Fis/3/3.1
A. KompetensiDasar
Menerapkan konsep torsi, momen inersia, titik berat, dan momentum sudut pada benda
tegar (statis dan dinamis) dalam kehidupan sehari-hari misalnya dalam olahraga
B. IndikatorPeanncapai
3.1.1 Menganalisis gerak translasi dan gerak rotasi dirumuskan secara kuantitatif
3.1.2 Mendeskrifsikan pengaruh torsi diformulasikan pada kasus pengaruh torsi pada
benda dalam kaitannya dengan gerak rotasi benda tersebut
3.1.3 Menganalisis perbandingan dinamika translasi dan rotasi
3.1.4 Menjelaskan momen Inersia Benda Tegar
3.1.5 Menganalisis dinamika Rotasi dan Keseimbangan Benda Tegar
3.1.6 Menentukan koordinat titik berat suatu benda.
C. TujuanPembelajaran
Setelah literasi, eksperimen, praktikum, dandiskusi , siswa dapat :
Memahami dan menjelaskan Gerak Translasi dan Rotasi
Memahami dan menganalisis Momen Gaya dan Momen Inersia
Memahamai Keseimbangan Benda Tegar
Menganalisis dinamika Rotasi dan Keseimbangan Benda Tegar
Menganalisis Energi Gerak Rotasi
Menganalisis Momentum Sudut
Megidentifikasi Titik Berat
D. Peta konsep
E. RingkasanMateri
b. Gerak rotasi
Momen inersia
Momen inersia (Satuan SI : kg m2) adalah ukuran kelembaman suatu benda untuk
berotasi terhadap porosnya. Besarnya momen inersia suatu benda bergantung
terhadap beberapa faktor, yaitu:
a. Massa benda atau partikel
b. Geometri benda (bentuk)
c. Letak sumbu putar benda
d. Jarak ke sumbu putar benda (lengan momen)
Besarnya momen inersia (I) suatu benda bermassa yang memiliki titik putar pada
sumbu yang diketahui dirumuskan sebagai berikut:
Dimana, m adalah massa partikel atau benda (kilogram), dan R adalah jarak antara
partikel atau elemen massa benda terhadap sumbu putar (meter).
4. Energi rotasi
5. Momentum sudut
Momentum sudut merupakan momentum yang dimiliki benda-benda yang melakukan
gerak rotasi. Momentum sudut sebuah partikel yang berputar terhadap sumbu putar
didefenisikan sebagai hasil kali momentum linear partikel tersebut terhadap jarak
partikel ke sumbu putarnya.
Momentum yang dimiliki oleh titik partikel yang melakukan gerak rotasi disebut dengan
momentum sudut (momentum anguler), yang diberi lambang dengan L. Besar dari
momentum sudut dinyatakan dengan persamaan:
Diketahui :
m = massa (kg)
v = kecepatan (m/s)
R = jari-jari lintasan (m)
L = momentum sudut (kg m^2/s)
Dari persamaan L = m . v . R didapat m . v = p (momentum linier) sehingga didapat:
Diketahui :
p = momentum partikel
R = vektor posisi partikel
6. Titik berat
Pengertian titik berat
Titik berat adalah titik tangkap gaya berat. Resultan dari seluruh gaya berat benda
yang terdiri atas bagian-bagian kecil benda dinamakan gaya berat. Sebuah benda
terdiri atas banyak partikel. Setiap partikel mempunyai massa. oleh karena itu, tiap
partikel mempunyai berat dan titik berat yang berbeda-beda. Partikel-partikel
tersebut masingmasing mempunyai gaya berat w1, w2, w3, …, wn dengan resultan
gaya berat w.
Rumus Titik Berat
Jika bentuk benda simetris dan benda homogen maka titik berat berhimpit dengan
pusat massa benda,
di mana titik berat dan pusat massa terletak di tengah-tengah benda tersebut.
Sebaliknya jika benda homogen tetapi
tidak simetris maka posisi titik berat benda dapat ditentukan menggunakan rumus
berikut :
E REFERENSI
a) Indarti ,ArisPrasetyoNugroho,NailaHilmiyana, Buku Siswa Fisika XI, Mediatama,
2016, hal 1- 34
b) MGMP Buku Pintar Belajar Fisika XI-A Penerbit Sagufindo Kinarya 2020/ hal 1-
78
c) Risdiyani Chasanah,Adip Ma’rifu Sururi,Dhara Nurani, Fisika SMA XI semester 1
Penerbit Intan Pariwara hal 1- 40
F. Kegiatanmandiri
Untukmembantumemahamukonsepsilahakanmelakukankegiatanmadiri yang ada di
bukuIndarti ,ArisPrasetyoNugroho,NailaHilmiyana, Buku Siswa Fisika XI, Mediatama,
2016
1. KegiatanMandiri 1.1 Hal 3
2. KegiatanMandiri1.2 Hal 7
3. KegiatanMandiri 1.3 Hal 11
4. KegiatanMandiri1.4 Hal 15
5. KegiatanMandiri1.5 Hal 16
6. KegiatanMandiri1.6 Hal 18
7. KegiatanMandiri1.7 Hal 21
G. PRAKTIKUM SEDERHANA
PETUNJUK PRAKTIKUM
TITIK BERAT
III. Informasi :
Titik berat adalah titik keseimbangan berat benda Titik berat benda terletak pada sumbu
simetri, simetri berat, simetris massa, simetri volume, simetri luas atau simetri panjang.
V. Langkah Kerja
1. Ambil karton tebal, kemudian gunting sehingga menghasilkan bentuk sembarang.
(gb.a)
2. Buatlah lubang A,B dan C pada karton tersebut, gantungkan karton pada lubang A,
gantungkan pada paku di dinding/ statif jika ada(Gb.b)
3. Gantungkan beban pada tali yang diikatkan pada paku/statif
4. Tandai bagian sebelah karton yang dilalui oleh benang ( sebut titik A1) (gb.c)
5. Ulangi percobaan di atas dengan menggantungkan pada B dan C, sehingga
di[peroleh BB1 dan CC1 dan hubungkan. (Gb.d)
6. Apakah yang tampak pada hasil percobaan tersebut? Tentang titik potong CC1 dan
kedua garis lainnya? ....................
7. Potonglah karton melalui garis AA1 menjadi dua bagian.
8. Timbanglah masing-masing bagian menjadi m1 =...............gr dan m2 = ..............gr
9. Bagaimanakah nilai m1 dibanding m2? ........
10. Garis-garis yang memilki sifat seperti AA1, disebut gaya berat
11. Sebutkan geris-garis berat lainnya pada benda itu ..............................
12. Titik berat z terletak pada perpotongan garis-garis AA1, BB1 dan CC1. Jadi z terletak
pada perpotongan garis-garis...............................
13. Tentukan lagi titik berta masing-masing potongan karton z1 dan z2 dengan cara
seperti di atas. Penggarisan dilakukan dibalik karton
14. Sambungkan kembali kedua potongan karton tadi seperti semula, lalu hubungkan z 1
dan z2. (Gb.e) Dan tempelkan pada kertas grafik,masukkan data pada tabel
15. z1 , z2 memotong karton di P. Apakah yang Anda ketahui tentang titik P dan
Z ...................
16. Jika demikian titik P merupakan..............
17. Ukurlah jarak z1P dan Z2P. z1P sama / tidak sama Z2P?
18. Momen gaya W1, terhadap P = .................x.................
19. Momen gaya W2, terhadap P = .................x.................
20. Dari data di atas kesimpulan apa yang dapat diambil tentang momen-momen gaya
W1 dan W2 terhadap P?
Dalam keadaan seimbang: ..................=...................
.................. = ..................
A’ C
B
A’ z1
P z2
A’
Gb.d Gb.e
PERTANYAAN
5.Turunkan rumus yang dapat dipakai untuk menentukan koordinat titik berat……………
KESIMPULAN
……………………………………………………………………………………..
H. LATIHAN SOAL
1. Bangun persegi ABCD berikut dengan sisi sisi 20 √2 cm bekerja gaya F seperti pada
gambar. Besarnya torsi F dengan poros di titik A adalah ...
a. 2 Nm
b. 2 √2 Nm
c. 4 Nm
d. 20 √2 Nm
e. 200 Nm
a. 50 N
b. 80 N
c. 100 N
d. 120 N
e. 180 N
4. Resultangaya yang sejajarseperti
terlihatpadagambar, terletakpada ...
a. x = -3
b. x = 0
c. x = 1
d. x = 4
e. x = 8,7
a. (10, 15)
b. (10, 20)
c. (15, 20)
d. (20, 15)
e. (20, 20)
6. Koordinattitikberatempatbuah
kawat yang dirangkaisepertigambar
di sampingadalah ... .
a. 1,45
b. 1,2
c. 0,9
d. 0,75
e. 0,4
8. Padasistemkesetimbanganbenda seperti pada gambar di samping, panjang AB = 80 cm,
AC = 60 cm, dan berat 18 N. Jika ujung batang digantungkan beban 30 N, maka
teganganpadataliadalah ...
a. 20 N
b. 48 N
c. 50 N
d. 65 N
e. 80 N
9. Sebuahbendabermassa 3 kg diikat
dengantalipadalangit-langit. Berapakahteganganpadatalitersebut? (g = 9,8 m/s²)
a. 30,0 N
b. 29,4 N
c. 17,0 N
d. 14,7 N
e. 8,5 N
a. 20√2 N
b. 20 N
c. 40 N
d. 40√2 N
e. 40√3 N
jawab:
11. Perhatikangambar di bawah!
13. Gambarberikutadalahsebuahbatang
yangditarikdengangaya. Momen
gayaterhadaptitik O adalah . . . .
a. 75 N
b. 50 N
c. 100 √3 N
d. 100 N
e. 250 √3 N
a. 100
b. 120
c. 122
d. 220
e. 242
16. Sebuahsilinderpejaldengandiameter 1 meterberadapadabidangdatarkasar. Selanjutnya,
silinderdidorong tepatpadapusatmassanyadengan gaya F = 6 kalimassabenda.
Jikasilindermenggelindingtanpaselipmakapercepatantangensialnyaadalah . . .
(gayadanmassabersatuansesuai SI).
a. 11 m/s2
b. 12 m/s2
c. 13 m/s2
d. 14 m/s2
e. 15 m/s2
25. Seorangpenaribaletberputar 3 rad/s
dengankeduatanganyamerentangdenganmomeninersiapenari 8 kg/m2.
jikakeduatanganyadirapatkansehinggamomeninersianyaberubahmenjadi 2 kgm².
Frekuensiputaranberubahmenjadi ....
a. 10 putaran per detik
b. 12 putaran per detik
c. 16 putaran per detik
d. 24 putaran per detik
e. 48 putaran per detik