Anda di halaman 1dari 10

Laporan Fisika

Titik berat pada benda tak


beraturan

Nama Anggota :
1. Aisyah Dwi
2. Divani setya
3. Refsi Rahmadani
4. Khoirotun Nisa
Kelas : XI A1

SMA N 1 Krian
Tahun Ajaran 2013/2014
Kata Pengantar
Puji Syukur kita panjatkan ke-hadirat Allah Yang Maha Esa, karena atas berkat
rahmat dan karunia-Nyalah, laporan ini dapat terselesaikan dengan baik dengan judul titik
berat pada benda tak beraturan. Dengan membuat laporan ini kami harapkan kita semua
mampu untuk lebih mengenal tentang titik berat pada benda tak beraturan dengan lebih dalam .
Kami sadar, sebagai seorang pelajar yang masih dalam proses pembelajaran, penulisan
laporan ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan
adanya kritik dan saran yang bersifat positif, guna penulisan karya ilmiah yang lebih baik
lagi di masa yang akan datang.
Harapan kami, semoga karya ilmiah yang sederhana ini, dapat memberi kesadaran
tersendiri bagi generasi muda bahwa pentingnya menjaga, memelihara, dan melestarikan
lingkungan untuk negeri kita tercinta Indonesia. Amiin.

Sidoarjo, Februari 2014


Penulis

Daftar Isi

Kata pengantar
Daftar isi
Pendahuluan
Pelaksanaan
Hasil praktikum
Pembahasan
Kesimpulan
Saran
Daftar pustaka

TITIK BERAT BENDA HOMOGEN


i.

ii.

iii.

PENDAHULUAN
Pusat massa dan titik berat suatu benda memiliki pengertian yang
sama, yaitu suatu titik tempat berpusatnya massa/berat dari benda
tersebut. Perbedaannya adalah letak pusat massa suatu benda tidak
dipengaruhi oleh medan gravitasi, sehingga letaknya tidak selalu
berhimpit dengan letak titik beratnya.
Titik berat merupakan titik dimana benda akan berada dalam
keseimbangan rotasi (tidak mengalami rotasi). Pada saat benda tegar
mengalami gerak translasi dan rotasi sekaligus, maka pada saat itu
titik berat akan bertindak sebagai sumbu rotasi dan lintasan gerak dari
titik berat ini menggambarkan lintasan gerak translasinya.
PELAKSANAAN
2.1 Judul : Titik Berat
2.2
Hari/tgl : Rabu, 2 Februari 2013
2.3 Tujuan :
Mengetahui titik benda Homogen
HASIL PRAKTIKUM
3.1 Landasan Teori

Pengertian
Titik Berat adalah, suatu titik kesetimbangan suatu benda
ataupun suatu bangun baik itu Panjang, maupun Luas, dan
Volume. Benda ukurannya dapat diabaikan sehingga dapat
digambarkan sebagai suatu titik materi disebut partikel. Gerak
yang terjadi pada partikel hanyalah gerak translasi. Gerak translasi
adalah gerak yang tidak menyebabkan gerak rotasi. Oleh karena
itu satu-satunya syarat agar suatu partikel seimbang adalah
resultan gaya yang bekerja pada benda tersebut sama dengan nol.
Jika
partikel
terletak
pada
bidang
x-y,maka
suatu
kesetimbangan
dapat ditulis :
Fx
Fy = 0

(Resultan pada sumbu x)


y)

Ketika partikel seimbang, partikel itu ada dalam keadaan


diam (Seimbang statis) atau bergerak dengan kecepatan konstan
(Seimbang dinamis).
Apabila ada 3 buah gaya yang seimbang, maka resultan 2 buah
gaya akan sama besar dan berlawanan arah dengan gaya yang lain.
Hasil bagi setiap besar gaya dengan sudut sinus di seberangnya pun
selalu bernilai sama.
Konsep Titik Berat
Semua benda di bumi mempunyai berat. Berat suatu benda
dapat dianggap terkonsentrasi pada satu titik yang di sebut pusat
gravitasi atau titik berat. Pada titik berat ini gaya-gaya yang bekerja
menghasilkan momen resultan sama dengan nol. Karena itulah benda
yang di tumpu pada titik beratnya akan berada dalam keseimbangan
statik. Dengan kata lain titik berat adalah titik tangkap dari semua
gaya yang bekerja. Contoh berikut ini menunjukkan bagaimana
menentukan letak resultan gaya yang sejajar.
Nah setelah mempelajari bagaimana mencari letak resultan
gaya sejajar yang bekerja pada benda marilah kita lihat bagaimana
letak resultan gaya yang bekerja pada sebuah benda homogen
berbentuk tak beraturan berikut ini.
Benda dengan berat w tersusun atas partikel-partikel dengan berat
w1, w2, w3, .... yang terletak pada koordinat (x 1,y2,z3), (x2,y2,z2),
(x3,y3,z3) dan seterusnya.
Titik Berat
bentuk benda
homogen
berbentuk
garis
(1
dimensi)
dan

letak

titik beratnya.

