Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH

GARIS LURUS PADA RUANG

Disusun oleh Kelompok 4

Anisya Rama Dani 2053021008

Aryudi Indra Perdana 2013021056

Luisa Jevelintan 2013021010

Mayang Puspita 2013021040

Regita Pramesti 2013021058

Dosen Pengampu : Widyastuti, S.PD., M.PD

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS LAMPUNG
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena hanya atas limpahan rahmat
dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah garis lurus pada ruang hingga selesai.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Widyastuti, S.PD., M.PD selaku
dosen pengampu mata kuliah Geometri Analitik Ruang yang telah memberi arahan dan bimbingan
kepada kami untuk menyusun makalah ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman
yang telah memberikan doa, motivasi, saran dan kritik sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Kami menyadari makalah ini masih banyak kekurangan baik dari segi penulisan maupun materi
penyampaiannya. Dengan menyadari hal tersebut maka kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun untuk perbaikan selanjutnya. Namun demikian, kami berharap makalah ini dapat berguna
dan bermanfaat dalam menambah wawasan dan pengetahuan bagi berbagai pihak yang membutuhkan.

Bandar Lampung, April 2021


i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan.................................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................................2
A. Persamaan Garis Lurus pada Ruang.............................................................................................2

B. Persamaan Vektor Suatu Garis Lurus...........................................................................................5

C. Cosinus-Cosinus Arah Garis Lurus pada Ruang...........................................................................8

D. Letak Garis Lurus Terhadap Bidang Datar...................................................................................8

BAB III PENUTUP.................................................................................................................................14


3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................................14
3.2 Saran.................................................................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................17

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Garis adalah salah satu objek elementer dalam matematika, khususnya geometri. Karena
merupakan objek elementer. Garis biasanya tidak didefinisikan. Garis lurus adalah garis yang
menghubungkan dua titik dengan jarak yang terdekat. Persamaan garis lurus merupakan persamaan
dimana variabel x dan y memiliki pangkat tertinggi yaitu satu. Adapun bentuk umum persamaan
garis lurus yaitu ax+by+c=0. Dalam sebuah sistem koordinat jika terdapat dua buah garis, maka
terdapat tiga kemungkinan yaitu garis tersebut sejajar, berimpit ataupun berpotongan. Dimana
masing-masing dari ketiga hal tersebut memiliki ciri-ciri tersendiri. Dalam materi geometri analitik
sebelumnya telah dijelaskan tentang cara menggambar sebuah grafik yaitu dengan memisalkan
sebarang nilai x dari berbagai titik untuk mencari titik koordinat yang selanjutya akan dihubungkan
menjadi sebuah garis lurus yang mana telah kita ketaui sebelumnya bahwa garis tersebut merupakan
hasil dari kumpulan titik-titik yang tak hingga batasnya. Namun terkadang dengan metode tersebut
kita sering kesulitan untuk mencari titik potong dari grafik tersebut. Adapunn untuk memahami lebih
lanjut tentang materi garis lurus, pada makalah ini kami akan membahas materi kelanjutan dari garis
lurus yaitu mengenai perpotongan garis-garis.

1.2 Rumusan Masalah


A. Persamaan Garis Lurus pada Ruang
B. Persamaan Vektor suatu Garis Lurus
C. Cosinus-cosinus Arah Garis Lurus pada Ruang
D. Letak Garis Lurus pada Ruang

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan penulisan makalah ini yaitu memberikan pemahaman kepada pembaca mengenai
persamaan garis lurus pada ruang, persamaan vektor suatu garis lurus, cosinus-cosinus arah garis
lurus pada ruang, dan letak garis lurus pada ruang.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Persamaan Garis Lurus pada Ruang

Sebuah garis lurus pada ruang dapat dipandang sebagai garis potong dua bidang datar.

Sebagaimana halnya garis-garis yang dikenal seperti sumbu X, Y dan Z. Sumbu X merupakan

garis potong bidang XOY dan bidang XOZ ditulis dengan y = 0, z = 0 . Sumbu Y merupakan

garis potong bidang XOY dan bidang YOZ, ditulis x = 0, z = 0. Sedangkan sumbu Z

merupakan garis potong bidang XOZ dan bidang YOZ, ditulis x = 0, y = 0.

Gambar 4.1 Garis Lurus g

2
Garis-garis yang sejajar

k sumbu-sumbu koordinat

dapat ditulis sebagai berikut.

