Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH GAR

LUASAN PUTARAN DAN BIDANG ATUR

Disusun oleh Kelompok 4

Anisya Rama Dani 2053021008

Aryudi Indra Perdana 2013021056

Luisa Jevelintan 2013021010

Mayang Puspita 2013021040

Regita Pramesti 2013021058

Dosen Pengampu : Widyastuti, S.PD., M.PD

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS LAMPUNG
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena hanya atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah luasan putaran dan
bidang atur hingga selesai.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Widyastuti, S.PD.,
M.PD selaku dosen pengampu mata kuliah Geometri Analitik Ruang yang telah memberi
arahan dan bimbingan kepada kami untuk menyusun makalah ini. Kami juga mengucapkan
terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan doa, motivasi, saran dan kritik
sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Kami menyadari makalah ini masih banyak kekurangan baik dari segi penulisan
maupun materi penyampaiannya. Dengan menyadari hal tersebut maka kami mengharapkan
kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan selanjutnya. Namun demikian, kami
berharap makalah ini dapat berguna dan bermanfaat dalam menambah wawasan dan
pengetahuan bagi berbagai pihak yang membutuhkan.

Bandar Lampung, 10 Juni 2021

Tim Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan.............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................2
2.1 Luasan Putaran.................................................................................................................2
a. Menentukan persamaan elipsoida putaran dengan elips pada bidang YOZ diputar
mengelilingi sumbu Z.........................................................................................................3
b. Menentukan persamaan paraboloida putaran dengan elips pada bidang YOZ diputar
mengelilingi sumbu Z.........................................................................................................4
c. Menentukan persamaan hiperboloida putaran dengan elips pada bidang YOZ diputar
mengelilingi sumbu Z.........................................................................................................4
d. Menentukan persamaan lingkaran pada bidang YOZ diputar mengelilingi sumbu Z.5
e. Persamaan luasan putaran yang sumbu putarannya garis sebarang............................6
2.1 Bidang Atur......................................................................................................................7
BAB III PENUTUP..................................................................................................................9
3.1 Kesimpulan.................................................................................................................9
3.2 Saran.........................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada makalah ini, kita akan dikenalkan dengan luasan putaran yang terjadi darisuatu
kurva yang diputar mengelilingi suatu garis lurus serta bidang atur. Adapun kurva yang
diputar meliputi elips yang menghasilkan elipsoida putaran, hiperboloida
yangmenghasilkan hiperboloida berdaun satu atau berdaun dua. Hal ini tergantung
darikedudukan poros putarnya. Kurva yang berikutnya lagi adalah parabola
yangmenghasilkan paraboloida (sumbu simetrinya merupakan poros putaran).Selain itu,
makalah ini juga akan membahas mengenai luasan berderajat dua yangmencakup
elipsoida, paraboloida, hiperboloida berdaun satu dan berdaun dua yang bukan
merupakan luasan putaran. Sedangkan bidang atur terjadi jika sebuah garis lurus
digerakkan (di dalam ruang) dengan suatu aturan tertentu. Kerucut dan silinder termasuk
jenis bidang atur.

1.2 Rumusan Masalah

1. Mengetahui apa saja macam-macam luasan putaran?


2. Bangaimana menentukan luasan putaran tepatnya mengelilingi sumbu z?
3. Mengetahui apa itu bidang atur?

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan makalah ini yaitu memberikan pemahaman kepada pembaca
mengenai luasan putaran serta macam-macam luasan putaran dan bidang atur.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Luasan Putaran

Suatu kurva ( bisa berupa garis, elips, hiperbola, atau parabola) diputar mengelilingi suatu
garis lurus, maka akan terjadi suatu luasan. Luasan ini disebut luasan putaran dan garis
tersebut disebut sumbu putar. Setiap titik pada kurva yang diputar, “menjalani” suatu
lingkaran yang terletak pada bidang yang tegak lurus sumbu putar dan titik pusatnya pada
sumbu putar. Lingkaran ini disebut lingkaran paralel. Bidang yang melalui sumbu putar
disebut bidang meridian.

