Anda di halaman 1dari 57

Elemen Segiempat,2D

( bilinear rectangle, Q4,hal.367


Penomoran titik nodal berlawanan jarum jam
LINEAR RECTANGULAR ELEMENTS

• Non-constant strain matrix


• More accurate representation of stress and
strain
• Regular shape makes formulation easy
Rectangular Plane Stress Element

• Digunakan untuk elemen 2 dimensi


• Merupakan pengembangan basig four-node
rectaguler element.
• Terdapat dua keuntungan penggunaan elemen
ini dibandingkan dengan elemen triangular
(segitiga dengan tiga titik nodal).
Rectangular Plane Stress Element

• Keuntungan tersebut adalah lebih mudah


memasukkan datanya dan interpretasi output
berupa tegangan yang lebih sederhana.
• Kerugian elemen segiempat adalah simple
linier-displacement segiempat dengan
pendefinisian yang buruk pada sisinya untuk
pemodelan.
Penomoran titik nodal berlawanan jarum jam
Bilinear rectangle, Q4
• Base and height dimensions 2b and 2h,
respectively.
Rectangular Plane Stress Element

• Kita mulai pengembangan basig four-node


rectaquler element.
• Terdapat dua keuntungan penggunaan elemen ini
dibandingkan dengan elemen triangular
(segitiga).
• Keuntungan tersebut adalah lebih mudah
memasukkan datanya dan interpretasi output
berupa tegangan yang lebih sederhana.
• Kerugian elemen segiempat adalah simple linier-
displacement segiempat dengan pendefinisian
yang buruk pada sisinya (pemodelan).
1. Pemilihan Type Element,6.6.1.
Elemen ini terdiri dari 4 titik nodal dengan 8 dof.
1 titik nodal dengan 2 dof dengan arah x dan y
Matriks perpindahan sebagai berikut:

 u1 
v 
 1
 d1  u2 
d   v 
d    2    2 
d3  u3
   
 4  3
d v
u 
 4
 v4  …………………………………………………… (1)

Titik Nodal = 1,2,3,4 dengan perpindahan arah x=u dan arah y = v


[8x1]
VARIATION METHODE

Degree & jumlah term


1 0 (constant), 1 term
x y 1 (linier), 3 term
x2 xy y2 2 (quadrature), 6 term
x3 x2y xy2 x3 3 (cubic), 10 term
x4 x3y x2y2 xy3 y4 4 (quadratic, 15 term
x5 x4y x3y2 x2y3 xy4 y5 5 (quintic), 21 term
2.Pemilihan Fungsi Perpindahan

Untuk syarat compatibility perpindahan, fungsi perpindahan elemen u dan v


harus linier sepanjang sisi elemen sebab hanya 2 titik (titik nodel berada
pada sudutnya). Fungsi ini diasumsikan linier sepanjang sumbu x dan y
(segitiga Pascal)

Fungsi perpindahan :
u( x, y)  a1  a2 x  a3 y  a4 xy
dan ………………………………….(2)
v( x, y)  a 4  a5 x  a6 y  a 4 xy
2.Fungsi perpindahan
u ( x, y)  a1  a2 x  a3 y  a4 xy dan ………………………………….(2)

v( x, y)  a 4  a5 x  a6 y  a 4 xy
Bentuk lain dari persamaan di atas adalah :
1
u ( x, y )  [(b  x)( h  y )u1  (b  x)( h  y )u2
4bh

 (b  x)(h  y)u3  (b  x)(h  y)u4 ] …………….(3)


dan

1
v ( x, y )  [(b  x)( h  y )v1  (b  x)( h  y )v2
4bh
 (b  x)( h  y)v3  (b  x)(h  y)v4 ]
Penjabaran perpindahan pada Persamaan (3), dapat diekspresikan ekivalent
dengan faktor bentuk dan perpindahan titik nodal yang tidak diketahui
sebagai berikut:

General Displacement Fungtion ( )  N D. ………………………(4)


Dimana faktor bentuk (Shape Fungtion) menjadi :

(b  x)( h  y ) (b  x)( h  y )
N1  N 
, 2
4bh 4bh
(b  x)( h  y ) (b  x)( h  y )
N3  , N4 
4bh 4bh
Dimana nilai N1=1 pada titik nodal 1 dan N1=0 pada titik nodal lainnya.
Bentuk lain dari persamaan perpindahan dapat didefenisikan sebagai berikut.

 u1 
v 
 1
u2 
 
u   N1 0 N2 0 N3 0 N4 0   v2 
 
v   0 N1 0 N2 0 N3 0 N 4  u3 
  ………. (6)
 v3 
u 
 4
 v4 
Perpindahan pada elemen = faktor bentuk kali perpindahan pada titik nodal

[2x1]=[2x8]x[8x1]
3. Defenisi hubungan regangan/perpindahan dengan
Tegangan/Regangan
- Strain yang terjadi untuk elemen dua dimensi adalah sebagai berikut

 u 
 
  x   x 
     y    v 
   y  …………………………………….(7)
 xy  u v 
 y  x 
 

  Bd ………………………………………………………(8)

 x = regangan pada arah sumbu x,  y = regangan pada arah sumbu y


 xy = perputaran sudut (regangan geser) pada elemen yang merupakan
fungsi x dan y
[3x1]=[3x8]x[8x1]
3. Defenisi hubungan regangan/perpindahan dengan
Tegangan/Regangan

[3x1]=[3x8]x[8x1],B=strain displacement matriks


Strain Displacement matrik= turunan pertama
dari faktor bentuk,6.6.9.

 ( h  y ) 0 (h  y ) 0 (h  y ) 0  (h  y ) 0 
1 
B   0  (b  x) 0  (b  x) 0 (b  x) 0 (b  x) 
4bn
  (b  x)  (h  y)  (b  x) (h  y) (b  x) (h  y) (b  x)  (h  y)

[3x8],B adalah turunan pertama dari faktor bentuk


Bilinear Quadratic
• Shape functions and strain-displacement matrix
4.Penurunan element Stiffness Matrik
dan Persamaan
Penurunan ini dilakukan dengan menggunakan Methode Energi
Stiffness Matriks dapat didefenisikan sebagai berikut :
h b
k     B DBtdxdy …………………………………(10)
T

 h b

D matriks konstitutif yang biasanya berbentuk plane stress ataupun plane strain
B= Yang merupakan matriks fungsi x dan y
Integralkan fungsi kekakuan ini merupakan matriks 8 x 8

[8x8]=[8x3]x[3x3]x[3x8]
4.Penurunan element Stiffness Matrik
dan Persamaan dengan energi

Suku pertama merupakan body force, suku kedua merupakan


beban titik, dan suku ketiga merupakan beban traksi pada
persamaan 6.6.12

[8x1]=[8x8]x[8x1]
Gaya Luar
Elemen gaya-gaya luar yang bekerja pada titik nodal didefenisikan sebagai
berikut :

 f    N T X dV  P   N T T dS


v S

Suku pertama dari elemen gaya berasal dari Body Force (berat isi material),
suku kedua berasal dari gaya yang bekerja pada titik nodal sedangkan suku
ketiga berasal dari beban traksi (gaya/satuan luas). Selanjutnya didapat matriks
hubungan antara besar gaya luar, kekakuan dan displacemen.
F  Kd

[8x1]=[8x8]x[8x1]+[8x1]+[8x8]x[8x1]
Langkah 5 hingga 7
• Langkah 5 hingga 7, yang melibatkan
perakitan matriks dan persamaan kekakuan
global,menentukan perpindahan nodal yang
tidak diketahui, dan menghitung tekanan,
adalah identik dengan yang ada di Bagian 6.2
untuk CST.
• Namun, tekanan dalam setiap elemen
sekarang bervariasi untuk arah x dan y
Pemodelan dengan Q4 dan CST
Tahapan Pengerjaan Dalam FEM
• Setelah matriks diselesaikan diperoleh
displacement pada titik nodal
• diperoleh regangan yang terjadi pada elemen
• diperoleh tegangan yang terjadi pada elemen
• Sekali pengerjaan diperoleh tegangan dan
displacement pada elemen.
Tahapan Pengerjaan Dalam FEM
• Tahap berikutnya assembling global stiffness
matriks menjadi global koordinat system,
penentuan nilai yang tidak diketahui
(perpindahan titik nodal) dan perhitungan
besar tegangan yang terjadi.
• Akan tetapi tegangan-tegangan yang ada pada
masing-masing elemen saat ini bervariasi pada
arah x dan y.
Bilinear Quadratic
• The element stiffness matrix is obtained the same way
• A big challenge with this element is that the displacement
field has a bilinear approximation, which means that the
strains vary linearly in the two directions. But, the linear
variation does not change along the length of the element.

y, v
y

x, u
y
x varies with y but not with x
x x x
y varies with x but not with y
y
Bilinear Quadratic
• So, this element will struggle to model the behavior of a beam
with moment varying along the length.
– Inspite of the fact that it has linearly varying strains - it will
struggle to model when M varies along the length.
• Another big challenge with this element is that the
displacement functions force the edges to remain straight - no
curving during deformation.
Bilinear Quadratic
• The sides of the element remain straight - as a result the
angle between the sides changes.
– Even for the case of pure bending, the element will
develop a change in angle between the sides - which
corresponds to the development of a spurious shear
stress.
– The Q4 element will resist even pure bending by
developing both normal and shear stresses. This
makes it too stiff in bending.
• The element converges properly with mesh refinement
and in most problems works better than the CST
element.
• SUMMARY EQUETIONS
Rumusan yang penting
Rumusan yang penting
Rumusan yang penting
Rumusan yang penting
• Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai