Disusun oleh:
XII MIPA 5
No. Abs 20
Mata Pelajaran:
Matematika Umum
KATA PENGANTAR
1
Bismillahirrahmanirrahim, Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah
Swt, karena rahmatdan nikmat-Nya kami dapat menyelesaikan sebuah
tugas makalah dari mata pelajaran matematika umum, yang diberikan
oleh guru mapel matematika umum Ibu Umi Farida, S.Pd.
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penggunaan notasi sigma sebagai penyederhanaan bentuk penjumlahan
yang panjang sangat menghemat waktu dan tenaga. Sebagai dasar untuk
penulisan deret maka penggunaan notasi sigma beserta sifat-sifatnya
menjadi sangat penting untuk dipelajari.
Barisan dan deret yang disajikan meliputi pengertian tentang barisan dan
deret, barisan dan deret aritmetika serta barisan dan deret geometri.
Perhitungan bunga bank, penyusutan nilai barang, merupakan salah satu
contoh penerapan dari barisandan deret dalam bidang ekonomi. Dalam
kehidupan sehari – sehari , seringmenjumpai sesuatu yang bersifat teratur
dan memiliki pola suatu bilangan? Yaitu seperti kenaikan jumlah
penduduk suatu daerah atau pembelahan suatu sel.Permasalahan seperti
tersebut merupakan contoh dari aplikasi barisan dan deret suatu bilangan.
"idak ketinggalan pula dibahas tentang konsep awal notasi sigma,
barisandan deret untuk mengingatkan kembali bahwa matematika
berkembang dari hal-halsederhana yang kemudian berlanjut ke hal-hal
yang lebih kompleks
B. Rumusan Masalah
Masalah yang menjadi pokok pembahasan pada makalah ini adalah Apa
yang dimaksud dengan Barisan dan deret geometri ?
C. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah yang berjudul Barisan dan deret ini
adalah mengetahui perbedaan barisan dan deret (geometri dan aritmatika)
BAB II
3
PEMBAHASAN
Contoh :
4,8,16,32,64,.....dst
Sama halnya dengan barisan aritmatika di atas untuk setiap suku sama
susunan nya. Yakni U1, U2,U3, dan seterusnya. Untuk mencari suku-suku pada
barisan geometri, dapat digunakan persamaan berikut.
7,14,....,112,224.
Jawab :
Dik : a = 7, r = 2
Dit : U5 = ....?
Untuk mencari nilai kelipatan atau rasio setiap suku, kita hanya perlu
membagi setiap dua suku yang berbeda. Missal suku kedua dibagi suku pertama.
4
Dengan menggunakan prinsip tersebut, maka nilai rasio dari suatu barisan
geometri didapatkan. Atau secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut.
r=
Keterangan :
Ux
r = Rasio
2. Deret Geometri
Deret geometri adalah jumlah dari bilangan dalam suatu barisan geometri.
Jika barisan geometrinya memiliki rasio antara -1 dan 1 maka disebut deret
geometri tak terhingga. Contoh :
4+8+16+32+63+....dst
Dalam menentukan jumlah suku dari deret geometri ini, memiliki dua
persamaan denga perbedaan terletak pada nilai rasionya. Jika rasionya memiliki
nilai di atas satu dan nilai rasionya dibawah satu, maka penggunaan persamaannya
berbeda. Secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut.
Dalam deret geometri, dikenal juga deret geometri tak terhingga. Artinya deret ini,
memiliki penjumlahan tidak terbatas atau tak terhinggga. Sehingga persamaannya
dapat dituliskan sebagai berikut.
5
Untuk lebih memahami persamaan-persamaan diatas, maka simaklah contoh soal
berikut.
9+27+81+...+2187
jawab :
Dik : a = 9
R = 27/9 = 3
N=6
Dit : U6 = .....?
Solusi :
2. 1/2,1/4, 1/8,...,1/64 merupakan barisan geometri. Jika 1/8 adalah suku ke-n
maka tentukanlah jumlah dari suku ke-n tersebut !
Jawab :
Dik : a = ½
r=¼:½=½
Un= 1/8
Dit : Sn = ...?
Solusi :
6
Maka,
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Barisan dan deret dalam matematika terbagi atas dua yaitu geometri
dan aritmatika
2. Perbedaan dari geometri dan aritmatika yatu terletak pada yang
membedakan antara satu suku dengan suku yang lain.
3. Barisan merupakan urutan yang tersusun atas beberapa bilangan
sedangkan deret adalah penjumlahan bilangan yang tersusun.
Sedangkan deret adalah penjumlahan setiap bilangan yang tersusun.
7
B. Saran
Saran yang dapat diberikan untuk pembuatan makalah yang lebih baik
dengan tujuan untuk perbaikan dalam pebuatan selanjutnya yang ditujukan kepada
semua pihak, yaitu :