FISIKA
DINAMIKA ROTASI
KATA-KATA KUNCI
Momen Gaya
Momen Inersia
Momentum Sudut
Pendahuluan
Kelas/Semester : XI/Ganjil
Alokasi Waktu : 6 JP
Kompetensi Dasar
Bahan ajar ini berisi tentang pelajaran fisika pada kompetensi dasar 3.4 dengan materi
Dinamika Rotasi. Adapun tujuan pembelajarannya adalah peserta didik mampu
membangun kesadaran akan kebesaran tuhan YME dan mampu menunjukan sikap
kritis, kreatif, teliti, gemar membaca, kolaborasi, jujur, bertanggungjawab dalam
menerapkan prinsip prinsip Dinamika Rotasi serata penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari dengan menggunakan model pembelajaran Inquiri.
1. Peserta didik dapat menggunakan bahan ajar ini secara individu mapun secara
berkelompok dimulai dari bagian uraian materi pembelajaran hingga pada
penyelesaian beberapa soal latihan untuk mengukur pemahaman isi materi pada
bahan ajar tersebut
2. Setelah mempelajari keseluruhan bahan ajar ini, silahkan diskusikan dengan
teman sekelasmu untuk mendapatkan kesimpulan dan analisis bahan ajar ini
tentang pentingnya mempelajari dan memahami materi Dinamika Rotasi
3. Selamat belajar dan sukses selalu
Materi pembelajaran
Dinamika Rotasi
Momen Gaya
Momen Inersia
Momentum Sudut
Kegiatan
Pembelajaran 2
tujuan
Setelah mempelajari bahan ajar ini peserta didik dapat memahami konsep
momen inersia, menentukan rumus momen inersia, dan menghitung besar
momen inersia berdasarkan rumus yang ditentukan.
Uraian materi
A. MOMEN INERSIA
Momen inersia (I) merupakan besaran yang
menyatakan ukuran kecenderungan benda untuk tetap
mempertahankan keadaannya (kelembaman). Pada
gerak rotasi, momen inersia juga dapat menyatakan
ukuran kemampuan benda untuk mempertahankan
kecepatan sudut rotasinya. Benda yang sukar berputar
atau benda yang sulit dihentikan saat berputar memiliki
momen inersia yang besar, dan sebaliknya.
𝐼 = 𝑚. 𝑟2
Dimana :
I = Momen inersia (kgm2) m = massa partikel (kg)
r = jarak partikel dari sumbu pusat rotasi (m)
Jika terdapat sejumlah partikel dengan massa
masing-masing m1, m2, m3,... dan memiliki jarak r1, r2, r3, ...
terhadap poros, maka momen inersia totalnya adalah
penjumlahan momen inersia setiap partikel, yaitu sebagai
berikut.
𝑰 = ∫ 𝒓𝟐 𝒅𝒎
𝐼𝑠 = 𝐼𝑝𝑚 + 𝑀𝑑2
Dimana:
Is= Momen Inersia titik pusat rotasi (Nm2)
Ipm = Momen Inersia benda di pusat massa (Nm2)
M = Massa benda (kg)
d= Jarak antara titik pusat massa ke titik rotasi (m)
𝐼𝑂 = 1/12 𝑀 𝐿2
𝐼A = 1/3 𝑀 𝐿2
Jadi diperoleh
IO 1/12 M L 2
IA
= 1 /3 M L2
IO 3
IA
= 12
IO 1
8
= 4
𝑰𝑶 = 𝟐 𝒌𝒈. 𝒎𝟐
∑ 𝐹=𝑚.𝑎
𝐹=𝑚.𝑎
𝐹 = 𝑚 . (𝑟. 𝛼)
𝐹. 𝑟 = 𝑚 . 𝑟 (𝑟. 𝛼)
𝐹. 𝑟 = 𝑚 . 𝑟2. 𝛼
Diperoleh
𝑟 = 𝐼 .𝛼 Atau ∑τ = 𝐼 . 𝛼
Dimana :
τ = Momen Gaya (N.m)
I= Momen Inersia (kg.m2)
α = Percepatan Sudut (rad/s2)
Contoh Soal 3 :
Perhatikan gambar berikut !
Massa Ember m = 1 kg
Ditanya
τ = I. 𝛼
a
RT = I
R
T = I a /R2….(a)
∑ 𝐹=𝑚.𝑎
W–T=𝑚.𝑎
m.g – T = 𝑚 . 𝑎…..(b)
𝑚. 𝑔 – 𝐼 a /R2 = 𝑚. 𝑎 𝒂 = (m.g)/(m+I/R2)
𝑚. g = 𝑚. 𝑎 + 𝐼 a /R2
𝑚. g = 𝑎 (m + 𝐼 /R2)
Dengan memasukkan nilai momen inersia I, maka dapat ditulis
𝒂 = (m.g)/(m + 1/2MR2/R2)
𝒂 = (m.g)/(m + 1/2M)
𝒂 = (1x10)/(1 + ½ . 2)
10
𝒂=
2
= 5 m/s2