Anda di halaman 1dari 18

TUGAS INDIVIDU

MAKALAH
Bilangan
Dosen Pengampu : Jusmawati, S.Pd.,M.Pd.

DISUSUN OLEH:
LISU
C1C121004

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MEGAREZKY
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat tuhan yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Bilangan
dan juga kami berterimah kasih kepada ibu Jusmawati, S.Pd., M.Pd. selaku dosen mata
kuliah Matematika Dasar yang telah memberikan tugas ini kepada kami.

Kami menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini tidak lepas dari bantuan
berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini kami menghaturkan rasa hormat dan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah
ini.

Pada proses penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik materi maupun
cara penulisannya. Namun demikian, kami telah berupaya dengan segala kemampuan dan
pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, kami
dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima masukan, saran dan usul guna
penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Makassar, 19 April 2022

Kelompok 3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR                                                                                                  i
DAFTAR ISI                                                                                                                ii
BAB I      PENDAHULUAN                                                                                       1
1.         Latar Belakang Masalah                                                                         1
2.         Rumusan Masalah                                                                                  1
3.         Tujuan Penulisan                                                                                    1
BABII     PEMBAHASAN                                                                                          2
1.         Pengertian Bilangan                                                                               2
2.         Macam- macam Bilangan                                                                       2
3.         Bilangan Genap dan Bilangan Ganjil                                                     6
4.         Bilangan Pecahan                                                                                10
5.         Perpangkatan Bentuk Akar                                                                 12
BAB III   PENUTUP                                                                                                15
1.         Kesimpulan                                                                                          15
2.         Saran                                                                                                    15

DAFTAR PUSTAKA                                                                                               16
BAB I
PENDAHULUAN

1.    Latar Belakang
Matematika merupakan suatu ilmu yang berhubungan dengan penelaahan bentuk-bentuk atau
struktur-struktur yang abstrak dan hubungan-hubungannya diantara hal-hal itu.
Bertitik tolak dari tujuan pembalajaran matematika di Sekolah Dasar yaitu menumbuhkan
dan mengembangkan keterampilan berhitung sebagai alat dalam kehidupan sehari-hari, maka
matematika sebagai salah satu ilmu dasar yang memberi tekanan pada penalaran dan
pembentukan sikap anak memberikan pengajaran perpangkatan dan akar bilangan dalam
menerapkan matematika dalam kehidupan sehari-hari.
 Oleh karena itu konsep dasar matematika harus ditanamkan benar-benar dalam diri pribadi
setiap anak didik. Sebab kalau penguasaan mereka terhadap konsep matematika, dalam hal
ini tentang pengerjaan perpangkatan dan akar bilangan pada Sekolah Dasar sekarang tentu
akan menjadi faktur kesulitan begi

2.    Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas kami merumuskar beberapa masalah yaitu diantaranya :
1.    Sebutkan dan jelaskan macam-macam bilangan?
2.    Apa itu bilangan pecahan ?
3.    Bagaimana menyelesaikan perpangkatan dalam bentuk akar ?
4.    Bagaimanakah cara perpangkatan ?

3.    Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan adalah :
1.    Menyelesaikan tugas mata kuliah
2.    Menambah wawasan kita semua
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Bilangan
Bilangan adalah suatu konsep matematika yang digunakan untuk pencacahan dan
pengukuran. Simbol ataupun lambang yang digunakan untuk mewakili suatu bilangan disebut
sebagai angka atau lambang bilangan. Dalam matematika, konsep bilangan selama bertahun-
tahun lamanya telah diperluas untuk meliputi bilangan nol, bilangan negatif, bilangan
rasional, bilangan irasional, dan bilangan kompleks. Bilangan adalah suatu ide yang bersifat
abstrak yang akan memberikan keterangan mengenai banyaknya suatu kumpulan benda.
Lambang bilangan biasa dinotasikan dalam bentuk tulisan sebagai angka. Prosedur-prosedur
tertentu yang mengambil bilangan sebagai masukan dan menghasil bilangan lainnya sebagai
keluran, disebut sebagai operasi numeris.
Operasi uner mengambil satu masukan bilangan dan menghasilkan satu keluaran bilangan.
Operasi yang lebih umumnya ditemukan adalah operasi biner, yang mengambil dua bilangan
sebagai masukan dan menghasilkan satu bilangan sebagai keluaran. Contoh operasi biner
adalah penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, perpangkatan, dan perakaran.
Bidang matematika yang mengkaji operasi numeris disebut sebagai aritmetika.

