Semester 1
A Kompetensi
1 Kompetensi Dasar
Menerapkan konsep torsi, momen inersia, titik berat, dan momentum sudut pada
benda tegar (statis dan dinamis) dalam kehidupan sehari-hari.
2 Indikator Pencapaian Kompetensi
3 Tujuan Pembelajaran
1
Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI
Semester 1
Dalam bahan ajar keseimbangan benda tegar ini, terdapat beberapa sub materi
pokok diantaranya pengertian benda tegar, momen gaya, momen inersia. Selanjutnya
dalam bab ini juga akan dijelaskan mengenai dinamika rotasi, hukum kekekalan
momentum sudut, keseimbangan benda tegar, titik berat benda tegar dan penerapan
konsep benda tegar dalam kehidupan sehari-hari. Paparan materi akan dibahas dibawah
ini.
Pada sub bab ini akan dibahas tentang benda tegar. Benda tegar merupakan
benda yang tidak berubah bentuk saat diberi gaya seperti kayu, besi dan baja. Secara
definisi benda tegar adalah sistem yang terdiri atas banyak partikel dan jarak antar
partikel tersebut tetap. Sistem benda titik dan benda tegar berbeda. Kita akan membahas
apa yang terjadi pada benda tegar bila dikenai gaya. Benda tegar merupakan benda yang
tidak mengalami perubahan bentuk akibat pengaruh gaya atau momen gaya. Sebenarnya
benda tegar hanya-lah suatu model idealisasi. Karena pada dasarnya semua benda akan
mengalami perubahan bentuk apabila dipengaruhi oleh suatu gaya atau momen gaya.
Namun, karena perubahannya sangat kecil, pengaruhnya terhadap keseimbangan statis
dapat diabaikan.
Benda A Benda B
Gambar 1.1 Benda Tegar
Perhatikan gambar di atas! Ada dua buah batangan, benda A terbuat dari besi
dan benda B terbuat dari adonan gandum yang agak lembek. Apabila kedua benda itu
diputar dengan memegang salah satu ujungnya, kira-kira apakah yang akan terjadi?
Benda A bentuknya relatif tetap, sedangkan benda B akan mengalami perubahan
bentuk. Pada putaran dengan frekuensi tertentu benda B akan meregang dan tidak
2
Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI
Semester 1
kembali pada bentuk semula. Jadi, dapat dinyatakan bahwa benda A adalah benda tegar
dan benda B bukan benda tegar.
Benda tegar memiliki sebuah titik yang disebut titik pusat massa. Gerakan pusat
massa benda tegar seperti gerakan benda titik. Momen inersia setara dengan massa pada
gerak translasi. Benda yang berotasi memiliki kecepatan sudut dan tenaga kinetik rotasi,
sedangkan benda yang bertranslasi memiliki kecepatan linear dan tenaga kinetik
translasi. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang Momen Gaya , maka pelajarilah materi
bab ini dengan saksama.
2 Momen Gaya
Benda dapat berputar jika diberi gaya seperti seseorang yang sedang
mengencangkan baut dan orang yang membuka pintu. Pada keadaan tersebut gaya yang
bekerja pada benda dinamakan momen gaya atau torsi. Konsep torsi dapat dilihat
gambar 1.2 pada saat kita membuka pintu. Cobalah membuka pintu dari bagian yang
dekat dengan engsel.
3
Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI
Semester 1
Momen gaya didefinisikan sebagai hasil kali antara gaya dengan jarak titik ke
garis kerja gaya pada arah tegak lurus. Dari Gambar 1. 3, maka besarnya momen gaya
adalah:
dengan:
τ = momen gaya (Nm)
F= gaya yang bekerja (N)
r = jarak atau lengan (m)
Momen gaya merupakan besaran vektor, sehingga persamaan di atas dapat dinyatakan
dalam bentuk:
τ=rxF
Momen gaya total pada suatu benda yang disebabkan oleh dua buah gaya atau
lebih yang bekerja terhadap suatu proses dirumuskan:
∑τ = τ1 + τ2 + τ3 + ... + τn
Arah momen gaya (τ) tegak lurus terhadap r dan F. Jika r danF terletak pada
bidang yang tegak lurus sumbu putar, maka vektor τ arahnya sepanjang sumbu putar
menurut kaidah tangan kanan seperti ditunjukkan pada Gambar 1.4. Genggaman jari
bertindak sebagai arah rotasi, dan ibu jari sebagai momen gaya.
4
Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI
Semester 1
Contoh Soal:
Dua roda silinder dengan jari-jari r1 = 30 cm dan r2 = 50 cm disatukan dengan
sumbu yang melewati pusat keduanya, seperti pada gambar. Hitunglah gaya total
pada roda gabungan!
Penyelesaian:
Dik: r1 = 30 cm = 0,3 m
r2 = 50 cm = 0,5 m
F1 = -50 N (berlawanan arah jarum jam)
F2 = 50 N (searah jarum jam)
Dit: ∑τ = ....?
Jawab:
Komponen gaya F2 yang tegak lurus r2 adalah: F2 sin 60o
∑τ = τ2 – τ1
= r2F2 sin 60o – r1F1
5
Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI
Semester 1
3 Momen Inersia
1
Ek = mv2
2
Karena v = R ω, maka
1 1
Ek = m(R ω) 2 atau m x R2
2 2
I = m.R2
6
Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI
Semester 1
Keterangan:
I = momen Inersia (kgm2)
m = massa partikel atau titik (kg)
R = jari-jari (m)
Berapakah momen inersia batang bila diputar dengan sumbu rotasi terletak di ujung
batang? Mari kita lihat gambar di bawah ini!
I = ∑ r2 dm
Karena sistemnya kontinu tanda ∑ kita ganti dengan integral dan m kita ganti dengan
dm sehingga kita dapatkan:
L
2
I = ∫ r dm
0
Nilai r bervariasi yaitu mulai dari 0 atau r di ujung batang di posisi x = 0 sampai L atau
M
nilai r di ujung yang lainnya. Dengan menggunakan dm = dx karena batang terletak
L
pada sumbu x maka: L L
2 M M
I = ∫x
L
dx =
L ∫ x 2 dx
0 0
L
M x3 M L3 03 ML2 1
I=
L 3[ ] 0
= − =
L 3 3 [3
=
3 ]
7
Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI
Semester 1
Bagaimana kalau kita menggeser sumbu rotasi sehingga sumbu rotasi melewati
bagian tengah batang seperti pada gambar di bawah ini?
Gambar 1.7 Batang dirotasikan terhadap sumbu yang tegak lurus batang yang
berada di tengah batang
Kita masih menggunakan persamaan yang sama. Batas untuk dx bukan dari 0
−L +L
sampai L tetapi dari sampai , sehingga momen inersia batang adalah:
2 2
L L
2 2
M M
I= ∫ x2 L
dx = L ∫ x 2 dx
−L −L
2 2
3 3
L
[ ]
L −L
M x3
I= L 3 [ ] 2
−L
M
= L () ( )
2
−
2
2
3 3
M L3 ML 2 1
I = 3L
8 [
−
8
=
12
−L
= 12 ML2]
8
Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI
Semester 1
Momen inersia untuk berbagai jenis benda dapat Anda lihat pada tabel 1.1 berikut,
Tabel 1.1 Momen Inersia berbagai benda tegar homogen
9
Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI
Semester 1
Contoh Soal:
Sebuah roda gila bermassa 20 kg dan jari-jari girasinya 5 cm. Berapakah momen
inersianya?
Penyelesaian:
Dik: m = 20 kg
R = 5 cm = 5 x 10-2 m
Dit: I = ....?
Jawab:
I = m.R2
= 20kg . (5 x 10-2 m)2
= 5 x 10-2 kgm2
10
Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI
Semester 1
4 Dinamika Rotasi
F=m at
F=m r α
Apabila tiap ruas pada persamaan di atas dikalikan dengan r maka diperoleh :
rF=mr 2 α
Untuk benda tegar besar percepatan sudut α sama besar. rF adalah momen gaya
benda terhadap poros (τ) dan mr2 adalah momen inersia benda. Dengan demikian,
didapatkan persamaan dibawah ini merupakan rumus hukum II Newtom untuk gerak
rotasi
τ =I α
.
