Anda di halaman 1dari 21

Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI Semester 1

A Kompetensi

1 Kompetensi Dasar

Menerapkan konsep torsi, momen inersia, titik berat, dan momentum sudut pada
benda tegar (statis dan dinamis) dalam kehidupan sehari-hari.

2 Indikator Pencapaian Kompetensi

a. Menyebutkan pengertian benda tegar


b. Menjelaskan momen gaya
c. Menjelaskan pengertian momen inersia
d. Mendeskripsikan peristiwa dinamika rotasi
e. Mendeskripsikan Hukum Kekekalan Momentum Sudut pada gerak rotasi
f. Mendeskripsikan keseimbangan benda tegar
g. Menentukan titik berat suatu benda tegar
h. Menerapkan konsep benda tegar dalam kehidupan sehari-hari

3 Tujuan Pembelajaran

Setelah membaca buku ajar, mempelajari contoh soal, menjawab latihan,


diharapkan siswa dapat :
a. Menyebutkan pengertian benda tegar
b. Menjelaskan momen gaya
c. Menjelaskan pengertian momen inersia
d. Mendeskripsikan peristiwa dinamika rotasi
e. Mendeskripsikan Hukum Kekekalan Momentum Sudut pada gerak rotasi
f. Mendeskripsikan keseimbangan benda tegar
g. Menentukan titik berat suatu benda tegar
h. Menerapkan konsep benda tegar dalam kehidupan sehari-hari

1
Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI Semester 1

B Deskripsi Materi Pembelajaran

Dalam bahan ajar keseimbangan benda tegar ini, terdapat beberapa sub materi
pokok diantaranya pengertian benda tegar, momen gaya, momen inersia. Selanjutnya
dalam bab ini juga akan dijelaskan mengenai dinamika rotasi, hukum kekekalan
momentum sudut, keseimbangan benda tegar, titik berat benda tegar dan penerapan
konsep benda tegar dalam kehidupan sehari-hari. Paparan materi akan dibahas dibawah
ini.

C Paparan Materi Pembelajaran

1 Pengertian Benda Tegar

Pada sub bab ini akan dibahas tentang benda tegar. Benda tegar merupakan
benda yang tidak berubah bentuk saat diberi gaya seperti kayu, besi dan baja. Secara
definisi benda tegar adalah sistem yang terdiri atas banyak partikel dan jarak antar
partikel tersebut tetap. Sistem benda titik dan benda tegar berbeda. Kita akan membahas
apa yang terjadi pada benda tegar bila dikenai gaya. Benda tegar merupakan benda yang
tidak mengalami perubahan bentuk akibat pengaruh gaya atau momen gaya. Sebenarnya
benda tegar hanya-lah suatu model idealisasi. Karena pada dasarnya semua benda akan
mengalami perubahan bentuk apabila dipengaruhi oleh suatu gaya atau momen gaya.
Namun, karena perubahannya sangat kecil, pengaruhnya terhadap keseimbangan statis
dapat diabaikan.

Batang besi Adonan tepung

Benda A Benda B
Gambar 1.1 Benda Tegar
Perhatikan gambar di atas! Ada dua buah batangan, benda A terbuat dari besi
dan benda B terbuat dari adonan gandum yang agak lembek. Apabila kedua benda itu
diputar dengan memegang salah satu ujungnya, kira-kira apakah yang akan terjadi?
Benda A bentuknya relatif tetap, sedangkan benda B akan mengalami perubahan
bentuk. Pada putaran dengan frekuensi tertentu benda B akan meregang dan tidak

2
Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI Semester 1

kembali pada bentuk semula. Jadi, dapat dinyatakan bahwa benda A adalah benda tegar
dan benda B bukan benda tegar.
Benda tegar memiliki sebuah titik yang disebut titik pusat massa. Gerakan pusat
massa benda tegar seperti gerakan benda titik. Momen inersia setara dengan massa pada
gerak translasi. Benda yang berotasi memiliki kecepatan sudut dan tenaga kinetik rotasi,
sedangkan benda yang bertranslasi memiliki kecepatan linear dan tenaga kinetik
translasi. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang Momen Gaya , maka pelajarilah materi
bab ini dengan saksama.

