Bilangan Cacah
membaca serta menggunakan simbol operasi penjumlahan (+), pengurangan (-) & sama dengan
(=)
Bangun Datar
Bangun Ruang
1. Lambang 75 dibaca tujuh puluh lima. Lambang 62 dibaca enam puluh dua. Lambang 103 dibaca
seratus tiga.
2. Banyaknya buah apel ada 85 buah. Banyaknya buah lemon ada 95 buah. Buah lemon lebih
banyak daripada buah apel. Buah apel lebih sedikit daripada buah lemon.
3. Bilangan yang terdiri dari tiga angka berturut-turut dari kiri mempunyai nilai tempat ratusan,
puluhan, dan satuan.
4. Untuk membandingkan dua bilangan digunakan tanda lebih besar (>), lebih kecil (<), atau sama
dengan (=).
Contoh:
Bandingkan bilangan 411 dan 328.
Angka ratusan 4 dan 3 (4 > 3).
Jadi, 411 > 328.
Contoh:
105 + 130 = 235.
Contoh:
Contoh:
Jadi, 245 – 115 = 130.
b. Pengurangan bilangan dengan menyimpan.
Contoh:
8. Urutan pengerjaan operasi hitung campuran yang mempunyai tingkatan sama dimulai dari
operasi hitung yang pertama (dari kiri).
2. Tanda waktu tersebut dibaca pukul setengah tiga atau pukul dua lebih tiga puluh.
Ditulis 02.30.
3. Dari pukul 02.00 hingga pukul 04.00, waktu telah berlalu selama 2 jam.
4. Jam sebagai alat pengukur waktu dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang
berkaitan dengan waktu.
a. Satu jengkal adalah ukuran panjang telapak tangan yang direntangkan dari ujung ibu jari
sampai ujung jari kelingking.
b. Satu hasta adalah ukuran panjang tangan dari siku sampai ujung jari.
c. Satu depa adalah ukuran panjang dari ujung jari tangan kanan ke ujung jari tangan kiri
yang direntangkan.
e. Satu kaki adalah panjang telapak kaki dari pangkal tumit sampai ujung jari.
2. Dalam satuan panjang baku, alat yang digunakan biasanya mistar atau penggaris.
Panjang pengukuran 100 sentimeter disebut 1 meter. 100 cm = 1 m atau 1 m = 100 cm.Satuan
baku berlaku sama di semua tempat, wilayah, bahkan di semua negara.
Alat untuk mengukur berat benda dinamakan timbangan. Kegiatan mengukur berat benda disebut
menimbang.
a. 2 × 6 = 6 + 6 = 12
b. 3 × 4 = 4 + 4 + 4 = 12
3. Semua bilangan dikalikan dengan 1 (satu) hasilnya sama dengan bilangan itu.
b. 2 × 5 = 5 + 5 = 10
4. Perkalian suatu bilangan dengan 2 sama dengan menjumlahkan bilangan tersebut dengan
bilangan itu sendiri.
5. Hasil pembagian oleh bilangan 2 adalah sebuah bilangan yang jika dijumlahkan dengan dirinya
sendiri hasilnya adalah bilangan yang dibagi 2 tersebut.
7. Aturan untuk pengerjaan operasi hitung campuran yang mempunyai tingkatan sama, yaitu
perkalian dan pembagian dimulai dari operasi hitung yang pertama (dari kiri).
1.
6. Daerah yang diapit dua garis (sisi) yang saling bertemu disebut sudut.
4. Urutan bilangan dapat berupa bilangan loncat. Urutan bilangan pada barisan bilangan disebut
suku
Contoh: 3, 6, 9, 12, 15 disebut pola bilangan loncat 3 suku ke-1 adalah bilangan 3, suku ke-2
bilangan 6.
Contoh:
Hasil akhirnya disatukan, dimulai dengan penulisan bilangan ribuan, ratusan, puluhan, kemudian satuan.
4. Bentuk operasi penjumlahan ada dua macam, yaitu tanpa menyimpan dan dengan menyimpan.
Contoh:
5. Bentuk operasi pengurangan juga ada dua macam, yaitu tanpa meminjam dan dengan
meminjam.
Contoh:
a. Sifat pertukaran, a x b = b x a
Contoh :
12 x 5 = 60
5 x 12 = 60
Maka 12 x 5 = 5 x 12 (sifat pertukaran)
b. Sifat pengelompokkan, (a x b) x c = a x (b x c)
Contoh:
8 x 7 x 5 = ….