Misalkan kita ambil sumbu X sebagai sumbu putar dan kurva yang diputar terletak pada
bidang YOZ. Berarti persamaan sumbu putarnya y = 0, z = 0.
Persamaan kurva yang diputar adalah x = 0 dan f(y, z) = 0.
Ambil T ( x o , y 0 , z 0) sebarang titik pada kurva, maka dipenuhi
x = xo ……(1)
f( y 0 , z 0 ) = 0 …....(2)

Lingkaran yang dilalui T adalah perpotongan bidang yang melalui T dan tegak lurus
sumbu putar, yaitu sumbu dengan lingkaran yang pusatnya pada sumbu X (misalkan titik
O) dan jari-jarinya OT. Jadi persamaan lingkaran yang dilalui T adalah :

x = xo …….(3)
x 2+ y 2+ z 2=x 0 ²+ y 0 ²+ z 0 ² …….(4)

Dari persamaan (1), (2), (3), dan (4) eliminasikanlah x0, y0, dan z0 sehingga kita
memperoleh persamaan luasan putarannya.
Macam-macam luasan:
2
Persamaan elips pada bidang XOY berbentuk:

x=0
{ y ² z²
+ =1
a² c²

a. Menentukan persamaan elipsoida putaran dengan elips pada bidang YOZ


diputar mengelilingi sumbu Z

Misalkan T (x0, y0, z0) sebarang titik pada elips, maka:

{x=0¿ … i¿ ay ²² + zc ²² =1 … ii ¿¿
Lingkaran yang dilalui T:

{z=z¿… iii¿ x ²+ y ²= y ² …iv ¿¿


0

Kita eliminir x 0 , y 0 , z 0 dari i),ii),iii),iv) dan terdapat


x ²+ y 2 z2
+ 2 =1
a² c

Persamaan sumbu putar: x = 0, z = 0


T (x0, y0, z0) pada elips, jadi x0 = 0
y0 ² z0 ²
+ =1
a² c²
Lingkaran yang dilalui T : y = y 0 . x 2 + z 2=z 0 ²

Maka, persamaan ellipsoida putaran menjadi:

y 2 x ²+ z 2
+ =1
a2 c²

3
b. Menentukan persamaan paraboloida putaran dengan elips pada bidang YOZ
diputar mengelilingi sumbu Z

Persamaan sumbu putar : x = 0, y = 0


Parabola : x = 0, y2 = 2pc
T (x0, y0, z0) pada parabola, maka x = 0
y 0 ²=2 p z 0

Lingkaran yang dilalui T:z = z 0 , x 2 + y 2= y 0 ²


Setelah x 0 , y 0 dan z 0 dieliminir, terdapat x 2+ y 2=2 pz

Persamaan ini ialah persamaan paraboloida putaran dengan sumbu putar-z

c. Menentukan persamaan hiperboloida putaran dengan elips pada bidang


YOZ diputar mengelilingi sumbu Z
y 2 z2
 Persamaan hiperbola: x = 0, 2 − 2 =1
b c
y2 z2
T (x0, y0, z0) pada hiperbola, maka x 0=0 , − =1
b2 c 2
Lingkaran yang dilalui T:z = z 0 , x 2 + y 2= y 0 ²
Kemudian dengan mengeliminir x 0 , y 0 , z 0
x ²+ y 2 z2
+ 2 =1
b² c
4
Suatu garis diputar mengelilingi sumbu-z
y=0
Garis yang diputar : {x=mz+ p
Dimisalkan T (x0, y0, z0) pada garis yang diputar, maka
y 0=0
x 0=mz+ p
Lingkaran yang dilalui T:z = z 0 , x 2 + y 2=x 0 ²
Setelah dieliminir terdapat:
x 2+ y 2=mz+ p2 atau
x 2+ y 2−m2 n 2−2 mpz− p2 =0
Maka, persamaan tersebut merupakan persamaan suatu kerucut.