Garis sejajar sumbu X:


p
 y  p
. zk

a
Garis sejajar sumbu Y:

 x  a
zk

Gambar 4.2 Garis-Garis Sejajar Sumbu Koordinat
Garis sejajar sumbu Z:

x  a
yp

Secara umum persamaan garis dapat


ditulis A1x  B1 y  C1z  D1  0

AxByCzD0
 2 2 2 2

Bilangan arah dari garis tersebut dapat dicari dengan mengubah bentuk garis tersebut ke

x  mz  p
bentuk 
 y  nz  q

Dengan mengeliminir y dari persamaan, diperoleh

B1C1 B1D1
B2C2 B2D2
m= A1B1 dan p= A1B1 .
A2B2 A2B2
3
C1A1 D1A1
C2A2 D2A2
Dengan mengeliminir x dari persamaan, diperoleh n = A1B1 dan q = A1B1
A2B2 A2B2

B1C1 C1A1
B2C2 C 2 A2
Jadi bilangan arah dari garis itu adalah A1B1 , A1B1 ,1
A2B2 A2B2

atau B 1 C1 C1 A1 A1 B1
B 2 C 2 , C2 A2 , A2 B2 .

☞Contoh:

Bilangan arah arah dari garis 5x + 2y – 5z = 5, 10x + 6y – 5z = 25 adalah

2 5  5 5 2
5 ,
, 10 10 6
6 5 
5

Atau 20, -25, 10.

Atau 4, -5, 2.
4
B. Persamaan Vektor Suatu Garis Lurus

Misalkan diketahui T(x1, y1, z1)


V
dengan vektor letak t.
T v
Akan dicari persamaan vektor
t a
garis yang melalui T dan sejajar

a.

Misalkan V(x,y,z) sebarang titik

pada garis tersebut dengan vektor


Gambar 4.3
letak v.

5

Maka dapat ditulis, v  t  TV .
 


Karena TV   a maka v  t   a , dengan t = vektor tumpu dan a = vektor arah.
   

Hal ini berlaku untuk tiap vektor letak dari titik-titik pada garis itu.

 x   x1   a1 
     
Atau dapat ditulis dengan vektor kolom  y    y1     a2 
z z  a 
   1  3

Dalam persamaan parameter, persamaan garis tersebut dapat ditulis

x  x1   a1

yya

z  1   a 2
z
 1 3.

Eliminir parameter  dari persamaan itu, diperoleh

x  x1 y  y1 z  z
a1  a  a
1
2 3

yang merupakan persamaan kanonik dari garis lurus.

Untuk persamaan vektor dari garis yang melalui 2 titik A(x1, y1, z1) dengan vektor letak a dan

B (x2, y2, z2) dengan vektor letak b, dapat dicari sebagai berikut.

Ambil a sebagai vektor tumpu dan AB sebagai vektor arah, dapat ditulis

v = a +  AB

v = a + λ (b – a) atau

 x   x1   x2  x1 
     
 y    y1     y2 y1 
z z zz
   1  2 1

Dalam koordinat –koordinat cartesius persamaan ini menjadi

x  x1 y  y1 z  z
x2  x1  y  y  z  z1
2 1 2 1

Ini adalah persamaan garis lurus melalui titik x 1 , y 1 , z1


dengan bilangan-bilangan arah

 x 2  x 1 ,  y 2  y 1 , z 2  z 1  .
☞Contoh:

1. Tentukan persamaan garis lurus melalui titik P(2, 3, 1) dan Q(3, 2, 4).

Penyelesaian:

Persamaan garis lurus melalui titik P(2, 3, 1) dan Q(3, 2, 4) adalah

x2
 y3 z 1 ata x2 y3 z 1
 u   .
32 2 4 1 1 1 3
3

Bilangan arah dari garis ini adalah 1, -1, 3.

2. Tentukan persamaan garislurus melalui P sejajar dengan garislurus l jikalau P(1, 2, 2) dan

l: 3x - y = 2y - z = 2z - 5.

Penyelesaian:

Misalkan persamaan garislurus melalui P(1, 2, 2) adalah g. Maka

x 1 y2 z
g: a  dengan bilangan arah a, b, c.
 2
b c

3x  y  2z  5  0
Karena g ∥ l maka bilangan arah dari g = bilangan arah dari 
l: 2 y  3z  5  0

2 2 3
Bilangan arah dari l dapat dicari yaitu  1  , ,
31 atau 7, 9, 6.
2 3 3 0 0 2

7
Sehingga persamaan garislurus melalui P sejajar dengan garislurus l adalah

x  1 y  2
 z2
7  .
6
9

C. Cosinus-Cosinus Arah Garis Lurus pada Ruang

Seperti diketahui persamaan garis lurus pada ruang adalah

x  x1 z  z1
 y  , dimana a , dan a adalah bilangan-bilangan arah
y1 a
a b c 1 2 3

garis tersebut.