(8 x 7) x 5 = 56 x 5 = 280
8 x (7 x 5) = 8 x 35 = 280
4. Perkalian dengan dua hasilnya sama dengan menjumlah dua bilangan itu sendiri.
Contoh :
36 x 2 = 36 + 36 = 72
5. Pembagian dengan dua hasilnya sama dengan setengah dari bilangan yang dibagi.
40 : 2 = ….. setengah dari 40 adalah 20
Maka 40 : 2 = 20.
6. Bilangan genap selalu habis dibagi bilangan 2. Sedangkan bilangan ganjil bila dibagi dengan 2
selalu ada sisa.
Contoh:
36 (genap) karena 36 : 2 = 18 (habis dibagi)
39 (ganjil) karena 39 : 2 = 19, sisa 1.
7. Pada operasi hitung campuran perkalian dan pembagian lebih kuat daripada penjumlahan dan
pengurangan. Maka pembagian dan perkalian didahulukan.
Bab 4 Uang
a. Apabila puluhan dan satuan kurang dari 50, maka ratusannya dibulatkan ke bawah.
Contoh: 3.285 dibulatkan jadi 3.300
b. Apabila puluhan dan satuannya lebih dari atau sama dengan 50, maka ratusannya
dibulatkan ke atas.
Contoh: 5.645 dibulatkan jadi 5.600.
Bab 5 Pengukuran
kelebihan berat sama dengan atau lebih dari 5 ons dibulakan 1 kg.
kelebihan waktu sama dengan atau lebih dari 30 menit, dibulatkan menjadi 1 jam.
8. Jam analog mempunyai tiga buah jarum, yaitu: jarum pendek penunjuk jam, jarum panjang
penunjuk menit, dan jarum tipis penunjuk detik.
9. Lama waktu perpindahan jarum panjang pada setiap angka adalah 5 menit.
Contoh :
10. Suatu satuan dapat diturunkan dalam satuan yang lain. Misalnya:
Bab 6 Pecahan
1. Pecahan merupakan bilangan untuk menyatakan suatu bagian dari bagian ke seluruhan.
Contoh:
Contoh:
5. Pada garis bilangan, pecahan yang letaknya di sebelah kanan nilainya lebih besar. Sebaliknya
pecahan yang letaknya di sebelah kiri nilainya lebih besar. Pecahan yang berada pada satu garis
tegak nilainya sama besar.
Contoh:
Bab 7 Bangun Datar
6. Garis diagonal adalah garis yang menghubungkan dua titik yang berhadapan dalam suatu
bangun
8. Sudut adalah daerah yang dibentuk oleh dua garis yang saling berpotongan. Lambang sudut
adalah ∠
Sudut putaran = 90°, sudut = sudut lurus besarnya = 180°, 1 putaran = 360°
2. Persegi panjang merupakan bangun datar yang mempunyai 2 pasang sisi sejajar, yaitu sisi
3. Satuan baku dari luas adalah km2, m2, dm2, dan cm2
MATERI MATEMATIKA SD KELAS 4
2. Dalam mengurutkan bilangan harus diperhatikan nilai tempat terbesar dari bilangan-bilangan
tersebut.
4. Dalam memecahkan masalah yang melibatkan uang kita harus mengetahui nilai mata uang.
1. Kelipatan suatu bilangan merupakan bilangan-bilangan hasil penjumlahan dengan bilangan yang
sama secara terus menerus atau hasil perkalian bilangan tersebut dengan bilangan asli.
2. Faktor suatu bilangan adalah semua bilangan yang dapat membagi bilangan tersebut.
3. Kelipatan persekutuan dari beberapa bilangan adalah kelipatan yang sama dari bilangan-
bilangan tersebut.
4. Faktor persekutuan dari beberapa bilangan adalah faktor yang sama dari bilangan-bilangan
tersebut.
5. Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) dari dua bilangan adalah kelipatan bersama terkecil dari
bilangan-bilangan tersebut.
6. Faktor persekutuan terbesar (FPB) dari beberapa bilangan merupakan faktor bersama yang
terbesar dari bilangan-bilangan tersebut.
Bab 3 Pengukuran
1. Sebuah sudut terbentuk dari dua buah sinar garis yang saling bertemu pada suatu titik. Lambang
2. Mengukur sudut dengan satuan baku, yaitu dengan busur derajat. Satuan yang digunakan
adalah satuan derajat.
1 mm = cm = dm = m= dam = hm = km
1 mg = cg = dg = g= dag = hg = kg
Selain hubungan antarsatuan berat tersebut, masih terdapat satuan berat yang
lain, yaitu:
1 ton = 1.000 kg 1 kg = 2 pon
1 ton = 10 kuintal 1 kg = 10 ons
1 kuintal = 100 kg 1 pon = 5 ons
1. Jajargenjang merupakan bangun datar segi empat. Jajargenjang memiliki sisi yang berhadapan
sejajar dan sama panjang. Sudut yang berhadapan pada jajargenjang sama besar.
3. Segitiga merupakan bangun datar yang memiliki tiga buah sisi dan tiga buah titik sudut.
4. Penamaan segitiga
a. Segitiga dapat digolongkan berdasar panjang sisinya, yaitu segitiga samakaki, samasisi
dan sembarang.
b. Segitiga dapat digolongkan berdasar besar sudutnya, yaitu segitiga lancip, tumpul, dan
siku-siku.
Luas =
3. Kita lakukan penjumlahan bilangan bulat dengan menggunakan bantuan garis bilangan.
c. Bilangan pertama ditunjukkan oleh arah panah satuan dari nol (0).
d. Bilangan penjumlah dimulai dari ujung panah bilangan pertama (bilangan satuan).
5. Operasi campuran pada bilangan bulat dimulai dari operasi sebelah kiri.
Bab 6 Pecahan
1. Bilangan pecahan adalah bilangan yang berbentuk
dibaca a per b
a dan b bilangan bulat
a disebut pembilang
b disebut penyebut. Nilai b tidak sama dengan 0
2. Untuk pecahan berpenyebut sama, semakin besar pembilang semakin besar nilainya.
3. Penyederhanaan pecahan dilakukan dengan membagi pembilang dan penyebut FPB dari
pembilang dan penyebut tersebut.
a. Mempunyai 12 rusuk.
a. Jarak benda terhadap cermin sama panjang dengan jarak cermin ke bayangan.
3. Bilangan prima adalah bilangan yang hanya memiliki dua fakor, yaitu 1 dan bilangan itu sendiri.
4. Faktor prima adalah faktor-faktor suatu bilangan yang berupa bilangan prima.
5. KPK dari beberapa bilangan merupakan kelipatan bersama terkecil dari bilangan-bilangan
tersebut.
6. FPB dari beberapa bilangan merupakan faktor bersama yang terbesar dari bilangan-bilangan
tersebut.
1. Bilangan kuadrat merupakan perkalian suatu bilangan dengan bilangan yang sama sebanyak dua
kali. Bentuk 22 dibaca dua pangkat dua atau dua kuadrat.
c. 1 dasawarsa = 10 tahun
d. 1 windu = 8 tahun
e. 1 lustrum = 5 tahun
h. 1 minggu = 7 hari
j. 1 menit = 60 detik
c. Trapesium sembarang memiliki sisi tidak sama panjang dan sudutnya tidak siku-siku.
2. Bagian-bagian trapesium.
4. Layang-layang merupakan segi empat yang dua pasang sisi berdekatan samapanjang.
5. Layang-layang terdiri atas empat sisi dan dua diagonal.
L=
4. Balok adalah bangun ruang yang dua sisi berhadapan sama panjang.
Bab 6 Pecahan
6. a. Penjumlahan pecahan:
b. Pengurangan pecahan:
c. Penjumlahan dan pengurangan pecahan dengan penyebut berbeda dilakukan dengan
menyamakan penyebutnya.
d. Penjumlahan dan pengurangan bilangan campuran, yaitu dengan mengubahnya menjadi
pecahan.
e. Penjumlahan dan pengurangan bilangan desimal , yaitu dengan menyamakan angka di
belakang koma.
7. a. Perkalian pecahan:
b. Pembagian pecahan:
d. Persegi panjang mempunyai 2 sumbu simetri, 2 simetri lipat, dan 2 simetri putar.
2. Sifat-sifat persegi.
a. Segitiga sama sisi adalah segitiga yang ketiga sisinya sama panjang. Sisi-sisi yang sama
panjang adalah AB = BC = AC.
b. Segitiga sama kaki adalah segitiga yang dua sisinya sama panjang. Sisi-sisi yang sama
panjang adalah RP = RQ.
d. Segitiga lancip adalah segitiga yang ketiga sudutnya kurang dari 90°.
f. Segitiga tumpul adalah segitiga yang salah satu sudutnya lebih dari 90°.
4. Sifat-sifat jajargenjang.
c. Mempunyai dua diagonal yang berpotongan di satu titik. Diagonal tersebut saling
membagi dua sama panjang. AP = PC dan BP = PD.
d. Diagonalnya merupakan sumbu simetri. Diagonal tersebut saling membagi dua sama
panjang dan saling tegak lurus.
6. Sifat-sifat layang-layang.
11. Sifat-sifat prisma segitiga adalah memiliki sisi berhadapan yang sama, yaitu
ABC = DEF dan BEFC = ADFC. Prisma memiliki 9 rusuk, 6 sudut, dan 5 sisi.
12. Sifat-sifat limas segi empat adalah sebagai berikut.
b. Sisi tegak limas segi empat berbentuk segitiga sama kaki (DABT, DBCT, DCDT,
DADT).
14. Bangun dikatakan simetris apabila dilipat atau diputar sisi dan sudut-sudutnya saling berimpit.
15. Untuk menentukan bangun itu simetri atau tidak yang dilakukan adalah
c. memutar bangun.
16. Simetri lipat tidak bisa lepas dengan sumbu simetri. Sumbu simetri adalah garis di tengah-
tengah bangun yang apabila dilipat saling berimpit.
Misalnya: =...
c. Operasi hitung bilangan pangkat tiga
Misalnya:
1) 103 +253 =1000 + 15625 =16625
2) 453 – 53 =91125 – 125 = 91000
3) 203 x 83 = 8000 x 512 = 4096000
1603 =4096000
4) 803 : 203 = 512000 : 8000 = 64
43 = 64
1)
2)
3)
4)
Bab 2 Debit
1. Debit adalah volume zat cair yang mengalir tiap satu satuan waktu.
Bab 4 Data
a. Data adalah keterangan yang benar dan nyata yang dapat dijadikan dasar suatu
kesimpulan.
b. Membaca diagram
Misalnya:
Dari diagram berikut, dapat diketahui bahwa mata pelajaran yang banyak disukai siswa
kelas VI adalah pelajaran Matematika dan Olahraga.
2. Mengolah dan menyajikan data dalam bentuk tabel Misalnya, data nilai ulangan Matematika
kelas VI adalah sebagai berikut.
8 9 9 5 1 6 7
5 9 7 8 10 5 5 8
Data di atas diurutkan dari terkecil menjadi:
5 5 5 5 6
7 7 8 8 8
9 9 9 10 10
Data yang telah diurutkan disajikan dalam bentuk tabel frekuensi berikut.
3. Menafsirkan data
Pemilik sebuah taman bermain akan menutup taman bermainnya sekali seminggu. Berikut ini
merupakan data jumlah pengunjung sebuah taman bermain.
Berdasarkan data di atas, pemilik taman bermain memutuskan menutup taman bermainnya
pada hari Senin. Karena jumlah pengunjung pada hari Senin paling sedikit.
Bab 5 Pecahan
1. Menyederhanakan pecahan
Bentuk paling sederhana dari suatu pecahan adalah pecahan yang senilai dengan pecahan
tersebut tetapi sudah tidak dapat lagi dibagi oleh bilangan bulat kecuali 1.
Misalnya, bentuk paling sederhana dari adalah
2. Mengurutkan pecahan
Misalnya:
a.
50 % = 0,5
dari 20 = x 20 = 15
35% dari 170 = 59,5
6. Perbandingan
Perbandingan selalu ditulis dalam bentuk pecahan paling sederhana.
7. Skala
1. Menyajikan data
Suatu data dapat ditampilkan dalam berbagai bentuk. Misalnya, data tentang warna kesukaan
siswa kelas VI dapat disajikan dalam bentukbentuk berikut.
a. Tabel frekuensi
b. Diagram gambar
c. Diagram batang
d. Diagram lingkaran
2. Pengolahan data
Misalnya, nilai ulangan Larasati adalah sebagai berikut.
8 9 7 1 0 9 9 1 0 8 9 1 0
a. Nilai tertinggi = 10
Nilai terendah = 5
c. Rata-rata hitung =
Berdasarkan tabel di atas, dapat kita ketahui bahwa kelompok A memiliki nilai yang lebih
beragam. Sedangkan kelompok B memiliki nilai yang hampir sama. Meskipun demikian, nilai
rata-rata kedua kelompok adalah sama, yaitu 7. Dengan demikian, dapat kita katakan bahwa
kedua kelompok sama-sama pintar.