 Persamaan hiperbola putaran berdaun satu


Garis yang diputar menyilang sumbu-z persamaanya
y=k , x=mz+ p
Dimisalkan T (x0, y0, z0) pada garis yang diputar, maka y 0=k
Lingkaran yang dilalui T:z = z 0 , x 2 + y 2=x 0 ²+ y 0 ²

x0, y0, z0 kita eliminir dan kita dapat


x 2+ y 2=(mz+ p)2+ k 2 atau
p 2
x2 + z 2 ( )

z+
m
=1
2
k k 2
( )
m

d. Menentukan persamaan lingkaran pada bidang YOZ diputar mengelilingi


sumbu Z
Persamaan lingkaran : x=0 , ( y−a )2+ z2 =r 2 ( a>r )
Dimisalkan T (x0, y0, z0) pada lingkaran, maka x 0=0
( y−a )2 + z2 =r 2
Lingkaran yang dilalui T:z = z 0 , x 2 + y 2= y 0 ²
Setelah x,y,z kita eliminir, maka terdapat:
√ x 2+ y 2 −a2 + z 2=r 2
5

dengan sedikit penjabaran, maka kita dapat persamaan terusan:


2
( x 2 + y 2+ z2 +a 2−r 2 )

e. Persamaan luasan putaran yang sumbu putarannya garis sebarang.


Misalkan persamaan sumbu putar itu
x−x 1 y− y 1 z−z 1
= =
a b c
Persamaan garis yang diputar f 1 ( x , y , z ) = 0,
f 2 ( x , y , z ) = 0.

Misalkan T (x0, y0, z0) suatu titik pada garis


yang diputar maka dipenuhi:
f 1( x , y , z ) = 0 .....i)
f 2( x , y , z ) = 0 .....ii)

Lingkaran yang dilalui oleh T dipandang seagai garis potong bidang yang melalui T
tegak lurus sumbu putar dengan bola yang titik pusatnya pada sumbu putar dan
melalui T (gb,61). (terdapat pada gambar diatas)
a ( x−x 0 ) +b ( y− y 0 ) +c ( z−z 0 )=0 ...iii)
2 2 2 2 2 2
( x−x 1 ) + ( y− y 1) + ( z −z1 ) =( x 0−x 1 ) + ( y 0− y 1 ) + ( z 0−z 1 ) ...iv)
Jika x 0 , y 0 , z 0 kita eliminir dari keempat persamaan di atas akan kita dapat persamaan
luasan putaran. Jika sumbu putar melalui 0, maka titik 0 diambil sebagai
titik pusat bola.
6

2.1 Bidang Atur

Suatu garis lurus yang bergerak dalam ruang akan melukiskan suatu luasan. Luasan yang
terjadi disebut bidang atur.

Misalkan garis lurus yang bergerak persamaanya


x=mz+ p ...i)
y=nz+ q ...ii)

Persamaan garis ini memuat 4 parameter yaitu m,n,p, dan q. Untuk dapat menentukan
persamaan luasaan yang terjadi oleh garis yang bergerak, maka kita harus dapat
mengeliminir m,n,p dan q. Untuk itu dibutuhkan 3 persamaan lagi yang menunjukan
syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh m,n,p, dan q.

Misalnya
G 1 ( m, n , p , q )=0 ...iii)
G2 ( m, n , p ,q )=0 ...iv)
G 3 ( m, n , p ,q )=0 ....v)

maka m,n,p, dan q dapat dieliminir dari 5 persamaan ini.


Persamaan-persamaan G1 ( m, n , p , q )( i=1,2,3 ) disebut persamaan-persamaan syarat.