Titik berat
benda-benda
homogen
berbentuk
luasan
(dua
dimensi)
Jika tebal diabaikan maka benda dapat dianggap berbentuk luasan
(dua
dimensi), dan titik berat gabungan benda homogen berbentuk
luasan dapat ditentukan dengan persamaan berikut:
Titik berat
benda-benda
homogen
berdimensi
tiga
Letak titik
berat
dari
gabungan
beberapa
benda
pejal
homogen
berdimensi
tiga dapat
ditentukan dengan persamaan:

3.2
ALAT
DAN BAHAN
NO
ALAT/BAHAN
1
Gunting
2
Statif,
Klem
3
Benang
4
Jarum pentul
3.3
JALANNYA
PERCOBAAN

NO
5
6
7

ALAT/BAHAN
karton
Kertas milimeter
blok
Penggaris

a) Meran
gkai
alat
seperti
gambar
Gb.1

Gb. 2
b) Menggunting karton menjadi bentuk tak beraturan, misalnya
bentuk buah mangga.
d) Menancapkan jarum pada salah satu ujung benda, kemudian
menancapkan pada benang sampai kondisi seimbang.
e) Jika karton sudah seimbang , menekan benang pada karton,
kemudian menarik garis lurus.
f) Mengulangi kegiatan diatas dengan memindahkan titik dengan
salah satu ujung karton yang berbeda
g) salah satu garis penghubung ynag telah dibuat tadi.
h) Mengulangi percobaan diatas dengan menggunakan guntingan
karton pada percobaan no.6.
i) Kemudian menempelkan pada kertas milimeter blok dan titik
berat benda 1,2 dan 3 tepat dihubungkan.
3.4 TABEL PENGAMATAN
X
Y
W
X)1
Y)1
(cm)
(cm
(g.cm/s
(cm
)
) 2 (cm

7,1

6,5

7400

6,2

5,3

3.5 ANALISIS DATA


*W1 = m x g
= 7,4 gram x 10 m/s2
= 7,4 gr x 1000 cm/s2
= 7400 gr.cm/s2 (dyne)
*W1 = m x g
= 3,7 gram x 10 m/s2
= 3,7 gram x 1000 cm/s2
= 3700 gr.cm/s2 (dyne)
*W1= W2

W
(g.cm/s
)1 2

X)2
(cm

Y)2
(cm

2
W
(g.cm/s
)2

X;Y

3700

8,3

8,5

3700

7,1
6,5;

X 1.W
6,2 x3
W
*X =

=
=

4,15

Y 1W 1
5,3W
x3
*Y =

=
=

(X;Y)

v.

4,25

= (4,15 ; 4,25)

PEMBAHASAN
Benda yang permukaannya rata apabila di di tarik garis dari titik
beratnya lalu di potong maka akan menghasilkan hasil potongan yang
mempunyai berat yang sama hal ini di sebabkan karna titik berat benda
berada pada titik dimana dapat dikatakan titik seimbang suatu benda
sehingga jika dipotong menjadi dua potongan benda 1 akan memiliki
berat yang sama dengan potongan benda 2 walaupun masing-masing
potongan dalam bentuk yang berbeda-beda.

4.1
PERTANYAAN
Mungkinkah titik berat suatu benda terletak di luar bendanya
Jawab :
Mungkin Bisa terletak di dalam atau diluar bendanya
tergantung pada homogenitas dan bentuknya.
4.2

v.

CONTOH PENERAPAN DALAM KEHIDUPAN SEHARI HARI


a. Jungkat jungkit
b. Timbangan
c. Pemikul barang
d. Posisi atlet renang saat loncat indah
e. Pada saat memukul bola kastil,dengan tongkat kasti,
kemudian tubuh kita juga ikut bergerak

KESIMPULAN
1. Benda luasan apa pun baik yang beraturan maupun tidak
beraturan ,memiliki titik berat dan pusat massa. Hal tersebut tidak
mungkin akan sama letaknya antara satu sama lain. Walaupun,
benda yang diamati sama yakni benda beraturan namun tidak
akan sama antara garis berat ,misal : segitiga dan bujursangkar ,
tidak akan di peroleh letak yang sama walapun keduanya benda
beraturan.
2. Pusat massa( titik berat ) adalah titik perpotongan
antara garis yang telah dihubungkan oleh tiap tiap sisi yang
merupakan pusat gravitasi.

vi. SARAN
1. Dalam melakukan percobaan kita harus berhati-hati dalam
menggunakan alat dan teliti.
2. Seharusnya tiap kelompok lebih cepat untuk menyelesaikan
praktek sesuai
dengan waktu yang ditentukan oleh guru
pembimbing.
3. Seharusnya ketua dari tiap kelompok dapat menenagkan
setiap anggotanya
agar tidak rebut dan mengganggu kelompok
lain.
vii. DAFTAR PUSTAKA
http://elsariamanalu.blogspot.com/2013/12/laporan-praktikum-titikberat.html

Anda mungkin juga menyukai