TAHUN 2021
1
KATA PENGANTAR
Penulis,
27 September 2021
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………2
DAFTAR ISI……………………………………………………..3
BAB I PENDAHULUAN………………………………………..4
A. Latar Belakang………………………………………………..4
B. Rumusan Masalah…………………………………………….5
C. Tujuan Masalah……………………………………………….5
BAB II PEMBAHASAN………………………………………...6
1. Bilangan Cacah……………………………………………6
A. Sejarah Bilangan Cacah……………………………….6
B. Pengertian bilangan cacah…………………………….6
C. Operasi bilangan cacah ……………………………….7
2. Bilangan Bulat…………………………………………….9
A. Pengertian bilangan bulat……………………………..9
B. Operasi bilangan bulat dan sifat-sifat bilangan bulat...10
A. Kesimpulan……………………………………………………16
B. Saran…………………………………………………………..16
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………….18
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bilangan cacah merupakan bilangan yang dimulai dari nol, satu, dua,
tiga, dan seterusnya. Bilangan cacah bisa digunakan dalam perhitungan
praktis matematis. Apabila bilangan cacah dihubungkan dengan operasi
bilangan, maka akan ditemukan adanya operasi penjumlahan,
pengurangan, perkalian dan pembagian. Selain itu akan pula ditemukan
hitungan campuran dari operasi pada bilangan cacah.
Bilangan bulat terdiri dari bilangan cacah dan bilangan bulat negative.
Himpunan bilangan bulat dalam matematika dilambangkan dengan Z
4
lambang ini berasal dari Bahasa Jerman, yaitu bZahlen yang berarti
bilangan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah bilangan cacah?
2. Apa pengertian bilangan cacah?
3. Apa saja operasi bilangan cacah?
4. Apa pengertian bilangan bulat?
5. Bagaimana operasi bilangan bulat dan sifat-sifat bilangan bulat?
C. Rumusan Masalah
1. Mengetahui sejarah bilangan cacah
2. Mengetahui pengertian bilangan cacah
3. Mengetahui operasi bilangan cacah
4. Mengetahui pengertian bilangan bulat
5. Mengetahui operasi bilangan bulat dan sifat-sifat bilangan bulat
5
BAB II
PEMBAHASAN
1. Bilangan Cacah
A. Sejarah bilangan cacah
1
Abdul Halim Fathani, “Matematika Hakikat dan Logika”, (Yogyakarta : Arruz Media, 2009), Hal
26.
6
Bilangan bulat positif dengan bilangan nol. Contoh : { 0, 1, 2, 3, 4, 5,
6, 7, …. } Jadi yang membedakan antara bilangan asli dan bilangan cacah
hanyalah di angka bilangan nol.
Contoh Bilangan cacah kelipatan. 2 {2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16, 18, 20,
22, 24, 26 …}
Keterangan : Didapatkan dari angka 2 diawal yang ditambahkan
dengan angka 2 dengan berurut.
Contoh bilangan cacah genap. {0, 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16, 18, 20…}
7
1. Operasi Penjumlahan Didalam penjumlah bilangan cacah terdapat
beberapa ciri atau sifat, diantaranya adalah :
a) Komulatif (Sifat Pertukaran) sebagai contohnya x+y = y+x
b) Asosiatif (Sifat Pengelompokan) sebagai contohnya (x+y)
+z = x +(y+z) - Unsur Identitas (Sifat Identitas) sebagi
contohnya x+0 = 0+x
c) Tertutup adalah penjumlahan 2 buah bilangan cacah yang
akan mendapatkan hasil bilangan cacah juga
2. Operasi Pengurangan
3. Operasi Perkalian
Contoh :
3×4=4+4+4
4×2=2+2+2+2
5×3=3+3+3+3+3
Di dalam operasi perkalian juga berlaku beberapa sifat :
A X B = B X A (komutatif)
(A X B) x C = A x (B X C) (Asosiatif)
A x (B+C)= (A X B)+(A x C)= (A X B) – (A x C) (distributif)
Unsur identitas perkalian adalah 1 : A X 1=A dan B X 1=B Dan semua
bilangan cacah apabila dikalikan dengan angka nol maka hasilnya
sama dengan nol
4. Operasi Pembagian
8
cacah jika dengan nol maka tidak didefinisikan namun apabila nol
dibagi dengan bilangan cacah maka hasilnya adalah Nol.2
2. Bilangan Bulat
A. Pengertian Bilangan Bulat
Bilangan bulat terdiri atas bilangan bulat positif atau bilangan asli,
bilangan nol dan bilangan bulat negatif.4 Bilangan bulat merupakan
bilangan yang terdiri dari bilangan cacah dan negatifnya. Yang termasuk
dalam bilangan cacah yaitu 0,1,2,3,4,... sehingga negatif dari bilangan
cacah yaitu -1,-2,-3,-4,... dalam hal ini -0 = 0 maka tidak dimasukkan lagi
secara terpisah.
