Anda di halaman 1dari 7

MATERI TA 6 MEKANIKA

TA percobaan rotasional inersia kalian buat vidio pembelajaran mengenai rotational


inersia nanti durasimya minimal 2 menit dan maksimal 5 menit. Dibuat sekreatif dan semenarik mungkin
waktu pengumpulan 5 jam sebelum praktikum saya dimulai

[19.38, 21/9/2021] +62 822-9716-1414: Di upload di media sosial masing2 nanti tag saya.Jangan hanya
di sebut tapi di tag di ig. Nanti linknya dikirim di lms

ROTATIONAL INERTIA
A. TUJUAN
Menentukan besar inersia rotasi dari ring, disk dan pulley alone

ALAT DAN BAHAN


1. Ring 1 buah

Ring 1 alias ring paling atas berfungsi menahan tekanan kompresi.

2. Disk 1 buah
muncul akibat perkembangan kebutuhan penyimpanan data
3. Pulley alone 1 buah
Pulley merupakan sesuatu bagian mesin yang dipakai buat melanjutkan putaran dari poros satu ke
poros yang lain

4. Tali

1.dapat mengikat. 2.bisa untuk dipakai mendaki gunung. 3.menjadi peralatan pramuka.

5. Mass and Hanger set


mass and hanger set berfungsi untuk menggantukan beban
6. Statif

Statif adalah salah satu dari instrumen peralatan laboratorium non-gelas yang digunakan
sebagai pendukung dalam berbagai proses kimia, termasuk menjepit peralatan gelas seperti
buret dalam proses filtrasi, perlengkapan soxhlet, atau penjepit kondensor pada proses
pemanasan dengan pendingin balik.

7. Rotatioanal motion sensor

untuk mendeteksi sensor gaya pada objek atau benda serta motion sensor sebagai alarm,
perangkat ini dapat mendeteksi ketika ada objek yang bergerak, seperti orang yang
berjalan.
8. 850 universal interface

Sebagai penghubung antara motion sensor dan software PASCO Capstone pada komputer

9. Software pasco capstone

Untuk mendapatkan hasil pada praktikum berupa grafik beserta nilainya

10. Clipper Digital


Rangkaian clipper adalah rangkaian yang menambahkan komponen DC pada sinyal.
11. Neraca Ohauss

•Fungsi Neraca Ohaus adalah untuk mengukur massa benda atau logam yang digunakan
dalam praktik laboratorium. •Neraca Ohaus adalah salah satu alat ukur massa benda yang
memiliki ketelitian 0,01 gram.

TEORI
Momen inersia (Satuan SI: kg m2) adalah ukuran kelembaman suatu benda untuk berotasi terhadap
porosnya. Besaran ini adalah analog rotasi daripada massa. Momen inersia berperan dalam
dinamika rotasi seperti massa dalam dinamika dasar, dan menentukan hubungan antara momentum
sudut dan kecepatan sudut, momen gaya dan percepatan sudut, dan beberapa besaran lain.
Meskipun pembahasan skalar terhadap momen inersia, pembahasan menggunakan
pendekatan tensor memungkinkan analisis sistem yang lebih rumit seperti gerakan giroskopik.
Lambang  dan kadang-kadang juga  biasanya digunakan untuk merujuk kepada momen inersia.
Konsep ini diperkenalkan oleh Euler dalam bukunya a Theoria motus corporum solidorum seu
rigidorum pada tahun 1730.[1] Dalam buku tersebut, dia mengupas momen inersia dan banyak
konsep terkait.

Daftar isi

 1Definisi skalar
 2Analisis
o 2.1Teorema sumbu sejajar
o 2.2Momen inersia pada benda tegar
 3Lihat pula
 4Referensi
Definisi skalar[sunting | sunting sumber]
Definisi sederhana momen inersia (terhadap sumbu rotasi tertentu) dari sembarang objek, baik
massa titik atau struktur tiga dimensi, diberikan oleh rumus:
di mana m adalah massa dan r adalah jarak tegak lurus terhadap sumbu rotasi.

Analisis[sunting | sunting sumber]
Teorema sumbu sejajar[sunting | sunting sumber]
Teorema sumbu sejajar adalah salah satu teorema yang menyatakan bahwa besarnya momen
inersia benda terhadap sumbu yang melewati pusat massa sama dengan jumlah momen inersia
sumbu yang sejajar dengan sumbu pusat massa ditambah dengan massa benda tersebut.
Pembuatan teorema ini didasarkan pada nilai momen inersia yang selalu ditentukan oleh posisi
sumbu yang menjadi acuan dalam perhitungan.[2]

Momen inersia pada benda tegar[sunting | sunting sumber]


Momen inersia (skalar) sebuah massa titik yang berputar pada sumbu yang diketahui
didefinisikan oleh
Benda tegar yang berbentuk pejal memiliki penyebaran massa yang merata di setiap titik
beratnya. Jumlah momen inersia benda tegar diperoleh melalui hasil penjumlahan dari
momen inersia semua elemen massa yang terdapat pada benda tegar. Penjumlahan
diperoleh melalui operasi integral. Nilai dari momen inersia dipengaruhi oleh bentuk benda,
massa benda, dan letak sumbu putar dari benda. [3] Momen inersia pada benda tegar
dirumuskan:
Untuk benda pejal yang dideskripsikan oleh fungsi kerapatan massa ρ(r), momen
inersia terhadap sumbu tertentu dapat dihitung dengan mengintegralkan kuadrat jarak
terhadap sumbu rotasi, dikalikan dengan kerapatan massa pada suatu titik di benda
tersebut:
di mana
V adalah volume yang ditempati objek
ρ adalah fungsi kerapatan spasial objek
r = (r,θ,φ), (x,y,z), atau (r,θ,z) adalah vektor (tegaklurus terhadap sumbu rotasi) antara
sumbu rotasi dan titik di benda tersebut.

Diagram perhitungan momen inersia sebuah piringan. Di sini k adalah 1/2


dan  adalah jari-jari yang digunakan untuk menentukan momen inersia

Berdasarkan analisis dimensi saja, momen inersia sebuah objek bukan


titik haruslah mengambil bentuk:
di mana
M adalah massa
R adalah jari-jari objek dari pusat massa (dalam beberapa kasus, panjang objek yang
digunakan)
k adalah konstanta tidak berdimensi yang dinamakan "konstanta inersia", yang berbeda-
beda tergantung pada objek terkait.
Konstanta inersia digunakan untuk memperhitungkan
perbedaan letak massa dari pusat rotasi. Contoh:

 k = 1, cincin tipis atau silinder tipis di sekeliling


pusat
 k = 2/5, bola pejal di sekitar pusat
 k = 1/2, silinder atau piringan pejal di sekitar pusat.

Anda mungkin juga menyukai