Anda di halaman 1dari 10

Nama: Zulham Ammar

NIM : D11115304

SIPIL B

MOMEN STATIS

Jika suatu penampang mempunyai luas A cm2 dengan jaraknya dari titik berat Z ke garis sumbu x-x

dan berukuran y dan terhadap sumbu sumbu y-y berukuran x maka momen statis terhadap sumbu x-x

dan sumbu x-x adalah: Mx = A.y (cm3) , dan momen statis terhadap sumbu y-y adalah My = A.x

(cm3) .

Gambar diatas menunjukkan Momen statis penampang terhadap sumbu x dan y

Jika bentuk bidang terdiri dari bermacam macam bentuk secara kombinasi maka untuk
menentukan titik berat Z dapat dilakukan dengan cara menghitung jumlah momen statis dari
bidang bidang terhadap sumbu x-x maupun sumbu y-y yang selanjutnya dibagi dengan jumlah
luas bidang maka akan didapat jarak garis berat , baik jarak garis berat terhadap sumbu x
maupun terhadap sumbu y . Dan perpotongan garis berat yang berukuran y terhadap garis x-x
dan berukuran x terhadap sumbu y-y merupakan titik berat Z yang dicari. Untuk menghitung
jarak X dan Y dapat di hitung dengan persamanan :
Keterangan :

Jarak-jarak penampang terhadap sumbu x dan y


MOMEN INERSIA

 Momen Inersia Terhadap Sumbu Mendatar (X-X)


Momen inersia penampang terhadap suatu garis yaitu jumlah luas penampang (elemen)
terkecil dikalikan dengan kwadrat jarak normal terhadap titik beratnya, atau luas penampang
dikalikan kwadrat jaraknya. Jika luas penampang elemen-elemen terkecil adalah dA1 , dA2 ,
dA3 …. dAn dan jarak dari penampang ke garis X-X adalah y1 , y2 , y3 …… yn , maka
momen inersia penampang terhadap garis X-X dapat ditulis dengan persamaan berikut :
Ix = A.Y2
Lihat gambar berikut

Momen inersia terhadap sumbu x

 Momen Inersia Terhadap Garis Sumbu Vertikal (Y-Y)


Jika luas penampang elemen-elemen terkecil adalah dA1 , dA2 , dA3 …. dAn dan jarak dari
penampang ke garis Y-Y adalah X1 , X2 , X3 …… Xn , maka momen inersia penampang
terhadap garis Y-Y dapat ditulis dengan persamaan berikut :
Iy = A.X2
Lihat gambar berikut :

Momen inersia terhadap sumbu y

 Momen Inersia Polar


Momen inersia polar yaitu momen inersia penampang terhadap suatu titik atau perpotongan
garis sumbu X-X dan sumbu Y-Y, besarnya dihitung berdasarkan jumlah luas penampang-
terkecil dikalikan dengan kwadrat jari jari atau jarak normal terhadap titik beratnya. Jika luas
penampang elemenelemen terkecil adalah dA1 , dA2 , dA3 …. dAn dan jarak dari
penampang ke titik potong sumbu X,Y adalah r1 , r2 , r3 …… rn , maka momen inersia
polarnya dapat ditulis dengan persamaan berikut :
Ip = A.r2
Lihat gambar halaman berikut.
Momen inersia polar

Menurut Phitagoras :
r2= x2+y2
Maka
Ix= Iz + A . a2

Momen inersia suatu penampang


Keterangan :
Iz = Momen inersia penampang sendiri melalui titik beratnya
Ix = Momen inersia terhadap suatu garis x-x dalam satuan cm4.

 Momen Inersia Penampang bersusun


Jika penampang dari suatu bidang terdiri atas penampang penampang yang disusun secara simetris

terhadap garis sumbu maka , maka momen inersianya merupakan jumlah atau pengurangan dari

penampang penapang yang tersusun tersebut . Misalnya dua bujur sangkar membentuk penampang

yang diarsir seperti terlihat pada gambar , maka momen inersianya adalah Ix = Ix1 – Ix2 . Penampang

bersusun dari dua bujur sangkar dengan posisi simetris terhadap sumbu x-x .

Penampang bersusun dari dua bujur sangkar dengan posisi simetris terhadap sumbu x-x dengan
posisi bujur sangkar kedua terletak di sisi .

Penampang bersusun dari dua bentuk bidang segi empat dengan lingkaran , posisi kedua bidang
tersebut simetris terhadap sumbu x-x .
Penampang bersusun dari tiga bentuk bidang segi empat dengan posisi ketiga bidang tersebut
simetris terhadap sumbu x-x .

Momen inersia penampang bersusun

(Sumber: http://www.tneutron.net/)

Untuk menentukan formula momen inersia terhadap sumbu x ( ).

ikuti prosedur di bawah:

1. Tentukan lokasi garis berat sejajar sumbu x.


2. Buat elemen pada jarak tertentu dari sumbu x, katakanlah jaraknya adalah .
Elemen tersebut mempunyai lebar dan tinggi

3.
4. Besarnya berbeda-beda untuk setiap nilai .

Jika , maka .

Jika , maka .
Sehingga bisa dituliskan,

5. Momen inersia
Jadi, momen inersia segitiga terhadap garis beratnya adalah

B. Cara II

Cara kedua ini relatif lebih mudah daripada cara yang pertama. Jika cara pertama menggunakan
garis berat sebagai sumbu acuan, kali ini kita akan menggunakan alas segitiga sebagai sumbu
acuan.
Kita hitung dulu momen inersia terhadap alas segitiga di atas.

1. Prosedurnya hampir sama dengan cara I, namun yang membedakan adalah batas atas dan
batas bawah pengintegralan. Pada cara yang kedua ini, batas atasnya adalah , dan
batas bawahnya adalah .
2. Menentukan .

3. Hitung momen inersia


4. Momen inersia di atas bukan momen inersia terhadap sumbu penampang. Jika ingin
menentukan momen inersia pada sumbu penampang, , maka kita gunakan formula
transformasi momen inersia:
, dimana
5. Menghitung momen inersia terhadap sumbu netral:

kesimpulannya.. untuk segitiga, .[]

Anda mungkin juga menyukai