2 Momen Gaya

Benda dapat berputar jika diberi gaya seperti seseorang yang sedang
mengencangkan baut dan orang yang membuka pintu. Pada keadaan tersebut gaya yang
bekerja pada benda dinamakan momen gaya atau torsi. Konsep torsi dapat dilihat
gambar 1.2 pada saat kita membuka pintu. Cobalah membuka pintu dari bagian yang
dekat dengan engsel.

Gambar 1.2 Seorang anak sedang


membuka pintu
Gambar 1.2 Seorang anak
Bagaimanakah gayasedangyang kalian keluarkan? Sekarang, cobalah kembali
membuka pintu
membuka pintu dari bagian paling jauh dari engsel. Bandingkan gaya yang diperlukan
antara dua perlakuan tersebut. Tentu saja membuka pintu dengan cara mendorong
bagian yang jauh dari engsel lebih mudah dibandingkan dengan mendorong bagian yang
dekat dari engsel. Gambar 1.3 menunjukkan sebuah pintu yang tampak dari atas.
Gaya dorong F diberikan pada pintu dengan membentuk sudut α terhadap arah
mendatar. Semakin besar gaya yang diberikan, semakin cepat pintu terbuka. Semakin
besar jarak engsel dari tempat gaya bekerja, maka semakin besar momen gaya sehingga
pintu lebih mudah terbuka.

3
Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI Semester 1

Gambar 1.3 Momen gaya menyebabkan


gerak rotasi benda

Momen gaya didefinisikan sebagai hasil kali antara gaya dengan jarak titik ke
garis kerja gaya pada arah tegak lurus. Dari Gambar 1. 3, maka besarnya momen gaya
adalah:

τ = F.d = F.r sin α


dengan:
τ = momen gaya (Nm)
F= gaya yang bekerja (N)
r = jarak atau lengan (m)
Momen gaya merupakan besaran vektor, sehingga persamaan di atas dapat dinyatakan
dalam bentuk:

τ=rxF

Momen gaya total pada suatu benda yang disebabkan oleh dua buah gaya atau
lebih yang bekerja terhadap suatu proses dirumuskan:

∑τ = τ1 + τ2 + τ3 + ... + τn

Arah momen gaya (τ) tegak lurus terhadap r dan F. Jika r danF terletak pada

bidang yang tegak lurus sumbu putar, maka vektor τ arahnya sepanjang sumbu putar
menurut kaidah tangan kanan seperti ditunjukkan pada Gambar 1.4. Genggaman jari
bertindak sebagai arah rotasi, dan ibu jari sebagai momen gaya.

4
Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI Semester 1

Gambar 1.4 Arah momen gaya memenuhi kaidah


tangan kanan

3 Momen Inersia

Pada gerak translasi massa benda merupakan ukuran kelembaman-nya/momen


inersia (sifat lembam adalah sifat mempertahankan keadaan mula-mula). Pada
kehidupan sehari-hari, kita sering menemui kenyataan bahwa menggeser benda yang
massanya besar lebih sulit dibandingkan menggeser benda yang massanya kecil. Jadi,
dapat disimpulkan bahwa makin besar ukuran momen inersia suatu benda, makin sulit
benda tersebut digeser (melakukan gerak translasi).
Setelah Anda mengerti tentang sifat lembam pada sistem gerak translasi,
sekarang Anda akan mempelajarinya pada gerak rotasi. Gerak rotasi (melingkar) adalah
gerakan pada bidang datar yang lintasannya berupa lingkaran. Pada gerak rotasi, momen
inersia suatu benda bergantung kepada bentuk benda dan letak sumbu putar benda
tersebut. Perhatikan Gambar 1.5! Misalkan Anda memiliki sebuah batang ringan (massa
diabaikan) dengan panjang R. Salah satu ujung batang, yaitu titik P, ditetapkan sebagai
poros rotasi. Pada ujung batang yang lain dihubungkan dengan sebuah partikel bermassa
m.

