(TITIK BERAT)
DISUSUN OLEH :
1. ALFIANSYAH A.D.S
2. ADELA ALICSYA AGATHA
3. FIFI TRIANA
4. NUR INDAH ARIES
5. RINA SETYA NINGRUM
PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
Untuk menentukan koordinat titik berat benda berbentuk F dan Pulau
1.3 Hipotesis
Titik berat berada di tengah benda
1.4 Variabel
a. Manipulasi : ukuran pulau, titik uji
b. Respon : Hasil titik berat
c. Kontrol : Gambar F dan Pulau Sulawesi
Keterangan :
A = Luas benda
x = Titik tengah benda padasumbu x
y = Titik tengah benda padasumbu y
Jika benda homogen tersebut bentuknya beraturan seperti segilima beraturan, segienam
beraturan, atau segi-n beraturan maka titik berat ada pada sumbu simetrinya.
Untuk bangun 2 dimensi segiempat (persegi maupun persegi panjang) titik berat berada
pada perpotongan diagonalnya.
Untuk bangun datar lingkaran titik berat berada pada pusat lingkaran.
1.Terletak pada perpotongan diagonal ruang untuk benda homogen berbentuk teratur.
2. Terletak pada perpotongan kedua garis vertikal untuk benda sembarang.
3. Bisa terletak di dalam atau diluar bendanya tergantung pada homogenitas dan bentuknya.
BAB II
LAPORAN PRAKTIKUM
Ciri keadaan benda seimbang yaitu pada saat di titik perpotongan ketiga garis tersebut
ditancapkan paku pada karton tidak bergelayutan / bergerak ke sana ke mari, sedangkan saat
paku ditancapkan pada lubang bagian sisi-sisi samping karton yang berbentuk bangun F,
yang memiliki titik berat terletak pada koordinat ( 12 ; 9,4 ) serta Pulau Sulawesi, yang titik
beratnya terletak pada koordinat ( 7,2 ; 13,8 ) mengalami pergerakan ke sana ke mari.
Ini membuktikan bahwa titik perpotongan ketiga garis tersebut adalah titik berat dari bangun
tersebut.
PENUTUP
3.1. Simpulan
Dari praktikum Titik Berat yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
3.2. Saran
1. Persiapkan dan periksa (cek) terlebih dahulu semua peralatan dan bahan yang akan
digunakan dalam kegiatan praktikum Titik Berat.
2. Lakukan semua langkah kerja dalam kegiatan praktikum Titik Berat secara tertib, sistematis
(berurutan) dan benar.
3. Lakukan praktikum dengan kompak dan menjalin kerja sama antar anggota kelompok dan
ciptakan suasana yang kondusif.
4. Pada saat membuat 3 (tiga) lubang pada benda, jangan buat lubang pada posisi tegak lurus
atau segaris / lurusnya lubang yang sebelumnya telah dibuat, karena apabila dibuat lubang
pada posisi tegak lurus atau segaris / lurusnya lubang yang sebelumnya telah dibuat maka 2
(dua) lubang tersebut hanya akan menghasilkan 1 (satu) garis lurus saja. Dan akhirnya nanti
hanya akan menghasilkan 2 garis saja untuk menentukan titik perpotongan. Sedangkan pada
praktikum Titik Berat ini dibutuhkan 3 (tiga) garis untuk menentukan titik perpotongan pada
benda.
5. Beban pada tali yang dipasang pada statif sebaiknya diletakkan pada bagian belakang
benda, supaya lebih mudah memberi tanda pada saat keadaan benda seimbang.
6. Pada saat menentukan koordinat X0 dan Y0 dari titik tengah benda, sebaiknya jiplak /
gambarlah benda pada selembar kertas supaya lebih mudah dalam menentukan koordinat X0
dan Y0 dari titik tengah benda tersebut.
7. Ambillah gambar setiap percobaan untuk digunakan sebagai bukti, arsip / dokumentasi
percobaan yang telah kalian lakukan.
8. Catat setiap hasil data pengamatan secara objektif (sesuai kenyataan).