Setelah membaca modul ini, mahasiswa akan memiliki pengetahuan dan mampu
menjelaskan (i) apa yang dimaksud dengan transformasi 3 dimensi pada objek grafik (ii)
proses transformasi dasar dan melakukan proses komputasi transformasi dasar (iii) Konsep
sistem koordinat berganda dan transformasi majemuk secara global
Dalam ruang dua dimensi suatu titik akan berada pada suatu posisi yang dinyatakan oleh
dua sumbu. Umumnya kita sebut sumbu x dan sumbu y. Dalam ruang tiga dimensi terdapat
sumbu ketiga yang biasanya kita sebut sumbu z. Terdapat dua konvensi dalam
merepresentasikan suatu titik: kaidah tangan kanan dan kaidah tangan kiri. Dalam kaidah
tangan kanan jika sumbu x positif mengarah ke kanan dan sumbu y positif mengarah ke atas
maka sumbu z positif mengarah mendekati kita sementara dalam kaidah lengan kiri sumbu z
positif mengarah menjauhi kita.
Demikian pula kita dapat memanfaatkan sistem koordinat homogen untuk suatu titik
(x, y, z) dalam ruang tiga dimensi direpresentasikan sebagai matriks kolom [x y z h].
Selanjutnya setiap transformasi dasar dapat dinyatakan sebagai perkalian matriks:
dabe cf qp
g h i r
l m n s
Translasi
Penskalaan
Dalam domain 3 dimensi, terdapat dua jenis penskalaan atau scaling yaitu local scaling
dan overall scaling atau global scaling. Dalam local scaling penskalaan bisa dilakukan
terhadap salah satu atau semua sumbu (x, y dan z). Sedangkan dalam overall scaling dilakukan
secara seragam untuk semua sumbu.
Elemen matriks transformasi umum yang mempengaruhi local scaling adalah elemen
diagonal yaitu elemen a, e dan i. Sedangkan elemen yang mempengaruhi overall scaling
adalah elemen s. Formulasi transformasi untuk global scaling dan local scaling adalah sebagai
berikut:
1 0 0 0
0 1 0 0
Sg
sx 0 0 0
0 0 0 1
Operasi transformasi scaling pada elemen matriksnya adalah operasi perkalian sebagia
Berbeda dengan transformasi rotasi 2D dimana yang menjadi sumbu adalah sebuah
titik , dalam transformasi 3D, yang menjadi sumbu adalah garis atau sumbu. Formula untuk
rotasi dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Dalam rotasi 3D perlu diperhatikan bahwa urutan proses rotasi tidaklah komutatif.
Gambar berikut mengilustrasikan keadaan ini. Digambarkan bahwa hasil akhir antara urutan
proses rotasi pada sumbu x dilanjutkan rotasi sumbu z TIDAK SAMA HASILNYA dengan
rotasi pada sumbu z dilanjutkan dengan rotasi pada sumbu x.
Gambar 6.5 Rotasi 3 Dimensi Tidak Komutatif
Gambar 6.6 Rotasi Pada Sumbu Sembarang yang Sejajar Sumbu Utama
Langkah 2: Rotasi
Langkah 3: Rotasi
Langkah 4: Re-Rotasi
Langkah 5: Re-translasi
Contoh
Tentukan koordinat baru dari kuus yang dirotasikan 90º pada sebuah sumbu putar yang
dibentuk oleh garis yang melalui A(2,1,0) dan B(3,3,1).
Penyelesaian:
Langkah 2: Rotasi
Langkah 3: Rotasi Inti
1 0 00 1 0 0 0 30 0−6 0 0 1 0 0
5 2 5
− 5
[T R]ARB = −002 2 5 5 −101 100100 000 5
00 6066 10 0630600 −001000100100
5 5
0 0 1 0 0 0 1
− 06 00 03010 00 − 205550510 02 10 10 10
6 6
0 0 0 1
Refleksi
VI.3 Sistem Koordinat Berganda
Latihan Penskalaan
Diketahui sebuah objek P dengan koordinat sebagai berikut : {(0,0,1,1), (2,0,1,1), (2,3,1,1),
(0,3,1,1), (0,0,0,1), (2,0,0,1), (2,3,0,1), (0,3,0,1)}.
Latihan Rotasi
Diketahui sebuah objek Q dengan koordinat sebagai berikut : {(0,0,1,1), (3,0,1,1), (3,2,1,1),
b. Gambarkan hasilnya
Latihan Refleksi
Diketahui sebuah objek Q dengan koordinat sebagai berikut : {(1,0,-1,1), (2,0,-1,1), (2,1,1,1),
(1,1,-1,1), (1,0,-2,1), (2,0,-2,1), (2,1,-2,1), (1,1,-2,1)}.
Daftar Pustaka
1. David F. Rogers, Alan J. Adams , Mathematical Elements for Computer Graphics (2nd
edition), McGraw-Hill, 1989
2. John F. Hughes, Andries Van Dam, Morgan Mcguire, David F. Sklar, James D. Foley,
Steven K. Feiner, Kurt Akeley, Computer Graphics: Principles and Practice (3 rd
edition), Addison-Wesley, 2014
3. Ollie Cornes, Jay Glynn, Burton Harvey, Craig McQueen, Jerod Moemeka, Christian
Nagel, Simon Robinson, Morgan Skinner, Karli Watson, Professional C# - Graphics
with GDI+, Wrox, 2001