2. Macam-macam Bilangan
a. Bilangan Bulat
1. Bilangan bulat terdiri dari bilangan bulat negatif, nol, dan bilangan bulat
positif.
2. Sifat-sifat penjumlahan pada bilangan bulat:
a. Sifat tertutup
Untuk setiap bilangan bulat a dan b, berlaku a + b = c dengan c juga bilangan bulat.
b. Sifat komutatif
Untuk setiap bilangan bulat a dan b, selalu berlaku a + b = b + a.
c. Sifat asosiatif
Untuk setiap bilangan bulat a, b, dan c selalu berlaku (a + b) + c = a + (b + c).
d. Mempunyai unsur identitas
Untuk sebarang bilangan bulat a, selalu berlaku a + 0 = 0 + a. Bilangan nol (0) merupakan
unsur identitas pada penjumlahan.
e. Mempunyai invers
Untuk setiap bilangan bulat a, selalu berlaku a + (–a) = (–a) + a = 0. Invers dari a adalah –a,
sedangkan invers dari –a adalah a.
3. Jika a dan b bilangan bulat maka berlaku a – b = a + (–b).
4. Operasi pengurangan pada bilangan bulat berlaku sifat tertutup.
5. Jika p dan q bilangan bulat maka
a. p x q = pq;
b. (–p) x q = –(p x q) = –pq;
c. p x (–q) = –(p x q) = –pq;
d. (–p) x (–q) = p x q = pq.
6. Untuk setiap p, q, dan r bilangan bulat berlaku sifat
a. tertutup terhadap operasi perkalian;
b. komutatif: p x q = q x p;
c. asosiatif: (p x q) x r = p x (q x r);
d. distributif perkalian terhadap penjumlahan: p x (q + r) = (p x q) + (p x r);
e. distributif perkalian terhadap pengurangan: p x (q – r) = (p x q) – (p x r).
7. Unsur identitas pada perkalian adalah 1, sehingga untuk setiap bilangan bulat p
berlaku p x 1 = 1 x p = p.
8. Pembagian merupakan operasi kebalikan dari perkalian.
9. Pada operasi pembagian bilangan bulat tidak bersifat tertutup.
10. Apabila dalam suatu operasi hitung campuran bilangan bulat tidak terdapat tanda
kurung, pengerjaannya berdasarkan sifat-sifat operasi hitung berikut.
a. Operasi penjumlahan (+) dan pengurangan (–) sama kuat, artinya operasi yang terletak di
sebelah kiri dikerjakan terlebih dahulu.
b. Operasi perkalian ( x ) dan pembagian (:) sama kuat, artinya operasi yang terletak di
sebelah kiri dikerjakan terlebih dahulu.
c. Operasi perkalian ( x ) dan pembagian (:) lebih kuat daripada operasi penjumlahan (+)
dan pengurangan (–), artinya operasi perkalian ( x ) dan pembagian (:) dikerjakan terlebih
dahulu daripada operasi penjumlahan (+) dan pengurangan (–).
Jadi bilangan bulat adalah bilangan yang terdiri dari seluruh bilangan baik negatif, nol dan
positif.
Contoh: -3,-2,-1,0,1,2,3,….
b. Bilangan Cacah
Bilangan cacah adalah himpunan bilangan asli dan nol termasuk di dalamnya.
Contoh :
{0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9}

c. Bilangan Prima
Dalam matematika, bilangan prima adalah bilangan asli yang lebih besar dari 1, yang faktor
pembaginya adalah 1 dan bilangan itu sendiri. 2 dan 3 adalah bilangan prima. 4 bukan
bilangan prima karena 4 bisa dibagi 2. Sepuluh bilangan prima yang pertama adalah 2, 3, 5,
7, 11, 13, 17, 19, 23 dan 29.
Jika suatu bilangan yang lebih besar dari satu bukan bilangan prima, maka bilangan itu
disebut bilangan komposit.
Cara paling sederhana untuk menentukan bilangan prima yang lebih kecil dari bilangan
tertentu adalah dengan menggunakan saringan Eratosthenes Secara matematis, tidak ada
"bilangan prima yang terbesar", karena jumlah bilangan prima adalah tak terhingga.[1]
Bilangan prima terbesar yang diketahui per 2013 adalah 257,885,161 − 1.[2] Bilangan ini
mempunyai 17,425,170 digit dan merupakan bilangan prima Mersenne yang ke-48.
M57885161 (demikian notasi penulisan bilangan prima Mersenne ke-48) ditemukan oleh
Curtis Cooper pada 25 Januari 2013 yang merupakan profesor-profesor dari University of
Central Missouri bekerja sama dengan puluhan ribu anggota lainnya dari proyek GIMPS.
Jadi bilangan prima adalah bilangan-bilangan sail/asli yang hanya bisa dibagi dirinya sendiri
dan satu, atau bilangan yang memiliki 2 faktor, dan angka satu bukan bilangan prima.
Contoh: 2,3,5,7,11,13,17,….

