Anda di halaman 1dari 7

RESUME KONSEP OPRASI BILANGAN CACAH

Disusun Dan Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Dasar Matematika

Dosen Pengampu
Sri Mahariyani, M. Pd

Disusun Oleh:
Kelompok 3

1. Arman Saputra : 22022326053


2. Dina Salwa Aidira : 22022326055

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH


IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM QOMARUL HUDA BAGU
2023
KONSEP OPRASI BILANGAN CACAH

A. Pengertian Bilangan Cacah

Di dalam pelajaran matematika dikenal berbagai macam jenis bilangan, salah satu
di antaranya adalah bilangan cacah. Apakah yang sebenarnya dimaksud dengan
bilangan cacah? Bilangan cacah di dalam matematika dapat kita definisikan sebagai
sebuah himpunan bilangan di mana di dalamnya terdiri dari bilangan bulat dan bukan
merupakan bilangan negative. Contoh bilangan yang termasuk ke dalam himpunan
bilangan cacah adalah: {0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, …}. Bilangan cacah juga
dapat didefinisikan sebagai:

1. Himpunan bilangan bulat yang tidak negative.


2. Himpunan bilangan asli ditambah 0.
3. Bilangan yang digunakan untuk menyatakan cacah anggota atau kardinalitas
suatu himpunan. Maksudnya, jika suatu himpunan yang karena alasan tertentu
tidak memiliki anggota sama sekali, maka cacah atau himpunan itu “nol” dan
dinyatakan dengan lambang atau angka “0”. Jika anggota dari suatu himpunan
hanya terdiri dari satu anggota saja maka cacah anggota tersebut adalah “satu”
dan dinyatakan dengan lambang atau angka “1”, dan demikian seterusnya.

Jadi, secara singkatnya bilangan cacah adalah bilangan yang dimulai dari angka
nol. Bilangan cacah biasanya disimbolkan dengan huruf “C” (cacah) ataupun “W”
(whole). Sehingga apabila kita ingin menuliskan himpunan bilangan cacah ataupun
seluruh unsur bilangan cacah kita bisa menuliskannya seperti berikut ini: C = (0, 1, 2,
3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, …dst).

B. Oprasi Bilangan Cacah

1. Penjumlahan
Pada awalnya siswa belajar penjumlahan dengan menggunakan obyek,
misalnya jika dua buah apel dan tiga buah apel yan diambil dari suatu
keranjang buah, maka banyak apel yang terambi dari keranjang adalah 2 + 3.
Ide mengambil bersama dan menggabungkan merupakan makna dari
penjumlahan. Selnjutnya untuk bilangan cacah yang lebih besar dari 10 kita
bisa menggunakan metode yang lebih praktis, yaitu dengan menggunakan
penjumlahan bersusun sebagaimana berikut ini:
3 25
25 6
+¿
11
7
5
+¿
5 81

Sifat-sifat oprasi penjumlahan dalam bilangan cacah, yaitu:


a. Bilangan cacah bersifat tertutup terhadap oprasi penjumlahan. Makna
dari sifat tertutup oprasi penjumlahan pada bilangan cacah adalah jika
suatu bilangan cacah dijumlahkan suatu bilangan cacah maka hasilnya
merupakan bilangan cacah.
b. Memiliki identitas penjumlahan, yaitu nol. Idenitas adalah jika suatu
bilangan a dioprasikan dengan bilangan lain missal b dan hasilnya
bilangan itu sendiri (a) maka dikatakan b sebagai identitas. Maka, b +
0 = 0 + b = b.
c. Berlaku sifat asosiatif (pengelompokan) pada oprasi penjumlahan
untuk sembarang bilangan cacah a, b, c berlaku: a + (b + c) = (a + b) +
c.
d. Sifat komulatif (pertukaran) pada penjumlahan a + b = b + a.
2. Pengurangan
Pengurangan dapat dipahami sebagai pengambilan suatu obyek dari suatu
kumpulan obyek. Proses pengambilan atau pengurangan dapat dinyatakan
sebagai kebalikan dari proses penggabungan atau penjumlahan, jika dalam
penjumlahan, jumlahnya dan salah satu penjumlah sudah diketahui, maka
proses penentuan unsure penjumlahan yang lainnya menuntut oprasi
pengurangan. Oleh karena itu, dalam perakteknya jika sebuah bilangan cacah
a dikurangi dengan bilangan cacah b menghasilkan bilangan cacah c
(dilambangkan a – b = c).
Pada oprasi pengurangan tidak memenuhi sifat-sifat yang dimiliki oleh
oprasi penjumlahan, kecuali sifat tertutup. Adapun sifat-sifat pengurangan
antara lain adalah sebagai berikut:
a. Oprasi pengurangan tidak memenuhi sifat tertutup, sebab tidak setiap a
dan b bilangan cacah menghasilkan a – b bilangan cacah pula.
b. Oprasi pengurangan tidak memenuhi sifat pertukaran, sebab tidak
setiap a dab b akan berlaku a – b = b – a. pengurangan a – b = b – a
hanya akan dipenuhi oleh bilangan-bilangan yang sama, yakni a = b.
c. Oprasi pengurangan bilangan cacah juga tidak memenuhi sifat
identitas, sebab kita dapat menentukan sembarang bilangan cacah a
sehingga a – 0 ≠ 0 – a. Misalnya, a = 2, maka 2 – 0 ≠ 0 – 2.
d. Begitu juga oprasi pengurangan tidak memenuhi sifat pengelompokan.
Sebab bisa diperoleh bilangan-bilangan cacah a, b dan c sehingga
menghasilkan ketidaksamaan (a – b) – c ≠ a – (b – c).

Ada juga beberapa macam konsep pengurangan pada bilangan cacah, di


antaranya:

a. Konsep pengambilan
Contoh: ada 9 telur di dalam kulkas. Jika 3 telur diambil oleh ibu,
berapa banyak telur yang tersisa di dalam kulkas?
9 – 3 = 6. Jadi, ada 6 telur yang tersisa di dalam kulkas.
b. Konsep membandingkan
Contoh: Zahra memiliki 12 sosis, sedangkan Ali memiliki 5 sosis.
Berapa lebihnya sosis Zahra dari sosis Ali?
12 – 5 = 7. Jadi, Zahra mempunyai 7 sosis lebih banyak dari Ali.
c. Konsep menambahkan bilangan yang sesuai
Contoh: di dalam keranjang ada 5 buah apel. Jika Fitri ingin mengisi
keranjang tersebut dengan 10 buah apel maka berapa banyak apel yang
harus ditambah Fitri ke dalam keranjang tersebut?
5 + … = 10. Jadi 10 – 5 = 5. Jadi, apel yang harus ditambahkan pada
keranjang tersebut adalah 5 buah.

Pengurangan bilangan cacah meliputi pengurangan bilangan satu digit,


pengurangan dua digit dengan bilangan satu digit, dan pengurangan multi
digit.
a. Pengurangan bilangan satu digit dengan bilangan satu digit dapat
menggunakan bantuan tongkat, lidi, sedotan, ataupun jari jari tangan.
b. Pengurangan bilangan dua digit dengan bilangan satu digit dapat
menggunakan hitung mundur atau melengapkan sampai dengan
bilangan yang dimaksud. Contoh 13 – 5, dapat diselesaikan dengan
cara berhitung mulai dari angka lima dan berhenti pada angka 13.
c. Pengurangan multi digit. Untuk mengilustrasikan pengurangan dapat
digunakan benda konkrit sebagaimana pada penjumlahan. Model
untuk pengurangan dua digit bilangan dengan dua digit bilangan dapat
menggunakan tongkat ataupun pengurangan bersusun yang dapat
dilakukan berdasarkan nilai tempat.
3. Perkalian
Untuk bilangan cacah r dan s, hasil dari r dan s adalah jumlah s sebanyak r
kali. Hal ini ditulis sebagai:
r x s = s + s + s + s…..+ s (sebanyak r).
Alogaritma (untuk langkah-langkah logis penyelesaian masalah yang disusun
secara logis dan sistematis)menggunakan perkalian bersusun. Contohnya: 145
x 3 = 435
11
145
3
x
435
Adapun sifat-sifat oprasi perkalian bilangan cacah adalah sebagai berikut:
a. Oprasi perkalian pada bilangan cacah bersifat tertutup.
b. Ada unsur identitas pada perkalian.
c. Berlaku sifat komulatuf (pertukaran) pada oprasi perkalian seperti a x
b = b x a.
d. Berlaku sifat asosiatif (penggabungan) pada perkalian seperti a x (b x
c) = (a x b) x c.
4. Pembagian
Oprasi pembagian pada dasarnya merupakan kebalikan dari oprasi
perkalian. Jika sebuah bilangan cacah a dibagi bilangan cacah b menghasilkan
bilangan cacah b (dilambangkan dengan a : b = c). sebagai oprasi
pengurangan, maka oprasi pembagian juga tidak memenuhi sifat komutatif
(pertukaran), asosiatif ( pengelompokan), identitas, dan juga tidak memenusi
sifat distributive (penyebaran), akan tetapi memenuhi sifat tertutup.

Dalam oprasi bilangancacah, pembagian juga mememiliki dua konsep


yaitu yang pertama adalah konsep partisi, di mana proses untuk menentukan
hasil pembagian 22 : 2 diilustrasikan memiliki 2 puluhan dan 2 satuan,
kemudian dua puluhan tadi dipisahkan ke dalam 2 tempat sehingga tiap-tiap
tempat berisi 1 puluhan. Begitupun dengan dua satuan dipisahkan ke dalam 2
tempat, sehingga tiap-tiap berisi 1 satuan. Sehingga pada akhirnya masing-
masing kelompok memiliki anggota 1 puluhan dan 1 satuan, jadi hasil dari
22 : 2 = 11 ( 1 puluhan + 1 satuan).

Dan yang ke dua adalah konsep pengurangan atau juga bisa disebut
dengan pengurangan berulang sehingga sisanya nol. Misaknya 10 : 2 = 10 – 2
– 2 – 2 – 2 – 2 = 0. Hasil dari pembagian tersebut adalah jumlah pengulangan
angkayang dikurangi, pada contoh di atas hasilnya adalah 5. Seperti halnya di
dalam oprasi pengurangan bilangan cacah, di dalam oprasi pembagian ini juga
tidak berlaku sifat-sifat pertukaran, identitas, pengelompokan, dan distributif.
SUMBER MATERI

https://id.scribd.com/document/501368716/Makalah-Bilangan-Cacah

Anda mungkin juga menyukai