Disusun Oleh :
Kapal yang diibaratkan sebagai suatu batang pejal tentu memiliki suatu momen statis
dan momen inersia. Momen inersia pada kapal muncul saat ada gaya dari luar yang
mengenai kapal. Dalam kegiatan belajar mengajar kali ini, akan dibahas bagaimana
momen statis dan momen inersia pada kapal.
PEMBAHASAN
Untuk benda yang terdiri dari beberapa partikel, maka momen inersianya
merupakan jumlah dari semua momen inesia dari masing-masing parikel. Begitu pula
untuk brnda yang memiliki bentuk yang kompleks atau terdiri dari berbagai macam
bentuk, maka besar momen inersianya adalah jumlah momen inersia dari tiap-tiap bagian-
bagiannya yang dapat dirumuskan sebagai berikut:
Dimana, ∑ merupakan notasi penjumlahan sebanyak n (sebanyak partikel atau bagian-
bagian yang ada).
Berikut merupakan rumus-rumus momrn inersia untuk berbagai bentuk benda.
Rumus Momen
Benda Sumbu Putar Gambar benda Inersia
Di sebelah
partikel
dengan jarak
Partikel R
Tepat melalui
pusat dan
Batang tegak lurus
silinder batang
Melalui ujung
batang dan
Batang tegak lurus
silinder batang
Melintang
Silinder terhadap titik
pejal pusat silinder
Tepat melalui
Bola pejal titik pusat
1. Luas Bidang
Gambar di atas adalah bidang A yang dibatasi oleh y = f (x), sumbu x dan ordinat-
ordinat, x = 0 (sumbu y) dan x = L. Bagian kecil yang diarsir dapat dianggap sebagai
empat persegi panjang yang mempunyai tinggi y dan lebar dx, sehingga luas bagian
kecil = y . dx. Luas seluruh bidang A yang dibatasi oleh y = f (x), sumbu x, ordinat x
= 0 dan x = L adalah A = f y dx ..................................(1)
Momen statis dari bagian yang diarsir dengan lebar dx, terhadap sumbu x adalah:
Luas bagian terkecil (yang diarsir) dikalikan dengan jarak titik berat bagian yang
diarsir ke sumbu x. karena bagian yang diarsir dapat dianggap sebagai empat
persegi panjang maka jarak titik berat bagian yang diarsir tersebut terhadap
sumbu x adalah = ½ y dan luas bagian yang diarsir = y . dx. Hasil perkaliannya =
y dx . ½ y = ½ y2 dx Jadi dSx = ½ y2 dx Momen statis seluruh bidang A yang
dibatasi oleh y = f (x), sumbu x, ordinat x = 0 dan ordinat x = L adalah Sx = ½ y2
dx ................................(2)
Bidang Momen Statis Jarak titik berat bagian yang diarsir (terhadap sumbu y
adalah = x). Momen statis dari bagian terkecil yang diarsir dengan lebar dx,
terhadap sumbu y adalah = luas bagian yang diarsir dikalikan jarak titik berat
bagian terkecil yang diarsir ke sumbu y : dSy = y dx . x atau dSy = xy dx. Jadi
momen statis (Sy) untuk seluruh bidang A yang dibatasi oleh y = f (x), sumbu x,
ordinat x = 0 dan ordinat x = L adalah Sy = ∫ xy dx .............................(3)
yz = Sx / A dan xz = Sy / A
dimana :
Sx = momen statis bidang A terhadap sumbu y
Sy = Momen statis bidang A terhadap sumbu x
A = Luas bidang A
Dari gambar di atas dapat ditentukan bahwa momen inersia dari bidang kecil
diarsir terhadap sumbu y adalah luas bagian kecil yang diarsir dikalikan
dengan jarak kuadrat titik berat bagian terkecil yang diarsir ke sumbu y. Jadi
dIy = y dx . x2 atau dIy = x2y dx. Jadi momen inersia seluruh bidang A
terhadap sumbu y atau
6. Momen Inersia terhadap sumbu x (Ix)
7. Momen Inersia terhadap sumbu yang melalui titik berat bidang (Ixz dan Iyz)