d. Bilangan Real
Bilangan real adalah bilangan yang dapat dituliskan dalam bentuk decimal, seperti 2,86547…
atau 3.328184. Bilangan real meliputi bilangan rasional, seperti 42 dan −23/129, dan bilangan
irrasional, seperti π dan √2, dan dapat direpresentasikan sebagai salah satu titik dalam garis
bilangan.
Note : Dalam notasi penulisan bahasa Indonesia, bilangan desimal adalah bilangan yang
memiliki angka di belakang koma “,” sedangkan menurut notasi ilmiah, bilangan desimal
adalah bilangan yang memiliki angka di belakang tanda titik “.”.
Himpunan semua bilangan riil dalam matematika dilambangkan dengan R (real).
e. Bilangan Desimal
Bilangan Desimal adalah di mana sistem ini menggunakan 10 macam simbol yaitu 0, 1, 2, 3,
4, 5, 6, 7, 8, dan 9. Sistem ini menggunakan basis 10. Bentuk nilai dari Sistem Bilangan
Desimal ini dapat berupa integer desimal dan pecahan.
Integer Desimal adalah nilai desimal yang bulat, misalnya 8598 dapat diartikan :

bilangan desimal, integer, dasar teknik digital


Setiap simbol pada Sistem Bilangan Desimal mempunyai absolute value dan psition value.
Absolute Value adalah nilai mutlak dari masing-masing digit bilangan. Sedangkan Positif
Value adalah nilai bobot dari masing-masing digit bilangan tergantung letak posisinya yaitu
bernilai basis dipangkatkan dengan urutan posisinya. Untuk lebih jelas perhatikan tabel di
bawah ini.
sistem digital, desimal, angka

Dengan begitu maka bilangan desimal dari 8598 dapat diartikan sebagai berikut:
http://2.bp.blogspot.com/-vG8tuA2QmAg/UWK4UaKgl8I/AAAAAAAAA10/
bDfcNb4OWRk/s320/desimal-3.JPG
Pecahan Desimal adalah nilai desimal yang mengandung nilai pecahan di belakang koma,
misalnya nilai 183,75. Nilai tersebut dapat diartikan sebagai berikut :

desimal, pecahan, digital, analog

3. Bilangan Genap dan Bilangan Ganjil


Bilangan genap adalah suatu bilangan yang habis dibagi dua. Dengan demikian 0 termasuk
bilangan genap, karena 0 habis dibagi dua. Bilangan genap dapat dituliskan dengan bentuk
rumus 2k, dengan k sembarang bilangan bulat. Jumlah dua bilangan genap artinya
penjumlahan dari (2k)+(2k) hasilnya adalah 4k=2(2k). Misalnya 2k=n, maka bentuk terakhir
dapat ditulis sebagai 2n, dimana ini merupakan rumus untuk bilangan genap. Jadi, dapat
diambil kesimpulan bahwa jumlah dua bilangan genap berapapun akan menghasilkan
bilangan genap.
· Jumlah dua bilangan ganjil adalah bilangan genap.
Jumlah dua bilangan ganjil artinya penjumlahan dari (2k-1)+(2k-1)yang hasilnya adalah 4k-
2=2(2k-1).
Misalkan 2k-1=m, maka bentuk terakhir dapat ditulis sebagai 2m. dimana ini merupakan
rumus untuk bilangan genap.
Jadi, dapat diambil kesimpulan bahwa jumlah dua bilangan ganjil berapapun akan
menghasilkan bilangan genap.

· Jumlah dua bilangan genap adalah bilangan genap.


Jumlah dua bilangan genap artinya penjumlahan dari (2k)+(2k)yang hasilnya adalah
4k=2(2k).
Misalkan 2k=n, maka bentuk terakhir dapat ditulis sebagai 2n. dimana ini merupakan rumus
untuk bilangan genap.
Jadi, dapat diambil kesimpulan bahwa jumlah dua bilangan genap berapapun akan
menghasilkan bilangan genap.