Suatu benda yang bergerak memiliki energy kinetic. Benda yang memiliki
momen inersia berotasi terhadap suatu poros, maka benda itu memiliki energy kinetic
rotasi. Dalam kehidupan dapat kita temukan pada saat orang menggelindingkan bola
bowling dan bermain bola bilyard. Bola tersebut memiliki energy kinetic rotasi.
a. Energi Kinetik Rotasi
Setiap benda yang bergerak translasi memiliki energi kinetic sebesar ½ mv 2.
Demikian juga dengan benda bergerak rotasi memiliki energi kinetic yang disebut
energi kinetic rotasi yang diturunkan dari persamaan Ek translasi :
11
Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI
Semester 1
1
Ek= mv 2
2
1
Ek= m ( r . w )2
2
1
Ek= mr 2 ω2
2
1
Ek= ( mr 2 ) ω 2
2
1
Ek= Iω 2
2
Ek = E k + Ek
translasi rotasi
1 1
Ek = mv 2 + Iω 2
2 2
12
Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI
Semester 1
Berdasarkan gambar 1.9 diatas dapat kita lihat bahwa pada kedudukan (1),
benda memiliki energy potensial saja karena benda tersebut dilepaskan tanpa kecepatan
awal sampai kedudukkan (2), benda memiliki energy kinetic translasi dan rotasi.
Dengan menggunakan Hukum Kekekalan Energi dan rotasi. Dengan menggunakan
Hukum kekekalan energy akan diperoleh persamaan berikut.
E p 1 + E k1=E p 2+ Ek 2
Pada dasarnya karena Ek 1 = 0 dan E p 1 = 0
Pada kedudukan (2) benda memiliki energy kinetic translasi dan rotasi, sehingga:
1 1
m . g . h= m . v 2 + I . ω2
2 2 ❑
1 1
m . g . h= m . v 2 + km v 2 ,
2 2 ❑
1
gh= v 2( 1+ k )
2
Sehingga didapat persamaan kecepatan yaitu
2 gh
v=
√ 1+k
Kecepatan benda pada kaki bidang miring bergantung pada bentuk benda (k) dan
ketinggian mula-mula
13
Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI
Semester 1
gerak rotasi digunakan suatu besaran yang disebut momentum sudut atau momentum
anguler.
Momentum sudut secara matematis dapat ditulis
L= p x r ❑
L=m x v x r
L=m x ω .r x r
L=mr 2 x ω
L=I x ω
Dimana :
L = momentum sudut
I = momen inersia
ω= kecepatan sudut
Momentum sudut merupakan besaran vector sehingga memiliki besar dan arah.
Arah momentum sudut dari suatu benda yang berotasi dapat ditentukan dengan kaidah
putaran sekrup atau dengan aturan tangan kanan. Jika keempat jari menyatakan arah
gerak rotasi, maka ibu jari menyatakan arah momentum sudut.
Gambar .1.8 arah momentum sudut dan arah gerah gerak rotasi
τ=Iα
dω
karena α = dan I ω = L , maka
dt
dω Iω dL
τ =I α =I
dt
=d ( )
dt
=
dt
14
Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI
Semester 1
L
t
0 I 2 I1
I 2 2 I11
L2 L1
Persamaan ini menyatakan antara kaitan momentum sudut dengan momen gaya.
Momen gaya adalah perubahan dari momentum sudut terhadap waktu. Dari persamaan
ini dapat disimpulkan bahwa :
1. Momen gaya yang bekerja pada sebuah benda sebanding dengan perubahan
momentum sudut benda, dan
2. Apabila pada benda tidak ada momen gaya yang bekerja, maka momentum
sudut benda tetap besarnya. Dengan kata lain, untuk resultan momen gaya luar
sama dengan nol (∑ τ=0 ¿ ¿ , maka L bernilai konstan. Karena momentum
sudut adalah besaran vector, momentum sudut tetap berarti besar dan arah tetap.
Bila tidak ada momen gaya dari luar bekerja pada benda yang sedang berotasi,
momentum sudut L benda tetap, ini dikenal dengan Hukum Kekekalan
Momentum Sudut.
Jika resultan momen gaya pada sebuah benda tegar yang bergerak rotasi
bernilai nol maka momentum sudut benda tegar yang bergerak rotasi selalu
konstan.
15
Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI
Semester 1
Penyelesaian
Diket ; m = 6 kg
r = 30 cm = 0,3 m
300(2 π )
ω = 300 putaran/menit = = 10 π rad/s
60
jawab ;
momen inersianya:
I =m r 2=6 x 0,32=0,54 kgm2
Maka energi kinetiknya:
1
Ek rotasi = I ω 2
2
1
Ek rotasi = x 0,54 x 10 π 2 =27 π 2joule
2
Kita telah mempelajari mengenai keseimbangan benda titik atau partikel yang
telah dijelaskan oleh Isaac Newton. Menurut beliau keadaan keseimbangan tercapai bila
resultan gaya yang bekerja pada sistem benda sama dengan nol, atau gaya tersebut tidak
dapat mengubah keadaannya. Secara matematis dituliskan dalam persamaan berikut:
Persamaan tersebut kita kenal sebagai Hukum I Newton. Telah kata pelajari
hubungan mengenai momen gaya, momen inersia, dan percepatan sudut identik dengan
hubungan gaya, massa dan percepatan. Maka persamaan diatas dalam dinamika rotasi
dapat diubah menjadi:
16
Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI
Semester 1
Karena dinamika rotasi analog dengan dinamika translasi, maka pada dinamika rotasi
berlaku pula Hukum II Newton untuk gerak rotasi yang berbunyi:”Percepatan sudut
yang dialami oleh suatu benda berbanding lurus dengan resultan momen gaya luar
yang bekerja terhadap poros melalui pusat massa dan berbanding terbalik dengan
momen inersia benda terhadap poros”
Atau dapat ditulis dalam bentuk persamaan:
17
Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI
Semester 1
Contoh Soal
Sebuah batang homogen panjangnya 9 meter dan beratnya 8 N ditahan oleh
penyangga yang jaraknya 3 m dari ujung kiri. Jika beban dengan berat 10 N
digantungkan pada ujung kiri, tentukan besar gaya tarik ke bawah pada ujung
kanan.
3m R 6m
4,5 m
A
W
10 N F
Penyelesaian:
Karena batang homogen, maka titik berat terletak ditengah-tengah batang. Syarat
keseimbangan:
(tidak ada gaya yang bekerja pada sumbu x)
R – 10 – w –F = 0
R – 10 – 8 – F = 0
R – 18 – F = 0 ………. (1)
c. Jenis-jenis keseimbangan
Ada tiga macam keseimbangan benda tegar yaitu:
1) Keseimbangan Stabil
Keseimbangan stabil merupakan keseimbangan benda dimana sesaat setelah
gangguan kecil dihilangkan. Contoh keseimbangan ini adalah ketika sebuah
cangkir yang mempunyai titik keseimbangan ditengah diberi gangguan sedikit.
Setelah gangguan dihilangkan, cangkir tersebut kembali ke posisi semula.
18
Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI
Semester 1
3) Keseimbangan Netral
Keseimbangan netral, yaitu keseimbangan dimana gangguan kecil tidak
akan mempengaruhi keseimbangan benda. Contohnya sebuah bola yang diberi
gangguan. Dalam kedudukannya yang baru, bola tetap seimbang.
19
Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI
Semester 1
Pada dasarnya setiap benda terdiri atas partikel-partikel dengan jumlah tak
terhingga yang masing-masing partikel mempunyai massa-massa tertentu. Perhatikan
gambar 1. Jika benda tersebut berada dalam medan gravitasi maka masing-masing
partikel tersebut mempunyai berat (w1, w2, w3, ...., wn).
Resultan gaya-gaya berat dari masing-masing partikel itulah yang kemudian
disebut dengan berat benda (W) dan titik tangkap gaya berat itu disebut dengan titik
berat.
Pernahkan kalian meletakkan pensil atau penggaris di jari? Seperti gambar 1.14.
Cobalah sekarang. Dimanakah letaknya agar bisa seimbang? Tentu kalian bisa
memperkirakan bahwa tempatnya ada ditengah-tengah pensil atau penggaris tersebut.
Titik tepat diatas jari kalian itulah yang merupakan titik berat batang pensil atau
penggaris. Berarti apakah titik berat itu? Dengan memperhatikan contoh itu maka titik
berat dapat didefinisikan sebagai titik tempat keseimbangan gaya berat.
tidak dipengaruhi oleh medan grafitasi, sehingga letaknya tidak selalu berhimpit dengan
titik berat.
