Makalah ini dibuat dan diajukan guna memenuhi tugas kelompok pada mata
kuliah “Pembelajaran Matematika Lanjut (Aritmatika, Geometri, Pengukuran)”.
DOSEN PEMBIMBING :
Disusun Oleh:
Meilani Hafizah (201330000713)
Dwiyana Puji Lestari (201330000702)
Mirna Pangastuti (201330000700)
Zahwa Rizqi Noor Aulia (201330000697)
JEPARA
2020/2021
0
KATA PENGANTAR
Semoga dalam makalah ini para pembaca dapat menambah wawasan ilmu
pengetahuan dan diharapkan kritik yang membangun dari para pembaca guna
memperbaiki kesalahan sebagaimana mestinya.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................................2
C. Tujuan................................................................................................................2
D. Manfaat..............................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan......................................................................................................18
B. Saran.................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................19
LAMPIRAN......................................................................................................... 20
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
dengan kecepatan konstantdalam waktu tertentu. Begitupula seseorang
mudah memprediksi kecepatan kendaraannya jika akan menempuh
jarak tertentu dengan waktu tertentu.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat
1. Manfaat teoritis
2
Penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan
mengenai materi persamaan garis lurus.
2. Manfaat praktis
BAB II
PEMBAHASAN
3
Sumbu mendatar disebut sumbu x dan sumbu tegak disebut sumbu
f(x). Apabila fungsi di atas dituliskan dalam bentuk y=2x+1, maka sumbu
tegak pada grafik disebut sumbu y. Dengan demikian y=f(x).
Karena grafik dari fungsi f(x)=2x+1 atau y=2x+1 berupa garis lurus,
maka bentuk y=2x+1 disebut persamaan garis lurus.
Bentuk umum persamaan garis lurus dapat dinyatakan dalam dua bentuk
berikut ini.
a. Bentuk eksplisit
b. Bentuk implisit.
2. Koordinat Cartesius
4
tersebut menunjukkan bidang koordinat cartesius yang memiliki sumbu
mendatar (sumbu x) dan sumbu tegak (sumbu y). Titik potong kedua sumbu
tersebut dinamakan titik asal atau titik koordinat. Pada gambar 1.2 titik
pusat koordinat ditunjukkan oleh titik O (0,0).
B. Gradien
Berikut adalah pengertian, perhitungan, cara menentukan persamaan
garis lurus dan sifat gradien.
1. Pengertian Gradien
Salah satu komponen yang penting dalam garis lurus adalah
kemiringan garis atau biasa disebut gradien. Gradien merupakan
perbandingan antara jarak vertikal dengan jarak horizontal dari dua buah
titik yang dilalui garis lurus. Menghitung gradien akan lebih mudah
dilakukan jika garis diletakkan pada koordinat cartesius.
2. Perhitungan gradien
Berikut adalah perhitungan gradien.
a) Menghitung gradien pada persamaan garis y = mx
Gradien suatu garis dapat ditentukan melalui perbandingan antara
ordinat dan absis sehingga dapat ditulis sebagai berikut :
5
Contoh soal :
a. y = 2x
b. x = 2y
c. 2x + 3y = 0
Jawab :
6
b) Menghitung garis pada persamaan garis y = mx + c
Sama halnya dengan perhitungan gradien pada persamaan garis y =
mx. Perhitungan pada garis y = mx + c dilakukan dengan cara
menentukan nilai konstanta didepan variabel x.
