Anda di halaman 1dari 19

PENDIDIKAN MATEMATIKA

1
Disusun oleh :
Kelompok 2
1. IKA AYU WARDANI (857721526)
2. DANIK WINDIARTINI (857721533)
3. UMA MARDLIYATU THOYYIBAH (857721572)
4. SHOFIA ASRI KHOIRINA (857721597)
MODUL 2
BILANGAN CACAH

KB. 1 KB. 2
• Bilangan dan • Bilangan Cacah,
Lambangnya serta Operasinya serta Teknik
Pembelajarannya di SD Penyelesaiannya dan
Pembelajarannya di SD
KB.1
Bilangan dan Lambangnya serta Pembelajaran di SD

A. BILANGAN DAN LAMBANGNYA


Langkah yang diperlukan dalam proses pembelajaran pokok bahaann
bilangan dan lambangnya, yaitu menyiapkan kartu bilangan yang terbuat
dari kertas, membaca dan menulis lambing bilangan, serta menjelaskan
konsep nilai tempat.
B. BILANGAN KARDINAL DAN ORDINAL

1. Bilangan Kardinal
Misalkan A adalah sebarang dan misalkan a menyatakann keluarga himpunan yang
ekivelen dengan A. Maka a dinamakna sebuah bilangan kardinal (bilangan cacah) dan
dinyatakan oleh a = # (A). Bilangan cardinal dari {1,2,3} adalah 3.

2. Bilangan Ordinal
Misalkan A adalah Sebaranf himpunan terorde baik dan misalkan menyatakan keluarga
himpunan terorde baik yang serupa dengan A. Maka T dinamakan sebuah bilangan ordinal
(bilangan asli) dan dinyatakan oleh T = ord (A).
Bilangan ordinal dari himpunan terorde baik {1,2,3} dinyatakan oleh 3
Langkah-langkah proses pembelajaran sebagai berikut :
3. Guru menulis beberapa kambing bilangan yang terdiri dari 6 angka, lalu siswa
disurug menentukan nilai setiap angka.
Misal : 382.657
Angka 3 nilainya 300.000
Angka 8 nilainya 80.000
Angka 2 nilainya 2.000
Angka 6 nialinya 600
Angka 5 nilainya 50
Angka 7 nilainya 7
Jadi, 382.657 = 300.000 + 80.000 + 2. 000 + 600 + 50 +7
C. NILAI TEMPAT DAN KETIDAKSAMAAN
Alat peraga yang diperlukan ada kegiatan pembelajaran sub pokok bahasan nilai
tempat, yaitu berupa kertas atau kartu bilangan masing-masing bertuliskan lambang
bilangan 1, 10, 100, 1.000, 10.000, 100.000, atau 1, 10, 102, 102, 104, 105

Langkah-langkah proses pembelajaran sebagai berikut :


1. Guru menjelaskan ulang menngenai nilai tempat yang ditempaati oleh angka-
angka suatu lambing bilangan yang terdiri dari 5 angka;
2. Guru menjelaskan bahwa angka-angka suatu lambing bilangan yang terdiri dari 6
angka berturut-turut dari kiri menempati tempat ratus ribuan, puluh ribuan, ribuan,
ratusan, puluhan dan satuan;
KB.2
Bilangan Cacah, Operasinya serta Teknik
Penyelesaiannya dan Pembelajarannya di SD

