yang diluruskan adalah
koma”
Yang sangat perlu diperhatikan pada Operasi Perkalian dan Pembagian susun
adalah "Jumlah Angka Dibelakang Koma".

B. Saran
Dengan selesainya makalah ini, penyusun berharap kepada para pembaca agar dapat
member masukan baik berupa kritik atau saran yang sifatnya membangun agar pada
perbaikan makalah ini, pembaca mendapat manfaat yang lebih daripada sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

Darmawi, Fadhil. (2014). Makalah Matematika Bilangan. [Online].


Tersedia: http://fadhildarmawi.blogspot.co.id/2014/06/makalah-matematika-bilangan.html.
[Diakses: 29 Maret 2016].

GuruKatro. (2014). Operasi Hitung Pecahan Desimal. [Online].


Tersedia: https://gurukatrondeso.blogspot.co.id/2014/11/operasi-hitung-pecahan-
desimal.html. [Diakses 29 Maret 2017].

Matematika5. (2013). Komanya Jalan, Bu! Operasi Hitung Desimal. [Online].


Tersedia: http://belajar.indonesiamengajar.org/2013/02/komanya-jalan-bu-operasi-hitung-
desimal/. [Diakses 29 Maret 2017].
Matik6sd. (2013). Perkalian dan Pembagian Desimal. [Online].
Tersedia: https://matikkelas6.wordpress.com/2013/02/15/perkalian-dan-pembagian-desimal/.
[Diakses: 29 Maret 2016).

Yasir, Ahmad. (2014). Pecahan Desimal. [Online].


Tersedia: http://yasmakalah.blogspot.co.id/2014/03/pecahan-desimal.html. [Diakses 29 Maret
2017].

Idris, Eka. (2017). Makalah Bilangan Desimal. [Online].


Tersedia: http://ekaidrisup.blogspot.co.id/2017/10/makalah-bilangan-desimal.html [diakses 2
Mei 2018].

Naiswa. (2017). Konsep Desimal dan Persen. [Online]. Tersedia. http://pustaka-


naiswa.blogspot.co.id/2017/05/konsep-desimal-dan-persen-dalam_9.html [diakses 2 Mei
2018].

Khalilah, Royatul. (2013). Desimal dan Bilangan Real. [Online].


Tersedia: http://royatulkhalilah14.blogspot.co.id/2013/11/desimal-dan-bilangan-real.html?
m=1 [diakses 2 Mei 2018].

Yasmakalah. (2014). Pecahan Desimal. [Online].


Tersedia: http://yasmakalah.blogspot.co.id/2014/03/pecahan-desimal.html [diakses 2 Mei
2018].

Anda mungkin juga menyukai