Anda di halaman 1dari 4

Nama Mahasiswa : Aryudi Indra Perdana

NPM : 2013021056
Kelas/Angkatan : B/2020
Nama Mata Kuliah : Bahasa Indonesia
Jurusan/Prodi : PMIPA/Pendidikan Matematika
Pertemuan Ke-/Materi : 12/ Karya Tulis Ilmiah

Latihan dan Tugas(7)

7.1 Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan tepat!

1. Mengapa bahasa berperan penting dalam karya tulis ilmiah? Jelaskan!


Jawab:
Karena bahasa merupakan media pengungkap gagasan penulis. Bahasa yang
digunakan dalam karya tulis ilmiah adalah bahasa Indonesia ilmiah. Dalam membuat
karya tulis ilmiah, bahasa yang digunakan harus jelas dan secara tepat dapat mewakili
gagasan atau perasaan penulis. Selain itu persyaratan yang harus dipenuhi misalnya,
penulisan angka, penulisan judul, penulisan tana baca, penulisan kutipan dan
sebagainya. Oleh karena itu, bahasa Indonesia yang baku dan sesuai dengan EYD
sangat berperan penting dalam pembuatan karya tulis ilmiah.

2. Jelaskan fungsi kutipan dalam sebuah karya tulis ilmiah!


Jawab:
a) Menunjukkan kualitas ilmiah yang lebih tinggi;

b) Mencegah pengulangan penulisan data pustaka;

c) Memudahkan penilaian penggunaan sumber data;

d) Menunjukkan sumber-sumber yang berhubungan dengan isi yang terkandung


dalam karya tulis ilmiah. Hal tersebut dilakukan penulis sebagai bentuk
pertanggungjawaban keilmiahan tulisannya.

3. Jelaskan perbedaan kutipan langsung dan tidak langsung. Berikan contoh sesuai
dengan disiplin bidang ilmu Anda!
Jawab:
Perbedaan kutipan langsung dan tidak langsung antara lain:
1) Kutipan langsung selalu meetakkan penulisnya di awal kalimat, kemudian inti
gagasan yang berisi ide pokok diapit oleh dua tanda petik. Sedangkan dalam
kutipan tidak langsung hal tersebut tidak perlu dilakukan.
2) Kutipan langsung digunakan penulis di awal kalimat disertai tahun beserta
halamannya.Sedangkan kutipan tidak langsung nama penulis selalu di akhir
kalimat dan menyertakan nama penulis dan tahun terbit dari sumber yang
dipakai.
3) Kutipan langsung biasanya digunakan dalam menulis untuk menjelaskan sesuatu.
Sedangkan kutipan tidak langsung biasanya digunakan untuk memperkuat
gagasan atau ide yang diusulkan.
4) Kutipan langsung tidak mengalami perubahan pada teks yang hendak dikutip.
Sedangkan kutipan tidak lansung mengalami perubahan pada teks yang dikutip.

 Contoh kutipan langsung:


Ismail dkk (2014:48) menyatakan bahwa “matematika merupakan ilmu yang
membahas angka-angka dan peritungannya, membahas masalah-masalah
numerik, mengenai kuantitas dan besaran, mempelajari hubungan pola,
bentuk dan struktur, sarana berpikir, kumpulan sistem, struktur dan alat.”

 Contoh kutipan tidak langsung:


Menurut para ahli pendidikan matematika, matematika adalah ilmu yang
membahas pola atau keteraturan (pattern) dan tingkatan (order). Sekali lagi
hal ini menunjukkan bahwa guru matematika harus memfasilitasi siswanya
untuk belajar berpikir melalui keteraturan (pattern) yang ada (Shadiq,
2014:xii).

4. Unsur apa saja yang perlu diperhatikan dalam mengutip sumber rujukannya dari
internet. Berilah contoh kutipannya sesuai dengan bidang ilmu Anda!
Jawab:
1) Nama penulis diakhiri tanda titik dan dipisahkan oleh tanda koma (nama
dibalik). Misalnya Eka Puspita menjadi Puspita, Eka.
2) Tahun penerbit diakhiri titik.
3) Judul artikel diapit tanda kurung
4) Nama jurnal dicetak miring diikuti tulisan online dalam kurung.
5) Volume dan nomer jurnal
6) Alamat sumber rujukan dan disertai keterangan tanggal diakses.
Contoh:
Kurniawan, Aris. 2021. Pengertian Matematika-Bidang, Logika, Karakteristik,
Manfaat, Para Ahli. https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-
matematika/. diakses pada 07 Juni 2021.

5. Sebutkan unsur-unsur yang perlu diperhatikan dalam menulis daftar pustaka dan
berikan lima contoh penulisan daftar pustaka.
Jawab:
Penulisan daftar pustaka bergantung pada sumber bahan yang dijadikan rujukan. Pada
prinsipnya, unsur yang ditulis dakam daftar pustaka yang bersumber dari buku secara
berurutan terdiri atas:
a) Nama pengarang ditulis dengan urutan: nama akhir, nama awal, dan nama tenga
tanpa delar akademik;
b) Tahun terbit;
c) Judul dan subjudul ditulis dengan huruf miring;
d) Kota tempat penerbitan;
e) Nama penerbit. Nama-nama dalam daftar pustaka ditulis berdasarkan abjad.

Contoh daftar pustaka:


a. Rujukan yang bersumber dari buku yang ditulis oleh seorang penulis. Jika nama
penulis lebih dari satu kata dibalik susunannya dan diantarai dengan tanda koma.
Begitu pula nama yang terdiri atas tiga suku kata, maka kata yang terakhir
diletakkan di depan. Kata kedua dan ketiga pada nama penulis boleh
ditulis penuh dan boleh disingkat dan penulisannya harus ajeg.

Contoh:
Matrias. 2015. Super Trik Matematika Dahsyat SMA. Yogyakarta: Forum
Edukasi.
b. Rujukan yang bersumber dari satu buku dan ditulis oleh dua orang penulis,
semua nama dicantumkan. Apabila satu judul buku ditulis tiga orang atau lebih
ada yang berpendapat cukup mencantumkan nama penulis utama yang dibalik
susunannya dan ditambah singkatan dkk., di belakangnya.
Contoh:
Permana, Agus D, dkk. 2014. OSN Biologi SMA. Bandung: Penerbit Yrama
Widya.

c. Rujukan dari buku yang berisi kumuplan artikel, dan ada editornya. Rujukan
demikian tinggal menambahkan kata Ed (jika editornya seorang) atas Eds
(jika editornya banyak) di dalam kurung di depan nama pengarang.
Contoh:
Junus, Umar. 1989. Kebudayaan Minangkabau. Dalam Koentjoroningrat (Ed).
Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Jakarta: Djambatan.

d. Rujukan dari artikel dalam jurnal. Jurnal artikel dicetak tegak, awal tiap kata
ditulis dengan huruf kapital, nama jurnal ditulis dengan cetak miring, dan setiap
huruf awal dari setiap kata ditulis dengan huruf kapital kecuali kata hubung.
Contoh:
Ramatina. 2007. Penggunaan Permainan dalam Pembelajaran IPS di Sekolah
Dasar. Jurnal Sekolah Dasar Vol. 16, No.1, 2007.

e. Rujukan dari lembaga yang ditulis atas nama lembaga tersebut. Rujukan ini
ditulis dengan mencantumkan nama lembaga sebagai pengarang dan sebagai
penanggung jawab. Penulisan unsur-unsur lainnya sama dengan penulisan daftar
pustaka sebelumnya.
Contoh:
BSNP. 2006. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Badan Standar Nasional
Pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai