Anda di halaman 1dari 5

Laporan Praktikum Fisika

(Titik Berat)

Disusun oleh :
1. Adela Santiago (01)
2. Maudy Meidiana (22)
3. Nathaniela Fetrikayana Putri (28)
4. Silvia Paskalita (34)

Guru Mata Pelajaran :


Ibu Wiwik Windarti, S. Pd

SMA NEGERI 2 KOTA MOJOKERTO


TAHUN AJARAN 2019/2020
I. Judul : Menentukan Titik Berat Suatu Benda Luasan
II. Tujuan : Menentukan letak titik berat pada benda
homogen yang tidak beraturan.
III. Manfaat : Dapat menentukan letak titik berat pada benda
Homogen.
IV. Rumusan Masalah :
1. Bagaimana cara menghitung titik berat dari suatu benda?
2. Dimanakah letak atau posisi titik berat dan sebuah benda
beraturan dan tidak beraturan?
V. Hipotesis :
Titik suatu benda ialah suatu titik pada benda tersebut atau disekitar
benda tersebut dimana berat semua bagian terpusat pada titik tersebut.
Apabila suatu benda homogen(kerapatan sebagian benda sama) dan bentuk
benda simetris(misalnya persegi,lingkaran), maka titik berat benda berhimpit
dengan pusat masa benda yang terletak ditengah-tengah benda tersebut.
VI. Landasan Teori :
1. PUSAT MASSA DAN TITIK BERAT
Setiap benda terdiri atas partikel-partikel yang masing-masing
memiliki berat. Resultan dari seluruh berat inilah yang disebut gaya
berat benda. Titik tangkap gaya berat benda inilah yang dinamakan
titik berat.
Pusat massa dan titik berat suatu benda memiliki pengertian yang
sama, yaitu suatu titik tempat berpusatnya massa/berat dari benda
tersebut. Perbedaannya adalah letak pusat massa suatu benda tidak
dipengaruhi oleh medan gravitasi, sehingga letaknya tidak selalu
berhimpit dengan letak titik beratnya.

2. LETAK/POSISI TITIK BERAT


 Terletak pada perpotongan diagonal ruang untuk benda homogen
berbentuk teratur.
 Terletak pada perpotongan kedua garis vertical untuk benda
sembarang.
 Bisa terletak di dalam atau di luar bendanya tergantung pada
homogenitas dan bentuknya.
Sifat –Sifat :
1. Jika benda homogen mempunyai sumbu simetri atau bidang simetri,
maka titk beratnya terletak pada sumbu simetri atau bidang simetri
tersebut.
2. Letak titik berat benda padat bersifat tetap, tidak tergantung pada
posisi benda.
3. Kalau suatu benda homogen mempunyai dua bidang simetri
(bidang sumbu).
4. Maka titik beratnya terletak pada garis potong kedua bidang tersebut.
5. Kalau suatu benda mempunyai tiga buah bidang simetri yang tidak
melalui satu garis, Maka titik beratnya terletak pada titik potong ketiga
simetri tersebut.
VII. Alat dan Bahan :
 Paku
 Kardus
 Benang
 Statif
 Gunting spidol
 Penggaris
 Neraca
 Isolasi

VIII. Langkah – langkah :


 Pengamatan 1
a. Sediakan karton tebal atau kardus ukuran folio, kemudian gunting
bentuk sembarang.
b. Buatlah 3 lubang A, B, dan C secara acak pada karton.
c. Jepitkan paku pada penjepit yang dipasang pada statif dan
gantungkan beban benang.
d. Pasang karton melalui lubang yang sudah dibuat agar karton dapat
bebas berputar.
e. Tandai bagian sisi karton yang didepan, yaitu yang dilalui
benang(sebut titik A’)
f. Ulangi percobaan diatas pula pada titik B hingga diperoleh titik B’
dan titik C hingga diperoleh titik C’.
g. Keluarkan karton dan hubungkan titik A-A1, B-B1,dan C-C1.
h. Apakah yang tampak dengan 3 garis AA1, BB1, dan CC1?
i. Potong kertas melalui garis salah satu garis, menjadi 2 bagian
kemudian timbang masing-masing potongan karton.
M1= 2,6 gram
M2= 2,6 gram................................................................(1)
j. Bagaimana m1 dibanding dengan nilai m2
M1=M2………………………………………………...(2)
k. Garis-garis yang mempunyai sifat-sifat seperti garis garis AA’ ini,
dinamakan garis berat.
1. Sebutkan garis-garis berat yang lain pada benda itu.
BB’ dan CC’......................................................(3)
2. Dari hasil pekerjaan di atas, sekarang dapatkah anda
menyebutkn dimana letak titik berat sebuah benda.
Ya.........................................................................(4)
Namai titik itu dengan Z.

 Pengamatan 2
a. Tentukan lagi titik berat masing-masing karton tadi, dengan cara
seperti diatas beri nama masing-masing titik berat itu dengan Z’ dan
Z”( buat garis-garisnya pada sisi yang lain.)
b. Sambung kembali kedua potongan karton seperti semula dan
hubungkan Z’ dan Z”. Misalkanlah, titik potong Z’Z” dengan CC’
dengan nama titik P. apakah yang anda lihat mengenai titik P dan titik
Z?
Titik P=Titik Z ……………………………………………(5)
c. Jika demikian titik P juga merupakan, Titik berat ……….(6)
d. Berapakah jarak Z’P dan jarak Z”P. Apakah anda temukan?
Z’P=4cm Z”P= 4cm …………………………………(7)
e. Momen gaya W1 terhadap P,
Dari data diatas, kesimpulan apa yang dapat diambil tentang momen
gaya W1 dan W2 terhadap titik P?
Bahwa Ʈ1 = Ʈ2 jadi kedua momen gaya tersebut seimbang dan
kedua benda tersebut seimbang …………………………(10)
Dalam keadaan seimbang. Ʈ1 = Ʈ2 ………………………..(11)

a) Tempelkan kedua potongan tadi, pada selembar kertas grafik seperti yang
terlihat pada gambar diatas.
b) Ukurlah X,Y,X1,Y1,X2,Y2 yaitu koordinat titik-titik Z0
c) Kemudian, lengkapilah isi kolom-kolom
Y X1 Y1 X Y2 X(W1+ X(W1+ X(W1+ X(W1+ X(W1+
X 2 W2) W2) W2) W2) W2)

d) Bandingkanlah nilai X dengan X1+X2, apa yang terlihat?

e) Bandingkanlah nilai Y dengan Y1+Y2, apa yang terlihat?

f) Bandingkalah nilai X(W1+W2) dengan (X1W1+X2W2), apa yang terjadi


g) Bandingkanlah nilai Y(W1+W2) dengan (Y1W1+Y2W2), apa yang
terjadi

h) Dengan memperhatikan jawaban (15) dan (16) tulislah rumus yang dapat
dipakai untuk menetukan koordinat Z(X;Y)

IX. Pertanyaan
1. Apabila berat (W) bagian-bagian benda homogen tidak diketahui,
sedangkan yang diketahui adalah panjang (l) atau massa (m) atau
(A) bagian-bagian benda, bagaimanakah untuk menetukan
koordinat titik berat Z(X,Y)?
2. Sebuah karton homogen, mempunyai bentuk seperti gambar di
bawah ini, tentukan titik berat Z dari benda tersebut!
5cm

6cm 5cm
I

II
1cm
a. Menentukan perbandingan m1 dan m2
b. Rumus titik berat (pemakaian koordinaat)

X. Kesimpulan
Jadi dapat disimpulkan bahwa benda homogen mempunyai massa
momen gaya yang sama. Berdasarkan percobaan membuktikan bahwa
titik berat selalu berada dipusat massa suatu benda, penetuan titk berat
dilakukan dengan meletakkan 3 titik pada tempat yang berbeda dan
ditarik garis setelah menentukannya menggunakan statif. Perpotongan
garis itulah yang disebut titik berat, jika benda tersebut dibagi menjad 2
berdasarkan salah satu garis maka massa dan momen gaya juga akan
tetap sama karena prinsipnya adalah sebuah benda homogen mempunyai
massa dan momen gaya yang sama. Perlu ketelitian untuk menemukan
titik berat pada suatu benda yang tidak teratur, karena jika salah
meletakkan garis maka penentuan titik berat akan salah.

Anda mungkin juga menyukai