· Bilangan ganjil ditambah bilangan genap adalah bilangan ganjil.


Jumlah dua bilangan dengan yang satu adalah bilangan ganjil dan yang satunya adalah
bilangan genap artinya penjumlahan dari (2k-1)+(2k)yang hasilnya adalah 4k-1=2(2k)-1.
Misalkan. 2k=a, maka bentuk terakhir dapat ditulis sebagai 2a-1. dimana ini merupakan
rumus untuk bilangan ganjil.
Jadi, dapat diambil kesimpulan bahwa jumlah dua bilangan dengan yang satu adalah bilangan
ganjil dan yang satunya adalah bilangan genap akan menghasilkan bilangan ganjil.

· Perkalian dua bilangan ganjil adalah bilangan ganjil


Perkalian antara bilangan ganjil dengan bilangan ganjil artinya perkalian antara (2k-1) \times
(2k-1). Dimana hasilnya adalah 4k^2-4k+1. Hasil terakhir dapat ditulis sebagai 2(2k^2-2k)
+1.
Misalnya 2k^2-2k=a. maka bentuk 2a+1adalah rumus untuk bilangan ganjil.
Sehingga hasil kali antara bilangan ganjil dengan bilangan ganjil adalah bilangan ganjil.

· Perkalian dua bilangan genap adalah bilangan genap


Perkalian antara bilangan genap dengan bilangan genap artinya perkalian antara (2k) \times
(2k). Dimana hasilnya adalah 4k^2. Hasil terakhir dapat ditulis sebagai 2(2k^2).
Misalnya 2k^2=b. maka bentuk 2badalah rumus untuk bilangan genap.
Sehingga hasil kali antara bilangan genap dengan bilangan genap adalah bilangan genap.

· Bilangan ganjil dikali bilangan genap adalah bilangan genap.


Perkalian antara bilangan ganjil dengan bilangan genap artinya perkalian antara (2k-1) \times
(2k). Dimana hasilnya adalah 4k^2-2k. Hasil terakhir dapat ditulis sebagai 2(2k^2-k).
Misalnya 2k^2-k=a. maka didapatkan bentuk 2a. dan bentuk 2aadalah rumus untuk bilangan
genap.
Sehingga hasil kali antara bilangan ganjil dengan bilangan genap adalah bilangan genap.

· Kuadrat dari bilangan ganjil adalah bilangan ganjil


Kuadrat dari bilangan ganjil artinya perkalian antara (2k-1) \times (2k-1). Dimana hasilnya
adalah 4k^2-4k+1.
Hasil terakhir dapat ditulis sebagai 2(2k^2-2k)+1. Misalnya 2k^2-2k=a. maka bentuk
2a+1adalah rumus untuk bilangan ganjil.
Sehingga kuadrat dari bilangan ganjil adalah bilangan ganjil.

· Kuadrat dari bilangan genap adalah bilangan genap


Kuadrat dari bilangan genap artinya perkalian antara (2k) \times (2k). Dimana hasilnya
adalah 4k^2. Hasil terakhir dapat ditulis sebagai 2(2k^2).
Misalnya 2k^2=b. maka bentuk 2badalah rumus untuk bilangan genap.
Sehingga kuadrat dari bilangan genap adalah bilangan genap.

· Rumus bilangan ganjil


Rumus untuk bilangan ganjil tentunya negasi atau kebalikan dari rumus untuk bilangan
genap. Pada bilangan genap dikatakan bahwa bilangan genap adalah bilangan kelipatan 2,
maka untuk bilangan ganjil adalah yang bukan kelipatan 2.
Setiap yang kelipatan 2 dapat dituliskan sebagai 2n. sehingga untuk yang bukan kelipatan 2
bisa dituliskan sebagai 2n + 1 atau 2n – 1. Artinya yaitu bilangan kelipatan 2 yang ditambah
satu sama dengan bilangan yang bukan kelipatan 2. Sama halnya untuk dikurangi 1.
Misalnya bilangan 8 adalah bilangan genap dan merupakan bilangan kelipatan 2. Maka, 8 + 1
= 9 merupakan bilangan ganjil.
Begitu juga untuk 8 – 1 = 7 yang merupakan bilangan ganjil.
Sehingga rumus untuk bilangan ganjil adalah 2n + 1 atau 2n – 1. Untuk setiap n bilangan
bulat.
Bilangan ganjil adalah bilangan yang jika dibagi 2 memiliki sisa 1. Contohnya jika kita punya
bilangan 22 di bagi 2 akan menghasilkan 11 tanpa sisa. Sedangkan 23 jika dibagi 2 akan
menghasilkan 11 sisa 1.
Bilangan ganjil dituliskan dengan bentuk rumus 2k-1 atau dapat ditulis dengan 2k+1 dengan
k sembarang bilangan bulat. Jumlah dua bilangan ganjil atau penjumlahan (2k-1)+(2k+1)
yang hasilnya adalah 4k-2=2(2k-1). Misalkan 2k-1=m, maka bentuk terakhir dapat ditulis
sebagai 2m. Dimana ini merupakan rumus dari bilangan genap. Jadi, dapat disimpulkan
bahwa jumlah dua bilangan ganjil berapapun akan menghasilkan dua bilangan genap.
Bilangan ganjil adalah bilangan yang tidak habis dibagi dua. Dan bilangan genap adalah
bilangan yang habis dibagi 2.
Karena bilangan genap adalah bilangan yang habis dibagi dua, maka bilangan genap adalah
bilangan 2 dan kelipatannya. yaitu 2, 4, 6, 8, 10, … dan kelipatan ke bawah yaitu 2, 0, -2, -4,
-6, …
Bilangan-bilangan tersebut adalah bilangan genap, karena bilangan genap adalah bilangan
kelipatan 2, maka bilangan genap dapat dituliskan dengan rumus 2n, dengan n adalah
sebarang bilangan bulat.
Mengapa dituliskan dengan rumus 2n?
Kita tahu bahwa bilangan genap habis dibagi 2. Dan 2n juga habis dibagi 2. Sehingga kita
bisa menuliskan dengan rumus 2n untuk setiap bilangan genap.
Mengapa tidak dituliskan dengan rumus 4n?
Memang 4n habis dibagi 2. Dan setiap bilangan berbentuk 4n merupakan bilangan genap.
Tetapi tidak semua bilangan genap berbentuk 4n. ini dikarenakan 4n adalah bilangan
kelipatan 4.
Sehingga untuk bilangan genap yang bukan merupakan kelipatan 4, maka tidak bisa
dituliskan ke dalam bentuk 4n. oleh karena itu, rumus 2n untuk bilangan genap digunakan
karena 2n adalah bilangan kelipatan 2 dan bilangan genap juga merupakan kelipatan 2.

4. Bilangan Pecahan
Bilangan pecahan adalah bilangan yang disajikan/ ditampilkan dalam bentuk a/b; dimana a, b
bilangan bulat dan b ≠ 0. a disebut pembilang dan b disebut penyebut.
Bilangan pecahan adalah bilangan yang dapat dinyatakan sebagai p/q, dengan p dan q adalah
bilangan bulat dan q ≠0. Bilangan p disebut pembilang dan bilangan q disebut penyebut.
Pecahan dapat dikatakan senilai apabila pecahan tersebut mempuyai nilai atau bentuk paling
sederhana sama

Contoh:
5/7; 5 dikatakan sebagai pembilang dan 7 dikatakan sebagai penyebut
10/45; 10 dikatakan sebagai pembilang dan 45 dikatakan sebagai penyebut
Berikut ini merupakan jenis-jenis pecahan:
1) Pecahan Biasa
Yaitu pecahan dengan pembilang dan penyebutnya merupakan bilangan bulat
Contoh:
1/4 , 2/5 , 9/10

2) Pecahan Murni
Yaitu pecahan yang pembilang dan penyebutnya merupakan bilangan bulat dan berlaku
pembilang kurang atau lebih kecil dari penyebut. Pecahan murnai dapat dikatakan sebagai
pecahan biasa tetapi pecahan biasa belum tentu dapat dikatakan sebagai pecahan murni
Contoh:
1/6 , 3/5, 7/15

3) Pecahan campuran
Pecahan yang terdiri atas bagian bilangan bulat dan bagian pecahan murni
Contoh:
3 ½, 4 ½, 5 ¾,

4) Pecahan desimal
Yaitu pecahan dengan penyebut 10, 100, 1000, dan seterusnya, dan ditulis dengan tanda
koma,
Contoh:
0,4; 4,6; 9,2

5) Persen atau perseratus


Pecahan dengan penyebut 100 dan dilambangkan dengan %
Contoh:
4% artinya 4/100
35% artinya 35/100
6) Permil atau perseribu
Yaitu pecahan dengan penyebut 1.000 dan dilambangkan dengan%0
Contoh:
8%0 artinya 8/1000
125%0 artinya 125/1000

5. Perpangkatan Bentuk Akar


A. Bilangan Pangkat
1. Pangkat Bulat Positif
Yaitu apabila n adalah sebuah bilangan bulat positif dan a bilangan real maka a^n
didefinisikan sebagai perkalian n faktor yang masing-masing faktornya adalah a.
Jadi, a^n=a×a×a×a×∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙×a,dan a^1=a
Sifat-sifat bilangan dengan pangkat bulat positif
a. Jika m dan n adalah bilangan bulat positif dan a∈R,
http://latex.codecogs.com/gif.latex?a%5E%7Bm%7D.a%5E%7Bn%7D=a%5E%7Bm+n%7D
b. Jika a∈R(a≠0) dan m dan n adalah bilangan bulat positif, maka:
http://latex.codecogs.com/gif.latex?%5Cfrac%7Ba%5E%7Bn%7D%7D%7Ba%5E%7Bm
%7D%7D=http://latex.codecogs.com/gif.latex?a%5E%7Bm-n%7Djika m > n,
http://latex.codecogs.com/gif.latex?%5Cfrac%7B1%7D%7Ba%5E%7Bm-n%7D%7Djika m
< n, 1 jika m = n c. Jika m dan n adalah bilangan bulat positif dan a ∈R, maka
http://latex.codecogs.com/gif.latex?%5Cleft%20%28%20a%5E%7Bm%7D%20%5Cright
%20%29%5E%7Bn%7D=%20a%5E%7Bmn%7D
c. Jika n adalah bilangan Nol Untuk setiap a bilangan real, dan ≠0 , maka berlaku
http://latex.codecogs.com/gif.latex?a%5E%7B0%7D=%201
B. Bentuk Akar
1. Pengertian Bentuk Akar
√a adalah bilangan non negatif sedemikian sehingga √a×√a=a
Catatan:
a. Jika a≥0, maka √a terdefinisi
b. Jika a<0,, maka √a tidak terdefinisi c. √a bulat positif dan a,b ∈R, maka
http://latex.codecogs.com/gif.latex?%5Cleft%20%28%20ab%20%5Cright%20%29%5E
%7Bn%7D=%20a%5E%7Bn%7Db%5E%7Bn%7D
c. Jika n adalah bilangan bulat positif dan a,b∈R, maka
http://latex.codecogs.com/gif.latex?%5Cleft%20%28%20%5Cfrac%7Ba%7D%7Bb%7D
%20%5Cright%20%29%5E%7Bn%7D=%5Cfrac%7Ba%5E%7Bn%7D%7D%7Bb%5E
%7Bn%7D%7D
2. Pangkat Bulat Negatif dan nol
a. Pangkat Bulat Negatif
Untuk setiap bilangan real dan bilangan rasional n, berlaku
http://latex.codecogs.com/gif.latex?a%5E%7B-n%7D=%20%5Cfrac%7B1%7D%7Ba%5E
%7Bn%7D%7D,a%5Cneq%200
b. Pangkat tidak pernah negatif, √a≥0
3. Menyederhanakan Bentuk Akar
Bentuk akar √a dapat disederhanakan jika a dapat dinyatakan dengan faktor-faktor yang
memuat bilangan kuadrat sempurna. Untuk menyederhanakan bentuk akar digunakan sifat:
http://latex.codecogs.com/gif.latex?%5Csqrt%7Ba%7D%5Ctimes%20%5Csqrt%7Bb%7D=
%5Csqrt%7Ba%5Ctimes%20b%7D=%5Csqrt%7Bab%7D
Bukti:
http://latex.codecogs.com/gif.latex?%5Cleft%20%28%20%5Csqrt%7Ba%7D%20%5Cright
%20%5Csqrt%7Bb%7D%29%5E%7B2%7D=%5Cleft%20%28%5Csqrt%7Ba%7D
%20%5Cright%20%5Csqrt%7Bb%7D%29%28%5Csqrt%7Ba%7D%20%5Cright
%20%5Csqrt%7Bb%7D%29
http://latex.codecogs.com/gif.latex?=%5Csqrt%7Ba%7D%5Csqrt%7Ba%7D%5Csqrt%7Bb
%7D%5Csqrt%7Bb%7D
http://latex.codecogs.com/gif.latex?=a%5Ctimes%20b
http://latex.codecogs.com/gif.latex?%5Csqrt%7Ba%7D%5Ctimes%20%5Csqrt%7Bb%7D=
%20%5Csqrt%7Ba%7D%5Ctimes%20%5Csqrt%7Bb%7D
http://latex.codecogs.com/gif.latex?=%5Csqrt%7Bab%7Dterbukti

