Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

BARIS DAN DERET

Disusun Oleh :

SMA NEGERI 2 KAUR


TAHUN AJARAN 2021/2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya pamjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia-
nyalah sehingga saya dapat menyelesaikan makalah Baris Dan Deret sesuai dengan waktu
yang di tentukan.

saya mencoba menyusun makalah ini dengan sedemikian rupa dengan harapan dapat
membantu teman-teman dalam memahami pelajaran Matematika yang merupakan makalah
kami, yaitu “Baris dan Deret” disamping itu, saya berharap bahwa makalah Matematika ini
dapat dijadikan bekal pengetahuan untuk melangkah kejenjang pendidikan yang lebih tinggi.

saya menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih ada kekurangan, sehingga
saya berharap kritik dan saran, agar saya dapat menyajikan makalah yang lebih baik untuk
selanjutnya.

Tanjung kemuning, 12 juni 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................2

DAFTAR ISI....................................................................................................................3

BAB I : PENDAHULUAN..............................................................................................4

A. Latar Belakang......................................................................................................4

B. Rumusan Masalah.................................................................................................5

C. Tujuan....................................................................................................................5

BAB II : PEMBAHASAN...............................................................................................6

A. Baris dan Deret Aritmetika....................................................................................6

B. Baris dan Deret Geometri......................................................................................7

C. Contoh Soal dan Pembahasan................................................................................9

BAB III : PENUTUP.....................................................................................................11

A. Kesimpulan..........................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................12

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Matematika merupakan ilmu tentang logika mengenai bentuk, besaran,
susanan, dan konsep-konsep yang berhubungan satu dengan lainnya yang terbagi
kedalam tiga bidang yaitu aljabar, analisis, dan geometri. Matematika memiliki
fungsi mengembangkan kemampuan menghitung, mengukur dan menggunakan
rumus matematika yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Matematika
sebagai salah satu ilmu dasar merupakan mata pelajaran yang wajib diajarkan
pada semua jenjang pendidikan, baik sekolah dasar, sekolah menengah mupun
perguruan tinggi.
Matematika merupakan ilmu yang memiliki beberapa unit yang saling
berkesinambungan satu sama lain. Yang terpenting dalam mempelajari ilmu ini
adalah bagaimana cara seorang siswa menerapkan konsep matematika dalam
pemecahan masalah. Namun pada realitanya, tak sedikit siswa mengerjakan soal
matematika dengan menghafalkan rumus ataupun langkah-langkah penyelesaian
soal yang sebelumnya. Bahkan dalam menghadapai ujian, siswa terlalu percaya
diri untuk menghafal rumus-rumus tanpa memahami apa maksudnya. Padahal
menurut pemikiran Arnawa dalam Ibrahim dan Suparni (2012: 35), matematika
merupakan materi yang abstrak yang memiliki karakteristik yang berbeda dari
ilmu lainnya. Dapat disimpulkan bahwa belajar matematika yang hanya
menekankan pada hafalan rumus atau bahkan secara parsial saja memiliki
peluang kecil untuk memiliki kemampuan berpikir matematis yang tinggi.
Sehingga, dalam belajar matematika membutuhkan kemampuan penalaran dan
pemahaman konsep untuk menyelesaikan masalah.
Memahami konsep matematika berarti siswa mampu menjelaskan
nketerkaitan antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma secara
luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah (Ibrahim dan
Suparni, 2012:35). Pemahaman konsep perlu ditanamkan pada siswa dalam
pembelajaran matematika sejak jenjang pendidikan paling dasar. Hal ini
bertujuan untuk membekali siswa dengan kemampuan berpikir logis, analitis,
sistematis, kritis, dan kreatif serta kemampuan bekerjasama. Selain, itu ditingkat
pendidikan yang lebih tinggi maka level materi matematika juga akan
meningkat. Dengan memahami konsep setiap rumus matematika maka dapat
membekali siswa untuk menyelesaikan persoalan matematika level yang lebih
tinggi dengan mudah.
Barisan dan Deret merupakan salah satu materi yang ada dalam
pelajaran matematika dikelas XI. Materi ini bertujuan untuk membekali
siswa tentang konsep pola barisan dan deret yang dapat digunakan untuk
memecahkan masalah. Kompetensi yang diharapkam dalam materi Barisan
dan deret adalah : (1) mengidentifikasi pola barisan dan deret bilangan, (2)
menerapkan konsep barisan dan deret aritmatika, (3) menerapkan konsep
barisan dan deret geometri. Barisan dan deret merupakan materi yang sering
keluar disetiap ujian nasional bahkan ujian masuk perguruan tinggi. Oleh
karena itu, kemampuan pemahaman konsep siswa untuk memahami barisan

4
dan deret sangat penting ditanamkan agar siswa mampu menyelesaikan
permasalahan dengan baik.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu baris dan deret?
2. Apa itu baris dan deret aritmatika?
3. Apa itu baris dan deret geometri?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahi apa itu baris dan deret
2. Untuk memahami baris dan deret aritmatika
3. Untuk memahani baris dan deret geometri

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Baris Dan Deret Aritmatika

a. Baris aritmatika
Barisan aritmatika dan deret aritmatika sangat berhubungan, di mana jika suku-suku
pada barisannya dijumlahkan, akan membentuk deret.

