Pada garis bilangan, bilangangan di sebelah kanan nol merupakan bilangan bulat positif, sedangkan bilangan di
sebelah kiri nol merupakan bilangan bulat negatif.’
Contoh:
7 dibaca positif tujuh atau tujuh
23 dibaca positif dua puluh tiga atau dua puluh tiga
-3 dibaca negatif tiga
-65 dibaca negatif enam puluh lima
Perkalian
Hasil perkalian antara dua bilangan negatif merupakan bilangan positif.
Contoh: -12 x -10 = 120
Hasil perkalian bilangan positif dengan bilangan negatif merupakan bilangan negatif.
Contoh:
5 x -7 = -35
-8 x 3 = -24
Pembagian
Hasil pembagian antara bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat negatif hasilnya adalah bilangan positif.
Contoh:
-12 : -6 = 2
Hasil pembagian antara bilangan bulat positif dengan bilangan positif merupakan bilangan bulat positif.
Contoh: 8 : 4 = 2
Hasil pembagian antara bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negatif (atau sebaliknya) merupakan bilangan
negatif.
Contoh:
18 : -9 = -2
-15 : 5 = -3
a+b=b+a
axb=bxa
Contoh:
1+2=2+1
5x7=7x5
Contoh:
(2 + 1) + 3 = 2 + (1 + 3)
(4 x 3) x 2 = 4 x (3 x 2)
a x (b + c) = (a x b) + (a x c)
a x (b – c) = (a x b) – (a x c)
Contoh:
5 x (2 + 3) = (5 x 2) + (5 x 3)
5 x (4 – 2) = (5 x 4) – (5 x 2)
Membulatkan Bilangan
Contoh:
Bulatkan 67 ke puluhan terdekat dari 67!
Contoh:
37 dibulatkan ke puluhan terdekat menjadi 40
32 dibulatkan ke puluhan terdekat menjadi 30
Contoh:
570 dibulatkan ke ratusan terdekat menjadi 600
531 dibulatkan ke ratusan terdekat menjadi 500
Contoh:
3.125 dibulatkan ke ribuan terdekat menjadi 3.000
3.725 dibulatkan ke ribuan terdekat menjadi 4.000
Perpangkatan dan Akar Sederhana
Bilangan kuadrat adalah hasil perkalian suatu bilangan dengan bilangan itu sendiri.
Contoh: 1, 4, 9, 16, 25
Akar kuadrat
Menentukan KPK
1. Menentukan faktorisasi prima bilangan-bilangan yang ingin dicari KPK-nya.
2. Mengalikan semua faktor prima bilangan tersebut. Apabila terdapat faktor prima yang sama, maka pilih faktor
prima yang memiliki pangkat terbesar.
Menentukan FPB
1. Menentukan faktorisasi prima dari bilangan-bilangan yang hendak dicari FPB-nya.
2. Mengalikan faktor-faktor prima yang sama dari bilangan-bilangan yang hendak dicari FPB-nya. Apabila ada
faktor yang sama yang memiliki pangkat berbeda, maka ambil faktor yang memiliki pangkat terkecil.
BAB 3: Waktu
Menuliskan jam, menit, dan detik
a. Jarum detik
Jarum detik merupakan jarum yang kecil dan panjang. Untuk bergerak dari satu angka ke angka berikutnya
diperlukan waktu 6 detik. Pada jam terdapat 12 anka. Jadi, jarum detik memerlukan waktu 60 detik untuk
melakukan satu putaran penuh.
b. Jarum menit
Jarum menit merupakan jarum yang panjang. Jarum menit memerlukan waktu 5 menit untuk untuk bergerak dari
satu angka ke angka selanjutnya. Jadi untuk melakukan satu putaran penuh, jarum menit memerlukan waktu 60
menit.
c. Jarum jam
Jarum jam merupakan jarum yang pendek. Untuk bergerak dari satu angka ke angka berikutnya, jarum jam
memerlukan waktu 1 jam. Jadi, jarum jam memerlkan waktu 12 jam untuk melakukan satu putaran penuh.
