Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena hanya atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah luasan putaran dan
bidang atur hingga selesai.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Widyastuti, S.PD.,
M.PD selaku dosen pengampu mata kuliah Geometri Analitik Ruang yang telah memberi
arahan dan bimbingan kepada kami untuk menyusun makalah ini. Kami juga mengucapkan
terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan doa, motivasi, saran dan kritik
sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Kami menyadari makalah ini masih banyak kekurangan baik dari segi penulisan
maupun materi penyampaiannya. Dengan menyadari hal tersebut maka kami mengharapkan
kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan selanjutnya. Namun demikian, kami
berharap makalah ini dapat berguna dan bermanfaat dalam menambah wawasan dan
pengetahuan bagi berbagai pihak yang membutuhkan.
Tim Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan.............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................2
2.1 Luasan Putaran.................................................................................................................2
a. Menentukan persamaan elipsoida putaran dengan elips pada bidang YOZ diputar
mengelilingi sumbu Z.........................................................................................................3
b. Menentukan persamaan paraboloida putaran dengan elips pada bidang YOZ diputar
mengelilingi sumbu Z.........................................................................................................4
c. Menentukan persamaan hiperboloida putaran dengan elips pada bidang YOZ diputar
mengelilingi sumbu Z.........................................................................................................4
d. Menentukan persamaan lingkaran pada bidang YOZ diputar mengelilingi sumbu Z.5
e. Persamaan luasan putaran yang sumbu putarannya garis sebarang............................6
2.1 Bidang Atur......................................................................................................................7
BAB III PENUTUP..................................................................................................................9
3.1 Kesimpulan.................................................................................................................9
3.2 Saran.........................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Pada makalah ini, kita akan dikenalkan dengan luasan putaran yang terjadi darisuatu
kurva yang diputar mengelilingi suatu garis lurus serta bidang atur. Adapun kurva yang
diputar meliputi elips yang menghasilkan elipsoida putaran, hiperboloida
yangmenghasilkan hiperboloida berdaun satu atau berdaun dua. Hal ini tergantung
darikedudukan poros putarnya. Kurva yang berikutnya lagi adalah parabola
yangmenghasilkan paraboloida (sumbu simetrinya merupakan poros putaran).Selain itu,
makalah ini juga akan membahas mengenai luasan berderajat dua yangmencakup
elipsoida, paraboloida, hiperboloida berdaun satu dan berdaun dua yang bukan
merupakan luasan putaran. Sedangkan bidang atur terjadi jika sebuah garis lurus
digerakkan (di dalam ruang) dengan suatu aturan tertentu. Kerucut dan silinder termasuk
jenis bidang atur.
Adapun tujuan penulisan makalah ini yaitu memberikan pemahaman kepada pembaca
mengenai luasan putaran serta macam-macam luasan putaran dan bidang atur.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Suatu kurva ( bisa berupa garis, elips, hiperbola, atau parabola) diputar mengelilingi suatu
garis lurus, maka akan terjadi suatu luasan. Luasan ini disebut luasan putaran dan garis
tersebut disebut sumbu putar. Setiap titik pada kurva yang diputar, “menjalani” suatu
lingkaran yang terletak pada bidang yang tegak lurus sumbu putar dan titik pusatnya pada
sumbu putar. Lingkaran ini disebut lingkaran paralel. Bidang yang melalui sumbu putar
disebut bidang meridian.
Misalkan kita ambil sumbu X sebagai sumbu putar dan kurva yang diputar terletak pada
bidang YOZ. Berarti persamaan sumbu putarnya y = 0, z = 0.
Persamaan kurva yang diputar adalah x = 0 dan f(y, z) = 0.
Ambil T ( x o , y 0 , z 0) sebarang titik pada kurva, maka dipenuhi
x = xo ……(1)
f( y 0 , z 0 ) = 0 …....(2)
Lingkaran yang dilalui T adalah perpotongan bidang yang melalui T dan tegak lurus
sumbu putar, yaitu sumbu dengan lingkaran yang pusatnya pada sumbu X (misalkan titik
O) dan jari-jarinya OT. Jadi persamaan lingkaran yang dilalui T adalah :
x = xo …….(3)
x 2+ y 2+ z 2=x 0 ²+ y 0 ²+ z 0 ² …….(4)
Dari persamaan (1), (2), (3), dan (4) eliminasikanlah x0, y0, dan z0 sehingga kita
memperoleh persamaan luasan putarannya.