Contoh soal :
Tentukanlah gradien dari persamaan berikut :
a. 2y = x + 12
b. 2 + 4y = 3x + 5
Jawab :
a. Parsamaan garis 2y = x + 12 terlebih dahulu di ubah menjadi bentuk
y = mx + c sehingga
Jawab :
7
a. Persamaan garis x + 2y + 6 = 0 diubah terlebih dahulu menjadi
bentuk y = mx + c sehingga
Grafik 1
Perhatikan grafik 1. Garis l melalui dua titik yaitu titik A (x1, y1) dan
titk B (x2, y2). gradien dinotasikan dengan m garis l dihitung dengan
rumus
Contoh soal :
8
Tentukanlah gradient garis yang melalui titik koordinat A (2, 2) dan B
(4, 4)
Jawab :
y 2− y 1 4−2 2
m= = = =¿1
x 2−x 1 4−2 2
3. Sifat-sifat Gradien
Berikut adalah sifat-sifat gradien.
a) Gradient garis yang sejajar dengan sumbu x
Pada gambar 3.7 garis k melalui titik A (-1, 2) dan B (3, 2). Garis
tersebut sejajar dengan sumbu x. Gradient garis k dapat dihitung dengan
cara sebagai berikut
y 2− y 1 2−2 0
m= = = =¿ 0
x 2−x 1 3−(−1) 4
9
Jadi, gradiennya adalah 0
Pada gambar 3.8 garis l yang melalui titik C (1, 3) dan D (1, -1)
letaknya sejajar dengan sumbu y. gradien l dapat dihitung dengan cara
sebagai berikut
y 2− y 1 −1−3 −4
m= = = =¿ ~
x 2−x 1 1−1 0
10
Pada gambar 3.8 garis k dan l adalah garis yang sejajar.
y 2− y 1 2−0 2
m= = = =¿ 1
x 2−x 1 0−(−2) 2
y 2− y 1 0−(−1) 1
m= = = =1
x 2−x 1 1−0 1
11
d) Gradient dua garis yang tegak lurus
Pada gambar 3.10 garis k dan l adalah garis yang tegak lurus.
y 2− y 1 3−0 3
m CD = = = =−1
x 2−x 1 0−3 −3
y 2− y 1 1−0 1
m AB = = = =1
x 2−x 1 0−(−1) 1
12
Perhitungan tersebut memperjelas tentang hasil kali antara dua gradient
dari garis yang saling tegak lurus adalah -1
Pada gambar 3.11 menunjukkan sebuah garis k pada bidang koordinat cartesius.
Garis tersebut memulai titik A ( x 1 , y 1) dan tidak melalui titik pusat koordinat
sehingga persamaan garis pada gambar 3.11 dapat ditulis y 1=¿¿ m x 1 +c …(1)
13
Adapun bentuk umum persamaan garis yang tidak melalui titik pusat koordinat
diitulis y = mx + c…(2)
Jadi ditentukan selisih dari persamaan (2) dan persamaan (1) maka diperoleh :
Contoh soal :
Tentukan persamaan garis yang melalui titik P(3, 5) dan memiliki gradien –2.
Jawab :
Untuk titik P(3, 5) maka x1 = 3, y1 = 5.
Dengan menggunakan rumus umum, diperoleh persamaan garis:
y – y1 = m (x – x1)
y – 5 = –2 (x – 3)
y – 5 = –2x + 6
y = –2x + 6 + 5
y = –2x + 11 atau 2x + y – 11 = 0
y - y 1=¿¿ m (x- x 1) adalah rumus umum persamaan garis dari gradient dan titik
koordinat
14
Jadi, rumus untuk menentukan persamaan garis yang melalui dua titik koordinat
adalah
Contoh soal
Jawab :
a. Untuk titik A (3, 3) maka x1 = 3 dan y1 = 3.
Untuk titik B (2, 1) maka x2 = 2 dan y2 =1.
15
–1 (y – 3) = –2 (x – 3)
–y + 3 = –2x + 6
2x – y + 3 – 6 = 0
2x – y – 3 = 0
Jadi, persamaan garisnya adalah 2x – y – 3 = 0.