• A. BILANGAN CACAH
Bilangan cacah merupakan himpunan bilangan asli ditambah dengan
bilangan nol. Bilangan asli sendiri merupakan bilangan yang simulai dari 1,
lalu selanjutnya bertamba satu-satu.
Ketidaksamaan pada Bilangan cacah
Perbandingan dua bilangan yang tidak sama, 3<8 dan 9>5 dibaca kurang
dari 8 dan 9 lebih dari 5. Pernyataan ini disebut dengan ketidaksamaan.
B. PENJUMLAHAN
Pengerjaan jumlah atau penjumlahan merupakan pengerjaan hitung yang
pertama kali dikenal anak-anak. Bukan saja dikenal di sekolah tetapi juga
mungkin dimasyarakat sebelum anak mengenal sekolah.
Misalnya,
1. Di ladang ada 3 ekor kerbau yang digembalakan. Kemudian budi
membawa 2 ekor lagi untuk digembalakan pula. Berapa ekor kerbau yang
ada di ladang sekarang?
Fakta-fakta Dasar Penjumlahan
Yang dimaksud dengan fakta-fakta dasar penjumlahan ialah penjumlahan atau
kombinasi bilangandari 0 sampai 9, misalnya 9+1, 6+3, 9+9. Adapun 12+9
bukan fakta dasar penjumlahan sebab 12 bukan bilangan yang lambangnya
terdiri dari satu angka. Jadi ada 100 kombinasi fakta dasar penjumlahan.
Ada 4 pendekatan atau jalan untuk menerangkan penjumlahan , yaitu dengan
kumpulan, dengan pengukuran, dengan mesin fungsi, dan dengan cara bersusun
panjang/bersusun pendek.
a. Penjumlahan melalui kumpulan
Penjumlahan dengan menggunakan dasar kumpulan didasarkan kepada gabungan
dua kumpulan lepas.
b. Penjumlahan melalui pengukuran
Pada penjumlahan dengan pengukuran, yang dijumlahkan itu bukan bilangan
kardinal dari kumpulan-kumpulan tetapi ukuran panjangnya. Penjumlahan dengan
pengukuran dapat diperagakan dengan garis bilangan, timbangan bilangan atau
batang Cuisenaire (berwarna).
c. Penjumlahan melalaui mesin fungsi
Pada umumnya mesin fungsi tidak dipergunakan untuk menerangkan penjumlahan
atau pengerjaan hitung lainnya, tetapi lebih banyak dipergunakan untuk latihan
dan pengenalan fungsi.
d. Penjumlahan dengan cara bersusun panjang dan besusun pendek
1) Cara berususun panjang
2.438 : 2000 +400 +30 +8
2) Cara bersusun pendek
111
2.436
1.562
3.742 +
7.724

