Kelompok 02 :
Fery Mulyadi Sinta Muliyawati
Rohaeti Siti Dewi Kulsum
A. OPERASI HITUNG PADA BILANGAN BULAT (PENJUMLAHAN DAN
PENGURANGAN)
1. Tahap Pengenalan Konsep secara Konkret
Dua model yang dapat diterapkan. Pertama, yaitu model yang menggunakan pendekatan himpunan (menggunakan alat peraga
manik-manik), dan kedua menggunakan pendekatan hukum kekekalan panjang (menggunakan alat peraga balok garis bilangan).
Contoh penggunaan alat peraga manik-manik (Himpunan)
a. 3 + (-5) = …. ?
a. 3 + (-5) = … ?
1. Tempatkan model pada skala nol dan menghadap ke 2. Langkahkan model satu langkah demi satu
bilangan positif. langkah maju dari angka 0 sebanyak 3 skala.
3. Karena bilangan penjumlahannya merupakan bilangan negati, 4. Karena operasi hitungnya berkenaan dengan penjumlahan,
maka pada skala 3 posisi muka model harus kita hadapkan ke yaitu bil. (-5) berarti model dilangkahkan maju dari angka 3
bilangan negatif. satu langkah demi satu langkah sebanyak 5 skala.
5. Posisi terakhir dari model pada langkah 4 di atas terletak pada skala -2, dan ini
menunjukan bahwa dari 3 + (-5) = -2.
2. Tahap Pengenalan Konsep secara Semi Konkret atau Semi Abstrak
Prinsipnya cara kerja pada garis bil. Sama dengan cara kerja pada balok, tangga, atau pita garis bilangan, yaitu di
tekankan pada langkah "maju" untuk operasi penjumlahan dan langkah "mundur" untuk operasi pengurangan.
Kemudian sisi muka model yang dihadapkan kearah bilangan positif maupun negative ditunjukan oleh arah ujung
anak panah pada garis bilangannya.
1. Dari skala 0, langkahkan anak panah ke arah 2. Karena bil. Penjumlahannya merupakan bil. Negatif, maka
bil. Positif dan berhenti pada skala 2. pada skala 2 ujung anak panah dihadapkan ke arah bil.
Negatif.
1. Sifat Tertutup
“Bila kita mengambil sebarang dua buah bilangan bulat, maka jumlah kedua bilangan itu merupakan bilangan bulat lagi”.
Artinya, setiap jumlah dua bilangan bulat merupakan bilangan bulat lagi.
Contoh :
Himpunan bilangan bulat B = {…., -5, -4, -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, 4, 5, ….}
Ambil dua buah bilangan bulat yang berbeda (-3 dan 5)
-3 + 5 = 2 ternyata 2 merupakan bilangan bulat juga.
01 02 03
Masih banyak para guru dan
Masih banyak guru yang
Penggunaan garis bilangan siswa tidak dapat membedakan
salah dalam menafsirkan
yang prinsipnya tidak tanda –/+ sebagai operasi hitung
bentuk a + (-b) sebagai a – b
konsisten. dengan tanda –/+ sebagai jenis
sebagai bentuk a + b.
suatu bilangan.
05
Sulitnya memberikan penjelasan
Kurang tepatnya bagaimana melakukan opererasi hitung
memberikan pengertian pada bilangan bulat secara konkret
bilangan bulat maupun secara abstrak (tanpa
menggunakan alat bantu)
A. OPERASI HITUNG PERKALIAN PADA BILANGAN
BULAT DALAM TAHAP PENGENALAN KONSEP SECARA
KONKRET.