Pada gambar 3.12 terdapat dua garis dalam dalam bidang koordinat yaitu garis k
dan l. dalam gambar 3.12 (a) kedua garis tersebut sejajar. Adapun pada gambar
3.12 (b) kedua garis tersebut tidak sejajar sehingga keduanya berpotongan pada
suatu titik yaitu titik A ( x 1 , y 1) jadi titk potong dapat dicari dari dua garis yang
tidak sejajar. Cara menentukan koordinat titik potong dari dua persamaan garis
dapat dilakukan dengan dua cara yaitu cara menggambar (cara grafik) dan cara
subsitusi.
a) Cara grafik
Dengan cara ini, dua persamaan garis digambar kedalam bidang koordinat
cartesius sehingga koordinat titik potong kedua garis tersebut dapat dilihat dari
gambar.
16
Contoh soal
b) Cara subsitusi
Dengan cara subsitusi, salah satu variabel dari persamaan garis yang diketahui
dimasukkan (disubsitusikan) kedalam variabel yang sama dari persamaan garis
yang lain.
Contoh soal
Dengan cara substitusi, tentukan koordinat titik potong antara garis 3x + y = 5 dan
garis 2x – 3y = 7
Jawab :
Ikuti langkah-langkah berikut.
• Ambil salah satu persamaan garis, misalnya 3x + y = 5.
• Tentukan salah satu variabel dari garis tersebut, misalnya y.
3x + y = 5 maka y = 5 – 3x.
• Substitusikan nilai y tersebut ke dalam persamaan garis yang lain.
2x – 3y = 7
2x – 3(5 – 3x) = 7
2x – 15 + 9x = 7
2x + 9x = 7 + 15
11x = 22
x = 2
17
• Substitusikan nilai x ke dalam salah satu persamaan garis.
3x + y = 5
3 (2) + y = 5
6 + y = 5
y = 5 – 6
y = –1
• Diperoleh x = 2 dan y = –1. Jadi, koordinat titik potong kedua garis itu adalah
(2, –1)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Garis adalah salah satu objek elementer dalam matematika, khususnya
geometri. Karena merupakan objek elementer, garis biasanya tidak
18
didefinisikan. Garis lurus adalah garis yang menghubungkan dua titik dengan
jarak yang terdekat. Bentuk umum persamaan garis lurus dapat dinyataka n
dalam dua bentuk yaitu bentuk eksplisit dan bentuk implisit.
Salah satu komponen yang penting dalam garis lurus adalah
kemiringan garis atau biasa disebut gradien. Gradien merupakan perbandingan
antara jarak vertikal dengan jarak horizontal dari dua buah titik yang dilalui
garis lurus. Menghitung gradien akan lebih mudah dilakukan jika garis
diletakkan pada koordinat cartesius.
B. Saran
Matematika merupakan ilmu dasar yang sudah menjadi alat untuk
mempelajari ilmu-ilmu yang lain. Oleh karena itu penguasaan terhadap
matematika sangat diperlukan.
DAFTAR PUSTAKA
19
Dwisang, Luviana Evi, Wulandari, Yayan, dkk. 2011. “Buku Super SD”.
Pamulang-Tanggerang Selatan: Scientific Press.
LAMPIRAN
Latihan Soal:
20
Pembahasan
g : 3y + 5 = 6x
g : 3y = 6x + 5
6 5
g:y= +
3 3
5
g : y = 2x +
3
mg = 2
Karena tegak lurus maka m1.m2= -1
2 . m2 = -1
m2 = -½
2. Jika A (-4, b) terletak pada garis dengan persamaan y = -x + 5, maka nilai
b adalah...
Pembahasan
y = -x + 5
y = -(-4) + 5
y=9
3. Gradien garis yang melalui P (4, -2) dan Q (3, -5) adalah...
Pembahasan
y 2− y 1
𝑚=
x 2−x 1
−5−(−2)
𝑚=
3−4
−3
𝑚=
−1
𝑚=3
x−2
4. Persamaan garis yang melalui titik (3, -2) dan tegak lurus garis y=
3
adalah...
Pembahasan
21
x−2
g: y=
3
1
mg=
3
Persamaan garis:
−1
y–y1= (x-x1)
m
−1
y–(−2)= 1 (x-3)
3
y +2 = -3 (x -3)
y + 2 = -3x + 9
y= -3x + 9 –2
y= -3x + 7
22