Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN EKSPERIMEN

MENENTUKAN TITIK BERAT SUATU BENDA

DI

S
U
S
U
N

OLEH:

KELOMPOK 5

FARAH NAZLA

LUICY ANGGRIVIA

ANNISA HUSNA

D.ZUHRA FAJRINA

KELAS : XI MIPA 4

FISIKA

TAHUN AJARAN 2019/2020


KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang berkat rahmat dan hidayah-Nya
kami dapat menuliskan laporan hasil eksperimen menentukan titik berat.

Tak lupa kami ucapkan terima kasih pada pihak-pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan laporan ini. Laporan ini dibuat untuk membahas bagaimana menentukan suatu
titik berat pada suatu benda. Di dalam laporan ini kami memaparkan semua yang
berhubungan dengan titik berat.

Kami berusaha sebaik mungkin dalam penyusunan laporan ini. Dan mohon maaf
apabila terdapat banyak kesalahan dalam penyusunan laporan ini, untuk itu saran dan kritik
yang bersifat membangun sangat kami harapkan.

Langsa, 9 september 2019

Kelompok 5
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ II

DAFTAR ISI.......................................................................................................... III

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang..................................................................................... 3

1.2 Masalah................................................................................................ 3

1.3 Batasan Masalah.................................................................................. 3

1.4 Tujuan.................................................................................................. 3

1.5 Waktu................................................................................................... 3

1.6 Tempat.................................................................................................. 3

BAB II
LANDASAN TEORI............................................................................................ 4

2.1 Titik Berat............................................................................................. 4

2.2 Menentukan Titik Berat........................................................................ 5

2.3 Penerapan Titik Berat........................................................................... 5

BAB III
METODE EKSPERIMEN.................................................................................. 6

3.1 Alat........................................................................................................ 6

3.2 Bahan.................................................................................................... 6

3.3 Langkah Eksperimen............................................................................. 6

1
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................................... 7

4.1 Hasi eksperimen…...................................................................................... 7

4.2 Hasil Secara Sistematis............................................................................... 7

4.3 Pembahasan................................................................................................ 7

BAB V PENUTUP........................................................................................................ 8

5.1 Kesimpulan.................................................................................................. 8

5.2 Saran............................................................................................................ 8

Daftar Pustaka............................................................................................................... 9

2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Sebagaimana diketahui bahwa salah satu tujuan dari praktikum fisika ini adalah untuk
meningkatkan pengetahuan dan kemampuan siswa perihal kesetimbangan benda tegar.
Karena dalam pelaksanaan praktikum fisika dasar ini siswa dapat dituntun untuk dapat
bekerja, mengamati dan menyimpul kan sendiri secara langsung apa yang dilihat pada
saat eksperimen dilaksanakan.

Dengan begitu siswa lebih dapat mengetahui secara luas tentang titik berat suatu benda
atau bangun seperti segitiga, jajar genjang ,juring, dan setengah lingkaran. Serta dapat
menerapkan konsep titik berat dalam kehidupan sehari-hari.
Dan dengan eksperimen ini siswa dituntut untuk mempelajari titik berat, serta
menganalisis benda atau bangun untuk menghitung titik berat dari pada benda itu sendiri.

1.2 MASALAH
Dalam permasalahan kali ini kita akan mencari satu titik berat pada suatu benda agar
mengetahui dimana letak dari titik berat pada benda tersebut.

1.3 BATASAN MASALAH


Untuk menyelesaikan masalah kali ini kita akan melakukan sebuah eksperimen melalui
eksperimen sederhana yaitu dengan kardus bekas.

1.4 TUJUAN
Terdapat beberapa tujuan kami melakukan eksperimen ini adalah :
1. Menghitung titik berat dari suatu benda atau bangun.
2. Mempelajari konsep titik berat dalam kehidupan sehari-hari.
3. Menentukan kesetimbangan pada suatu benda atau bangun.

1.5 WAKTU
Eksperimen ini dilakukan pada 31 agustus 2019 bertepatan pada hari sabtu dan
dilaksanakan pada pagi hari.

1.6 TEMPAT
eksperimen ini dilakukan didalam kelas xi mipa 4.

3
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 TITIK BERAT

Sebuah benda terdiri atas banyak partikel. Setiap partikel mempunyai massa. oleh
karena itu, tiap partikel mempunyai berat dan titik berat yang berbeda-beda. Partikel-
partikel tersebut masing-masing mempunyai gaya berat w1, w2, w3, ..., wn dengan
resultan gaya berat w. Resultan dari seluruh gaya berat benda yang terdiri atas bagian-
bagian kecil benda dinamakan gaya berat. Titik tangkap gaya berat inilah yang
disebut titik berat (Zo). (Setya Nurachmandani, 2009)
Resultan dari gaya berat masing-masing partikel itulah yang kemudian disebut dengan
berat benda (W). (Tri Widodo, 2009)

Pusat massa dan titik berat suatu benda memiliki pengertian yang sama, yaitu suatu
titik tempat berpusatnya massa/berat dari benda tersebut. Perbedaannya adalah letak
pusat massa suatu benda tidak dipengaruhi oleh medan gravitasi, sehingga letaknya
tidak selalu berhimpit dengan letak titik beratnya. (Anonimus, 2012)

Titik berat suatu benda adalah suatu titik pada benda tersebut atau di sekitar benda
tersebut di mana berat semua bagian benda terpusat pada titik tersebut.

