Anda di halaman 1dari 18

BILANGAN CACAH DAN BILANGAN BULAT

Dosen Pengampu : Dini Palupi, M. Pd

Disusun oleh kelompok 1 :

1. Astri Ayu Oktavia (18591013)


2. Mulyadi Sanjaya (18591083)
3. Raihan Maulana Hafis (18591107)
4. Ria Elvani (18591112)
5. Suci Indah Sari (18591134)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) CURUP

TAHUN 2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat


dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Bilangan cacah dan bilangan bulat” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas Dosen Dini Palupi, M. Pd pada mata kuliah Matematika SD/MI.
Selain itu makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para
pembaca juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari, makalah yang
kami buat ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan sangat kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Penulis,
27 September 2021

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………2
DAFTAR ISI……………………………………………………..3
BAB I PENDAHULUAN………………………………………..4
A. Latar Belakang………………………………………………..4
B. Rumusan Masalah…………………………………………….5
C. Tujuan Masalah……………………………………………….5

BAB II PEMBAHASAN………………………………………...6

1. Bilangan Cacah……………………………………………6
A. Sejarah Bilangan Cacah……………………………….6
B. Pengertian bilangan cacah…………………………….6
C. Operasi bilangan cacah ……………………………….7
2. Bilangan Bulat…………………………………………….9
A. Pengertian bilangan bulat……………………………..9
B. Operasi bilangan bulat dan sifat-sifat bilangan bulat...10

BAB III PENUTUP………………………………………………16

A. Kesimpulan……………………………………………………16
B. Saran…………………………………………………………..16

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………….18

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bilangan adalah suatu konsep matematika yang digunakan untuk


pencacahan dan pengukuran. Bilangan juga merupakan suatu ide yang
bersifat abstrak yang akan memberikan keterangan mengenai banyaknya
suatu kumpulan benda. Simbul ataupun lambang yang digunakan adalah
yang mewakili bilangan itu disebut angka atau lambang. Dalam
penggunaan sehari-hari, angka, bilangan dan nomor seringkali disamakan.
Secara definisi, angka, bilangan dan nomor merupakan tiga entitas yang
berbeda.

Angka adalah suatu tanda atau lambang yang digunakan untuk


melambangkan sebuah bilangan, sedangkan nomor biasanya menunjuk
pada satu atau lebih angka yang melambangkan sebuah bilangan bulat
dalam suatu barisan bilangan-bilangan bulat yang berurutan.

Bilangan cacah merupakan bilangan yang dimulai dari nol, satu, dua,
tiga, dan seterusnya. Bilangan cacah bisa digunakan dalam perhitungan
praktis matematis. Apabila bilangan cacah dihubungkan dengan operasi
bilangan, maka akan ditemukan adanya operasi penjumlahan,
pengurangan, perkalian dan pembagian. Selain itu akan pula ditemukan
hitungan campuran dari operasi pada bilangan cacah.

Bilangan bulat terdiri dari bilangan cacah dan bilangan bulat negative.
Himpunan bilangan bulat dalam matematika dilambangkan dengan Z

4
lambang ini berasal dari Bahasa Jerman, yaitu bZahlen yang berarti
bilangan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah bilangan cacah?
2. Apa pengertian bilangan cacah?
3. Apa saja operasi bilangan cacah?
4. Apa pengertian bilangan bulat?
5. Bagaimana operasi bilangan bulat dan sifat-sifat bilangan bulat?

C. Rumusan Masalah
1. Mengetahui sejarah bilangan cacah
2. Mengetahui pengertian bilangan cacah
3. Mengetahui operasi bilangan cacah
4. Mengetahui pengertian bilangan bulat
5. Mengetahui operasi bilangan bulat dan sifat-sifat bilangan bulat

5
BAB II
PEMBAHASAN

1. Bilangan Cacah
A. Sejarah bilangan cacah

Sebenarnya sejak awal peradaban, manusia telah mengenal ilmu


matematika. Hanya saja pada waktu itu matematika tidak memakai
angka-angka seperti pada zaman sekarang. Pada zaman dahulu untuk
menunjukkan bilangan, manusia hanya menggunakan simbol-simbol
seperti potongan kayu, simpul-simpul pada kayu atau anggota badan,
seperti tangan. Tetapi seiring perkembangan zaman, penggunaansimbol
untuk menunjukkan bilangan pun mulai ditinggalkan. Hal ini terjadi
karena para matematikawan mulai berlomba-lomba dalam
mengembangkan system bilangan.

Pada awalnya, berhitung dengan bilangan hanya terdiri dari


1,2,3,4,5,6,7,8, dan 9. Dan baru kemudian pada sekitar abad kedelapan,
seorang matematikawan muslim dari negeri Persia yang dikenal dengan
nama Al-Khawarizmi, menyempurnakan sistemini dengan
memperkenalkan bilangan nol. Sehingga terdapat suatu system bilangan
0,1,2,3,4,5,6,7,8, dan 9. Yang kemudian disebut sebagai bilangan cacah.1

B. Pengertian Bilangan Cacah

Bilangan cacah adalah himpunan bilangan yang dimulai dari angka 0


(nol) dan bilangan ini selalu bertambah satu dari bilangan sebelumnya,
atau bisa juga disebut himpunan bilangan bulat yang bukan negatif, dan
bilangan cacah juga bisa diartikan sebagai himpunan bilangan asli
ditambah dengan angka nol.

1
Abdul Halim Fathani, “Matematika Hakikat dan Logika”, (Yogyakarta : Arruz Media, 2009), Hal
26.

6
Bilangan bulat positif dengan bilangan nol. Contoh : { 0, 1, 2, 3, 4, 5,
6, 7, …. } Jadi yang membedakan antara bilangan asli dan bilangan cacah
hanyalah di angka bilangan nol.

Contoh Bilangan Cacah. Dibawah ini adalah contoh bilangan cacah


secara umum yang dimulai dari angka 0 dan selalu bertambah {0, 1, 2, 3,
4, 5, 6, 7, 8, 9, 10,….} Agar lebih jelas tentang contoh bilangan cacah
disini akan diberikan contoh-contoh yang lainnya :

Contoh bilangan cacah kurang dari 10. C = {0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9}


Contoh bilangan cacah kurang dari 13. C = { 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,
10, 11, 12 }
Contoh bilangan cacah kurang dari 15. C = { 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,
10, 11, 12, 13, 14 }
15 bilangan cacah yang pertama. C = { 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10,
11, 12, 13, 14 }
Contoh bilangan cacah kuadrat. {0², 1², 2², 3², 4², 5², 6², …} = {0, 1, 4,
9, 16, 25, 36, …}
Keterangan: Didapatkan dari himpunan bilangan diatas dipangkatkan ²

Contoh Bilangan cacah kelipatan. 2 {2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16, 18, 20,
22, 24, 26 …}
Keterangan : Didapatkan dari angka 2 diawal yang ditambahkan
dengan angka 2 dengan berurut.

Contoh bilangan cacah genap. {0, 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16, 18, 20…}

Contoh Bilangan cacah ganjil. C = { 1, 3, 5, 7, 9, 11, 13, 15, 17,19…}

C. Operasi Bilangan Cacah

Operasi bilangan cacah terdiri dari beberapa operasi antara lain:


operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Berikut
penjelas dari beberapa operasi:

7
1. Operasi Penjumlahan Didalam penjumlah bilangan cacah terdapat
beberapa ciri atau sifat, diantaranya adalah :
a) Komulatif (Sifat Pertukaran) sebagai contohnya x+y = y+x
b) Asosiatif (Sifat Pengelompokan) sebagai contohnya (x+y)
+z = x +(y+z) - Unsur Identitas (Sifat Identitas) sebagi
contohnya x+0 = 0+x
c) Tertutup adalah penjumlahan 2 buah bilangan cacah yang
akan mendapatkan hasil bilangan cacah juga
2. Operasi Pengurangan

Operasi ini adalah operasi kebalikan dari pengurangan x-y=z yang


memiliki arti sama dengan y+z= x yang membuat sifatnya sama
dengan penjumlahan.

3. Operasi Perkalian

Dan konsep perkalian bilangan cacah itu adalah proses


penjumlahan yang berulang-ulang dari bilangan cacah yang sedang
dikalikan

Contoh :
3×4=4+4+4
4×2=2+2+2+2
5×3=3+3+3+3+3
Di dalam operasi perkalian juga berlaku beberapa sifat :
A X B = B X A (komutatif)
(A X B) x C = A x (B X C) (Asosiatif)
A x (B+C)= (A X B)+(A x C)= (A X B) – (A x C) (distributif)
Unsur identitas perkalian adalah 1 : A X 1=A dan B X 1=B Dan semua
bilangan cacah apabila dikalikan dengan angka nol maka hasilnya
sama dengan nol
4. Operasi Pembagian

Di bilangan cacah operasi pembagian itu merupakan kebalikan


dari operasi perkalian A:B=C maka B:C= A, dan pembagian bilangan

8
cacah jika dengan nol maka tidak didefinisikan namun apabila nol
dibagi dengan bilangan cacah maka hasilnya adalah Nol.2

Operasi pengurangan adalah kebalikan atau invres dari operasi


penjumlahan. Adapun invres dari operasi perkalian adalah operasi
pembagian. Misalnya, kamu mempunyai 12 apel yang akan kamu bagi
rata kepada 4 orang. Berapa apelkah yang akan diterima oleh setiap
orang? Pertama, bagikan satu apel kepada setiap orang. Dengan
demikian, apel yang tersisa adalah 12 – 4 = 8. Proses ini terus
dilanjutkan hingga semua apel habis terbagi. Agar apel dapat habis
terbagi maka proses tersebut perlu dilakukan tiga kali. Artinya, setiap
orang akan menerima apel dan ditulis 12 : 4 = 3.3

2. Bilangan Bulat
A. Pengertian Bilangan Bulat

Bilangan bulat terdiri atas bilangan bulat positif atau bilangan asli,
bilangan nol dan bilangan bulat negatif.4 Bilangan bulat merupakan
bilangan yang terdiri dari bilangan cacah dan negatifnya. Yang termasuk
dalam bilangan cacah yaitu 0,1,2,3,4,... sehingga negatif dari bilangan
cacah yaitu -1,-2,-3,-4,... dalam hal ini -0 = 0 maka tidak dimasukkan lagi
secara terpisah.

Himpunan semua bilangan bulat terdiri atas :

1) Bilangan bulat positif atau bilangan asli, yaitu (1,2,3,4,5,…)


2) Bilangan bulat nol, yaitu 0
3) Bilangan bulat negative, yaitu (-1,-2,-3,-4,-5,…).5

2
Yonathan Saba Pasinggi, “Kesulitan Memahami Konsep Bilangan Cacah di SD”, (Sulsel: AGMA,
2019), Hal 17-21.
3
Marsigit dan Nugroho Budi Susilo, “Matematika 1.” (2006). Hal 17.
4
Wahyu Purnomo, “Pembelajaran Matematika Untuk PGSD”, (Jakarta: Erlangga, 2015).
5
Andhin Dyas Fioiani, “Pendalaman Materi Matematika”, (Jakarta : Modul Belajar Mandiri, 2019).

9
B. Operasi Bilangan Bulat

Ada 4 macam operasi utama yang berlaku pada bilangan bulat, yaitu
penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Keempat operasi
bilangan bulat ini sangat berhubungan satu sama lain. Berikut akan di
jelaskan satu per satu mengenari operasi bilangan bulat berikut:

1. Operasi Penjumlahan
a) Bilangan bulat positif + Bilangan bulat positif hasilnya
Bilangan bulat Positif
Contoh : 9 + 4 = 13
b) Bilangan bulat negatif + Bilangan bulat negatif hasilnya
Bilangan bulat Negatif
Contoh : -12 + (-6) = -18
c) Bilangan bulat negatif + bilangan positif hasilnya:
d) Bilangan bulat positif jika bilangan bulat positif lebih besar
bilangannya dari pada bilangan bulat negative
Contoh : -3 + 7 = 4
e) Bilangan bulat negatif jika bilangan bulat positif lebih besar
bilangannya dari pada bilangan buat positif
Contoh : -7 + 2 = -5

Sifat- sifat penjumlahan pada bilangan bulat


1) Sifat komutatif (pertukaran) pada penjumlahan.
Untuk sembarang bilangan bulat a dan b, berlaku:
a+b=b+a
Artinya, hasil penjumlahan dua bilangan bulat yang tempatnya
dipertukarkan selalu sama.
2) Unsur identitas pada penjumlahan
Untuk setiap bilangan bulat a, selalu berlaku:
a+0=0+a=a
Artinya, hasil penjumlahan suatu bilangan bulat dengan bilangan
nol atau sebaliknya, akan menghasilkan bilangan itu sendiri.

10
0 disebut unsur identitas (netral) pada penjumlahan.
3) Sifat asosiatif (pengelompokkan) pada penjumlahan.
Untuk sembarang bilangan bulat a, b, dan c berlaku:
(a + b) + c = a + (b + c)
4) Sifat tertutup pada penjumlahan
Untuk sembarang bilangan bulat a dan b, jika a + b = c maka c
juga bilangan bulat.
Artinya, penjumlahan bilangan bulat selalu menghasilkan bilangan
bulat juga.
5) Sifat adanya Invers Penjumlahan
untuk stiap bilangan bulat a, ada bilangan bulat b sehingga a + b =
b + a = 0 bilangan b ini di sebut invers atau lawan dari a dan
biasanya dinyatakan dengan lambang –a.
6) Sifat Ketertambahan
Jika a, b, c, bilangan-bilangan bulat, dan a + c = b + c maka a = b6

2. Operasi Pengurangan
Pengurangan bilangan bulat di definisikan sebagai berikut :
Misalkan a dan b bilangan bulat
a – b = c yang berarti b + c = a
kesimpulannya adalah bahwa a – b = c jika dan hanya jika a = b
+ c.
Contoh : (-2) – 3 = -5 sebab 3 + (-5) = 2

Sifat-sifat pengurangan bilangan bulat


1) Untuk sembarang bilangan bulat a dan b, berlaku:
a - b = a + (-b)
Artinya, mengurangkan b dari a sama artinya dengan
menambahkan lawan b pada a.
a) Pada operasi pengurangan tidak berlaku sifat komutatif
dan asosiatif

6
Karso, “Pendidikan Matematika 1”, (Jakarta : Depdikbud. UT, 1998).

11
a - b tidak sama dengan b –c
(a - b) - c tidak sama dengan a - (b - c)
b) Sifat pengurangan bilangan nol (0)
a-0=a
0 - a = -a
0 -0=0
c) jika a dan b bilangan bulat, maka a – b = a + (-b).7
3. Operasi Perkalian

Operasi perkalian bilangan bulat adalah hasil kali dua bilangan


bulat yang berlainan tanda ( + atau - ) adalah bilangan bulat negatif,
dan hasil kali dua bilangan bulat yang bertanda sama adalah bilangan
bulat positif.

Contoh : (-3) (-2) = 3.2 = 6

5 (-2) = - (5.2) = -10

Sifat-sifat Perkalian bilangan bulat


a) Hasil perkalian dua bilangan bulat dilihat dari tanda bilangannya
1) Hasil kali dua bilangan bulat positif adalah bilangan bulat
positif.
a x b = ab atau (+) x (+) = (+)
2) Hasil kali bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negatif
adalah bilangan bulat negatif.
a x (-b) = -ab atau (+) x (=) = (-)
Contoh: 4 x (-5) = -20
1) Hasil kali bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat positif
adalah bilangan bulat negatif.
(-a) x b = -ab atau (-) x (+) = (-)
Contoh: -3 x 6 = -18

7
Russefendi, “Pendidikan Matematika 3”, (Jakarta: Depdikbud, 1991).

12
2) Hasil kali dua bilangan bulat negatif adalah bilangan bulat
positif
(-a) x (-b) = ab atau (-) x (-) = (+)
Contoh: (-5) x (-2) = 10
b) Hasil perkalian antara bilangan bulat dengan nol adalah nol
Untuk setiap bilangan bulat a, selalu berlaku:
ax0=0xa=0
c) Unsur identitas pada perkalian
Untuk setiap bilangan bulat a, selalu berlaku:
ax1=1xa=a
Artinya, hasil perkalian suatu bilangan bulat dengan 1 atau
sebaliknya, akan menghasilkan bilangan itu sendiri.
1 disebut unsur identitas (netral) pada perkalian.
d) Sifat komutatif (pertukaran) pada perkalian
Untuk sembarang bilangan bulat a dan b, berlaku:
axb=bxa
e) Sifat asosiatif (pengelompokkan) pada perkalian
Untuk sembarang bilangan bulat a, b, dan c, berlaku:
(a x b) x c = a x (b x c)
f) Sifat distributif (penyebaran) pada perkalian
1) Sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan
Untuk sembarang bilangan bulat a, b, dan c, berlaku:
a x (b + c) = (a x b) + (a x c)
2) Sifat distributif perkalian terhadap pengurangan
Untuk sembarang bilangan bulat a, b, dan c, berlaku:
a x (b - c) = (a x b) - (a x c)
g) Sifat tertutup pada perkalian
Untuk sembarang bilangan bulat a dan b, jika a x b = c, maka c
juga bilangan bulat.
h) Sifat Ketergandaan
Untuk setiap bilangan bulat a, b, c jika a = b , maka a.c = b.c
i) Sifat konselasi

13
Untuk setiap bilangan bulat a,b, c jika ac = bc dan c 0 , maka a =
Teorema Operasi Perkalian
Jika a bilangan bulat, maka (-1) a = -a8
4. Operasi Pembagian
Operasi bilangan bulat di definisi sebagai berikut:
“jika a dan b bilangan bulat dengan b ≠ 0, maka a dibagi b di
tulis a : b , ialah bilangan bulat x yang bersifat b.x = a”.

Sifat-sifat pembagian bilangan bulat


a) Pembagian adalah operasi kebalikan dari perkalian
a : b = c <=> c x b = a
b) Hasil pembagian dua bilangan bulat dilihat dari tanda
bilangannya
1) Hasil bagi dua bilangan bulat positif adalah bilangan
bulat positif.
(+) : (+) = (+)
2)Hasil bagi bilangan bulat positif dengan bilangan bulat
negatif, atau sebaliknya adalah bilangan bulat negatif.
(+) : (-) = (-) atau (-) : (+) = (-)
Contoh: 8 : (-2) = -4
(-16) : 4 = -4
3) Hasil bagi dua bilangan bulat negatif adalah bilangan bulat
positif.
(-) : (-) = (+)
Contoh: (-18) : (-3) = 6
c) Pembagian dengan bilangan nol
Untuk sembarang bilangan bulat a, maka:
a : 0 tidak terdefinisikan
0 :a=0
d) Pada operasi pembagian tidak berlaku sifat komutatif dan
sifat asosiatif

8
Depdikbud, “Kurikulum Matematika Berbasis Kompetensi”, (Jakarta : 2004).

14
a : b tidak sama dengan b : a
(a : b) : c tidak sama dengan a : (b : c)
a, b, dan c adalah sembarang bilangan bulat dengan a, b, c
bukan 0 dan 1.
Contoh:
1). 8 : 2 tidak sama dengan 2 : 8
4 tidak sama dengan ¼

2). (16 : 4) : 2 tidak sama dengan 16 : (4 : 2)

4 :2 tidak sama dengan 16 : 2


5 tidak sama dengan 89

9
Muhammad Darwis, “Analisis ksalahan siswa pada operasi hitung campuran bilangan bulat dan
alternative pemecahannya, vol 4, 2016), hal 39-40.

15
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Bilangan cacah merupakan bilangan yang dimulai dari nol, satu, dua, tiga,
dan seterusnya. Bilangan cacah bisa digunakan dalam perhitungan praktis
matematis. Apabila bilangan cacah dihubungkan dengan operasi bilangan,
maka akan ditemukan adanya operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian
dan pembagian. Selain itu akan pula ditemukan hitungan campuran dari
operasi pada bilangan cacah.

Bilangan bulat merupakan bilangan yang terdiri dari bilangan cacah dan
negatifnya. Yang termasuk dalam bilangan cacah yaitu 0,1,2,3,4,... sehingga
negatif dari bilangan cacah yaitu -1,-2,-3,-4,... dalam hal ini -0 = 0 maka tidak
dimasukkan lagi secara terpisah.

Himpunan semua bilangan bulat terdiri atas:


1. Bilangan bulat positif atau bilangan asli, yaitu : { 1, 2, 3, 4, 5,...}
2. Bilangan bulat nol, yaitu 0
3. Bilangan bulat negatif, yaitu : {-1, -2, -3, -4, -5, ...}

Operasi bilangan bulat terdiri dari penjumlahan, pengurangan , perkalian


dan pembagian.Pengajaran operasi bilangan bulat tersebut dapat dilakukan
dengan benda kongkrit, misalnya dengan menggunakan kartu berwarna.

B. Saran

Kami sebagai penulis menyarankan kepada para mahasiswa, khususnya


mahasiswa calon guru SD, untuk mengajarkan operasi bilangan bulat
janganlah terlalu rumit dan membingungkan siswa, cukup dengan bahasa yang
sederhana dan media yang murah dan sederhana serta mudah dipahami oleh
anak didik. Contohnya saja dengan menggunakan kartu warna. Disini guru

16
dapat mengajarkan operasi bilangan bulat yang bersifat abstrak dengan media
yang kongkrit.

17
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Halim Fathani, 2009, “Matematika Hakikat dan Logika”, (Yogyakarta :


Arruz Media), Hal 26

Yonathan Saba Pasinggi, 2019, “Kesulitan Memahami Konsep Bilangan Cacah di


SD”, (Sulsel: AGMA), Hal 17-21.
Marsigit dan Nugroho Budi Susilo, (2006). “Matematika 1.” Hal 17.
Wahyu Purnomo, 2015, “Pembelajaran Matematika Untuk PGSD”, (Jakarta:
Erlangga).
Andhin Dyas Fioiani, 2019, “Pendalaman Materi Matematika”, (Jakarta : Modul
Belajar Mandiri.

Karso,dkk.1998.Pendidikan Matematika I. Jakarta. Depdikbud. UT

Russefendi, E,T. 1991. Pendidikan Matematika III, Jakarta, Depdikbud.

Depdikbud,2004. Kurikulum Matematika Berbasis Kompetensi, Jakarta,


Depdikbud.

Darwis, Muhammad. 2016. Analisis Kesalahan Siswa Pada Operasi Hitung


Campuran Bilangan Bulat dan Alternatif Pemecahannya. Vol 4 (39-40)

18

Anda mungkin juga menyukai