Anda di halaman 1dari 6

Bab 7

CENTROID, MOMEN INERSIA, DAN PRODUK


INERSIA LUASAN
Tinjauan Instruksional Khusus:
Mahasiswa diharapkan mampu memahami konsep dasar centroid, momen inersia
dan produk inersia luasan; mampu menghitung dan menentukan centroid suatu luasan
serta mampu melakuka analisis terhadap momen insersia dan produk inersia suatu
luasan.
Momen pertama luasan elemen
Momen pertama suatu luasan elemen terhadap suatu sumbu didalam bidang luasan
diberikan dengan produk luasan elemen dan jarak tegaklurus antara elemen dengan
sumbu. Misalnya, pada Gb. 7-1 momen pertama dQx elemen da terhadap sumbu-x
diberikan dengan:
yda dQ
x

Momen terhadap sumbu-y adalah:
xda dQ
y

Gb. 7-1
Momen pertama luasan terhingga
Momen pertama luasan terhingga terhadap suatu sumbu didalam bidang luasan
diberikan dengan jumlah momen pertama terhadap sumbu yang sama dari semua elemen
luasan yang terdapat dalam luasan. Ini sering dievaluasi dengan cara integral. Jika
momen pertama suatu luasan terhingga dinyatakan dengan Qx, maka

x x
dQ Q
Centroid luasan
Centroid atau pusat suatu luasan didefinisikan dengan persamaan-persamaan
A
Q
A
xda
x
y


A
Q
A
yda
y
x


dimana A menyatakan luasan. Untuk luasan bidang yang tersusun atas N sub-luasan Ai
39
da
x
y
x
y
dengan masing-masing centroidnya
i
x
dan
i
y
diketahui, maka integral digantikan dengan
penjumlahan

N
i
i
N
i
i i
i
A
A x
x
1
1
(7.1)

N
i
i
N
i
i i
i
A
A y
y
1
1
(7.2)
Centroid suatu luasan adalah suatu titik dimana luasan terkonsentrasi dan tetap
meninggalkan momen yang tidak berubah terhadap sembarang sumbu. Misalnya, suatu plat
logam tipis tetap dalam kondisi setimbang dalam suatu bidang horisontal jika plat tersebut
disangga pada tepat titik pusat gravitasinya.
Pada umumnya untuk menyatakan jarak centroid digunakan tanda bar atau garis diatas
simbol jarak koordinat. Jadi x berarti koordinat-x dari centroid.
Letak centroid beberapa penampang melintang bidang ditinjukkan pada Tabel 7-1 berikut ini.
Tabel 7.1
Tipe bidang Ukuran Luas Lokasi centroid
Empat persegi panjang Panjang : h
Lebar : b
bh Titik pusat
(h,b)
Segi tiga Alas : b
Tinggi : h
bh
3 / h y
Lingkaran Jari-jari : R
Diameter :D
R
2
atau /4D
2
Titik pusat
Setengah lingkaran Jari-jari : R
Diameter :D
R
2
atau /8D
2
3 / 4R y
Seperempat lingkaran Jari-jari : R R
2

3 / 4R y
Momen kedua, atau momen inersia, suatu luasan elemen
Momen kedua, atau momen dari inersia, suatu luasan elemen terhadap suatu sumbu
didalam bidang luasan diberikan dengan produk luasan elemen dan kuadrat jarak (tegaklurus)
antara elemen dengan sumbu. Untuk Gb. 7-1, momen inersia dIx elemen terhadap sumbu-x
adalah da y dI
x
2
dan momen inersia terhadap sumbu-y adalah da x dI
y
2

Momen kedua, atau momen inersia, suatu luasan terhingga


Momen kedua, atau momen inersia, suatu luasan terhingga terhadap suatu sumbu
didalam bidang luasan diberikan dengan jumlah momen inersia terhadap sumbu yang
sama dari seluruh elemen yang ada pada luasan terhingga tersebut; biasanya dinyatakan
dalam bentuk integral. Jika momen inersia suatu luasan terhingga terhadap sumbu-x
diberi simbol Ix, maka
40

da y dI I
x x
2
(7.3)

da x dI I
y y
2
(7.4)
Untuk suatu bidang yang tersusun atas N sub-bidang Ai dimana masing-masing momen
inersianya terhadap sumbu-x dan sumbu-y diketahui, maka bentuk integral dapat diganti
dengan bentuk penjumlahan:

