Anda di halaman 1dari 14

Modul 2

Bilangan Cacah

 Nama kelompok :
 Erik Firmansyah (856884422)
 Mutiara Dewi (856993943)
 Rahmah Ulfa (856994368)
Kegiatan Belajar 1
Bilangan dan Lambangnya serta Pembelajarannya di SD

 A. BILANGAN DAN LAMBANGNYA


Dalam proses pembelajaran pokok bahasan bilangan dan lambangnya, hendaknya disiapkan media kertas atau kartu bilangan
masing – masing bertuliskan lambang bilangan seperti: 1,10,100,1.000,10.000,100,000. Misalnya dalam subpokok bilangan
mengenal bilangan 100.001 – 500.000, langkah – langkah yang harus digunakan adalah sebagai berikut.
1. Guru menjelaskan ulang nilai tempat yang ditempati oleh angka – angka suatu lambang bilangan yang terdir dari 5
angka, dengan pertolongan kartu bilangan 1,10,1.000,10.000
2. Mengulang membaca dan menulis lambang bilangan yang terdiri dari 5 angka, misalnya guru menulis dipapan tulis beberapa
lambang bilangan 5 angka, siswa disuruh menulis nama bilangannya.
3. Guru menjelaskan bahwa 10 kartu bilangan 10.000 dapat dinyatakan dengan dengan sebuah kartu bilangan 100.000. Dengan
pertolongan kartu-kartu bilangan 1,10,100,1.000,10.000,100.000 guru membantu siswa membaca dan menulis lambang
bilangan yang terdiri dari 6 angka
4. Guru menulis beberapa lambang bilangan yang terdiri dari 6 angka di papan tulis, secara lisan siswa disuruh mengucapkan
nama bilangan itu satu per satu.
5. Guru mengucapkan nama beberapa bilangan yang terdiri dari 6 angka satu persatu, siswa disuruh menulis lambang
bilangannya di buku masing-masing.
6. Guru menulis beberapa lambang bilangan yang terdiri dari 6 angka di papan tulis, lalu siswa disuruh menulis nama bilangan
itudibuku masing-masing.
B. BILANGAN KARDINAL DAN KARDINAL
 Definisi
Misalkan A adalah sebarang himpunan dan misalkan a menyatakan keluarga himpunan yang ekivalen
denan A. Maka a dinamakan sebuah bilangan kardinal dan dinyatakan oleh a = # (A). Bilangan kardinal
dari {1,2,3} adalah 3. Pada pembelajaran di sd, istilah bilangan kardinal disebut bilangan cacah.
C. NILAI TEMPAT DAN KETIDAKSAMAAN
Alat peraga yang diperlukan pada kegatan pembelajaran sub pokok bahasan nilai tempat, yaitu berupa
kertas atau kartu bilangan masing – masing bertuliskan lambang bilangan 1,10,100,1.000,
10.000,100.000, atau 1,10,102,103,104,105. Kertas manila atau lembar kertas untuk peraga, misalnya
sperti berikut.

LAMBANG BILANGAN NAMA BILANGAN


Langkah-langkah proses pembelajaran adalah sebagai berikut:

1. Guru menjelaskan ulang mengenai nilai tempat yang ditempati oleh angka – angka suatu
lambang bilangan yang terdiri dari 5 angka.
2. Guru menjelaskan bahwa angka-angka suatu lambang bilangan yang terdiri dari 6 angka
nertutut-turut dari kiri menempati tempat ratus ribuan, puluh ribuan, ribuan, ratusan,
puluhan dan satuan.
3. Guru menulis beberapa lambang bilangan yang terdiri dari 6 angka, lalu siswa diuruh
menentukan nilai setiap angka .
Soal latihan pada buku siswa dapat dikerjakan dikelas, dan sebagian untuk pekerjaan rumah.
Guru dapat menambahka soal-soalbuatan sendiri. Dalam kegiatan pembelajaran, bisa juga
dilakukan diskusi kelompok .
Setelah selesai kegiatan pembelajaran mengenai konsep bilangan dan lambangnya, perlu dilakukan evaluasi hasil belajar
siswa. Tentunya evaluasi ini disesuiaikan dengan dengan pook bahasan yang ada pada GBPP. Misalnya untuk siswa kels
5 SD, bentuk pertanyaannya diantarannya bisa seperti berikut:

