Anda di halaman 1dari 4

KEGIATAN BELAJAR 1

Pembelajaran Materi Bilangan Bulat di SD serta Ragam Permasalahannya

Pembahasan bilangan bulat (integers) tidak bisa dipisahkan dari uraian tentang
bilangan asli (natural/Counting Numbers). Jadi sebelum membahas kajian bilangan
bulatnya, akan disinggung terlebih dahulu tentang pembentuk bilangan bulat dari
proses operasi hitung pada bilangan asli. Seperti kita ketahui bahwa bilangan asli
seolah-olah terjadi dengan sendirinya atau secara alamiah. Mengenal bilangan 0, 1, 2,
3, 4, 5… atau yang kita kenal sebagai bilangan cacah

Pada garis bilangan di atas kalau kita melangkah maju dari 0 (nol) ke kanan sebanyak
dua langkah, maka kita akan sampai pada bilangan 2.
Jadi bilangan-bilangan yang terdapat pada garis bilangan disebut sebagai himpunan
bilangan bulat yang ditulis B = {…, -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, … }. Berarti pada bilangan
bulat terdiri dari: 1. Bilangan-bilangan yang bertanda negatif (-1, -2, -3, -4,…) yang
selanjutnya disebut bilangan bulat negatif. 2. Bilangan 0 (nol), dan 3. Bilangan-
bilangan yang bertanda positif (1, 2, 3, 4,…) yang selanjutnya disebut bilangan bulat
positif.

A. OPERASI HITUNG PADA BILANGAN BULAT (PENJUMLAHAN DAN


PENGURANGAN)
Untuk mengenalkan konsep operasi hitung pada sistem bilangan bulat dapat
dilakukan melalui 3 tahap, yaitu:
1. Tahap Pengenalan Konsep secara Konkret
Seperti yang telah disebutkan di atas bahwa dalam tahap ini ada 2 model yang
dapat terapkan. Pertama, yaitu model yang menggunakan pendekatan
himpunan (dalam hal ini menggunakan alat peraga manik-manik), dan kedua
menggunakan pendekatan hukum kekekalan panjang.
Berdasarkan proses kerja dari peragaan, secara realistik penggunaan alat
peraga ini dapat memperlihatkan perbedaan proses untuk mendapatkan hasil
dari operasi hitung dalam sistem bilangan bulat yang berbentuk a + (-b) dan a
- b, sekaligus memperlihatkan pula secara nyata keberlakuan konsep a - b = a
+ (-b). Penggunaan alat peraga ini dapat kita manfaatkan untuk melatih pola
(logika) berpikir siswa dalam memahami suatu persoalan. Terdapat alat peraga
lain yang dapat dijadikan media untuk menjelaskan operasi hitung pada
bilangan bulat, yaitu: Tangga Garis Bilangan, Pita Garis Bilangan, dan Balok
Garis Bilangan. Ketiga alat ini lebih cenderung merupakan alat permainan
matematika, dan pada umumnya ketiga alat ini digunakan untuk mengenalkan
atau melakukan operasi hitung dasar pada sistem bilangan bulat
2. Tahap Pengenalan Konsep secara semi konkret atau semi abstrak
Pada tahap ini, proses pengerjaan operasi hitung pada sistem bilangan bulat
diarahkan kepada bagaimana "menggunakan garis bilangan".Pada prinsipnya,
cara kerja pada garis bilangan sama dengan cara kerja pada balok, tangga, atau
pita garis bilangan, yaitu ditekankan pada langkah "maju" untuk operasi
penjumlahan dan langkah "mundur" untuk operasi pengurangan.

B. SIFAT-SIFAT OPERASI HITUNG PENJUMLAHAN PADA BILANGAN


BULAT
Pada operasi penjumlahan bilangan bulat, terdapat sifat-sifat penting yang perlu
Anda ketahui. Untuk mengetahui dan memahami sifat-sifat tersebut,
1. Sifat Tertutup
Pernyataan berikut: “Bila kita mengambil sebarang dua buah bilangan bulat,
maka jumlah kedua bilangan itu merupakan bilangan bulat lagi” Sifat
penjumlahan ini memberi petunjuk kepada kita, bahwa “himpunan bilangan
bulat tertutup terhadap operasi penjumlahan”. Artinya, setiap jumlah dua
bilangan bulat merupakan bilangan bulat lagi.
2. Sifat Pertukaran (Komutatif)
“jumlah dua buah bilangan bulat hasilnya akan tetap walaupun letak kedua
bilangan itu dipertukarkan”
3. Sifat Pengelompokan (Asosiatif)
“penjumlahan tiga buah bilangan bulat hasilnya akan sama, bila
pengelompokan pada penjumlahan itu dipertukarkan”, atau secara matematis
dikatakan bahwa: Untuk sebarang tiga bilangan bulat a, b, dan c berlaku: (a+b)
+c = a+(b+c)
4. Sifat Bilangan Nol (sebagai Unsur Identitas Penjumlahan)
“suatu bilangan bulat apabila dijumlahkan dengan bilangan 0, hasilnya adalah
bilangan bulat itu sendiri” Untuk setiap bilangan bulat a selalu berlaku a + 0 =
0+a
5. Sifat Invers Penjumlahan (Lawan Suatu Bilangan)
“setiap bilangan bulat (kecuali 0) dapat dipasangkan dengan bilangan bulat
yang lain sedemikian sehingga jumlah pasangan itu adalah 0”

C. SIFAT-SIFAT OPERASI HITUNG PENGURANGAN PADA BILANGAN


BULAT

D. TAHAP PENGENALAN KONSEP SECARA ABSTRAK


Siswa diperkenalkan dengan konsep pengurangan yang seolaholah didapatnya dari
proses penemuan, maka di dalam proses pembelajaran selanjutnya baru kita dapat
meningkatkan proses berpikir anak ke jenjang berpikir yang lebih tinggi, yaitu
memasuki tahap pengerjaan soal-soal atau pengerjaan operasi hitung pengurangan
bilangan tanpa menggunakan alat peraga.

E. RAGAM PERMASALAHAN DALAM PEMBELAJARAN BILANGAN


BULAT DI SD
1. Penggunaan Garis Bilangan yang Prinsipnya Tidak Konsisten
2. Masih banyak guru yang salah dalam menafsirkan bentuk a + (-b) sebagai a –
b atau bentuk a – (-b) sebagai bentuk a + b
3. Masih banyak para guru dan siswa yang tidak dapat membedakan tanda – atau
+ sebagai operasi hitung dengan tanda – atau + sebagai jenis suatu bilangan
4. Kurang tepatnya memberikan pengertian bilangan bulat
5. Sulitnya memberikan penjelasan bagaimana melakukan operasi hitung pada
bilangan bulat secara konkret maupun secara abstrak (tanpa menggunakan alat
bantu)

KEGIATAN BELAJAR 2
Perkalian dan Pembagian pada Bilangan Bulat serta Sistem Persamaan
Linear
A. OPERASI HITUNG PERKALIAN PADA BILANGAN BULAT DALAM
TAHAP PENGENALAN KONSEP SECARA KONKRET
Operasi Hitung Perkalian pada Bilangan Bulat dalam Tahap Pengenalan
Konsep Secara Semi Konkret atau Semi Abstrak
1. Perkalian Bilangan Bulat Positif dengan Bilangan Bulat Positif
2. Perkalian Bilangan Bulat Positif dengan Bilangan Bulat Negatif
3. Perkalian Bilangan Bulat Negatif dengan Bilangan Bulat Positif
4. Perkalian Bilangan Bulat Negatif dengan Bilangan Bulat Negatif

B. SIFAT-SIFAT PERKALIAN PADA BILANGAN BULAT


Operasi perkalian dalam himpunan bilangan bulat memenuhi sifat:
1. tertutup;
2. komutatif (pertukaran);
3. asosiatif (pengelompokan);
4. memiliki unsur identitas perkalian yaitu 1;
5. distributif perkalian terhadap penjumlahan dan distributif perkalian terhadap
pengurangan.

C. OPERASI PEMBAGIAN PADA BILANGAN BULAT


Selanjutnya secara ringkas dapatlah kita tetapkan:
1. (bilangan bulat positif) : (bilangan bulat positif) = (bilangan bulat positif).
2. (bilangan bulat positif) : (bilangan bulat negatif) = (bilangan bulat negatif).
3. (bilangan bulat negatif) : (bilangan bulat positif) = (bilangan bulat negatif).
4. (bilangan bulat negatif) : (bilangan bulat negatif) = (bilangan bulat positif).

D. PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN DENGAN SATU PEUBAH 1.


1. Kalimat Terbuka, Pernyataan, Peubah, dan Konstanta
2. Persamaan Linear dengan Satu Peubah
3. Pertidaksamaan Linear dengan Satu Peubah

Anda mungkin juga menyukai