Ciri umum barisan aritmatika adalah selisih dari setiap suku dengan suku sebelumnya
selalu sama, yang biasa disebut dengan beda atau ‘b’.

Sebagai contoh, 3, 6, 9, 12, … , merupakan barisan aritmatika, karena selisih dari


setiap suku yang berurutan selalu sama, yaitu 6 – 3 = 9 – 6 = 12 – 9 = 3. 3 ini lah yang
disebut dengan selisih atau beda (b).

Untuk mencari suku ke-n dari barisan tersebut, dapat digunakan rumus:

= a + (n – 1)b, dengan a merupakan suku pertama atau suku awal, b merupakan


beda atau selisih setiap suku yang berurutan, sedangkan n merupakan nilai suku yang
ke berapa yang akan kita hitung.

Contoh Soal: Tentukan suku ke 11 dari barisan berikut: 11, 18, 25, 32, …

Jawaban:

Perhatikan bahwa 18 – 11 = 25 – 18 = 7, sehingga barisan tersebut merupakan barisan


aritmatika, sehingga:

= 11 + (15 – 1).7 = 11 + 98 = 109

b. Deret Aritmatika

Pada deret aritmatika, kita akan menghitung jumlah setiap suku pada barisan tersebut.

Sebagai contoh, 9 + 15 + 21 + 27 + … merupakan deret aritmatika, karena selisih dari


setiap suku yang berurutan selalu sama, yaitu 15 – 9 = 21 – 15 = 6, dan merupakan
bentuk penjumlahan.

Untuk mencari jumlah suku-sukunya hingga suku ke-n, dapat kita gunakan rumus:

Dengan merupakan jumlah suku-suku hingga suku ke n, merupakan suku dengan


urutan ke-n, a suku awal, dan b beda atau selisih barisan tersebut.

Contoh Soal: Tentukanlah jumlah dari 17 + 30 + 43 + … + 329.

Jawaban:

6
Karena selisih setiap suku yang berurutan sama, yaitu 13, dan berbentuk penjumlahan,
maka penjumlahan bilangan tersebut merupakan deret aritmatika, sehingga dapat kita
gunakan rumus

Akan tetapi, nilai n belum kita ketahui, sehingga harus kita hitung terlebih dahulu
dengan menggunakan seperti pada barisan aritmatika.

Dengan demikian, = 17 + (n – 1).13 = 329.

17 + 13n – 13 = 329

13n = 329 – 4 = 325

Maka

Selain barisan dan deret aritmatika di atas, ada juga barisan dan deret geometri di
mana rasio dari setiap suku-sukunya yang berurutan selalu sama.

c. Sisipan pada deret aritmatika

Sisipan pada deret aritmatika yaitu menambahkan beberapa buah bilangan diantara
dua suku yang berurutan pada suatu deret aritmatika sehingga diperoleh deret
aritmatika yang baru. Sebagai contoh :

Deret mula-mula = 4 + 13 + 22 + 31 +……


Setelah disisipi = 4 + 7 + 10 + 13 + 16 + 19 + 22 + 25 + 28 + 31 +……
Untuk beda dari deret baru ini biasanya dinyatakan dengan b1, dapat ditentukan
dengan rumus berikut :
b1 = b/(k+1)
b1 = beda deret baru
b = beda deret mula-mula
k = banyak bilangan yang disisipkan

B. BARISAN DAN DERET GEOMETRI


a. Barisan Geometri

U1, U2, U3, ......., Un-1, Un disebut barisan geometri, jika

U1/U2 = U3/U2 = .... = Un / Un-1 = konstanta

Konstanta ini disebut pembanding / rasio (r)

Rasio r = Un / Un-1

Suku ke-n barisan geometri

7
a, ar, ar² , .......arn-1
U1, U2, U3,......,Un

Suku ke n Un = arn-1 ® fungsi eksponen (dalam n)

b. Deret Geometri

a + ar² + ....... + arn-1 disebut deret geometri


a = suku awal
r = rasio
n = banyak suku

Jumlah n suku

Sn = a(rn-1)/r-1 , jika r>1


= a(1-rn)/1-r , jika r<1 ® Fungsi eksponen (dalam n)

Keterangan:
a. Rasio antara dua suku yang berurutan adalah tetap
b. Barisan geometri akan naik, jika untuk setiap n berlaku
Un > Un-1
c. Barisan geometri akan turun, jika untuk setiap n berlaku
Un < Un-1

c. Suku tengah

Suku tengah barisan dengan banyak suku geometri hanya dapat ditentukan pada
barisan geometri ganjil (n ganjil). Misalnya pada barisan bilangan yang terdiri dari 3
suku berikut.

2, 6, 18

Suku tengah barisan geometri tersebut adalah 6. Bagaimana jika barisan geometri
memeiliki suku yang sangat banyak? Untuk menentukan suku tengahnya perhatikan
penjelasan berikut.

Terdapat barisan dengan banyak sukunya ganjil:

U1, U2, . . . . U2k-1

Suku tengah barisan geometri dapat dirumuskan sebagai:

Rumus Suku Tengah Barisan Geometri

Keterangan:

 Uk : suku tengah barisan geometri


 U1 : suku pertama barisan geometri
 U2k-1 : suku ganjil terakhir dari barisan geometri

8
Berikutnya aka dijelaskan mengenai suku sisipan pada barisan geometri.

d. Suku sisipan

Terdapat suatu barisan geometri. Jika di antara dua suku (missal a dan b) disisipkan
sebanyak  bilangan, maka rasio barisan geometri yang baru yaitu:

Rumus Suku Sisipan Barisan Geometri

Keterangan:

 r : rasio barisan geometri yang baru


 k : banyaknya suku sisipan
 a dan b : dua suku berurutan pada barisan geometri sebelumnya.

C. Contoh Soal dan Pembahasan


1. Diketahui barisan aritmetika  3, 8, 13, …
    a. Tentukan suku ke-10 dan rumus suku ke-n barisan tersebut!
    b. Suku keberapakah yang nilainya 198 ?

Jawab :
 
a. Dari barisan aritmetika 3, 8, 13, … diperoleh suku pertama a = 3 dan beda b = 8 – 3
= 5.

Un    = a + (n – 1)b
U10  = 3 + (10 – 1)5
         = 3 + 9 x 5
         = 3 + 45
         = 48

 Un   = a + (n – 1)b
        = 3 + (n – 1)5
        = 3 + 5n – 5
        = 5n – 2

b. Misalkan Un  = 198, maka berlaku :

Un      = 198
5n – 2 = 198
5n       = 200
 n        = 40
Jadi 198 adalah suku ke- 40 

2. Diketahui U1 = a = 3 , U5 = 19 , Un = 31
    a. Tentukan beda (b)
    b. Tentukan n

9
    c. Tentukan suku ke-20 
    d. Tentukan n jika Un = 5Jawab :

a. Cari U5 terlebih dahulu, setelah itu cari b dengan rumus U5 yang telah didapat :

    Un = a + (n - 1)b
    U5 = a + (5 - 1)b
         = a + 4b

    b = a + 4b = 19
          3 + 4b = 19
                4b = 19 - 3
                  b = 16/4
         b=4 

 b. Gunakan rumus Un = a + (n - 1)b = 31 (diketahui Un = 31) :

      Un = 31
      a + (n - 1)b = 31
      3 + (n - 1)4 = 31
      3 + 4n - 4   = 31
            4n - 1   = 31
                   4n  = 31 + 1
                     n  = 32/4
                     n  = 8

 c. suku ke-20 , dik: a = 3 , b = 4 :

       Un   = a + (n - 1) b
       U20 = 3 + (20 - 1) 4
       U20 = 3 + 80 - 4
       U20 = 80 - 1
       U20 = 79 

d. Jika Un = 51 :

      Un = 51
      a + (n - 1)b = 51
      3 + (n - 1)4 = 51
      3 + 4n - 4   = 51
            4n - 1   = 51
                   4n  = 51 + 1
                     n  = 52/4
                     n  = 13

10
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Suatu barisan disebut barisan aritmatika jika untuk sebarang nilai n berlaku hubungan
dengan b adalah suatu tetapan (konstanta) yang tidak bergantung pada n. Rumus
umum suku ke-n dari barisan aritmatika itu ditentukan oleh Suku tengahnya
ditentukan oleh hubungan. Di antara dua bilangan dan disisipkan sebanyak buah
bilangan sehingga bilangan-bilangan semula dengan bilangan-bilangan yang
disisipkan membentuk barisan aritmatika. Nilai beda barisan aritmatika yang
terbentuk dapat ditentukan dengan menggunakan hubungan dengan dan bilangan real
dan bilangan asli. Jumlah n suku pertama suatu deret aritmatika ditentukan dengan
menggunakan hubungan : dengan n = banyak suku, = suku pertama, dan = suku ke-n.

DAFTAR PUSTAKA
11
https://rumuspintar.com/barisan-geometri/amp/
https://smatika.blogspot.com/2018/07/suku-tengah-dan-barisan.html?m=1

12

Anda mungkin juga menyukai