1. Tuliskan nama bilangan – bilangan berikut ini!


2. Tuliskan lambang bilangannyaa!
3. Pasangkan lambang bilangan dengan nama bilangan yang sesuai!
4. Pasangkan nama bilangan dengan lambang bilangan yang sesuai!
5. Tentukan nilai angka yang digaris bawahi!
6. Tulislah lambang bilangan berdasarkan nilai tempat yang ditentukan!
7. Tentukan bilangan terkecil dari sepasang bilangan berikut!
8. Urutkan bilangan-bilangan berikut, dari yang paling besar sampai yang paling kecil!
Kegiatan Belajar 2
Bilangan Cacah, Operasinya serta Teknik Penyelesaiannya dan
Pembelajarannya di SD
A. BILANGAN CACAH
Bilangan cacah merupakan himpunan bilangan asli ditambah dengan bilngan nol. Bilangan asli sendiri merupakan bilangan yang
dimulai dari 1, lalu selanjutnya bertambah satu-satu.
Ketidaksamaan pada Bilangan Cacah
Kita bandingkan dua bilangan yaang tidak sama, 3<8 dan 9>5 dibaca 3 kurang dari 8 dan 9 lebih dari 5. pernyataan itu di sebut
ketidaksaman.
B. PENJUMLAHAN
Pengerjaan jumlah atau penjumlahan merupakan pengerjaan hitung yang pertama kali dikenal dengan anak-anak. Bukan saja dikenal di
sekolah tetapi juga mungkin masyarakat sebelum anak mengenal sekolah. Hal demikian juga terjadi misalnya di ladang, di warung,
dandi lapangan permainan. Contoh:
1. Diladang ada 3 ekor kerbau yang digembalakan, kemudian budi memba 2 ekor lagi untuk digembalakan pula. Berapa ekor
kerbau ada diladang sekarang
2. Dirumahnya Ibu Ani punya sebutir telur. Ia pergi ke warung membeli 3 butir telur lagi untuk menjamu tamunya. Berapa butir telur
yang ada sekarang dirumah Ibu Ani?
3. Ada 2 orang anak sedang bermain di halaman sebuah rumah. Kemudian datang temannya 4 orang bergabung. Berapa anak yang ada
dihalaman rumah itu sekarang?
Fakta-fakta Dasar Penjumlahan
Yang dimaksud fakta-fakta dasar penjumlahan adalah penjumlahan atau kombinasi bilangan dari 0 sampai 9, misalnya 9 + 1, 6
+ 3, 9 + 9. Adapun 12 + 9 bukan fakta dasar penjumlahan sebab 12 bukan bilangan yang lambangnya terdiri dari satu angka.

Ada 4 pendekatan atau jalan untuk menerangkan penjumlahan, yaitu dengan kumpulan, dengan pengukuran, dengan mesin fungsi,
dan denga cara bersusun panjang/bersusun pendek.
a) Penjumlahan melalui Kumpulan
Penjumlahan dengan menggunakan dasar kumpulan didasarkan kepada gabungan dua kumpulan lepas. Mengingat dunia anak-
anak masih real maka kumpulan yang diambil harus kumpulan dengan anggota real atau gambar denggan anggota real.
b) Penjumlahan melalui Pengukuran
Pada penjulahan melalui pengukuran, yang dijumlahkan itu bukan bilangan kardinal dari kumpulan-kumpulan tetapi ukuran
panjangnya. Penjumlahan dengan pengukuran dapat diperagakan dengan garis bilangan, timbangan bilangan atau batang
Cuisainere (berwarna).
1). Garis bilangan
Dengan cara ini yang dihitung itu bukan titik-titik pada garis bilangan tetapi jaraknya.
a) Sebagai langkah pertama kita mulai dengan keadaan real. Karena itu, kita buat garis bilangan pa kertas dalam bentuk tangga
bilnagan.
b) Langkah berikutnya kita dapat menggunakan kertas bergaris bilngan yang ditempelkan pada dinding atau papan tulis. Sebagai
pelompatnya dapat dibuat gambar kodok dari kertas kemudian digunting, atau dibuat dari tanah liat.
c) Setelah diperagakan dengan benda-benda real atau modelnya, kita dapat menggunakan yang lebih abstrak, yaitu hanya garis
bilangan.
2) Timbangan bilangan
timbangan bilangan dapat kita gunakan untuk peragaan penjumlahan bilangan.
3) Dengan batang kuesioner
ambil satu batang duaan, yaitu batang berwarna merah. Kemudian ambil satu batang tigaan, yaitu batang yang berwarna hijau muda. Tempatkan kedua batang diatas ujung-ujungnya salling melekat.

c) Penjumlahan melalui mesin fungsi


Pada umumnya mesin fungsi tidak dipergunakan untuk menerangkan penjumlahan atau pengerjaan hitung lainnya, tetapi lebih
banyak dipergunakan untuk latihan dan pengenalan pada fungsi.
d) Penjumlahan dengan cara bersusun panjang dan bersusun pendek
C) PENGURANGAN
1. Fakta-fakta Dasar Pengurangan
Pada fakta-fakta dasar pengurangan, bilangan yang di kurangi harus kurang atau sama dengan 18, sedangkan pengurangan ialah
bilangan cacah dari 0 sampai dengan 9, dengan catatan bahwa selisihnya harus bilangan cacah dan besarnya dari 0 sampai dengan 9.
Pada umumnya persoalan pengurangan dapat dilihat dalam 3 macam keadaan, yaitu:
a) Membuang
b) Mencari suku yang hilang
c) Membandingka
2. Pengurangan melalui Kumpulan
Banyak cerita sehari-hari yang pemecahannya memerlukan pemahaman pengurangan.
3. Pengurangan melalui Pengukuran
Pengukuran dengan pengukuran dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu:
a. Pengurangan dengan garis bilangan.
Meragakan penjumlahan pada garis bilangan ialah dengan bergerak maju (ke sebelah kanan). Oleh karena
pengurangan adalah lawan penjumlahan maka pengurangan pada garis bilangan ialah bergerak mundur (ke sebelah
kiri)
b. Pengurangan dngan timbangan bilangan
c. Pengurangan dengan batang kuesioner
4. Pengurangan melalui Mesin fungsi
Seperti pada penjumlahan, pada pengurangan pun kita dapat menggunakan mesin fungsi. Mesin fungsi ini
terutama berguna bagi latihan (drill).
Mesin fungsi pengurangan 3 atau mesin 3 ialah mesin fungsi yang bila dimasukkan sebuah bilangan maka
hasilnya akan berkurang 3. prinsip mesin pengurangan ini sama dengan untuk penjumlahan.
5. Pengurangan dengan Cara Bersusun Pendek
6. Sifat-sifat pengurangan
a) Sifat pengurangan itu tidak tertutup pada bilangan cacah. Sebab selisih dua bilangan cacah tidak selalu
hasilnya bilangan cacah lagi.
b) Tidak setiap bilangan cacah bila dikurangkan letaknya dapat dipertukarkan maka sifat pengurangan pada
bilangan cach tidak memenuhi sifat pertukaran.
D. PERKALIAN
1. Fakta dasar pekalian
yang dimaksud dengan fakta-fakta dasar perkalian ialah perkalian bilangan dari 0 sampai dengan 9, misalnya 8 x 3, 1 x 9, 6 x 0, dan
5 x 4. adapun 3 x 15 bukan fakta dasar perkalian sebab 15 bukan bilangan yang lambangnya terdiri dari satu angka.
Untuk menerangkan perangkan perkalian, ada 7 pendekatan yang dapat ditempuh yaitu kumpulan, pengukuran, jajaran, profuk
Cartesius, kartu nilai tempat, blok model Dienes, kantong nilai tempat, abakus, mesin fungsi, dan cara mendatar/bersusun panjang/
bersusun pendek.