Persamaan syarat akan terdapat, misalkan garis yang bergerak harus selalu memotong
garis lengkung dengan persamaanya
R1 ( x , y , z )=0 ...vi)
R2 ( x , y , z )=0 ...vii)

Dengan mengeliminir x,y,z dari persamaan-persamaan itu terdapat persamaan syaratnya


R1 ( m, n , p ,q )=0. Garis semacam itu disebut garis lengkung arah. Jadi pada umumnya
dibutuhkan 3 persamaan syarat, berati perlu ada 3 garis (lengkung) arah, untuk dapat
menentukan persamaan bidang atur.
Dapat pula disyaratkan, bahwa garis yang bergerak harus selalu sejajar dengan sudut
bidang tertentu, bidang ini disebut bidang arah, syarat ini juga akan memberikan 1
hubungan antara m,n,p, dan q jadi 1 persamaan syarat.
7
Kadang-kadang dapat pula persamaan garisnya disederhanakan, sehingga dapat
mengurang banyaknya parameter, misalnya disyaratkan bahwa garis lurus yang bergerak
harus memotong 2 garis V 1=0 W 1=0 dan V 2=0W 2=0.

Maka persamaan garisnya dapat dimisalkan


v 1 + λ w 1=0
{
v 2 + λ w 2=0

sehingga hanya ada 2 parameter.


8

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Suatu kurva ( bisa berupa garis, elips, hiperbola, atau parabola) diputar mengelilingi
suatu garis lurus, maka akan terjadi suatu luasan. Luasan ini disebut luasan putaran
dan garis tersebut disebut sumbu putar. Setiap titik pada kurva yang diputar,
“menjalani” suatu lingkaran yang terletak pada bidang yang tegak lurus sumbu putar
dan titik pusatnya pada sumbu putar. Lingkaran ini disebut lingkaran paralel. Bidang
yang melalui sumbu putar disebut bidang meridian.
 Persamaan ellipsoida putaran pada bidang YOZ diputar mengelilingi sumbu Z
y 2 x ²+ z 2
+ =1
a2 c²

 Persamaan paraboloida putaran pada bidang YOZ diputar mengelilingi


sumbu Z
x 2+ y 2=2 pz

 Persamaan hiperboloida putaran pada bidang YOZ diputar mengelilingi


sumbu Z
2
p
x2 + z 2

( ) =1
z+
m
k2 2

( mk )
 Persamaan lingkaran pada bidang YOZ diputar mengelilingi sumbu Z
2
( x 2 + y 2+ z2 +a 2−r 2 )

 Persamaan luasan putaran yang sumbu putarannya garis sebarang.


Jika x 0 , y 0 , z 0 kita eliminir dari keempat persamaan di atas akan kita dapat
persamaan luasan putaran. Jika sumbu putar melalui 0, maka titik 0 diambil
sebagai titik pusat bola.

9
Bidang atur adalah suatu garis lurus yang bergerak dalam ruang akan melukiskan suatu
luasan. Luasan yang terjadi disebut bidang atur.
Maka persamaan garisnya dapat dimisalkan
v 1 + λ w 1=0
{v 2 + λ w 2=0

3.2 Saran
Perlu ditambah adanya refrensi untuk memperbaiki dan menambah pembahasan
dalam makalah ini.Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Apabila ada
saran dan kritik yang ingin di sampaikan, silahkan disampaikan guna sebagai sarana
pembelajaran dan menjadi pengalaman terhadap kesalahan kedepannya.
10
DAFTAR PUSTAKA

Salahudin, Anas. 2010. Bimbingan dan Konseling. Bandung: CV. Pustaka Setia

Aswadi, Iyadah dan Ta’ziyah. 2009. Perspektif Bimbingan Konseling Islam. Surabaya:
Penerbit Dakwah Digital Press

Tohirin.2013. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (berbasis integrasi) edisi
revisi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Kamaluddin. 2011. Bimbingan dan Konseling sekolah . Jurnal pendidikan dan kebudayaan.
Vol. 17 (4). Hal 447-454.

Rukaya. 2019. Aku Bimbingan dan Konsling: Guepedia Publisher.


11

Anda mungkin juga menyukai