Operasi Hitung Satuan waktu
1 hari = 24 jam
1 jam = 60 menit
1 menit = 60 detik
Contoh:
3 1/2 jam berapa menit?
3 1/2 jam = 3 jam + 1/2 jam = (3 x 60) + 1/2 x 60) = 180 + 30 = 210 menit
BAB 4: Sudut
BAB 5: Kecepatan
– Jarak adalah panjang lintasan yang dilalui. Satuan jarak sama dengan satuan panjang, diantaranya adalah meter
(m) dan kilometer (km).
Contoh:
Sebuah sepeda motor menempuh jarak 100 km dalam waktu 2 jam. Hitunglah kecepatan sepeda motor tersebut?
L = 1/2 x d1 x d2
Jika rusuk kubus dinyatakan dengan s, maka volume kubus dapat dinyatakan sebagai berikut.
V=sxsxs
– Persen artinya per seratus, dilambangkan dengan %. Misal, 30% sama dengan 30/100.
– Mengubah pecahan biasa ke bentuk persen berarti mengubah pecahan tersebut menjadi pecahan dengan
penyebut 100.
Contoh: 2/10 = …%
Pada pecahan tersebut, penyebutnya adalah 10. Supaya menjadi 10, maka penyebut harus dikalikan 10. Jika
penyebutnya dikalikan 10, maka pembilangnya juga harus dikalikan 10 supaya nilainya sama.
Contoh:
0,25 = 25/100 = 1/4
Contoh:
Dalam satu keranjang ada 10 buah jeruk dan 20 buah mangga.
Perbandingan jumlah buah jeruk dan buah mangga adalah 1 : 2
1. Bangun Datar
Sifat-sifat persegi
– Memiliki 4 sisi yang sama panjang.
– Memiliki 4 sudut yang sama besar.
Sifat-sifat segitiga
– Mempunyai 3 sisi.
– Mempunyai 3 sudut.
Sifat-sifat trapesium
– Mempunyai 4 sisi.
– Mempunyai sepasang sisi sejajar.
– Mempunyai 4 sudut.
Sifat-sifat jajar genjang
– Mempunyai 4 sisi.
– Sisi-sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar.
– Kedua sudut byang berhadapan sama besar.
Layang-layang
– Memiliki 4 sisi.
– Memiliki 2 pasang sisi yang sama panjang.
– Diagonal-diagonalnya berpotongan tegak lurus.
Sifat-sifat lingkaran
– Memiliki 1 sisi.
– Memiliki sumbu simetri yang tidak terhingga.
2. Bangun Ruang
Sifat-sifat kubus
– Mempunyai 6 sisi yang sama dan sebangun.
– Mempunyai 8 titik sudut.
– Mempunyai 12 rusuk yang sama panjang.
Sifat-sifat tabung
– Mempunyai 3 sisi berupa sisi alas, sisi atas, dan selimut tabung.
– Tidak mempunyai titik sudut.
– Mempunyai 2 rusuk.
Sifat-sifat Kerucut
– Mempunyai 2 sisi yang berupa sisi alas dan selimut kerucut.
– Mempunyai alas berbentuk lingkaran.
– Mempunyai 1 rusuk.
– Dua bangun dapat dikatakan sebangun apabila kedua bangun tersebut sejenis dan sisi-sisi yang bersesuaian
memiliki perbandingan yang sama.
– Ada dua macam simetri, antara lain simetri putar dan simetri lipat.
Rangkuman Materi Matematika Kelas 5 SD
3. Bilangan prima adalah bilangan yang hanya memiliki dua fakor, yaitu 1 dan bilangan itu sendiri
4. Faktor prima adalah faktor-faktor suatu bilangan yang berupa bilangan prima.
5. KPK dari beberapa bilangan merupakan kelipatan bersama terkecil dari bilangan-bilangan tersebut
6. FPB dari beberapa bilangan merupakan faktor bersama yang terbesar dari bilangan-bilangan tersebut.
2. Bagian-bagian trapesium.
a. Trapesium terdiri atas empat sisi. Dua sisi alas sejajar.
b. Trapesium memiliki tinggi.
4. Layang-layang merupakan segi empat yang dua pasang sisi berdekatan samapanjang.
5. Layang-layang terdiri atas empat sisi dan dua diagonal.
L=
4. Balok adalah bangun ruang yang dua sisi berhadapan sama panjang.
5. Berikut bagian-bagian balok.
a. Titik sudut balok ada 8 buah
b. Rusuk balok ada 12 buah.
c. Sisi balok ada 6 buah
Bab 6 Pecahan
1. Bentuk persen ditulis ”%”. Bentuk persen adalah bentuk perseratus.
2. Mengubah pecahan ke bentuk persen adalah mengalikan pecahan dengan 100%.
6. a. Penjumlahan pecahan:
b. Pengurangan pecahan:
c. Penjumlahan dan pengurangan pecahan dengan penyebut berbeda dilakukan dengan menyamakan
penyebutnya.
d. Penjumlahan dan pengurangan bilangan campuran, yaitu dengan mengubahnya menjadi pecahan.
e. Penjumlahan dan pengurangan bilangan desimal , yaitu dengan menyamakan angka di belakang koma.
7. a. Perkalian pecahan:
8. b. Pembagian pecahan:
2. Sifat-sifat persegi.
a. Panjang semua sisinya sama
AB = BC = CD = AD
b. Keempat titik sudutnya sama besar, yaitu 90°
∠A = ∠B = ∠C = ∠D
c. Diagonal persegi membagi sudut-sudutnya menjadi 2 sama besar.
d. Persegi mempunyai 4 sumbu simetri.
3. Jenis-jenis segitiga.
a. Segitiga sama sisi adalah segitiga yang ketiga sisinya sama panjang. Sisi-sisi yang sama panjang
adalah AB = BC = AC.
b. Segitiga sama kaki adalah segitiga yang dua sisinya sama panjang. Sisi-sisi yang sama panjang
adalah RP = RQ.
c. Segitiga sembarang adalah segitiga yang ketiga sisinya berbeda.
d. Segitiga lancip adalah segitiga yang ketiga sudutnya kurang dari 90°.
e. Segitiga siku-siku adalah segitiga yang salah satu sudutnya 90°.
f. Segitiga tumpul adalah segitiga yang salah satu sudutnya lebih dari 90°.
4. Sifat-sifat jajargenjang.
a. Panjang sisi yang sejajar
AB = DC dan BC = AD
b. Sudut yang berhadapan sama besar
∠A = ∠C dan ∠B = ∠D
c. Mempunyai dua diagonal yang berpotongan di satu titik. Diagonal tersebut saling membagi dua
sama panjang. AP = PC dan BP = PD.
d. Mempunyai dua simetri putar dan tidak memiliki simetri lipat.
5. Sifat-sifat belah ketupat.
a. Panjang semua sisi sama
AB = BC = CD = AD
b. Sudut yang berhadapan sama besar
∠A = ∠C = ∠B = ∠D
c. Belah ketupat mempunyai dua sumbu simetri.
d. Diagonalnya merupakan sumbu simetri. Diagonal tersebut saling membagi dua sama panjang dan
saling tegak lurus.
6. Sifat-sifat layang-layang.
a. Panjang sisi yang berdekatan sama
AB = CB dan AD = DC
b. Memiliki sepasang sudut yang sama besar
∠A = ∠C dan ∠B = ∠D
7. Sifat-sifat trapesium
a. Memiliki sepasang sisi yang sejajar. Sisi AB sejajar dengan CD.
b. Memiliki empat buah sudut.
14. Bangun dikatakan simetris apabila dilipat atau diputar sisi dan sudut-sudutnya saling berimpit.
15. Untuk menentukan bangun itu simetri atau tidak yang dilakukan adalah
a. menentukan sumbu simetri,
b. melipat bangun, dan
c. memutar bangun.
16. Simetri lipat tidak bisa lepas dengan sumbu simetri. Sumbu simetri adalah garis di tengah-tengah bangun
yang apabila dilipat saling berimpit.