N
i
i x x
I I
1
) (

N
i
i y y
I I
1
) (
Satuan
Satuan untuk momen inersia adalah pangkat empat dari satuan panjang, misalnya
m
4
.
Teorema sumbu sejajar untuk momen inersia luasan terhingga
Teorema sumbu sejajar (paralel) momen inersia luasan terhingga menyatakan
bahwa momen inersia suatu luasan terhadap suatu sumbu adalah sama dengan momen
inersia terhadap sumbu sejajar yang melalui centroid luasan ditambah produk luasan dan
kuadrat jarak tegaklurus diantara kedua sumbu. Untuk luasan seperti yang ditunjukkan
pada Gb. 7-2, sumbu xG dan yG melalui pusat atau centroid luasan bidang. Sumbu-x dan
sumbu-y terletak sejajar dengan sumbu-sumbu xG dan yG pada jarak x1 dan y1. Jika IxG dan
IyG masing-masing adalah momen inersia terhadap sumbu yang melewati centroid, dan Ix
dan Iy masing-masing adalah momen inersia terhadap sumbu-x dan sumbu-y, maka:
2
1
) ( y A I I
xG x
+ (7-5)
2
1
) (x A I I
yG y
+ (7.6)
Gb. 7-2
Jari-jari putaran
Jika momen inersia luasan A terhadap sumbu-x dinyatakan dengan Ix, maka jari-jari
putaran (radius of gyration) rx dapat didefinisikan dengan:
A
I
r
x
x
(7.7)
Dan dengan cara yang sama, jari-jari putaran terhadap sumbu-y adalah:
41
x
y
x
1
O
y
G
x
G
y
1
A
I
r
y
y

(7.8)
Karena I adalah dalam satuan pangkat empat dari panjang, dan A adalah satuan
pangkat dua dari panjang, maka jari-jari putaran mempunyai satuan panjang, misal m.
Produk inersia elemen luasan
Produk inersia suatu elemen luasan terhadap sumbu-x dan sumbu-y didalam bidang
luasan diberikan dengan:
xyda dI
xy

dimana x dan y adalah koordinat elemen seperti ditunjukkan pada Gb. 7-1.
Produk inersia luasan terhingga
Produk inersia suatu luasan terhingga terhadap sumbu-x dan sumbu-y didalam
bidang luasan diberikan dengan jumlah produk inersia elemen-elemen luasan yang
terdapat dalam luasan terhingga, yaitu:

xyda I
xy
(7.9)
Dari persamaan ini maka Ixy dapat bernilai positip, negatip atau nol. Untuk suatu luasan
yang terdiri atas N buah sub-luasan Ai dimana masing-masing produk inersianya terhadap
sumbu-x dan sumbu-y diketahui, maka bentuk integral dapat diganti dengan bentuk
penjumlahan:

N
i
i xy xy
I I
1
) (
(7.10)
Teorema sumbu sejajar untuk produk inersia luasan terhingga
Teorema sumbu sejajar (paralel) produk inersia luasan terhingga menyatakan
bahwa produk inersia suatu luasan terhadap sumbu-x dan sumbu-y adalah sama dengan
produk inersia terhadap gabungan sumbu sejajar yang melalui centroid luasan ditambah
produk luasan dan jarak tegaklurus kedua sumbu dari titik centroid ke sumbu-x dan
sumbu-y. Untuk luasan seperti yang ditunjukkan pada Gb. 7-2, sumbu xG dan yG melalui
pusat atau centroid luasan bidang. Sumbu-x dan sumbu-y terletak sejajar dengan sumbu-
sumbu xG dan yG pada jarak x1 dan y1. Jika IxGyG adalah produk inersia terhadap sumbu
yang melewati centroid, maka:
1 1
y Ax I I
xGyG xy
+
(7-11)
Momen inersia utama
Pada suatu titik didalam bidang suatu luasan, terdapat dua sumbu tegaklurus
dimana momen inersianya terhadap titik tersebut adalah maksimum atau minimum. Nilai-
nilai maksimum dan minimum dari momen inersia ini disebut momen inersia utama
42
(principal moments of inertia) dan diberikan dengan:
2
2
max 1
) (
2 2
) (
xy
y x y x
x
I
I I I I
I +

,
_

,
_

+
(7.11)
2
2
min 1
) (
2 2
) (
xy
y x y x
x
I
I I I I
I +

,
_

,
_

+
(7.12)
Sumbu utama
Pasangan sumbu yang saling tegaklurus yang melalui titik terpilih dimana momen
inersia luasannya adalah maksimum atau minimum disebut sumbu utama (principal axes).
Produk inersia suatu luasan adalah nol (menghilang) jika sumbunya merupakan
sumbu utama. Juga, dari bentuk integral yang menjabarkan produk inersia dari suatu
lauasan terhingga, dapat diketahui bahwa jika salah satu sumbu-x atau sumbu-y, atau
keduanya adalah sumbu simetri maka produk inersia juga lenyap. Jadi sumbu simetri
merupakan sumbu utama.
Contoh 1.
Tentukan momen inersia suatu empat persegi panjang
terhadap sumbu yang melalui centroid dan sejajar
dengan sisi dasarnya (lihat gambar disamping)
Momen inersia IxG terhadap sumbu-x yang melalui centroid diberikan dengan

da y I
xG
2
Kita pilih suatu elemen sedemikian sehingga nilai y adalah konstan diseluruh titik pada
elemen; misalnya elemen yang diarsir pada gambar diatas. Dari sini dapat kita rumuskan
3
2 /
2 /
3
2 /
2 /
2
12
1
3
bh
y
b bdy y I
h
h
h
h
xG

1
]
1

Kuantitas ini mempunyai satuan pangkat empat dari panjang, misal m


4
.
Contoh 2.
Tentukan produk inersia suatu empat persegi panjang
terhadap sumbu-x dan sumbu-y seperti ditunjukkan pada
gambar disamping
Kita gunakan definisi:

xyda I
xy
dan dengan mengambil referensi pada elemen yang
diarsir pada gambar diatas kita peroleh:


1
]
1

1
]
1


h y
y
b x
x
h
h y
y
b
xy
h b y b
ydy
x
xydxdy I
0 0
2 2
0
2
0
2
0
2
4 2 2 2
43
x
G
y
G
b
h/2
h/2
dy
y
x
y
dx
h
dy
y
x
b
Contoh 3.
Jabarkan Ixy untuk bangun seperti diilustrasikan pada Gb. (a), kemudian jabarkan juga produk
inersianya terhadap sumbu-sumbu yang sejajar dengan sumbu-x dan sumbu-y melalui centroid; (Gb.
( b).
Luasan mungkin akan lebih mudah dengan dibagi menjadi dua. Untuk empat persegi
panjang pertama, kita dapatkan
4 4 2 2
4
1
1
10 39 ) 125 ( ) 10 ( ) ( mm I
xy

Untuk empat persegi panjang kedua, produk inersianya terhadap sumbu yang melalui
centroid dan paralel terhadap sumbu-x dan sumbu-y adalah nol karena sumbu ini
merupakan sumbu simetri. Dengan demikian untuk empat persegi panjang kedua, IxG = 0.
Untuk itu berdasarkan teorema sumbu sejajar diperoleh:
4 4
2
10 8 . 13 ) 10 )( 65 )( 5 )( 5 . 42 ( ) ( mm I
xy

Untuk keseluruhan bangun diperoleh:
4 4 4 4
10 8 . 52 10 8 . 13 10 39 mm I
xy
+
Untuk menentukan produk inersia bangun tersebut, pertama perlu ditentukan posisi
centroidnya. Disini kita dapatkan:
8 . 17
) 10 ( 65 ) 10 ( 125
) 5 . 42 ( 10 ( 65 ) 5 )( 10 ( 125

+
+
x
8 . 42
) 10 ( 65 ) 10 ( 125
) 5 )( 10 ( 65 ) 5 . 62 )( 10 ( 125

+
+
y
Dengan menggunakan teorema sumbu-sejajar
1 1
y Ax I I
xGyG xy
+
kita peroleh
) 8 . 42 )( 8 . 17 )( 1900 ( 10 8 . 52
4
+
xGyG
I
4 4
10 92 mm I
xGyG

44
10 mm
10 mm
125 mm
75 mm
x
y
1
2
10 mm
10 mm
125 mm
75 mm
x
y
1
2
G
x
G
y
G
y
x

Anda mungkin juga menyukai