Cosinus-cosinus arah dari garis ini dapat dicari.

cos   a ; cos   a2  b2  c2 c


b ; cos   a2  b2  c2
a2  b2  c2

D. Letak Garis Lurus Terhadap Bidang Datar

Ada tiga kemungkinan letak garis lurus terhadap bidang datar. Garis itu mungkin

memotong bidang datar, sejajar dengan bidang datar atau terletak seluruhnya pada bidang

datar tersebut.

Jika suatu garis memotong bidang datar maka titik potong keduanya dapat dicari

sebagai berikut.

a. Misalkan persamaan garis x  x1 y  y1 z  z1 dan bidang Ax+By+Cz+D= 0


 
a b c

Mencari koordinat titik-titik potong garis dan bidang datar berarti mencari harga-harga x, y
dan z yang memenuhi persamaan itu.

8
x  x1   a 
z  z1 
Misalkan x  x1 y  y1  =λ atau y  y1   b Cari λ
a  b c 
z  z1   c 

A(x1  a)  B( y1  b)  C(z1  c)  D  0


atau
( Aa  Bb  Cc)  ( Ax1  By1  Cz1D)  0

Dari kesamaan di atas ada empat kemungkinan harga λ, yaitu:

1. Jika Ax1 + By1 + Cz1 + D ≠ 0 dan (Aa + Bb + Cc) ≠ 0 maka diperoleh 1 harga λ.

Sehingga koordinat-koordinat titik potong dapat ditentukan.

2. Jika Ax1 + By1 + Cz1 + D = 0 dan (Aa + Bb + Cc) ≠ 0 maka λ = 0 dan titik potong

garis dan bidang ialah titik (x1,y1,z1) sendiri.

3. Jika Aa + Bb + Cc = 0 dan Ax 1 + By1 + Cz1 + D ≠ 0 maka tidak terdapat harga λ. Ini

berarti garis tidak memotong bidang datar atau garis sejajar bidang datar. Hal ini

berarti garis sejajar bidang datar jika garis itu tegak lurus normal bidang datar.

4. Jika Aa + Bb + Cc = 0 dan Ax1 + By1 + Cz1 + D = 0 maka garis sejajar bidang datar

dan mempunyai titik persekutuan dengan bidang. Hal ini berarti garis terletak

seluruhnya pada bidang.

☞Contoh:

1. Tentukan titik potong garis x  3 y2 z 1


 dan bidang 3x + 2y -3z -14 = 0

2 4 2
Penyelesaian:
9
Misalkan x  3  y  2  z 1   .
2 4 2

maka x = 3 + 2λ, y = 2 + 4λ, z = 1 + 2λ.

Misalkan titik potong garis dan bidang adalah (x0, y0, z0 ) untuk suatu harga λ = λ0, maka

berlaku

x0 = 3 + 2λ0, y0 = 2 + 4λ0, z0 = 1 + 2= λ0.

Harga-harga ini masukkan ke persamaan bidang, diperoleh

3 (3 + 2λ0) + 2 (2 + 4λ0) – 3(1 + 2λ0) -14 = 0

atau 8 λ0 = 4  λ0 = ½.

Masukkan harga λ0 = ½ pada persamaan garis diperoleh titik potong garis dan bidang, yaitu

2. Carilah persamaan garis melalui titik (2,-3,4) dan tegak lurus bidang 5x+3y+4z +1= 0.

Penyelesaian:

Misalkan persamaan garis melalui titik (2, -3, 4) adalah x  2 y  3 z  4


a  b  c .

Garis tegak lurus bidang 5x + 3y + 4z + 1 = 0 berarti garis sejajar normal bidang.

Karena garis sejajar normal bidang maka berlaku a  b  c


5 3 4
a b c
Misalkan   = λ . Maka a = 5λ, b = 3 λ dan c = 4 λ.
5 3 4

Sehingga bilangan arah garis yang ditanyakan adalah 5, 3,4.

10
x2 y3 z4
Jadi persamaan garis yang ditanyakan adalah
  4 .
5 3

3. Tunjukkan bahwa garis x = 0, y = t, z = t terletak pada bidang 6x + 4y – 4z = 0.

Penyelesaian:

Untuk menunjukkan bahwa garis x = 0, y = t, z = t terletak pada bidang 6x + 4y – 4z = 0

dengan menunjukkan bahwa garis sejajar dengan bidang dan keduanya mempunyai titik

sekutu.

Bilangan arah garis adalah 0, 1, 1. dan normal bidang adalah 6, 4, -4.

Perhatikan bahwa hasil kali bilangan arah- bilangan arah tersebut, yaitu 0.1 + 1.4 + 1 (-4) = 0.

Artinya garis tegaklurus normal bidang. Ini berarti garis sejajar bidang.

Titik (0,0,0) pada garis x = 0, y = t, z = t juga terletak pada bidang 6x + 4y – 4z = 0. Ini

menunjukkan bahwa garis dan bidang mempunyai titik sekutu.

Karena garis sejajar bidang dan mempunyai titik sekutu maka dapat dikatakan bahwa x = 0,

y = t, z = t terletak dalam bidang 6x + 4y – 4z = 0.

b. Jika diketahui persamaan garisnya A1x+ B1y + C1z + D1 = 0, A2x + B2y + C2z + D2 = 0, dan

persamaan bidang datarnya A3x + B3y + C3z + D3 = 0, maka koordinat-koordinat titik

potongnya dapat diselesaikan dengan cara menyelesaikan susunan persamaan berikut.

A1x  B1 y  C1z  D1  0
AxByCzD0
 2 2 2 2
AxByCzD0
 3 3 3 3
11
Koordinat-koordinat titik potong tersebut

D1 B1C1 A1  D1C1 A2  D2C2 A3  D3C3 A1 B1  D1 A2 B2  D2 A3 B3  D3


D2 B 2 C 2
D3 B3C3
x y dan z dengan
  

A1 B1C1
  A2 B2C2
A3 B3C3

Jika ∆ = 0 maka tidak terdapat titik potong yang berarti garis sejajar bidang datar.

☞Contoh:

Tentukan titik potong garislurus x  y 1  0


l : 2x  3y  z  dan bidang 2x + y + 5z + 7 = 0

5

Penyelesaian:

Koordinat-koordinat titik potongnya dapat diselesaikan dengan cara menyelesaikan susunan

persamaan berikut.

x  y 1  0

2x  3y  z  5
2x  y  5z  7  0

Koordinat-koordinat titik potong tersebut


12
1 1 0 1 1 0 1 1 1
53 1 2 5 1 2 3 5
 715 2 75 21 7
x y dan z dengan
  

1 1 0
  2  3 1 atau x = 2, y = -1 dan z = -2.
2 1 5

Jadi titik potong garis dan bidang adalah (2, -1, -2).
13
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Persamaan Garis Lurus pada Ruang


Sebuah garis lurus pada ruang dapat dipandang sebagai garis potong dua bidang
datar. Sebagaimana halnya garis-garis yang dikenal seperti sumbu X, Y dan Z.
Sumbu X merupakan garis potong bidang XOY dan bidang XOZ ditulis dengan
y = 0, z = 0 .
Sumbu Y merupakan garis potong bidang XOY dan bidang YOZ, ditulis x = 0, z
= 0.
Sumbu Z merupakan garis potong bidang XOZ dan bidang YOZ, ditulis x = 0, y
= 0.
Secara umum persamaan garis dapat ditulis :

 
Cara mencari biangan arah dari garis :

     
, ,

2. Persamaan suatu Vektor pada Garis Lurus

14
 

3. Cosinus-Cosinus Arah Garis Lurus pada Ruang

4. Letak Garis Lurus Terhadap Bidang Datar

15
• Jika Aa + Bb + Cc = 0 dan Ax1 + By1 + Cz1 + D ≠ 0 maka tidak terdapat harga λ. Ini
berarti garis tidak memotong bidang datar atau garis sejajar bidang datar. Hal ini
berarti garis sejajar bidang datar jika garis itu tegak lurus normal bidang datar.

• Jika Aa + Bb + Cc = 0 dan Ax 1 + By1 + Cz1 + D = 0 maka garis sejajar bidang datar


dan mempunyai titik persekutuan dengan bidang. Hal ini berarti garis terletak
seluruhnya pada bidang

3.2 Saran
Penulis mengetahui bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat kesalahan baik itu
kesalahan kecil maupun besar. Jadi kami sebagai penulis mengharapkan kritik ataupun saran yang
membangun untuk kedepannya kami bisa lebih baik lagi dalam penyusuna makalah.

16
DAFTAR PUSTAKA

Anton, Howard. 1984 Calculus With Analitic Geometry. Second Edition. New
York: John Wiley & Sons.
Coxeter, H.S.M.1969. Introduction To Geometry. New York: John Wiley.
Hadiwidjojo, Moeharti.1975. Ilmu Ukur Analitik Ruang, Bagian III. Yogyakarta:
FKIP IKIP Yogyakarta.
Johnson, R.E & Kiokemeister.1965. Calculus With Analitic Geometry. Third
Edition New Delhi: Prentice-Hall Of India (Private) Ltd.
Purcell, Edwin J & varberg.1987.Kalkulus dan Geometri Analitis (Terjemahan).
Jakarta: Erlangga.
Travers, K. 1987. Geometry. Homewood, IL: Laidlaw Brothers.

17

Anda mungkin juga menyukai