KELOMPOK II (DUA)
ALAN ROINALDO TURE A24120013
SITI AISYAH AL-HUMAERAH A24120015
WAHIDA SUKARTO A24120017
MOH. ILHAM HAMSAH A24120019
ASISTEN LABORATORIUM :
IIS RAHMAWATI
Kamis , 18 November
2021
1
I. TUJUAN PERCOBAAN
1. Memahami konsep besaran yang berkaitan dengan titik beku parafin.
2. Menjelaskan pengertian titik beku parafin.
3. Menentukan titik beku parafin.
4. Membuat grafik hubungan antara waktu dengan penurunan suhu.
II. DASAR TEORI
Parafin adalah nama umum untuk hidrokarbon alkana dengan formula
Cn𝐻2𝑛+2. Lilin parafin merujuk pada benda padat dengan n=20-40. Molekul parafin
paling simpel adalah metana CH4 yaitu sebuah gas pada temperatur ruangan.
Bentuk padat dari parafin adalah lilin parafin, yang berasal dari molekul terberat
mulai dari 𝐶20𝐻42 hingga 𝐶40𝐻82. parafin atau hidrokarbon parafin, juga merupakan
nama teknis untuk sebuah alkan pada umumnya,tapi dalam beberapah hal kata ini
merujuk pada satu linear, atau alkana normal dimana bercabang atau dsoalkan juga
disebut isoparafin. Namanya berasal dari bahasa latin parum yang sama dengan
jarang dan affinis dengan arti seluruhnya ‘’Sedikit affinitas’’ atau ‘’Sedikit
reaktivitas’’. Hal ini di akibatkan oleh akan, yang non kutub dan sedikit gugus
fungsionalnya sedikit tidak reaktif.
Titik beku adalah suatu pada pelarut tertentu dimana terjadi perubahan
wujud zat cair ke zat padat.pada tekanan 1 atm,air membeku pada suhu 0°c karena
pada suhu tersebut tekanan uap air sama dengan tekanan uap es. Selisih antara titik
beku pelarut dan titik beku larutan disebut dengan penurunan titik beku.Penurunan
titik beku tidak bergantung pada jenis zat terlarut,tetapi hanya pada konsentrasi
partikel dalam larutan.oleh karena itu, penurunan titik beku tergolong sifat
koligatif.
Penurunan titik beku adalah selisih antara titik beku pelarut dan titik
beku larutan dimana titik beku pelarut dan titik beku larutan lebih rendah dari titik
beku pelarut.Titik beku pelarut murni adalah 0°c dengan adanya zat terlarut maka
titik beku larutan tidak akan sama dengan 0°c melainkan akan lebih menjadi
rendah di bawah 0°c itulah penyebabnya penurunan titik beku yaitu oleh masuknya
2 240 63
3 360 54
4 480 48
5 600 45
6 720 43
7 840 41
8 960 39
9 1080 38
10 1200 37
11 1320 36
12 1420 35
NST Termometer = 1 oC
NST Stopwatch = 1𝑥10−2 s
T0 = 800C
Pada hasil pengamatan ini , di peroleh penurunan suhu parafin lilin mulai
dari 2 menit pertama hingga 2 menit terakhir yaitu 75oC ,63oC ,54oC ,48oC ,45oC
,43oC ,41oC,39oC ,38oC, 37oC, dan 36oC. Dari hasil ini, dapat terlihat bahwa
parafin lilin mengalami penurunan yang sangat cepat di 2-14 menit pertama
,sedangkan meni selanjunya tidak erjadi penurunan suhu dan berubah pada menit
Pada percobaan ini, titik beku dari parafin lilin yaitu 35°C dimana tidak
terjadi lagi penurunan suhu hingga parafin membeku seluruhnya. Sedangkan
menurut literatur, titik beku dari parafin, yaitu 35°C. Hasil yang kita dapatkan
sama dengan literatur hal ini menandakan bahwa bahwa kita sudah berhasil
dalam percobaan ini.
Proses perpindahan kalor yang terjadi pada percobaan ini adalah secara
konduksi, konveksi, dan radiasi. Proses perpindahan secara konduksi yaitu saat
mencairkan lilin terjadi perpindahan panas dari bunsen ke tabung reaksi, proses
perpindahan secara konveksi yaitu pada saat kita mencairkan lilin, partikel-
partikel pada lilin bergerak lebih cepat (akibat dipanaskan) akan menumbuk
partikel lainnya di dekatnya sehingga partikel lainnya ikut bergerak lebih cepat
dan seterusnya hingga terjadi transfer energi dan kalor berpindah. Proses