DI
S
U
S
U
N
OLEH:
KELOMPOK 5
FARAH NAZLA
LUICY ANGGRIVIA
ANNISA HUSNA
D.ZUHRA FAJRINA
KELAS : XI MIPA 4
FISIKA
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang berkat rahmat dan hidayah-Nya
kami dapat menuliskan laporan hasil eksperimen menentukan titik berat.
Tak lupa kami ucapkan terima kasih pada pihak-pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan laporan ini. Laporan ini dibuat untuk membahas bagaimana menentukan suatu
titik berat pada suatu benda. Di dalam laporan ini kami memaparkan semua yang
berhubungan dengan titik berat.
Kami berusaha sebaik mungkin dalam penyusunan laporan ini. Dan mohon maaf
apabila terdapat banyak kesalahan dalam penyusunan laporan ini, untuk itu saran dan kritik
yang bersifat membangun sangat kami harapkan.
Kelompok 5
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ II
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang..................................................................................... 3
1.2 Masalah................................................................................................ 3
1.4 Tujuan.................................................................................................. 3
1.5 Waktu................................................................................................... 3
1.6 Tempat.................................................................................................. 3
BAB II
LANDASAN TEORI............................................................................................ 4
BAB III
METODE EKSPERIMEN.................................................................................. 6
3.1 Alat........................................................................................................ 6
3.2 Bahan.................................................................................................... 6
1
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................................... 7
4.3 Pembahasan................................................................................................ 7
BAB V PENUTUP........................................................................................................ 8
5.1 Kesimpulan.................................................................................................. 8
5.2 Saran............................................................................................................ 8
Daftar Pustaka............................................................................................................... 9
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Sebagaimana diketahui bahwa salah satu tujuan dari praktikum fisika ini adalah untuk
meningkatkan pengetahuan dan kemampuan siswa perihal kesetimbangan benda tegar.
Karena dalam pelaksanaan praktikum fisika dasar ini siswa dapat dituntun untuk dapat
bekerja, mengamati dan menyimpul kan sendiri secara langsung apa yang dilihat pada
saat eksperimen dilaksanakan.
Dengan begitu siswa lebih dapat mengetahui secara luas tentang titik berat suatu benda
atau bangun seperti segitiga, jajar genjang ,juring, dan setengah lingkaran. Serta dapat
menerapkan konsep titik berat dalam kehidupan sehari-hari.
Dan dengan eksperimen ini siswa dituntut untuk mempelajari titik berat, serta
menganalisis benda atau bangun untuk menghitung titik berat dari pada benda itu sendiri.
1.2 MASALAH
Dalam permasalahan kali ini kita akan mencari satu titik berat pada suatu benda agar
mengetahui dimana letak dari titik berat pada benda tersebut.
1.4 TUJUAN
Terdapat beberapa tujuan kami melakukan eksperimen ini adalah :
1. Menghitung titik berat dari suatu benda atau bangun.
2. Mempelajari konsep titik berat dalam kehidupan sehari-hari.
3. Menentukan kesetimbangan pada suatu benda atau bangun.
1.5 WAKTU
Eksperimen ini dilakukan pada 31 agustus 2019 bertepatan pada hari sabtu dan
dilaksanakan pada pagi hari.
1.6 TEMPAT
eksperimen ini dilakukan didalam kelas xi mipa 4.
3
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 TITIK BERAT
Sebuah benda terdiri atas banyak partikel. Setiap partikel mempunyai massa. oleh
karena itu, tiap partikel mempunyai berat dan titik berat yang berbeda-beda. Partikel-
partikel tersebut masing-masing mempunyai gaya berat w1, w2, w3, ..., wn dengan
resultan gaya berat w. Resultan dari seluruh gaya berat benda yang terdiri atas bagian-
bagian kecil benda dinamakan gaya berat. Titik tangkap gaya berat inilah yang
disebut titik berat (Zo). (Setya Nurachmandani, 2009)
Resultan dari gaya berat masing-masing partikel itulah yang kemudian disebut dengan
berat benda (W). (Tri Widodo, 2009)
Pusat massa dan titik berat suatu benda memiliki pengertian yang sama, yaitu suatu
titik tempat berpusatnya massa/berat dari benda tersebut. Perbedaannya adalah letak
pusat massa suatu benda tidak dipengaruhi oleh medan gravitasi, sehingga letaknya
tidak selalu berhimpit dengan letak titik beratnya. (Anonimus, 2012)
Titik berat suatu benda adalah suatu titik pada benda tersebut atau di sekitar benda
tersebut di mana berat semua bagian benda terpusat pada titik tersebut.