2. Perkalian melalui Himpunan (kumpulan)


Perkalian dapat diterangkan dengan menggunakan pendekatan himpunan, yaitu himpunan-himpunan lepas yang
ekuivalen dan sejenis.
3. Perkalian melalui Pengukuran
Perkalian melalui pendekan pengukuran ada beberapa, yaitu dengan garis bilangan, timbangan bilangan, batang
kuesionerdan luas.
4. Perkalian dengan jajaran
Jajaran (arrange) adalah susunan benda-benda dalam bentuk persegi panjang.
5. Perkalian melalui produk cartesius
Pada matematika yang dimaksud dengan produk (perkalian) Cartesius ialah perkalian silang dari 2 himpunan.
6. Perkalian dengan Alat Peraga Nilai Tempat
Artinya perkalian yang menggunakan alat peraga: kartu nilai tempat, blok model Dienes, katong nilai tempat, dan
abakus.
7. Perkalian melalui mesin fungsi
seperti pada penjumlahan dan pengurangan, untuk perkalian pun mesin fungsi dapat kita gunakan. Tetapi disini pun sama halnya,
bahwa penggunaan mesin fungsi itu terutama untuk latihan (drill) dan lebih bersifat untuk rekreasi.
8. Perkalian sebagai penjumlahan berulang
9. Perkalian dengan cara mendatar, bersusun panjang, dan bersusun pendek
10. Sifat-sifat perkalian

a) Tertutup
b) Pertukaran
c) Pengelompokkan
d) Distributif
e) Sifat bilangan satu dan nol
11. Perkalian dengan bilangan kelipatan 10
Untuk mengingatkan kembali operasi perkalian bilangan kelipatan 10 dengan bilangan satu angka atau
perkalian dua bilangan kelipatan 10, guru memberikan latihan mencongkak.
E. PEMBAGIAN
Konsep pembagian dikenalkan kepada siswa setelah ia memahami konsep perkalian.
1. Fakta dasar pembagian
pada fakta dasar pembagian bilangan yang harus dibagi adalah dari 0 sampai dengan 81, dimana pembagiannya
ialah bilangan bulat dari 1 sampai dengan 9 dan hasil baginya ialah bilangan bulat dari 0 sampai dengan 9.
2. Pembagian melalui himpunan
3. Pembagian melalui pengukuran
ada beberapa cara yang dapat dipakai dalam menerangkan pembagian melalui pembagian yaitu :

a. Dengan garis bilangan


b. Dengan timbangan bilangan
c. Dengan batang kuesioner
4. Pembagian melalui mesin fungsi
Ambilah mesin fungsi pembagian 3 atau mesin fungsi 3. Bila kedalam mesin fungsi 3 itu dimasukkan kartu dengan angka
6 maka kartu yang keluar itu adalah angka 2.
6. Pembagian sebagai pengurangan berulang
7. Pembagian sebagai kebalikan perkalian
8. Membangi dengan cara bersusun pendek
9. Sifat-sifat pembagian
a. Dengan mengambil beberapa pasangan bilangan cacah sebarang kita akan mengetahui bahwa sifat bembagian itu tidak
tertutup pada bilangan cacah.
b. Pembagian dalam bilangan cacah tidak memenuhi sifat asosiatif.
10. Pembagian dengan bilangan kelipatan 10
11. Perpangkatan dan penarikan akar pangkat (2 dan 3)
bilangan kuadrat adalah bilangan yang diperoleh dari hasil perkalian dari suatu bilangan dengan bilangan itu sendiri. Dalam kegiatan
menguadratkan ( memangkatkan dua ) ada pula kebalikannya, yaitu yang disebut menarik akar pangkat dua atau akar kuadrat.

12. Pola-pola pada operasi bilangan cacah


Untuk menyelesaikan operasi campuran pada bilangan cacah perlu diperhatikan hal-hal sebagai
berikut:
a) Operasi penjumlahan dan pengurangan sama kuat, artinya operasi yang ditulis lebih dahulu (di
sebelah kiri ) dikejakan lebih dahulu.
b) Operasi perkalian dengan pembagian sama kuat, artinya operasi yang ditulis terlebih dahulu
( disebelah kiri) dikerjakan lebih dahulu.
c) Operasi perkalian dan pembagian lebih kuat daripada operasi penjumlahan dan pengurangan,
artinya operasi perkalian dan pembagian harus dikerjakan terlebih dahulu walaupun ditulis
dibelakang operasi penjumlahan atau pengurangan.
d) Apabila dalam suatu soal terdapat tanda kurung, kerjakan operasi yang didalam tanda kurung
terlebih dahulu.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai