Benda dapat melakukan berbagai jenis gerakan. Benda dapat bergerak lurus dan berpindah
tempat. Gerakan semacam ini disebut gerak translasi. Benda juga dapat melakukan gerakan
berputar (rotasi).
Gerak rotasi yaitu gerakan memutar dari suatu benda terhadap titik tertentu. Sebagai contoh
yaitu gerak rotasi gasing. Pada gasing, titik yang menjadi acuan perputaran yaitu ujung tumpuan
saat gasing berputar.
1. Dinamika Rotasi
a. Momen Gaya (Torsi)
Momen gaya atau torsi merupaka besaran fisika yang menyebabkan benda berputar atau
bergerak secara rotasi.
Dengan :
τ = Momen gaya atau torsi (N.m)
F = Gaya (N)
r = Lengan Momen (m)
b. Momen Inersia
Inersia adalah kecenderungan benda untuk mempertahankan keadaannya ( tetap diam atau
bergerak). Benda yang sukar bergerak dikatakan memiliki inersia yang besar. Begitu juga bumi
yang selalu dalam keadaan berotasi memiliki inersia rotasi.
Jadi Momen Inersia adalah ukuran dari besarnya kecenderungan berotasi yang ditentukan oleh
keadaaan benda atau partikel penyusunnya.
Kecenderungan sebuah benda untuk mempertahankan keadaannya yang diam atau bergerak lurus
beraturan disebut inersia. Inersia disebut juga lembam. Keadaan alami benda ini berkaitan erat
dengan hukum I Newton. Oleh karena itu, hukum I Newton disebut juga hukum inersia atau
hukum kelembaman.
Momen Inersia pada Titik Partikel
Momen inersia dari titik partikel tersebut dinyatakan sebagai hasil kali massa partikel dengan
kuadrat jarak partikel ke sumbu putar (jari-jari). Dengan demikian momen inersia titik partikel
dapat dinyatakan dengan:
dengan :
I = Momen Inersia (Kg m2)
m = Massa partikel (Kg)
r = Jari-jari Rotasi (m)
Momen Inersia pada benda tegar
Benda tegar diartikan sebagai benda yang ukurannya tidak berubah ketika diberikan gaya. Sifat
dari benda tegar adalah ukuran benda lebih besar dari pada lintasannya. Secara matematis
persamaan momen inersia pada benda tegar dapat diturunkan dari persamaan :
Dari persamaan tersebut, dapat diturunkan besarnya momen inersia untuk masing- masing benda
tegar , yang dinyatakan dalam tabel berikut.
c. Hubungan Momen Gaya dan Momen Inersia
Hubungan antara momen gaya dan momen dapat dapat dinyatakan sebagai berikut :
Menggelinding
Ketika sebuah benda menggelinding, maka benda tersebut melakukan dua gerak sekaligus yakni
gerak translasi dan gerak rotasi, maka benda ini dikatakan mengelinding. Sehinggan energi
kinetiknya adalah penjumlahan energi kinetik translasi dan energi kinetic rotasi.
a. Kesetimbangan partikel
Partikel adalah benda yang ukurannya dapat diabaikan dan hanya mengalami gerak translasi
(tidak mengalami gerak rotasi).
Syarat kesetimbangan partikel :
Keterangan :
ƩFx = Resulan gaya pada komponen sumbu X
ƩFy = Resulan gaya pada komponen sumbu Y
Jadi zo (Xo,Yo)
c. Benda berbentuk bidang/luasan
Daftar titik berat berbagai macam bidang beraturan dan bidang selimut benda dapat dilihat dalam
lampiran. Apabila sistem benda terdiri dari bidang gabungan, maka koordinat titik beratnya
dirumuskan:
Jadi zo (Xo,Yo)
Doninurdianscom en_US