Gambar 1.5 Momen Inersia pada gerak rotasi


Jika sistem diputar terhadap poros P, sehingga partikel berotasi dengan
kecepatan v, maka energi kinetik rotasi partikel dapat dinyatakan sebagai berikut:

5
Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI Semester 1

1
Ek = 2 mv2

Karena v = R ω, maka

Ek = 2 m(R ω) 2 atau m x R2 ω 2
1 1
2

Faktor m x R2 merupakan momen inersia titik terhadap sumbu putarnya, dan


diberi notasi I. Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut:

I = m.R2

Keterangan:
I = momen Inersia (kgm2)
m = massa partikel atau titik (kg)
R = jari-jari (m)
Berapakah momen inersia batang bila diputar dengan sumbu rotasi terletak di ujung
batang? Mari kita lihat gambar di bawah ini!

Gambar 1.6 Batang diputar terhadap sumbu yang


melewati ujung batang
Besarnya momen inersia adalah tiap elemen dm adalah:

I = ∑ r2 dm

Karena sistemnya kontinu tanda ∑ kita ganti dengan integral dan m kita ganti dengan
dm sehingga kita dapatkan:
𝐿
I = ‫׬‬0 𝑟 2 dm
dm

6
Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI Semester 1

Nilai r bervariasi yaitu mulai dari 0 atau r di ujung batang di posisi x = 0 sampai L atau
𝑀
nilai r di ujung yang lainnya. Dengan menggunakan dm = dx karena batang terletak
𝐿

pada sumbu x maka:


𝐿 𝑀 𝑀 𝐿
I = ‫׬‬0 𝑥 2 dx = ‫׬‬0 𝑥 2 𝑑𝑥
𝐿 𝐿

𝐿
𝑀 𝑥3 𝑀 𝐿3 03 𝑀𝐿2 1
I= ቂ ቃ = ቂ − ቃ= = ML2
𝐿 3 0 𝐿 3 3 3 3

Bagaimana kalau kita menggeser sumbu rotasi sehingga sumbu rotasi melewati
bagian tengah batang seperti pada gambar di bawah ini?

Gambar 1.7 Batang dirotasikan terhadap sumbu yang tegak lurus batang yang
berada di tengah batang

Kita masih menggunakan persamaan yang sama. Batas untuk dx bukan dari 0
𝐿 𝐿
sampai L tetapi dari − 2 sampai + 2, sehingga momen inersia batang adalah:

𝐿 𝐿
𝑀 𝑀
I=‫׬‬ 2
𝐿 𝑥2 dx = ‫ 𝑥 ׬‬2 𝑑𝑥
2
𝐿
− 𝐿 𝐿 −
2 2
𝐿 𝐿 3 𝐿 3
𝑀 𝑥3 2 𝑀 ቀ2 ቁ ቀ− ቁ
2
I= ቂ ቃ = ቈ 3 − ቉
𝐿 3 −𝐿 𝐿 3
2

𝑀 𝐿3 −𝐿 𝑀𝐿2 1
I= ቂ − ቃ= = ML2
3𝐿 8 8 12 12

7
Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI Semester 1

Momen inersia untuk berbagai jenis benda dapat Anda lihat pada tabel 1.1 berikut,
Tabel 1.1 Momen Inersia berbagai benda tegar homogen

8
Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI Semester 1

4 Dinamika Rotasi

Jika gaya F menyebabkan benda berotasi maka gaya F akan memberikan


percepatan tangensial (at) yang besarnya dapat diturunkan dengan menggunakan hukum
II Newton, yaitu :

𝐹 = 𝑚 𝑎𝑡

Karena percepatan tangensial at = r α, maka

𝐹 =𝑚𝑟𝛼

Apabila tiap ruas pada persamaan di atas dikalikan dengan r maka diperoleh :

𝑟𝐹 = 𝑚 𝑟 2 𝛼

Untuk benda tegar besar percepatan sudut α sama besar. rF adalah momen gaya
benda terhadap poros (τ) dan mr2 adalah momen inersia benda. Dengan demikian,

𝜏=𝐼𝛼

Suatu benda yang bergerak memiliki energy kinetic. Benda yang memiliki
momen inersia berotasi terhadap suatu poros, maka benda itu memiliki energy kinetic
rotasi. Dalam kehidupan dapat kita temukan pada saat orang menggelindingkan bola
bowling dan bermain bola bilyard. Bola tersebut memiliki energy kinetic rotasi.