Macam-macam luasan:
2
Persamaan elips pada bidang XOY berbentuk:
x=0
{ y ² z²
+ =1
a² c²
{x=0¿ … i¿ ay ²² + zc ²² =1 … ii ¿¿
Lingkaran yang dilalui T:
y 2 x ²+ z 2
+ =1
a2 c²
3
b. Menentukan persamaan paraboloida putaran dengan elips pada bidang YOZ
diputar mengelilingi sumbu Z
Lingkaran yang dilalui oleh T dipandang seagai garis potong bidang yang melalui T
tegak lurus sumbu putar dengan bola yang titik pusatnya pada sumbu putar dan
melalui T (gb,61). (terdapat pada gambar diatas)
a ( x−x 0 ) +b ( y− y 0 ) +c ( z−z 0 )=0 ...iii)
2 2 2 2 2 2
( x−x 1 ) + ( y− y 1) + ( z −z1 ) =( x 0−x 1 ) + ( y 0− y 1 ) + ( z 0−z 1 ) ...iv)
Jika x 0 , y 0 , z 0 kita eliminir dari keempat persamaan di atas akan kita dapat persamaan
luasan putaran. Jika sumbu putar melalui 0, maka titik 0 diambil sebagai
titik pusat bola.
6
Suatu garis lurus yang bergerak dalam ruang akan melukiskan suatu luasan. Luasan yang
terjadi disebut bidang atur.
Persamaan garis ini memuat 4 parameter yaitu m,n,p, dan q. Untuk dapat menentukan
persamaan luasaan yang terjadi oleh garis yang bergerak, maka kita harus dapat
mengeliminir m,n,p dan q. Untuk itu dibutuhkan 3 persamaan lagi yang menunjukan
syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh m,n,p, dan q.
Misalnya
G 1 ( m, n , p , q )=0 ...iii)
G2 ( m, n , p ,q )=0 ...iv)
G 3 ( m, n , p ,q )=0 ....v)
Persamaan syarat akan terdapat, misalkan garis yang bergerak harus selalu memotong
garis lengkung dengan persamaanya
R1 ( x , y , z )=0 ...vi)
R2 ( x , y , z )=0 ...vii)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Suatu kurva ( bisa berupa garis, elips, hiperbola, atau parabola) diputar mengelilingi
suatu garis lurus, maka akan terjadi suatu luasan. Luasan ini disebut luasan putaran
dan garis tersebut disebut sumbu putar. Setiap titik pada kurva yang diputar,
“menjalani” suatu lingkaran yang terletak pada bidang yang tegak lurus sumbu putar
dan titik pusatnya pada sumbu putar. Lingkaran ini disebut lingkaran paralel. Bidang
yang melalui sumbu putar disebut bidang meridian.
Persamaan ellipsoida putaran pada bidang YOZ diputar mengelilingi sumbu Z
y 2 x ²+ z 2
+ =1
a2 c²
( mk )
Persamaan lingkaran pada bidang YOZ diputar mengelilingi sumbu Z
2
( x 2 + y 2+ z2 +a 2−r 2 )
9
Bidang atur adalah suatu garis lurus yang bergerak dalam ruang akan melukiskan suatu
luasan. Luasan yang terjadi disebut bidang atur.
Maka persamaan garisnya dapat dimisalkan
v 1 + λ w 1=0
{v 2 + λ w 2=0
3.2 Saran
Perlu ditambah adanya refrensi untuk memperbaiki dan menambah pembahasan
dalam makalah ini.Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Apabila ada
saran dan kritik yang ingin di sampaikan, silahkan disampaikan guna sebagai sarana
pembelajaran dan menjadi pengalaman terhadap kesalahan kedepannya.
10
DAFTAR PUSTAKA
Salahudin, Anas. 2010. Bimbingan dan Konseling. Bandung: CV. Pustaka Setia
Aswadi, Iyadah dan Ta’ziyah. 2009. Perspektif Bimbingan Konseling Islam. Surabaya:
Penerbit Dakwah Digital Press
Tohirin.2013. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (berbasis integrasi) edisi
revisi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Kamaluddin. 2011. Bimbingan dan Konseling sekolah . Jurnal pendidikan dan kebudayaan.
Vol. 17 (4). Hal 447-454.