Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seperti yang kita ketahui, materi mengenai Kesetimbangan Benda Tegar


bukanlah sekedar materi yang hanya bermodalkan teori untuk mengetahuinya,
Namun materi Kesetimbangan Benda Tegar juga membutuhkan sebuah praktikum
untuk dapat lebih memahami materi tersebut lebih lanjut.

Maka dari itu, praktikum ini dilakukan agar kita semua dapat memahami lebih
lanjut mengenai titik berat suatu benda simetris maupun asimetris melalui
praktikum yang sederhana dan tidak terlalu sulit untuk dapat dilakukan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana cara menghitung Titik Berat dari suatu bangun yang
Simetris maupun Asimetris?
1.3 Tujuan Praktikum
1. Menghitung dan menentukan Titik Berat dari suatu bangun
Simetris maupun Asimetris.
1.4 Manfaat Praktikum
Agar siswa dapat lebih mudah memahami lebih lanjut mengenai cara
menentukan dan menghitung Titik Berat suatu benda Simetris maupun Asimetris.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Setiap partikel dalam suatu benda tegar memiliki berat. Berat keseluruhan
benda adalah resultan dari semua gaya gravitasi berarah vertical ke bawah dari
semua partikel. Kita juga dapat menyatakan titik beart sebagai suatu titik tempat
resultan gaya gravitasi partikel-partikel terkonsentrasi pada titik ini. Oleh karena
itu, resultan torsi dari gaya gravitasi partikel-partikel pada titik beratnya haruslah
nol. Buktinya sangat mudah, tumpuklah bedna tegar pada titik beratnya, maka
benda berada dalam kondisi keseimbangan statis dan tidak akan jatuh.

Titik Berat adalah, suatu titik kesetimbangan suatu benda ataupun suatu
bangun baik itu Panjang, maupun Luas, dan Volume. Benda ukurannya dapat
diabaikan sehingga dapat digambarkan sebagai suatu titik materi disebut partikel.
Gerak yang terjadi pada partikel hanyalah gerak translasi. Gerak translasi adalah
gerak yang tidak menyebabkan gerak rotasi. Oleh karena itu satu-satunya syarat
agar suatu partikel seimbang adalah resultan gaya yang bekerja pada benda
tersebut sama dengan nol.

Menentukan letak titik berat benda homogen yang memiliki sumbu simetri
seperti mistar kayu sangatlah mudah, sumbu simetri dari mistar kayu tepat meallui
titik tengah mistar. Ini berarti titik berat mistar kayu ada di titik tengah mistar. Oleh
karena itu, mistar seimbang ketika ditumpu oleh jari telunjuk Anda tepat di titik
tengah mistar.

Perlu diperhatikan bahwa titik berat suatu beda tegar tidak selalu terdapat di
dalam benda, tetapi bias saja di luar benda.
BAB III

METODE PRAKTIKUM

I. Alat dan Bahan


1. Gunting
2. Pensil
3. Benang
4. Karton dos
5. Pemberat (Penghapus)

II. Langkah kerja


1. Guntinglah karton dos sebanyak 2 buah; berbentuk acak dan berbentuk
simetris.
2. Lubangi karton dos sebanyak 3 buah di tempat yang tak beraturan/acak.
3. Ikatkan benang pada salah satu lubang yang telah dibuat. Ikatkan salah satu
ujung tali pada pemberat dan ujung lainnya pada gantungan.
4. Tunggulah hingga sistem tersebut berhenti bergerak, lalu tandai jalur yang
dilewati oleh benang dengan menggunakan sebuah pensil. Jalur tersebut
merupakan sebuah garis berat.
5. Lakukan langkah 3-5 pada 2 lubang lainnya.
6. Titik tempat ketiga garis berat yang telah dibuat bertemu disebut titik berat.
Dengan demikian, titik berat dari karton dos telah ditemukan.

III. Hasil
1. Bangun berbentuk acak :
Xpm = (3.6)
Ypm = (5.8)
Titik berat = (3.6, 5.8)
2. Bangun berbentuk simetris
6×3+3,51×1,71 23,98
Xpm = = = 5.091
3+1,71 4,71
3×3+7×1,71 20,97
Ypm = = = 4.45
3+1,71 4,71

Titik berat = (5.091, 4.45)


BAB IV
PENUTUP

I. Kesimpulan
Titik berat dapat ditemukan dengan mempertemukan 3 buah garis berat.

Anda mungkin juga menyukai