2
Yonathan Saba Pasinggi, “Kesulitan Memahami Konsep Bilangan Cacah di SD”, (Sulsel: AGMA,
2019), Hal 17-21.
3
Marsigit dan Nugroho Budi Susilo, “Matematika 1.” (2006). Hal 17.
4
Wahyu Purnomo, “Pembelajaran Matematika Untuk PGSD”, (Jakarta: Erlangga, 2015).
5
Andhin Dyas Fioiani, “Pendalaman Materi Matematika”, (Jakarta : Modul Belajar Mandiri, 2019).
9
B. Operasi Bilangan Bulat
Ada 4 macam operasi utama yang berlaku pada bilangan bulat, yaitu
penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Keempat operasi
bilangan bulat ini sangat berhubungan satu sama lain. Berikut akan di
jelaskan satu per satu mengenari operasi bilangan bulat berikut:
1. Operasi Penjumlahan
a) Bilangan bulat positif + Bilangan bulat positif hasilnya
Bilangan bulat Positif
Contoh : 9 + 4 = 13
b) Bilangan bulat negatif + Bilangan bulat negatif hasilnya
Bilangan bulat Negatif
Contoh : -12 + (-6) = -18
c) Bilangan bulat negatif + bilangan positif hasilnya:
d) Bilangan bulat positif jika bilangan bulat positif lebih besar
bilangannya dari pada bilangan bulat negative
Contoh : -3 + 7 = 4
e) Bilangan bulat negatif jika bilangan bulat positif lebih besar
bilangannya dari pada bilangan buat positif
Contoh : -7 + 2 = -5
10
0 disebut unsur identitas (netral) pada penjumlahan.
3) Sifat asosiatif (pengelompokkan) pada penjumlahan.
Untuk sembarang bilangan bulat a, b, dan c berlaku:
(a + b) + c = a + (b + c)
4) Sifat tertutup pada penjumlahan
Untuk sembarang bilangan bulat a dan b, jika a + b = c maka c
juga bilangan bulat.
Artinya, penjumlahan bilangan bulat selalu menghasilkan bilangan
bulat juga.
5) Sifat adanya Invers Penjumlahan
untuk stiap bilangan bulat a, ada bilangan bulat b sehingga a + b =
b + a = 0 bilangan b ini di sebut invers atau lawan dari a dan
biasanya dinyatakan dengan lambang –a.
6) Sifat Ketertambahan
Jika a, b, c, bilangan-bilangan bulat, dan a + c = b + c maka a = b6
2. Operasi Pengurangan
Pengurangan bilangan bulat di definisikan sebagai berikut :
Misalkan a dan b bilangan bulat
a – b = c yang berarti b + c = a
kesimpulannya adalah bahwa a – b = c jika dan hanya jika a = b
+ c.
Contoh : (-2) – 3 = -5 sebab 3 + (-5) = 2
6
Karso, “Pendidikan Matematika 1”, (Jakarta : Depdikbud. UT, 1998).
11
a - b tidak sama dengan b –c
(a - b) - c tidak sama dengan a - (b - c)
b) Sifat pengurangan bilangan nol (0)
a-0=a
0 - a = -a
0 -0=0
c) jika a dan b bilangan bulat, maka a – b = a + (-b).7
3. Operasi Perkalian
7
Russefendi, “Pendidikan Matematika 3”, (Jakarta: Depdikbud, 1991).
12
2) Hasil kali dua bilangan bulat negatif adalah bilangan bulat
positif
(-a) x (-b) = ab atau (-) x (-) = (+)
Contoh: (-5) x (-2) = 10
b) Hasil perkalian antara bilangan bulat dengan nol adalah nol
Untuk setiap bilangan bulat a, selalu berlaku:
ax0=0xa=0
c) Unsur identitas pada perkalian
Untuk setiap bilangan bulat a, selalu berlaku:
ax1=1xa=a
Artinya, hasil perkalian suatu bilangan bulat dengan 1 atau
sebaliknya, akan menghasilkan bilangan itu sendiri.
1 disebut unsur identitas (netral) pada perkalian.
d) Sifat komutatif (pertukaran) pada perkalian
Untuk sembarang bilangan bulat a dan b, berlaku:
axb=bxa
e) Sifat asosiatif (pengelompokkan) pada perkalian
Untuk sembarang bilangan bulat a, b, dan c, berlaku:
(a x b) x c = a x (b x c)
f) Sifat distributif (penyebaran) pada perkalian
1) Sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan
Untuk sembarang bilangan bulat a, b, dan c, berlaku:
a x (b + c) = (a x b) + (a x c)
2) Sifat distributif perkalian terhadap pengurangan
Untuk sembarang bilangan bulat a, b, dan c, berlaku:
a x (b - c) = (a x b) - (a x c)
g) Sifat tertutup pada perkalian
Untuk sembarang bilangan bulat a dan b, jika a x b = c, maka c
juga bilangan bulat.
h) Sifat Ketergandaan
Untuk setiap bilangan bulat a, b, c jika a = b , maka a.c = b.c
i) Sifat konselasi
13
Untuk setiap bilangan bulat a,b, c jika ac = bc dan c 0 , maka a =
Teorema Operasi Perkalian
Jika a bilangan bulat, maka (-1) a = -a8
4. Operasi Pembagian
Operasi bilangan bulat di definisi sebagai berikut:
“jika a dan b bilangan bulat dengan b ≠ 0, maka a dibagi b di
tulis a : b , ialah bilangan bulat x yang bersifat b.x = a”.
8
Depdikbud, “Kurikulum Matematika Berbasis Kompetensi”, (Jakarta : 2004).
14
a : b tidak sama dengan b : a
(a : b) : c tidak sama dengan a : (b : c)
a, b, dan c adalah sembarang bilangan bulat dengan a, b, c
bukan 0 dan 1.
Contoh:
1). 8 : 2 tidak sama dengan 2 : 8
4 tidak sama dengan ¼
9
Muhammad Darwis, “Analisis ksalahan siswa pada operasi hitung campuran bilangan bulat dan
alternative pemecahannya, vol 4, 2016), hal 39-40.
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bilangan cacah merupakan bilangan yang dimulai dari nol, satu, dua, tiga,
dan seterusnya. Bilangan cacah bisa digunakan dalam perhitungan praktis
matematis. Apabila bilangan cacah dihubungkan dengan operasi bilangan,
maka akan ditemukan adanya operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian
dan pembagian. Selain itu akan pula ditemukan hitungan campuran dari
operasi pada bilangan cacah.
Bilangan bulat merupakan bilangan yang terdiri dari bilangan cacah dan
negatifnya. Yang termasuk dalam bilangan cacah yaitu 0,1,2,3,4,... sehingga
negatif dari bilangan cacah yaitu -1,-2,-3,-4,... dalam hal ini -0 = 0 maka tidak
dimasukkan lagi secara terpisah.
B. Saran
16
dapat mengajarkan operasi bilangan bulat yang bersifat abstrak dengan media
yang kongkrit.
17
DAFTAR PUSTAKA
18