C. Merasionalkan Bentuk Akar dan Pangkat


1. Bentuk http://latex.codecogs.com/gif.latex?%5Cfrac%7Ba%7D%7B%5Csqrt%7Bb
%7D%7D
Bentuk akar http://latex.codecogs.com/gif.latex?%5Cfrac%7Ba%7D%7B%5Csqrt%7Bb%7D
%7Ddengan b≠0 dapat dirasionalkan penyebutnya dengan cara mengalikan pecahan dengan
√b sehingga:
http://latex.codecogs.com/gif.latex?%5Cfrac%7Ba%7D%7B%5Csqrt%7Bb%7D%7D=
%5Cfrac%7Ba%7D%7B%5Csqrt%7Bb%7D%7D%5Ctimes%20%5Cfrac%7B%5Csqrt
%7Bb%7D%7D%7B%5Csqrt%7Bb%7D%7D=%20%5Cfrac%7Ba%7D%7Bb%7D%5Csqrt
%7Bb%7D
2. Pecahan Bentuk http://latex.codecogs.com/gif.latex?%5Cfrac%7Ba%7D%7Bb+
%5Csqrt%7Bc%7D%7D
Untuk menyederhanakan bentuk pecahan http://latex.codecogs.com/gif.latex?%5Cfrac%7Ba
%7D%7Bb+%5Csqrt%7Bc%7D%7Ddan http://latex.codecogs.com/gif.latex?%5Cfrac%7Ba
%7D%7Bb-%5Csqrt%7Bc%7D%7Dadalah dengan mengalikan pecahan dengan bentuk
sekawan dari penyebut. Bentuk sekawan dari http://latex.codecogs.com/gif.latex?%5Cfrac
%7Ba%7D%7Bb+%5Csqrt%7Bc%7D%7Dadalah http://latex.codecogs.com/gif.latex?
%5Cfrac%7Ba%7D%7Bb-%5Csqrt%7Bc%7D%7D. Sebaliknya, bentuk sekawan dari
http://latex.codecogs.com/gif.latex?%5Cfrac%7Ba%7D%7Bb-%5Csqrt%7Bc%7D
%7Dadalah http://latex.codecogs.com/gif.latex?%5Cfrac%7Ba%7D%7Bb+%5Csqrt%7Bc
%7D%7Dsehingga:
3. Pecahan Bentuk http://latex.codecogs.com/gif.latex?%5Cfrac%7Ba%7D%7B%5Csqrt
%7Bb%7D-%5Csqrt%7Bc%7D%7D
Dan untuk menyederhanakan penyebut dari bentuk pecahan atau
http://latex.codecogs.com/gif.latex?%5Cfrac%7Ba%7D%7B%5Csqrt%7Bb%7D-%5Csqrt
%7Bc%7D%7Dyaitu dengan car mengalikan pecahan dengan bentuk sekawan dari
penyebutnya. Bentuk sekawan dari http://latex.codecogs.com/gif.latex?%5Csqrt%7Bb%7D+
%5Csqrt%7Bc%7Dadalah http://latex.codecogs.com/gif.latex?%5Csqrt%7Bb%7D-%5Csqrt
%7Bc%7D. sebaliknya http://latex.codecogs.com/gif.latex?%5Csqrt%7Bb%7D-%5Csqrt
%7Bc%7Dadalah http://latex.codecogs.com/gif.latex?%5Csqrt%7Bb%7D+%5Csqrt%7Bc
%7Dsehingga:
4. Menyederhanakan bentuk akar http://latex.codecogs.com/gif.latex?%5Csqrt%7B
%5Cleft%20%28%20a+%20%5Crightb%20%29-2%5Csqrt%7Ba.b%7D%7D
Bentuk http://latex.codecogs.com/gif.latex?%5Csqrt%7B%5Cleft%20%28%20a+
%20%5Crightb%20%29-2%5Csqrt%7Ba.b%7D%7Ddapat diubah menjadi bentuk
http://latex.codecogs.com/gif.latex?%5Cleft%20%28%20%5Csqrt%7Ba%7D%5Cpm
%20%5Cright%20%5Csqrt%7Bb%7D%29dengan syarat a,b∈R dana>b.
Bukti:
http://latex.codecogs.com/gif.latex?%5Cleft%20%28%20%5Csqrt%7Ba%7D%5Cpm
%20%5Cright%20%5Csqrt%7Bb%7D%29%5E%7B2%7D=%20a%5Cpm%202%5Csqrt
%7Ba%7D.%5Csqrt%7Bb%7D+%20b
http://latex.codecogs.com/gif.latex?=%5Cleft%20%28%20a+%20%5Cright%20b
%29%5Cpm%202%5Csqrt%7Bab%7D
http://latex.codecogs.com/gif.latex?%5Csqrt%7Ba%7D%5Cpm%20%5Csqrt%7Bb%7D=
%5Csqrt%7B%5Cleft%20%28%20a%20+%5Crightb%20%29%5Cpm%202%5Csqrt%7Bab
%7D%7D
jadi http://latex.codecogs.com/gif.latex?%5Csqrt%7B%5Cleft%20%28%20a%20+%5Cright
%20b%20%29%5Cpm%202%5Csqrt%7Bab%7D%7D%20=%20%5Csqrt%7Ba%7D
%5Cpm%20%5Csqrt%7Bb%7D

BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Bilangan adalah suatu konsep matematika yang digunakan untuk pencacahan dan
pengukuran. Simbol ataupun lambang yang digunakan untuk mewakili suatu bilangan disebut
sebagai angka atau lambang bilangan.
Ada banyak macam bilangan diantarnya adalah : Bilangan Bulat, Bilangan Genap, Bilangan
Ganjil, Bilangan Prima, Bilangan Desimal, Bilangan Cacah dan Bilangan Real.

2. Saran
Mengingat pentingnya pelajaran Matematika karena Mtematika termasuk pelajaran yang di
ujikan dalam Ujian Nasional untuk itu penulis menyarankan bagi mereka yang mendapat
nilai di bawah KKM untuk:
a. Siswa harus rajin berlatih berhitung agar mendapat nilai yang maksimal.
b. Berlatih mengerjakan soal-soal.
c. Selalu aktif dalam pembelajaran Matematika.
d. Mengerjakan tugas yang di berikan dan rajin belajar.

Karena kita tidak ada ruginya dalam belajar Matematika dan juga untuk mendapatkan nilai
yang kita inginkan dan juga jika kita mau berlatih dan berusaha semua kata sulit itu bisa di
atasi, tingkatan prestasi dan belajar andadalam pelajaran matematika.

DAFTAR PUSTAKA

Anonymous. 2011. Bentuk Akar Pangkat dan Logaritma. (online) Diakses pada tanggal 10
Juni 2014
http://matematikaeducation-matematika.blogspot.com/2011/01/bentuk-akar-pangkat-dan-
logaritma.html
Anonymous. 2008. Perpangakatan dan Akar Bilangan. (online) Diakses pada tanggal 10 Juni
2014
http://applikasi.wordpress.com/2008/06/06/perpangkatan-dan-akar-bilangan/

Ali Yaramadon. 2013. Tugas Pengertian dan Macam-macam Bentuk Akar. (online) Diakses
pada tanggal 10 Juni 2014
http://aliyaramadonasman1.blogspot.com/2013/07/tugas-pengertian-dan-macam-
macam_6143.html

Ayu Laraswati. 2013. Pengertian Bilangan Desimal Otal dan Biner. (online) Diakses pada
tanggal 10 Juni 2014
http://ayularasswati.wordpress.com/2013/09/16/pengertian-bilangan-desimal-oktal-dan-biner/

Ainul Wicaskono. 2012. Tugas Matematika Bilangan Bulat dan Ganjil. (online) Diakses pada
tanggal 10 Juni 2014
http://ainulwicaksono.blogspot.com/2012/10/tugas-matematika-bilangan-bulat-ganjil.html

Anonymous. 2010. Rumus Bilangan Ganjil dan Rumus Bilangan Genap. (online) Diakses
pada tanggal 10 Juni 2014
http://asimtot.wordpress.com/2010/07/25/rumus-bilangan-ganjil-dan-rumus-bilangan-genap/

Anonymous. 2010. Bilangan Ganjil dan Bilangan Genap. (online) Diakses pada tanggal 10
Juni 2014
http://asimtot.wordpress.com/2010/06/09/bilangan-ganjil-dan-bilangan-genap/

Anda mungkin juga menyukai