Apabila suatu benda homogen (kerapatan sebagian benda sama atau benda tersusun
dari bahan sejenis) dan bentuk benda simetris (misalnya persegi, persegi panjang,
lingkaran) maka titik berat benda berhimpit dengan pusat massa benda yang terletak
di tengah-tengah benda tersebut. Untuk segitiga, pusat massa terletak pada 1/3 h, di
mana h = tinggi segitiga.

Semua benda di bumi mempunyai berat. Berat suatu benda dapat dianggap
terkonsentrasi pada satu titik yang di sebut pusat gravitasi atau titik berat. Pada titik
berat ini gaya-gaya yang bekerja menghasilkan momen resultan sama dengan nol.
Karena itulah benda yang di tumpu pada titik beratnya akan berada dalam
keseimbangan statik. Dengan kata lain titik berat adalah titik tangkap dari semua gaya
yang bekerja. Contoh berikut ini menunjukkan bagaimana menentukan letak resultan
gaya yang sejajar.
a. Titik berat benda homogen satu dimensi (garis), untuk benda-benda berbentuk
memanjang seperti kawat, massa benda dianggap diwakili oleh panjangnya (satu
dimensi).
4
b. Titik berat benda-benda homogen berbentuk luasan (dua dimensi), Jika tebal
diabaikan maka benda dapat dianggap berbentuk luasan (dua dimensi).
c. Titik berat benda-benda homogen berdimensi tiga, letak titik berat dari gabungan
beberapa benda pejal homogen berdimensi tiga.

Titik berat benda homogen berbentuk luasan yang bentuknya teratur terletak pada
sumbu simetrinya. Untuk bidang segi empat, titik berat diperpotongan diagonalnya,
dan untuk lingkaran terletak dipusat lingkaran. (Dahlia Sylviana, 2015)

2.2 MENENTUKAN TITIK BERAT

Rumus Titik Berat

Jika bentuk benda simetris dan benda homogen maka titik berat berhimpit dengan
pusat massa benda, di mana titik berat dan pusat massa terletak di tengah-tengah
benda tersebut. Sebaliknya jika benda homogen tetapi tidak simetris maka posisi titik
berat benda dapat ditentukan menggunakan rumus berikut :
Koordinat titik berat benda pada sumbu x :
Xo
Koordinat titik berat benda pada sumbu y :
Yo

Keterangan:
x = titik tengah benda pada sumbu x,
y = titik tengah benda pada sumbu y,
A = luas benda

2.3 PENERAPAN TITIK BERAT

Titik berat dapat kita lihat dari setiap benda, karena setiap benda memiliki titik
beratnya sendiri. Sebagai contoh, pada sebuah buku yang berbentuk persegi panjang
memiliki titik berat yang berada ditengah.

Contoh lainnya seperti roda, benda ini memiliki titik berat untuk menampung berat
ban maupun jari-jarinya.

5
BAB III
METODE EKSPERIMEN
3.1 ALAT

 Gunting  Pemberat

 Penggaris  Pensil

 Silet  Jarum

3.2 BAHAN

 Kardus bekas
 Benang wol
 Paku payung
 Kertas grafik

3.3 LANGKAH EKSPERIMEN

1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.

2. Buatlah 4 pola beraturan yang berbeda, dan 1 tidak beraturan pada kardus.

3. Gunting kardus sesuai dengan pola yang telah dibentuk.

4. Buatlah 3 lubang pada pinggir pinggir kardus dengan 3 titik yang berbeda.

5. Masukan lubang tadi dengan jarum dan benang yang sudah disiapkan.

6. Gantungkan beban pada benang yang terurai.

7. Gantung kardus yang di beri beban pada paku payung yang sudah ditancapkan.

8. Tarik garis lurus dari lubang ke arah dimana beban jatuh, sehingga di dapatkan
perpotongan dari ketiga garis yang ada.

9. Lakukan langkah ke 6 dan 7 pada titik yang berbeda.

10. Ukur koordinat X0 dan Y0 dari titik tengahnya.

11. Catat hasilnya pada tabel.

6
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 HASIL PERCOBAAN

Bahan : bangun datar dari kardus

NO ALAS (X0 ) TINGGI ( Y0) TITIK BERAT ( X0, Y0)


1 12 10 (12,10)

4.2 HASIL SECARA SISTEMATIS

X0 = A1 X1 + A2 X1 / A1 + A2

= 80 . 16 + 45 . 5 / 80 + 45

= 1280 + 225 /125

= 1505 / 125

= 12,05

Y0 = A1 X1 + A2 Y2 / A1 + A2

=
80.5 + 54.9 / 80 + 45

= 400 + 405 / 125

= 805 / 125

= 6,44

4.3 PEMBAHASAN

Tidak sama karena tidak teliti dalam membuat garis

7
BAB V
PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

Sebuah benda terdiri atas banyak partikel. Setiap partikel mempunyai massa. Oleh
karena itu, tiap partikel mempunyai berat dan titik berat yang berbeda-beda. Partikel-partikel
tersebut masing-masing mempunyai gaya berat w1, w2, w3, ..., wn dengan resultan gaya berat
w.

Berat suatu benda dapat dianggap terkonsentrasi pada suatu titik yang disebut pusat
gravitasi atau titik berat. Pada titik berat ini gaya-gaya yang bekerja menghasilkan
momen resultan sama dengan nol. Karena itulah benda yang ditumpu pada titik
beratnya akan berada dalam keseimbangan statis.

5.2 SARAN

Agar eksperimen lebih maksimal diusahakan untuk memenuhi alat dan bahan-
bahannya.

8
DAFTAR PUSTAKA

http://lianevlons.blogspot.com/2016/03/laporan-praktikum-fisika-menentukan.html

Anda mungkin juga menyukai