9
Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI Semester 1

a. Energi Kinetik Rotasi


Setiap benda yang bergerak translasi memiliki energi kinetic sebesar ½ mv2.
Demikian juga dengan benda bergerak rotasi memiliki energi kinetic yang disebut
energi kinetic rotasi yang diturunkan dari persamaan Ek translasi :
1
Ek  mv 2
2
m r .w 
1
Ek 
2

2
1
Ek  mr 2 2
2
Ek 
1
2
mr  2 2

1
Ek  I 2
2

b. Energi Kinetik Gabungan

Energi kinetic translasi Energi kinetic rotasi

dihitung berdasarkan anggapan dihitung berdasarkan anggapan


bahwa benda merupakan partikel bahwa benda tegar berotasi
yang kecepatan linearnya sama terhadap porosnya melalui pusat
dengan kecepatan pusat massa. massa

Energi kinetic gabungan atau energi knetik benda tegar

c. Penerapan Hukum II Newton Pada Gerak Rotasi

Gambar 1.9 bola menggelinding pada bidang miring


Berdasarkan gambar 1.9 diatas dapat kita lihat bahwa pada kedudukan (1),
benda memiliki energy potensial saja karena benda tersebut dilepaskan tanpa kecepatan
awal sampai kedudukkan (2), benda memiliki energy kinetic translasi dan rotasi.

10
Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI Semester 1

Dengan menggunakan Hukum Kekekalan Energi dan rotasi. Dengan menggunakan


Hukum kekekalan energy akan diperoleh persamaan berikut.
𝐸𝑝1 + 𝐸𝑘1 = 𝐸𝑝2 + 𝐸𝑘2
Pada dasarnya karena 𝐸𝑘1 = 0 dan 𝐸𝑝1 = 0
Pada kedudukan (2) benda memiliki energy kinetic translasi dan rotasi, sehingga:
1 1
𝑚. 𝑔. ℎ = 𝑚 . 𝑣 2 + 𝐼 . 𝜔2
2 2
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑎𝑚𝑎𝑎𝑛 ℎ𝑢𝑘𝑢𝑚 𝑘𝑒𝑘𝑒𝑘𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑒𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑑𝑖𝑡𝑢𝑙𝑖𝑠 𝑠𝑒𝑏𝑎𝑔𝑎𝑖 𝑏𝑒𝑟𝑖𝑘𝑢𝑡.
1 1
𝑚. 𝑔. ℎ = 𝑚 . 𝑣2 + 𝑘𝑚𝑅 2 . 𝜔2 , dengan Rω = v
2 2
1 1
𝑚. 𝑔. ℎ = 𝑚 . 𝑣2 + 𝑘𝑚 𝑣 2 ,
2 2

1 2
𝑔ℎ = 𝑣 (1 + 𝑘)
2
Sehingga didapat persamaan kecepatan yaitu

2𝑔ℎ
𝑣= √
1+𝑘

Kecepatan benda pada kaki bidang miring bergantung pada bentuk benda (k) dan
ketinggian mula-mula

5 Hukum Kekekalan Momentum Sudut

Pemain ice skating dapat mengatur kecepatan perputarannya hanya dengan


menggunakan tangan. Ketika mereka melipatkan tangan ke tubuh mereka maka mereka
akan berputar semakin cepat, kemudian ketika mereka merentangkan tangan terjadi
perlambatan pada perputaran. Tahukah kalian bahwa fisika mampu menjelaskan
peristiwa tersebut? Untuk menjawab pertanyaan itu, mari kita pelajari dulu momentum
sudut.
a. Momentum sudut
Momentum didefinisikan sebagai perkalian antara massa dan kecepatannya.
Momentum yang berhubungan dengan gerak translasi disebut momentum linier. Untuk
gerak rotasi digunakan suatu besaran yang disebut momentum sudut atau momentum
anguler.
Momentum sudut secara matematis dapat ditulis
𝐿=𝑝𝑥𝑟
11
Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI Semester 1

𝐿=𝑚𝑥𝑣𝑥𝑟
𝐿 = 𝑚 𝑥 𝜔. 𝑟 𝑥 𝑟
𝐿 = 𝑚𝑟 2 𝑥 𝜔
𝐿=𝐼𝑥𝜔

Dimana :
L = momentum sudut
I = momen inersia
𝜔= kecepatan sudut

Momentum sudut merupakan besaran vector sehingga memiliki besar dan arah.
Arah momentum sudut dari suatu benda yang berotasi dapat ditentukan dengan kaidah
putaran sekrup atau dengan aturan tangan kanan. Jika keempat jari menyatakan arah
gerak rotasi, maka ibu jari menyatakan arah momentum sudut.

Gambar .1.8 arah momentum sudut dan arah gerah gerak rotasi

Pada gerak rotasi momen gaya dirumuskan dengan

τ=Iα

𝑑𝜔
karena 𝛼 = dan I ω = L , maka
𝑑𝑡

𝑑𝜔 𝐼𝜔 𝑑𝐿
𝜏=𝐼𝛼=𝐼 = 𝑑( ) =
𝑑𝑡 𝑑𝑡 𝑑𝑡

Secara matematis di tulis


12
L
 
t
Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI Semester 1

Persamaan ini menyatakan antara kaitan momentum sudut dengan momen gaya.
Momen gaya adalah perubahan dari momentum sudut terhadap waktu. Dari persamaan
ini dapat disimpulkan bahwa :
1. Momen gaya yang bekerja pada sebuah benda sebanding dengan perubahan
momentum sudut benda, dan
2. Apabila pada benda tidak ada momen gaya yang bekerja, maka momentum
sudut benda tetap besarnya. Dengan kata lain, untuk resultan momen gaya luar
sama dengan nol (∑ 𝜏 = 0), maka L bernilai konstan. Karena momentum sudut
adalah besaran vector, momentum sudut tetap berarti besar dan arah tetap. Bila
tidak ada momen gaya dari luar bekerja pada benda yang sedang berotasi,
momentum sudut L benda tetap, ini dikenal dengan Hukum Kekekalan
Momentum Sudut.

Hukum kekekalan
momentum sudut

Jika resultan momen gaya pada sebuah benda tegar yang bergerak rotasi
bernilai nol maka momentum sudut benda tegar yang bergerak rotasi
selalu konstan.

6 Keseimbangan Benda Tegar


13
Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI Semester 1

Kita telah mempelajari mengenai keseimbangan benda titik atau partikel yang
telah dijelaskan oleh Isaac Newton. Menurut beliau keadaan keseimbangan tercapai bila
resultan gaya yang bekerja pada sistem benda sama dengan nol, atau gaya tersebut tidak
dapat mengubah keadaannya. Secara matematis dituliskan dalam persamaan berikut:

Persamaan tersebut kita kenal sebagai Hukum I Newton. Telah kata pelajari
hubungan mengenai momen gaya, momen inersia, dan percepatan sudut identik dengan
hubungan gaya, massa dan percepatan. Maka persamaan diatas dalam dinamika rotasi
dapat diubah menjadi:

Kedua persamaan diatas digunakan untuk menyelesaikan permasalahan benda


tegar. Keseimbangan benda tegar terbagi atas dua jenis, yaitu:
a. Keseimbangan benda statis
Keseimbangan benda statis didefenisikan sebagai benda dalam keadaan seimbang
(translasi dan rotasi), yang dipenuhi oleh ∑F = 0 dan ∑τ = 0, dan benda harus dalam
keadaan diam, yang dipenuhi oleh kecepatan v = 0 dan kecepatan sudut ω = 0.
Maka syarat keseimbangan benda statis benda tegar adalah:

b. Keseimbangan benda tegar dinamis


Keseimbangan dinamis benda tegar didefenisikan sebagai benda dalam keadaan
setimbang (translasi dan rotasi), yang dipenuhi oleh ∑F = 0 dan ∑τ = 0, dan benda
dalam keadaan bergerak dengan kecepatan linear konstan dan kecepatan sudut konstan.
Hukum II Newton dapat kita ubah persamaanya dalam bentuk gerak rotasi. Pada
dinamika translansi berlaku Hukum II Newton yang berbunyi: “Percepatan yang

14
Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI Semester 1

dialami oleh suatu benda berbanding lurus dengan resultan gaya yang bekerja pada
benda dan berbanding terbalik dengan massa benda”.
Atau dapat ditulis dalam bentuk persamaan:

Karena dinamika rotasi analog dengan dinamika translasi, maka pada dinamika rotasi
berlaku pula Hukum II Newton untuk gerak rotasi yang berbunyi:”Percepatan sudut
yang dialami oleh suatu benda berbanding lurus dengan resultan momen gaya luar
yang bekerja terhadap poros melalui pusat massa dan berbanding terbalik dengan
momen inersia benda terhadap poros”
Atau dapat ditulis dalam bentuk persamaan:

c. Jenis-jenis keseimbangan
Ada tiga macam keseimbangan benda tegar yaitu:
1) Keseimbangan Stabil
Keseimbangan stabil merupakan keseimbangan benda dimana sesaat setelah
gangguan kecil dihilangkan. Contoh keseimbangan ini adalah ketika sebuah
cangkir yang mempunyai titik keseimbangan ditengah diberi gangguan sedikit.
Setelah gangguan dihilangkan, cangkir tersebut kembali ke posisi semula.

Gambar 1.10 Keseimbangan Stabil


2) Keseimbangan Labil
Keseimbangan labil merupakan keseimbangan dimana sesaat setelah
gangguan kecil dihilangkan. Benda tidak kembali kedudukan semula. Contoh
dari keseimbangan ini adalah, sebuah corong. Sebuah corong yang berdiri
dengan bagian kecil dibawah ketika diberi gangguan kecil, tidak dapat kembali
kedudukan semula.

15
Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI Semester 1

Gambar 1.11 Keseimbangan Stabil

3) Keseimbangan Netral
Keseimbangan netral, yaitu keseimbangan dimana gangguan kecil tidak
akan mempengaruhi keseimbangan benda. Contohnya sebuah bola yang diberi
gangguan. Dalam kedudukannya yang baru, bola tetap seimbang.

Gambar 1.12 Keseimbangan Stabil

7 Titik Berat Benda Tegar

Pada dasarnya setiap benda terdiri atas partikel-partikel dengan jumlah tak
terhingga yang masing-masing partikel mempunyai massa-massa tertentu. Perhatikan
gambar 1. Jika benda tersebut berada dalam medan gravitasi maka masing-masing
partikel tersebut mempunyai berat (w1, w2, w3, ...., wn).
Resultan gaya-gaya berat dari masing-masing partikel itulah yang kemudian
disebut dengan berat benda (W) dan titik tangkap gaya berat itu disebut dengan titik
berat.
Pernahkan kalian meletakkan pensil atau penggaris di jari? Seperti gambar 1.14.
Cobalah sekarang. Dimanakah letaknya agar bisa seimbang? Tentu kalian bisa
memperkirakan bahwa tempatnya ada ditengah-tengah pensil atau penggaris tersebut.
Titik tepat diatas jari kalian itulah yang merupakan titik berat batang pensil atau

16
Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI Semester 1

penggaris. Berarti apakah titik berat itu? Dengan memperhatikan contoh itu maka titik
berat dapat didefinisikan sebagai titik tempat keseimbangan gaya berat.

Titik berat dapat didefinisikan sebagai titik tempat


keseimbangan gaya berat.

Setiap benda terdiri dari partikel-partikel. Tiap-tiap partikel mempunyai massa


tertentu. Titik tempat berpusatnya massa benda tersebut disebut titik pusat massa.
Perbedaan titik pusat massa dengan titik berat adalah letak pusat massa suatu benda
tidak dipengaruhi oleh medan grafitasi, sehingga letaknya tidak selalu berhimpit dengan
titik berat.
Untuk menentukan titik berat suatu benda dapat menggunakan koordinat titik
tangkap gaya resultan.

Gambar 1.13 Titik Berat Gambar 1.14 titik berat batangan


homogen ada ditengah
y (x1 ,
y1 y1)
y Zo(xo ,
y2 yo) (x2 ,
w1 y2)
w w2
x1 x x2 x

Gambar 1.15 titik berat benda


dari gambar 1.15 diatas koordinat titik berat benda dapat dihitung menggunakan
persamaan :

w1 .x 1  w 2 .x 2 w .y  w 2 .y 2
xo  ; yo  1 1
w1  w 2 w1  w 2

Karena w = m.g, jika diketahui massa benda maka persamaannya menjadi :

m1 .x 1  m2 .x 2 m .y  m2 .y 2
xo  ; yo  1 1
m1  m2 m1  m2

Titik berat benda homogen berbentuk luasan ( dua dimensi ) :

17
Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI Semester 1

A1 .x 1  A 2 .x 2 A .y  A 2 .y 2
xo  ; yo  1 1
A1  A 2 A1  A 2

Titik berat benda homogen berbentuk garis ( satu dimensi ) :

 1 .x 1   2 .x 2  .y   .y
xo  ; yo  1 1 2 2
1   2 1   2

Titik berat beberapa benda homogen yang berdimensi satu, dua dan tiga dapat
dilihat pada tabel berikut!
Tabel 1.2 Titik berat benda homogen berbentuk garis

Tabel 1.3 Titik berat benda homogen berdimensi 2

18
Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI Semester 1

Tabel 1.4 Titik berat benda berdimensi tiga

Tabel 1.5. Titik berat benda pejal 3 dimensi

19
Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI Semester 1

8 Konsep Benda Tegar dalam Kehidupan Sehari-hari

Penggunaan konsep benda tegar dalam kehidupan sehari-hati sangatlah banyak


ditemui seperti pembuatan jembatan gantung dan desain dalam pembuatan mobil balap.
Dalam pembelajaran fisika konsep benda tegar sangatlah sederhana, tetapi dalam
kehidupan sehari-hari konsep ini harus diterapkan dengan sangat teliti dan jelas
sehingga tidak mengalami kesalahan dalam penerapannya. Untuk lebih jelasnya, mari
pelajari penjelasan dibawah ini.
a. Pembuatan jembatan gantung
Sebelum membuat jembatan gantung para insinyur melakukan perhitungan
dengan sangat teliti. Mereka meneliti berapa gaya yang harus dimiliki menara
penyangga jembatan gantung agar cukup kuat mengimbangi berat jembatan
maupun beban lalu lintas diatasnya sehingga gaya total sama dengan nol. Dalam
keadaan demikian, jembatan gantung tetap dalam keseimbangan.
Dalam kenyataan di alam, untuk kekuatan jembatan tidak sesederhana itu
dengan hanya memperhitungkan gaya berat beban jembatan serta beban
kendaraan saja karena jembatan yang ada di sungai dipengaruhi juga oleh
kekuatan alamseperti angin dan kuat arus air di bawahnya. Sehingga jangan
sampai jembatan yang sudah dibangun malah roboh karena tiupan angin dari
samping seperti yang terjadi pada jembatan Kukur di Kalimantan yang roboh

20
Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI Semester 1

bukan karena factor fisika atau gaya luar melainkan karena adanya prinsip
keseimbangan yang diabaikan.
1. Desain dalam pembuatan mobil balap
Suatu benda akan lebih stabil bila titik beratnya lebih rendah dari titik
alas atau tumpuannya lebih lebar. Hal ini yng mengakibatkan badan mobil balap
dibuat rendah serta lebar. Dengan bentuk seperti ini diharapkan sebuah mobil
balap lebih sulit terguling sewaktu menempuh lintasan tikungan dengan
kecepatan tinggi. Selain pada mobil balap bentuk ini diterapkan pula pada
mobil-mobil dengan akselerasi tinggi seperti sedan karena walaupun bobotnya
kecil dengan kecepatan tinggi akan memiliki energy kinetic yang besar. Coba
bandingkan denganmobil bentuk lain yang dirancang dengan tingkat kecepatan
akselerasi yang rendah seperti truk, bus, dan kendaraan besar lainnya.

Daftar Pustaka

Sarwono, dkk. 2009. Fisika 2 Mudah dan Sederhana untuk SMA dan MA Kelas
XI. Depdiknas: Jakarta
Palupi, dkk. 2009. Fisika untuk Kelas XI SMA dan MA Jilid 2. Depdiknas:
Jakarta
Bambang, dkk. 2009. Fisika untuk SMA/MA Kelas XI. Depdiknas: Jakarta
Triwidodo. 2009. Fisika untuk SMA /MA Kelas XI. Depdiknas: Jakarta
Nurachmandani, Setya. 2009. Fisika2 untuk SMA /MA Kelas XI. Depdiknas:
Jakarta
Handayani, Sri dan Ari Damari. 2009. Fisika untuk SMA /MA Kelas XI.
Depdiknas: Jakarta

21

Anda mungkin juga menyukai