A Kompetensi
1 Kompetensi Dasar
Menerapkan konsep torsi, momen inersia, titik berat, dan momentum sudut pada
benda tegar (statis dan dinamis) dalam kehidupan sehari-hari.
3 Tujuan Pembelajaran
1
Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI Semester 1
Dalam bahan ajar keseimbangan benda tegar ini, terdapat beberapa sub materi
pokok diantaranya pengertian benda tegar, momen gaya, momen inersia. Selanjutnya
dalam bab ini juga akan dijelaskan mengenai dinamika rotasi, hukum kekekalan
momentum sudut, keseimbangan benda tegar, titik berat benda tegar dan penerapan
konsep benda tegar dalam kehidupan sehari-hari. Paparan materi akan dibahas dibawah
ini.
Pada sub bab ini akan dibahas tentang benda tegar. Benda tegar merupakan
benda yang tidak berubah bentuk saat diberi gaya seperti kayu, besi dan baja. Secara
definisi benda tegar adalah sistem yang terdiri atas banyak partikel dan jarak antar
partikel tersebut tetap. Sistem benda titik dan benda tegar berbeda. Kita akan membahas
apa yang terjadi pada benda tegar bila dikenai gaya. Benda tegar merupakan benda yang
tidak mengalami perubahan bentuk akibat pengaruh gaya atau momen gaya. Sebenarnya
benda tegar hanya-lah suatu model idealisasi. Karena pada dasarnya semua benda akan
mengalami perubahan bentuk apabila dipengaruhi oleh suatu gaya atau momen gaya.
Namun, karena perubahannya sangat kecil, pengaruhnya terhadap keseimbangan statis
dapat diabaikan.
Benda A Benda B
Gambar 1.1 Benda Tegar
Perhatikan gambar di atas! Ada dua buah batangan, benda A terbuat dari besi
dan benda B terbuat dari adonan gandum yang agak lembek. Apabila kedua benda itu
diputar dengan memegang salah satu ujungnya, kira-kira apakah yang akan terjadi?
Benda A bentuknya relatif tetap, sedangkan benda B akan mengalami perubahan
bentuk. Pada putaran dengan frekuensi tertentu benda B akan meregang dan tidak
2
Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI Semester 1
kembali pada bentuk semula. Jadi, dapat dinyatakan bahwa benda A adalah benda tegar
dan benda B bukan benda tegar.
Benda tegar memiliki sebuah titik yang disebut titik pusat massa. Gerakan pusat
massa benda tegar seperti gerakan benda titik. Momen inersia setara dengan massa pada
gerak translasi. Benda yang berotasi memiliki kecepatan sudut dan tenaga kinetik rotasi,
sedangkan benda yang bertranslasi memiliki kecepatan linear dan tenaga kinetik
translasi. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang Momen Gaya , maka pelajarilah materi
bab ini dengan saksama.
2 Momen Gaya
Benda dapat berputar jika diberi gaya seperti seseorang yang sedang
mengencangkan baut dan orang yang membuka pintu. Pada keadaan tersebut gaya yang
bekerja pada benda dinamakan momen gaya atau torsi. Konsep torsi dapat dilihat
gambar 1.2 pada saat kita membuka pintu. Cobalah membuka pintu dari bagian yang
dekat dengan engsel.
3
Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI Semester 1
Momen gaya didefinisikan sebagai hasil kali antara gaya dengan jarak titik ke
garis kerja gaya pada arah tegak lurus. Dari Gambar 1. 3, maka besarnya momen gaya
adalah:
τ=rxF
Momen gaya total pada suatu benda yang disebabkan oleh dua buah gaya atau
lebih yang bekerja terhadap suatu proses dirumuskan:
∑τ = τ1 + τ2 + τ3 + ... + τn
Arah momen gaya (τ) tegak lurus terhadap r dan F. Jika r danF terletak pada
bidang yang tegak lurus sumbu putar, maka vektor τ arahnya sepanjang sumbu putar
menurut kaidah tangan kanan seperti ditunjukkan pada Gambar 1.4. Genggaman jari
bertindak sebagai arah rotasi, dan ibu jari sebagai momen gaya.
4
Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI Semester 1
3 Momen Inersia
5
Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI Semester 1
1
Ek = 2 mv2
Karena v = R ω, maka
Ek = 2 m(R ω) 2 atau m x R2 ω 2
1 1
2
I = m.R2
Keterangan:
I = momen Inersia (kgm2)
m = massa partikel atau titik (kg)
R = jari-jari (m)
Berapakah momen inersia batang bila diputar dengan sumbu rotasi terletak di ujung
batang? Mari kita lihat gambar di bawah ini!
I = ∑ r2 dm
Karena sistemnya kontinu tanda ∑ kita ganti dengan integral dan m kita ganti dengan
dm sehingga kita dapatkan:
𝐿
I = 0 𝑟 2 dm
dm
6
Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI Semester 1
Nilai r bervariasi yaitu mulai dari 0 atau r di ujung batang di posisi x = 0 sampai L atau
𝑀
nilai r di ujung yang lainnya. Dengan menggunakan dm = dx karena batang terletak
𝐿
𝐿
𝑀 𝑥3 𝑀 𝐿3 03 𝑀𝐿2 1
I= ቂ ቃ = ቂ − ቃ= = ML2
𝐿 3 0 𝐿 3 3 3 3
Bagaimana kalau kita menggeser sumbu rotasi sehingga sumbu rotasi melewati
bagian tengah batang seperti pada gambar di bawah ini?
Gambar 1.7 Batang dirotasikan terhadap sumbu yang tegak lurus batang yang
berada di tengah batang
Kita masih menggunakan persamaan yang sama. Batas untuk dx bukan dari 0
𝐿 𝐿
sampai L tetapi dari − 2 sampai + 2, sehingga momen inersia batang adalah:
𝐿 𝐿
𝑀 𝑀
I= 2
𝐿 𝑥2 dx = 𝑥 2 𝑑𝑥
2
𝐿
− 𝐿 𝐿 −
2 2
𝐿 𝐿 3 𝐿 3
𝑀 𝑥3 2 𝑀 ቀ2 ቁ ቀ− ቁ
2
I= ቂ ቃ = ቈ 3 −
𝐿 3 −𝐿 𝐿 3
2
𝑀 𝐿3 −𝐿 𝑀𝐿2 1
I= ቂ − ቃ= = ML2
3𝐿 8 8 12 12
7
Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI Semester 1
Momen inersia untuk berbagai jenis benda dapat Anda lihat pada tabel 1.1 berikut,
Tabel 1.1 Momen Inersia berbagai benda tegar homogen
8
Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI Semester 1
4 Dinamika Rotasi
𝐹 = 𝑚 𝑎𝑡
𝐹 =𝑚𝑟𝛼
Apabila tiap ruas pada persamaan di atas dikalikan dengan r maka diperoleh :
𝑟𝐹 = 𝑚 𝑟 2 𝛼
Untuk benda tegar besar percepatan sudut α sama besar. rF adalah momen gaya
benda terhadap poros (τ) dan mr2 adalah momen inersia benda. Dengan demikian,
𝜏=𝐼𝛼
Suatu benda yang bergerak memiliki energy kinetic. Benda yang memiliki
momen inersia berotasi terhadap suatu poros, maka benda itu memiliki energy kinetic
rotasi. Dalam kehidupan dapat kita temukan pada saat orang menggelindingkan bola
bowling dan bermain bola bilyard. Bola tersebut memiliki energy kinetic rotasi.
9
Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI Semester 1
2
1
Ek mr 2 2
2
Ek
1
2
mr 2 2
1
Ek I 2
2
10
Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI Semester 1
1 2
𝑔ℎ = 𝑣 (1 + 𝑘)
2
Sehingga didapat persamaan kecepatan yaitu
2𝑔ℎ
𝑣= √
1+𝑘
Kecepatan benda pada kaki bidang miring bergantung pada bentuk benda (k) dan
ketinggian mula-mula
𝐿=𝑚𝑥𝑣𝑥𝑟
𝐿 = 𝑚 𝑥 𝜔. 𝑟 𝑥 𝑟
𝐿 = 𝑚𝑟 2 𝑥 𝜔
𝐿=𝐼𝑥𝜔
Dimana :
L = momentum sudut
I = momen inersia
𝜔= kecepatan sudut
Momentum sudut merupakan besaran vector sehingga memiliki besar dan arah.
Arah momentum sudut dari suatu benda yang berotasi dapat ditentukan dengan kaidah
putaran sekrup atau dengan aturan tangan kanan. Jika keempat jari menyatakan arah
gerak rotasi, maka ibu jari menyatakan arah momentum sudut.
Gambar .1.8 arah momentum sudut dan arah gerah gerak rotasi
τ=Iα
𝑑𝜔
karena 𝛼 = dan I ω = L , maka
𝑑𝑡
𝑑𝜔 𝐼𝜔 𝑑𝐿
𝜏=𝐼𝛼=𝐼 = 𝑑( ) =
𝑑𝑡 𝑑𝑡 𝑑𝑡
Persamaan ini menyatakan antara kaitan momentum sudut dengan momen gaya.
Momen gaya adalah perubahan dari momentum sudut terhadap waktu. Dari persamaan
ini dapat disimpulkan bahwa :
1. Momen gaya yang bekerja pada sebuah benda sebanding dengan perubahan
momentum sudut benda, dan
2. Apabila pada benda tidak ada momen gaya yang bekerja, maka momentum
sudut benda tetap besarnya. Dengan kata lain, untuk resultan momen gaya luar
sama dengan nol (∑ 𝜏 = 0), maka L bernilai konstan. Karena momentum sudut
adalah besaran vector, momentum sudut tetap berarti besar dan arah tetap. Bila
tidak ada momen gaya dari luar bekerja pada benda yang sedang berotasi,
momentum sudut L benda tetap, ini dikenal dengan Hukum Kekekalan
Momentum Sudut.
Hukum kekekalan
momentum sudut
Jika resultan momen gaya pada sebuah benda tegar yang bergerak rotasi
bernilai nol maka momentum sudut benda tegar yang bergerak rotasi
selalu konstan.
Kita telah mempelajari mengenai keseimbangan benda titik atau partikel yang
telah dijelaskan oleh Isaac Newton. Menurut beliau keadaan keseimbangan tercapai bila
resultan gaya yang bekerja pada sistem benda sama dengan nol, atau gaya tersebut tidak
dapat mengubah keadaannya. Secara matematis dituliskan dalam persamaan berikut:
Persamaan tersebut kita kenal sebagai Hukum I Newton. Telah kata pelajari
hubungan mengenai momen gaya, momen inersia, dan percepatan sudut identik dengan
hubungan gaya, massa dan percepatan. Maka persamaan diatas dalam dinamika rotasi
dapat diubah menjadi:
14
Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI Semester 1
dialami oleh suatu benda berbanding lurus dengan resultan gaya yang bekerja pada
benda dan berbanding terbalik dengan massa benda”.
Atau dapat ditulis dalam bentuk persamaan:
Karena dinamika rotasi analog dengan dinamika translasi, maka pada dinamika rotasi
berlaku pula Hukum II Newton untuk gerak rotasi yang berbunyi:”Percepatan sudut
yang dialami oleh suatu benda berbanding lurus dengan resultan momen gaya luar
yang bekerja terhadap poros melalui pusat massa dan berbanding terbalik dengan
momen inersia benda terhadap poros”
Atau dapat ditulis dalam bentuk persamaan:
c. Jenis-jenis keseimbangan
Ada tiga macam keseimbangan benda tegar yaitu:
1) Keseimbangan Stabil
Keseimbangan stabil merupakan keseimbangan benda dimana sesaat setelah
gangguan kecil dihilangkan. Contoh keseimbangan ini adalah ketika sebuah
cangkir yang mempunyai titik keseimbangan ditengah diberi gangguan sedikit.
Setelah gangguan dihilangkan, cangkir tersebut kembali ke posisi semula.
15
Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI Semester 1
3) Keseimbangan Netral
Keseimbangan netral, yaitu keseimbangan dimana gangguan kecil tidak
akan mempengaruhi keseimbangan benda. Contohnya sebuah bola yang diberi
gangguan. Dalam kedudukannya yang baru, bola tetap seimbang.
Pada dasarnya setiap benda terdiri atas partikel-partikel dengan jumlah tak
terhingga yang masing-masing partikel mempunyai massa-massa tertentu. Perhatikan
gambar 1. Jika benda tersebut berada dalam medan gravitasi maka masing-masing
partikel tersebut mempunyai berat (w1, w2, w3, ...., wn).
Resultan gaya-gaya berat dari masing-masing partikel itulah yang kemudian
disebut dengan berat benda (W) dan titik tangkap gaya berat itu disebut dengan titik
berat.
Pernahkan kalian meletakkan pensil atau penggaris di jari? Seperti gambar 1.14.
Cobalah sekarang. Dimanakah letaknya agar bisa seimbang? Tentu kalian bisa
memperkirakan bahwa tempatnya ada ditengah-tengah pensil atau penggaris tersebut.
Titik tepat diatas jari kalian itulah yang merupakan titik berat batang pensil atau
16
Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI Semester 1
penggaris. Berarti apakah titik berat itu? Dengan memperhatikan contoh itu maka titik
berat dapat didefinisikan sebagai titik tempat keseimbangan gaya berat.
w1 .x 1 w 2 .x 2 w .y w 2 .y 2
xo ; yo 1 1
w1 w 2 w1 w 2
m1 .x 1 m2 .x 2 m .y m2 .y 2
xo ; yo 1 1
m1 m2 m1 m2
17
Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI Semester 1
A1 .x 1 A 2 .x 2 A .y A 2 .y 2
xo ; yo 1 1
A1 A 2 A1 A 2
1 .x 1 2 .x 2 .y .y
xo ; yo 1 1 2 2
1 2 1 2
Titik berat beberapa benda homogen yang berdimensi satu, dua dan tiga dapat
dilihat pada tabel berikut!
Tabel 1.2 Titik berat benda homogen berbentuk garis
18
Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI Semester 1
19
Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI Semester 1
20
Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI Semester 1
bukan karena factor fisika atau gaya luar melainkan karena adanya prinsip
keseimbangan yang diabaikan.
1. Desain dalam pembuatan mobil balap
Suatu benda akan lebih stabil bila titik beratnya lebih rendah dari titik
alas atau tumpuannya lebih lebar. Hal ini yng mengakibatkan badan mobil balap
dibuat rendah serta lebar. Dengan bentuk seperti ini diharapkan sebuah mobil
balap lebih sulit terguling sewaktu menempuh lintasan tikungan dengan
kecepatan tinggi. Selain pada mobil balap bentuk ini diterapkan pula pada
mobil-mobil dengan akselerasi tinggi seperti sedan karena walaupun bobotnya
kecil dengan kecepatan tinggi akan memiliki energy kinetic yang besar. Coba
bandingkan denganmobil bentuk lain yang dirancang dengan tingkat kecepatan
akselerasi yang rendah seperti truk, bus, dan kendaraan besar lainnya.
Daftar Pustaka
Sarwono, dkk. 2009. Fisika 2 Mudah dan Sederhana untuk SMA dan MA Kelas
XI. Depdiknas: Jakarta
Palupi, dkk. 2009. Fisika untuk Kelas XI SMA dan MA Jilid 2. Depdiknas:
Jakarta
Bambang, dkk. 2009. Fisika untuk SMA/MA Kelas XI. Depdiknas: Jakarta
Triwidodo. 2009. Fisika untuk SMA /MA Kelas XI. Depdiknas: Jakarta
Nurachmandani, Setya. 2009. Fisika2 untuk SMA /MA Kelas XI. Depdiknas:
Jakarta
Handayani, Sri dan Ari Damari. 2009. Fisika untuk SMA /MA Kelas XI.
Depdiknas: Jakarta
21