Apabila suatu benda homogen (kerapatan sebagian benda sama atau benda tersusun
dari bahan sejenis) dan bentuk benda simetris (misalnya persegi, persegi panjang,
lingkaran) maka titik berat benda berhimpit dengan pusat massa benda yang terletak
di tengah-tengah benda tersebut. Untuk segitiga, pusat massa terletak pada 1/3 h, di
mana h = tinggi segitiga.
Semua benda di bumi mempunyai berat. Berat suatu benda dapat dianggap
terkonsentrasi pada satu titik yang di sebut pusat gravitasi atau titik berat. Pada titik
berat ini gaya-gaya yang bekerja menghasilkan momen resultan sama dengan nol.
Karena itulah benda yang di tumpu pada titik beratnya akan berada dalam
keseimbangan statik. Dengan kata lain titik berat adalah titik tangkap dari semua gaya
yang bekerja. Contoh berikut ini menunjukkan bagaimana menentukan letak resultan
gaya yang sejajar.
a. Titik berat benda homogen satu dimensi (garis), untuk benda-benda berbentuk
memanjang seperti kawat, massa benda dianggap diwakili oleh panjangnya (satu
dimensi).
4
b. Titik berat benda-benda homogen berbentuk luasan (dua dimensi), Jika tebal
diabaikan maka benda dapat dianggap berbentuk luasan (dua dimensi).
c. Titik berat benda-benda homogen berdimensi tiga, letak titik berat dari gabungan
beberapa benda pejal homogen berdimensi tiga.
Titik berat benda homogen berbentuk luasan yang bentuknya teratur terletak pada
sumbu simetrinya. Untuk bidang segi empat, titik berat diperpotongan diagonalnya,
dan untuk lingkaran terletak dipusat lingkaran. (Dahlia Sylviana, 2015)
Jika bentuk benda simetris dan benda homogen maka titik berat berhimpit dengan
pusat massa benda, di mana titik berat dan pusat massa terletak di tengah-tengah
benda tersebut. Sebaliknya jika benda homogen tetapi tidak simetris maka posisi titik
berat benda dapat ditentukan menggunakan rumus berikut :
Koordinat titik berat benda pada sumbu x :
Xo
Koordinat titik berat benda pada sumbu y :
Yo
Keterangan:
x = titik tengah benda pada sumbu x,
y = titik tengah benda pada sumbu y,
A = luas benda
Titik berat dapat kita lihat dari setiap benda, karena setiap benda memiliki titik
beratnya sendiri. Sebagai contoh, pada sebuah buku yang berbentuk persegi panjang
memiliki titik berat yang berada ditengah.
Contoh lainnya seperti roda, benda ini memiliki titik berat untuk menampung berat
ban maupun jari-jarinya.
5
BAB III
METODE EKSPERIMEN
3.1 ALAT
Gunting Pemberat
Penggaris Pensil
Silet Jarum
3.2 BAHAN
Kardus bekas
Benang wol
Paku payung
Kertas grafik
2. Buatlah 4 pola beraturan yang berbeda, dan 1 tidak beraturan pada kardus.
4. Buatlah 3 lubang pada pinggir pinggir kardus dengan 3 titik yang berbeda.
5. Masukan lubang tadi dengan jarum dan benang yang sudah disiapkan.
7. Gantung kardus yang di beri beban pada paku payung yang sudah ditancapkan.
8. Tarik garis lurus dari lubang ke arah dimana beban jatuh, sehingga di dapatkan
perpotongan dari ketiga garis yang ada.
6
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
X0 = A1 X1 + A2 X1 / A1 + A2
= 80 . 16 + 45 . 5 / 80 + 45
= 1505 / 125
= 12,05
Y0 = A1 X1 + A2 Y2 / A1 + A2
=
80.5 + 54.9 / 80 + 45
= 805 / 125
= 6,44
4.3 PEMBAHASAN
7
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Sebuah benda terdiri atas banyak partikel. Setiap partikel mempunyai massa. Oleh
karena itu, tiap partikel mempunyai berat dan titik berat yang berbeda-beda. Partikel-partikel
tersebut masing-masing mempunyai gaya berat w1, w2, w3, ..., wn dengan resultan gaya berat
w.
Berat suatu benda dapat dianggap terkonsentrasi pada suatu titik yang disebut pusat
gravitasi atau titik berat. Pada titik berat ini gaya-gaya yang bekerja menghasilkan
momen resultan sama dengan nol. Karena itulah benda yang ditumpu pada titik
beratnya akan berada dalam keseimbangan statis.
5.2 SARAN
Agar eksperimen lebih maksimal diusahakan untuk memenuhi alat dan bahan-
bahannya.
8
DAFTAR PUSTAKA
http://lianevlons.blogspot.com/2016/03/laporan-praktikum-fisika-menentukan.html