Untuk menentukan titik berat suatu benda dapat menggunakan koordinat titik
tangkap gaya resultan.
y (x1 , y1)
y1
y Zo(xo , yo)
y2 (x2 Gambar
, y2) 1.14 titik berat batangan
Gambar 1.13 Titik Berat
w1 20 homogen ada ditengah
w w2
x1 x x2 x
Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI
Semester 1
w1 . x1 + w2 . x 2 w1 . y 1 + w2 . y 2
x o= yo=
w1 + w 2 ; w1 + w2
m1 . x1 +m 2 . x 2 m1 . y 1 + m2 . y 2
x o= yo=
m 1 +m 2 ; m 1 + m2
A 1. x 1+ A 2. x 2 A 1 . y1 + A 2 . y2
x o= y o=
A 1+ A 2 ; A1 + A 2
ℓ1 . x1 +ℓ 2 . x 2 ℓ1 . y 1 + ℓ2 . y 2
xo= y o=
ℓ1 +ℓ 2 ; ℓ 1 + ℓ2
Titik berat beberapa benda homogen yang berdimensi satu, dua dan tiga dapat
dilihat pada tabel berikut!
Tabel 1.2 Titik berat benda homogen berbentuk garis
21
Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI
Semester 1
22
Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI
Semester 1
23
Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI
Semester 1
Contoh Soal
Sebuah batang homogen panjangnya 6 meter dan beratnya 8 Newton. Diujung kanan
batang dimasukkan beban kecil dengan berat 4 Newton, seperti tampak pada gambar,
tentukan titik berat sistem batang dan beban!
6 meter
W1 = 8 N W2 = 4 N
Penyelesaian:
Ambil titik A sebagai titik acuan:
W1 = 8 N, X1 = 3 m, W2 = 4 N, X2 = 6 m
Titik berat sistem terhadap sumbu Y:
meter
24
Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI
Semester 1
D Latihan
1. Seorang penari balet memiliki momen inersia 4 kgm 2 dan mulai berputar dengan
kelajuan 2 putaran/s ketika lenganya terentang. Kemudian kedua lenganya
merapat ketubuhnya, ternyata momen inersianya menjadi 1 kgm 2. Berapakah
besar kelajuan sudut penari balet saat ini!
25
Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI
Semester 1
k
M2
E Evaluasi
b. 0,56 kgm2
c. 2,8 kgm2
d. 5,6 kgm2
e. 11,2 kgm2
6. Lima partikel yang massanya sama, yaitu 2 kg terletak seperti pada gambar di
bawah ini.
Jika massa batang diabaikan, maka momen Inersia sistem apabila sumbu
putarnya terletak di m2 dan jarak masing-masing partikel 1 meter adalah…
a. 90 kgm2
b. 72 kgm2
c. 60 kgm2
d. 48 kgm2
e. 30 kgm2
7. Dua bola dihubungkan dengan batang ringan tak bermassa sepanjang 40 cm
seperti pada gambar berikut.
Jika sistem bola diputar pada sumbu tepat ditengah batang, maka besar momen
inersia sistem adalah...
a. 0,24 kgm2
b. 0,26 kgm2
c. 0,30 kgm2
d. 0,32 kgm2
e. 0,40 kgm2
8. Diantara pernyataan berikut :
(1) Arahnya menyinggung lintasan sebagai akibat dari perubahan besar
kecepatan
28
Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI
Semester 1
(2) Percepatan yang selalu menuju pusat lintasan dan dan terjadi dari perubahan
laju gerak melingkar
(3) Percepatan yang arahnya tegak lurus pada jari-jari lintasan
(4) Percepatan yang mengakibatkan gerak rotasi dengan kecepatan tetap
Pernyataan di atas yang sesuai dengan spesifikasi percepatan tangensial pada
gerak rotasi adalah nomor …
a. (1) dan (2)
b. (2) dan (4)
c. (1) dan (3)
d. (1), (2), dan (3)
e. Hanya (4)
9. Sebuah selinder pejal dengan jari-jari 20 cm dan massa 2 kg yang berada di
puncak bidang miring menggelinding menuruni bidang miring seperti pada
gambar. Kecepatan sudut benda saat tiba di dasar bidang miring adalah ….
a. √ 5 rad/s
b. 5 rad/s
c. 10√ 5 rad/s
d. 24 rad/s
e. 25 rad/s
10. Pada sebuah bola pejal bermassa 3 kg dan berjari-jari 20 cm diberikan suatu
gaya sehingga dari keadaan diam bola pejal tersebut berputar terhadap sumbu
yang melalui pusat bola dengan percepatan 5 rad/s 2. Energy kinetic bola tersebut
setelah berputar selam 2 sekon adalah …
a. 0,6 J
b. 1,2 J
c. 2 J
d. 2,4 J
e. 3 J
29
Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI
Semester 1
30
Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI
Semester 1
15. Seorang penari ski es memiliki momen inersia 5 kgm 2 ketika kedua lengannya
terentang dan 2,5 kgm2 ketika kedua lengannya dirapatkan ke badan. Penari
mulai berputar pada kelajuan 2 putaran/s ketika kedua lengannya terentang.
Kelajuan sudut penari ketika kedua lengannya dirapatkan ke badan adalah …
a. 2 putaran/s
b. 3 putaran/s
c. 4 putaran/s
d. 5 putaran/s
e. 6 putaran/s
16. Suatu benda tegar dikatakan dalam keadaan seimbang jika...
a. benda bergerak dipercepat
b. benda bergerak diperlambat
c. jumlah gaya yang bekerja sama dengan nol
d. jumlah gaya yang bekerja tidak sama dengan nol
e. semua benar
17. Perhatikan pernyataan berikut!
1) Berlaku hukum I Newton
2) Jumlah gaya-gaya yang bekerja pada benda sama dengan nol
3) Jumlah torsi yang bekerja pada benda sama dengan nol
4) Benda dalam keadaan diam
Pernyataan yang benar tentang syarat keseimbangan sebuah benda adalah...
a. 1), 2), 3), 4)
b. 1), 2), 3),
c. 1), 2),
d. 1) saja
e. 4) saja
31
Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI
Semester 1
Jika sistem partikel pada gambar dalam keadaa seimbang, besar tegangan tali T2
adalah....
a. 10 N
b. 20 N
c. 30 N
d. 40 N
e. 50 N
20. Perhatikan gambar dibawah ini!
Pada sistem kesetimbangan benda tegar seperti gambar diatas, batang homogen
AB dengan panjang 120 cm memiliki berat 20 N. Bebab seberat 25 N digantung
pada ujung B dan dihubungkan dengan tali pada dinding. Besar tegangan pada
tali jika panjang tali 150 cm adalah....
a. 42 N
b. 48 N
32
Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI
Semester 1
c. 48,3 N
d. 58 N
e. 58,3 N
21. Tiga buah partikel diletakkan pada sistem koordinat Cartesius sebagai berikut.
Massa 1 kg di (0,0), massa 2 kg di (2,1) dan massa 3 kg di (1,5). Dengan semua
jarak diukur dalam meter. Letak titik berat sistem partikel adalah....
a. (1,3) c. (1/6, 7/6) e. (3/6, 7/6)
b. (7/6, 17/6) d. (2, 17/6)
22. Koordinat titik berat dari bangun seperti gambar dibawah adalah....
II
Jika jarak AB= 2 m , BC=3 m dan AD= 8 m, jarak terjauh anak dapat
melangkah dari titik C agar papan kayu tidak terbalik adalah....
a. 1 m
b. 1,5 m
c. 2 m
d. 2,5 m
e. 3 m
34
Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI
Semester 1
Daftar Pustaka
Sarwono, dkk. 2009. Fisika 2 Mudah dan Sederhana untuk SMA dan MA Kelas XI.
Depdiknas: Jakarta
Palupi, dkk. 2009. Fisika untuk Kelas XI SMA dan MA Jilid 2. Depdiknas: Jakarta
Bambang, dkk. 2009. Fisika untuk SMA/MA Kelas XI. Depdiknas: Jakarta
Triwidodo. 2009. Fisika untuk SMA /MA Kelas XI. Depdiknas: Jakarta
Nurachmandani, Setya. 2009. Fisika2 untuk SMA /MA Kelas XI. Depdiknas: Jakarta
Handayani, Sri dan Ari Damari. 2009. Fisika untuk SMA /MA Kelas XI. Depdiknas:
Jakarta
35