Sifat-sifat penjumlahan
1. Tertutup
2. Pertukaran (komutatif)
3. Pengelompokan (asosiatif)
C. PENGURANGAN
Pada penjumlahan kita mencari jumlahnya, dengangkan pada pengurangan kita
mencari selisihnya.
1. Fakta-fakta dasar pengurangan
Pada fakta-fakta dasar pengurangan bilangan yang dikurangi harus kurang atau
sama dengan 18, sedangkan pengurangannya ialah bilangan cacah dari ) sampai
dengan 9, dengan catatan bahwa selisihnya harus bilangan cacah dan besarnya
dari ) sampai dengan 9.
2. Pengurangan melalui kumpulan
Contoh ; ada 5 ekor anak ayam. Dua ekor lari mengejar kupu-kupu. Berapa ekor
anak ayam tinggal
3. Pengurangan melalui pengukuran
a. Pengurangan dengan garis bilangan
Meragakan penjumlahan pada garis bilangan ialah dengan cara bergerak maju (ke
sebelah kanan)
b. Pengurangan dengan timbangan bilangan
c. Pengurangan dengan batang kuesioner
4. Pengurangan melalui mesin fungsi
Mesin fungsi pengurangan 3 atau mesin 3 ialah mesin fungsi yang bila
dimasukkan sebuah bilangan maka bilangan tersebut akan bekurang 3,
Pengurangan dengan cara berususun pendek,
Contoh :
8.793
5.281 +
3. 512
6. Sifat-sifat Pengurangan
a. Apakah operasi pengurangan tertutup pada bilangan cacah? Dengan
mengambil beberapa pasangan bilangan cacah sebarang, kita akan mengetahui
bahwa sidat pengurangan itu tidak tertutup pada bilangan cacah. Sebab selisih
dua bilangan cacah tidak selalu hasilnya bilangan cacah lagi. Misalnya, 4-9 = -
5, meskipun 4 dan 9 itu bilangan cacah tetapi -5 bukan bilangan cacah.
b. Apakah operasi pengurangan memenuhi sifat pertukaran? Ambillah dua
bilangan cacah, misalnya 3 san 5. apakah 3-5 =5-3? Tidak, karena 3-5=-2,
sedangkan 5-3=2 . Oleh karena itu, tidak setiap bilangn cacah , bila
dikurangkan letaknya dapat dipertukaran maka sifat pengurangan pada
bilangan cacah tidak memenuhi sifat pertukaran.
D. PERKALIAN
1. Fakta Dasar Perkalian Yang dimaksud dengan fakta-fakta dasar perkalian
ialah perkalian bilangan dari 0 sampai 9, misalnya 8x3, 1x9, 6x0, dan 5x4 .
Adapun 3x15 bukan fakta dasar perkalian sebab 15 bukan bilangan yang
lambangnya terdiri dari satu angka.
2. Perkalian melalui himpunan (kumpulan)Perkalian dapat diterangkan dengan
menggunakan pendekatan himpunan, yaitu himpunan-himpunan lepas yang
ekuivalen dan sejenis.
3. Perkalian melalui pengukuran Perkalian melalui pendekatan pengukuran ada
beberapa, yaitu dengan garis bilangan, timbangan bilangan, batang kuesioner
dan luas.
4. Perkalian melalui jajaran Jajaran (arrange) adalah susunan benda-benda
dalam bentuk persegipanjang.
5. Perkalian melalui Produk Cartesius  yang dimaksud dengan produk
(perkalian) Cartesius ialah perkalian silang dari 2 himpunan.
6. Perkalian dengan alat peraga Nilai Tempat perkalian dengan alat peraga nilai
tenpat ialah perkalian yangmenggunakan alat peraga: kartu nilai tempat, blok model
Dienes, kantong nilai tempat, dan abakus.
7. Pekaliam melalui mesin fungsi Seperti pada penjumlahan dan pengurangan,
untuk perkalian pun mesin fungsi dapat kita pergunakan. Tetapi disini pun sama
halnya, bahwa penggunaan mesin fungsi itu terutama untuk latihan (drill) dan lebih
bersifat rekreasi.
8. Perkalian sebagai penjumlahan berulang
9. Pekalian dengan cara mendatar, beususun panjang, dan bersusun pendek
10. Sifat-sifat Perkalian  sifat-sifat perkalian yaitu: tertutup, pertukaran ,
pengelompokkan, distributif dan sifat bilangan satu dan nol.
11. Perkalian dengen bilangan kelipatan 10
E. PEMBAGIAN
1. Fakta Dasar Pembagian
Pada fakta dasar pembagian bilangan yang harus dibagi adalah dari 0 sampai
dengan 81, dimana pembagiaannya ialah bilangan bulat dari 1 sampai dengan 9 dan
hasil baginya ialah bilangan bulat dari 0 sampai dengan 9.
2. Pembagian melalui himpunan
Contoh : 8 : 4 = 2

3. Pembagian melalui pengukuran


a. Dengan garis bilangan
b. Dengan timbangan bilangan
c. Dengan bilangan kuesioner
4. Pembagian melalui jajaran
Kita akan melakukan pembagian 12:4 dengan menggunakan jajaran. Caranya ialah
dengan menyusun 12 itu kedalam jajaran yang setiap barisnya terdiri atas 4
anggota. Dari jajaran ternyata soal itu ada 3 baris, jadi, 12:4=3.
5. Pembagian melalui mesin fungsi
Mesin fungsi pembagian 3 atau mesin fungsi 3. bila kedalam mesin fungsi 3 itu
dimasukkan kartu dengan angka 6 maka kartu yang diluar itu adalah angka 2.
6. Pembagian sebagai pengurangan berulang
10
2–
8
7. Pembagian sebagai kebalikan perkalian
Misalnya, 3x4=12 12:4=3
8. Membagi dengan cara berususun pendek
Contoh :
9. Sifat-sifat pembagian
1) Pembagian itu tidak tertutup
2) Operasi bagi tidak memenuhi sifat komutatif
3) Operasi pembagian tidak memenuhi sifat asosiatif
4) Bilangan yang dibagi dengan 0 adalah tidak didefinisikan
10. Pembagian dengan kelipatan 10
Contoh : 100;50=2, 1.000:2=50
11. Perpangkatan dan penarikan akar pangkat (2 dan 3 )
Bilangan kuadrat adalah biangan yang diperoleh dari hasil perkalian suatu bilangan
itu sendiri.
Contoh : 32= 3x3 = 9
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai