Anda di halaman 1dari 19

KELOMPOK 3 FISIKA

DINAMIKA

DI SUSUN OLEH :

1. Nindi Puja Astuti Nadi


2. Elva Puspitasari
3. Nurul Hidayah
4. Putri Ayu Asirtantiya
5. Sukmawati
6. Regina Excelsia
7. Diah Rifdah
8. Muamar L Laharuna
9. Andi Muhammad Aflah
10. Muh Irfan Jaya
11. Rizcy Pratama
12. Muhammad Zhadzib
13. Faisal
14. Moh Taufik
15. Moh Fadli
16. Triandi Septhadi
17. Syaripuddin
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………. i

KATA PENGANTAR…………………………………........... ii

DAFTAR ISI…………………………………………………. iii

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Pemikiran……………………….….. 1


B. Metode Penulisan…………………………………….. 3
C. Tujuan………………………………………………… 4
D. Batasan Masalah............................................................... 5

BAB 2 PEMBAHASAN

A. DINAMIKA{Gerak Dan Gaya}....................................... 7


B. Hukum Newton Pertama............................................... 8
C. Hukum Newton Kedua..................................................... 9
D. Hukum Newton Ketiga.................................................... 10
E. Berat dan Masa................................................................ 11
F. Sistem Satuan Mekanika................................................. 12
G. Hukum-Hukum Gaya.................................................... 13

BAB 3 PENUTUP

A. Kesimpulan...................................................................... 15
B. Saran................................................................................ 16

DAFTAR PUSTAKA............................................................... 17
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Puji dan syukur kita persermbahkan kehadirat Allah SWT yang maha kuasa,
karena hanya dengan izin-Nya semata sehingga kami dapat menyelesaikan
makalahinidengan judul “DINAMIKA” sesuai dengan waktu yang ditentukan.

Dan tak lupa pula shalawat serta salam kami hanturkan kepada Nabi besar kita
Muhammad SAW. Semoga rahmat dan hidayahnya selalu bercucuran kepada kita
selaku umatnya pengikutnya yang setia sampai akhir jaman.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas dari dosen fisika namun tidak hanya
itu yang dilakukan, makalah ini juga bertujuan untuk menambah pemahaman dan
pengetahuan pembaca tentang gerak dan gaya dalam dinamika. Selain itu kami
sadarbahwa tak ada gading yang tak retak,tak retak bukanlah gading, begitu juga
denganmakalah ini, sebenarnya masih jauh dari kata sempurna maka dari itu kami
sebagaipenulismembutuhkankritikdansaranyangbersifatmembangundemuntukkesemp
urnaan tulisan ini.

Ucapan terimah kasih kepada semua pihak yang telah telah membantu atas
selesainya makalah ini, baik secara lansung maupun tidak lansung.

Palu 9 September 2019

Penulis
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Pemikiran


Membicarakan tentang Dinamika,sekarang kita berhubungan dengan
pertanyaan mengapabenda-benda bergerak sebegitu rupa apa yang membuat
bendayang pada mulanya diammulai bergerak?Apa yang mempercepat atau
memperlambat benda? Apa yang terlibat ketika
benda bergerak membentuk lingkaran?Kitadapat menjawab setiappertanyaan
tersebut.dengan mengatakan bahwa diperlukan sebuah gaya.

Berdasarkan intuisi,kita menggambarkan gaya sebagai semacam dorongan atau


tarikanterhadap sebuah benda.Ketika mendorong kereta belanja atau mobil yang
mogok.Kitamemberikan gaya pada kereta atau mobil itu.Ketika martil memukul
paku,atau angin meniupdaun-daun pada sebuahpohon,berarti sebuah gaya sedang di
berikan.Kita katakan sebuahbendah jatuh karena gaya gravitasi.

B. Metode Penulisan
Dalam menyelesaikan makalah ini kami mengunakan dua metode penulisan yaitu:
1. Metode internet, yaitu mengakses informasi melalui media internet.
2. Metode pustaka, yaitu dengan mengumpulkan data-data berdasarkan
pengetahuan, mencari beberapa masalah yang berhubungan dengan materi ini
sehingga terkumpul informasi yang dapat membantu dalam menyelesaikan
masalah ini

C. Tujuan
1. Adapun tujuan dari pembahasan ini adalah untuk menambah wawasan dan
pengetahuan`kita tentang teori dinamika
2. Untuk lebih memahami materi dinamika lebih dalam.
3. Untuk memenuhi tugas makalah yang diberikan.
D. Batasan Masalah
Dalam menjelaskan masalah yang penulis kemukakan disini di pandang perlu
untuk menentukan batasan masalah yang di kemukakan. Sehinnga masalah yang di
bahas tidak keluar dari materi yang di tentukan.Yang menjadi pokok masalah yang di
kemukakan penulis sebagai sub bab dalam masalah ini adalah:

1. Dinamika (Gerak Dan Gaya)


2. Hukum newton pertama
3. Hukum newton kedua
4. Hukum newton ketiga
5. Berat dan massa
6. Sistem satuan mekanika
7. Hukum-hukum gaya
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Dinamika :Gerak dan Gaya


Gaya kita gambarkan sebagai tarikan dan dorongan contohnya ketika
kitamendorongmobilmogok,kitamemberikangayapadamobiltersebutAtauketikasebuah
mesinmengangkat lift berarti sebuah gaya telah di berikan. Kita katakan bahwa
sebuah benda jatuhkarena gaya gravitasi. Gaya tidak selalu menyebabkan gerak.
Sebagai contoh, anda bisa sajamendorong sebuah meja sekuat tenaga tetapi meja
tersebut tetap tidak bergerak.
Salah satu cara untuk mengukur besar (atau kekuatan) gaya ialah dengan
mengunakan neraca pegas. Biasanya nerca di gunakan untuk menimbang berat
sebuah benda, dengan istilah berat, yang dimaksud adalah gaya gravitasi yang bekerja
pada benda tersebut. Neraca pegas, jika telah dikalibrasi dapat juga digunakan untuk
mengukur jenis gaya yang lain. Sebuah gaya memiliki arah dan besar, sehingga
merupakan vektor. Kita dapat menyatakangaya apapun pada sebuah diagram dengan
sebuah tanda panah, seperti yang kita lakukan dengan kecepatan.
Arah tanda panah tersebut merupakan dorongan atau tarikan, dan
panjangnya di gambarkan sebanding dengan besar gaya. Gerak dinyatakan dalam
besaran vektor r, v dan a, tanpa mempersoalkan apa yang “menyebabkan” gerak
tersebut. Sebagian besar pembahasan bersifat geometris semata. Dalampasal ini dan
pasal berikut akan di bahas penyebab gerak, pembahasan ini termasuk bagian
mekanika yang disebut dinamika. Gerak dari suatu partikel tertentu ditentukan oleh
sifat dan susunan benda-benda lain yang merupakan lingkungannya.

B. Hukum Newton Pertama


Berabad-abad masalah gerak dan penyebabnya menjadi topic utama dalam
filsafat alami (nama lama untuk fisika). Baru kemudian baru kemudian, dengan
kemunculan Galileodan Newton, diperoleh kemajuan yang nyata, Galileo mencapai
kesimpulan bahwa sebuah benda akan tetap bergerak dengan kecepatan konstan jika
tidak ada gaya yang bekerja untuk merubah gerak ini Isaac Newton dilahirkan di
inggris dalam tahun kematian Galileo adalah bangunan prinsip dari mekanika klasik.
Beliau memberikan hasil dari ide Galileo dan pendahulunya yang lain kepada
buah nyata yang di ungkapkan dalam tahun 1686 dalam bukunya Philosophiae
Naturalis Principia Mathematica, yang biasa dikenal sebagai Principia.
Newton menyatakan terimah kasihnya kepada Galileo. Pada kenyataannya, Hukum
Newton pertama sangat dekat dengan kesimpulan Galileo, hokum tersebut
menyatakan bahwa: “Setiap benda tetap berada dalam keadaan diam atau bergerak
dengan laju tetap sepanjang garis lurus, kecuali jika di beri gaya total yang tidak nol”
Kecenderungan sebuah benda untuk mempertahankan keadaan diam atau gerak
tetapnya pada garis lurus di sebut inersia. Dengan demikian hukum Newton pertama
sering disebut hukum inersia.
Hukum Newton pertama tidak berlaku pada setiap kerangka acuan. Sebagai
contoh, jika kerangka acuan anda tetap di dalam mobil yang dipercepat, sebuah benda
seperti cangkir yang diletakkan diatas dashboard mungkin bergerak kearah anda
(cangkir tersebut tetap diamselama kecepatan mobil konstan). Cangkir dipercepat
kearah anda tetapi baik anda maupunorang atau benda lain memberikan gaya kepada
cangkir tersebut dengan arah demikian.
Pada kerangka acuan yang dipercepat seperti ini, hukum Newton pertama
tidak berlaku. Kerangka acuan yang dimana hukum Newton pertasma berlaku disebut
kerangka acuan inersia hokum inersia berlaku pada kerangka-kerangka acuan
trersebut.Untuk sebagian besar masalah, kita biasanya dapat menganggap bahwa
krangka acuan yang terletak tetap dibumi adalah kerangka inersia. (hal ini tidak tepat
benar, karena disebabkan rotasi bumi, tetapi cukup mendekati).
Kerangka acuan yang bergerak dengan kecepatan konstan relative terhadap
kerangka inersia juga merupakan kerangka acuaninersia. Kerangka acuan dimana
hokum inwersia tidak berlaku, seperti kerangka acuan yang dipercepat di atas, disebut
kerangka acuan noninersia. Bagaimana kita bisa yakin bahwa sebuah kerangka acuan
adalah inersia atau tidak? Dengan memeriksa apakah hukum Newton pertama
berlaku. Dengan demikian hokum Newton pertama berperan sebagai definisi
kerangka acuan inersia.
Hukum Newton pertama tidak berlaku pada setiap kerangka acuan. Sebagai
contoh, jika kerangka acuan anda tetap di dalam mobil yang dipercepat, sebuah benda
seperti cangkiryang diletakkan diatas dashboard mungkin bergerak kearah anda
(cangkir tersebut tetap diamselama kecepatan mobil konstan). Cangkir dipercepat
kearah anda tetapi baik anda maupunorang atau benda lain memberikan gaya kepada
cangkir tersebut dengan arah demikian.
Padakerangka acuan yang dipercepat seperti ini, hukum Newton pertama
tidak berlaku. Kerangkaacuan yang dimana hokum Newton pertasma berlaku disebut
kerangka acuan inersia ( hokum inersia berlaku pada kerangka-kerangka acuan
trersebut ).Untuk sebagian besar masalah, kita biasanya dapat menganggap bahwa
krangka acuan yang terletak tetap dibumi adalah kerangka inersia (hal ini tidak tepat
benar, karena disebabkan rotasi bumi, tetapi cukup mendekati).
Kerangka acuan yang bergerak dengan kecepatan konstan relative terhadap
kerangka inersia juga merupakan kerangka acuan inersia. Kerangka acuan dimana
hokum inwersia tidak berlaku, seperti kerangtka acuan yang dipercepat di atas,
disebut kerangka acuan noninersia. Bagaimana kita bisa yakin bahwa sebuah
kerangka acuan adalah inersia atau tidak? Dengan memeriksa apakah hukum Newton
pertama berlaku. Dengan demikian hokum Newton pertama berperan sebagai definisi
kerangka acuan inersia.

C. Hukum Newton Kedua


Newton mengunakan istilah massa sebagai sinonim jumlah zat. Pandangan
intuitif mengenai massa benda ini tidak terlalu tepat karena konsep “jumlah zat” tidak
terdefinisi dengan baik. Lebih tepat lagi, dapat kita katakana bahwa massa adalah
ukuran inersia suatu benda.Makin besar massa yang dimiliki sebuah benda, makin
sulit merubah keadaan geraknya. Lebih sulit menggerakkannya dari keadaan diam,
atau menghentikannya ketikasedang bergerak.
Untuk menyatakan ukuran secara luas dari konsep massa, kita harus
mendefinisikan suatu standar. Dalam SI satuan massa adalah kilogram (kg). Istilah
massa dan berat sering di kacaukan antara satu dengan yang lainnya, tetapi adalah
penting untuk membedakan keduanya. Massa adalah sifat dari benda itu sendiri (yaitu
ukuran inersia benda tersebut atau jumlah zatnya). Berat adalah gaya, gaya gravitasi
yang bekerja pada sebuah benda.
Untuk melihat perbedaannya, misalkan kita membawa sebuah benda ke bulan.
Benda itu hanya akan mempunyai berat seperenam dari beratnya di bumi, karena
gaya gravitasi lebih lemah, tetapi massa akan tetap sama. Benda tersebut akan tetap
memiliki jumlah zat yang sama dan inersia yang sama karena tidak adanya gesekan.
Hukum Newton pertama menyatakan bahwa jika tidak ada gaya total yang bekerja
pada sebuah benda, benda tersebut akan tetap diam, atau jika sedang bergerak akan
tetapbergerak dengan laju konstan dalam garis lurus.
Tetapi apa yang terjadi jika sebuah gaya total diberiakan pada benda tersebut?
Newton berpendapat bahwa kecepatan akan berubah,suatu gaya total yang diberikan
pada sebuah benda mungkin menyebabkan lajunya bertamba. Atau jika gaya total itu
mempunyai arah yang berlawanan dengan gerak gaya tersebutakan memperkecil laju
benda itu. Jika arah gaya total yang bergerak, maka arah kecepatannya akan berubah
(dan mungkin besarnya juga).
Karena perubahan laju atau kecepatan merupakan percepatan, dapat kita katakana
gaya total menyebabkan percepatan. Bagaimana sebenarnya hubungan antara
percepatan dan gaya? Pengalaman sehari-haridapat menjawab pertanyaan ini.
Bayangkan gaya yang diperlukan untuk mendorong sebuah gerobak yang gesekannya
minimal. sekarang jika anda mendorong dengan pelan tetapi dengan gaya yang
konstan selama selang waktu tertentu, anda mempercepat gerobak tersebut dari
keadaan diam sampai laju tertentu, katakanlah 3 km/jam jika anda mendorong dengan
gaya dua kali lipat, anda akan mendapatkan bahwa gerobak tersebut mencapai 3
km/jam dalam waktu setenga kali sebelumnya.
Berarti percepatan akan dua kali lipat lebih besar. Jika menggandakan gaya,
percepatan akan menjadi dua kali lipat pula. Jika melipat tigakan gayapercepatan juga
menjadi tiga kali lipat dan seterusny Dengan demikian percepatan sebuah benda
berbanding lurus dengan gaya total yangdi berikan. Tetapi percepatan juga
bergantung pada massa benda.
Jika anda mendorong gerobak kosong dengan gaya yang sama seperti ketika
anda mendorong gerobak yang penuh, anda akan menemukan bahwa gerobak yang
penuh mempunyai percepatan yang lebih lambat makin besar massa makin kecil
percepatan, walaupun gayanya sama. Hubungan matematisnya, seperti dikemukakan
Newton, adalah percepatan sebuah benda berbanding 5 terbalik dengan massanya.
Hubungan ini ternyata berlaku secara umum dan dapat dirangkum menjadi:
“percepatan sebuah benda berbanding lurus dengan gaya total yang bekerja
padanya danberbanding terbalik dengan massanya. Arah percepatan sama dengan
arah gaya total yangbekerja padanya”Ini adalah hukum gerak Newton kedua,
bentuk persamaannya dapat di tuliskan.
a = ∑F
m

dimana adalah percepatan, m adalah massa dan ∑F merupakan gaya total. Symbol ∑
(hurufyunani “sigma”) berarti “jumlah dari”, F adalah gaya, sehingga ∑F berarti
jumlah vektor dari semua gaya yang bekerja pada benda tersebut, yang kita
definisikan sebagai gaya total. Kita susun kembali persamaan ini untuk mendapatkan
pernyataan yang lebih kenal untuk hukum newton kedua:

∑F=ma

Hukum neweton kedua menghubungkan antara deskripsi gerak dengan penyebabnya.


Hukum ini merupakan hubungan yang paling dasar pada fisika. Dari hukum Newton
kedua kita dapat membuat definisi yang lebih tepat mengenai gaya sebagai sebuah
aksi yang biasa mempercepat benda.Setiap gaya F adalah vector yang memiliki besar
dan arah.Persamaan diatas merupakan persamaan vektor yang berlaku pada semua
kerangka acuan inersia. Persamaan inidapat di tuliskan dalzm bentuk komponen pada
koordinat persegi panjang sebagai berikut:
∑Fx =max, ∑F ỵ=ma ,ỵ ∑Fź =maź,
jika gerak tersebut sepanjang stu garis(satu dimensi), kita bisa menghilangkan indeks-
indeksdan hanya menuliskan ∑F=ma.

D. Hukum Newton Ketiga


Hukum Newton ke tiga menjelaskan secara kuantitatif bagaimana gaya-gaya
Mempengaruhi gerak. Tetapi kita mungkin bertanya, dari mana gaya-gaya itu datang?
Beberapa pengamatan membuktikan bahwa gaya yang diberikan kesebuah benda
selalu diberikan oleh benda lain. pada sebuah contoh ini, gaya diberikan pada sebuah
benda, dan gaya tersebut diberikan oleh benda lain. Misalnya, gaya yang diberikan
pada paku diberikan oleh martil. Tetapi Newton menyadari bahwa hal ini tidak
sepenuhnya seperti itu.
Memang benar martil memberikan gaya pada paku. Tetapi paku tersebut jelas
memberikan gaya kembali kepada martil, karena kecepatan martil tersebut dengan
cepat diperkecil sampai nol setelah terjadi kontak. Hanya gaya yang besarlah yang
menyebabkan perubahan kecepatan martil yang begitu cepat.
Dengan demikian kata Newton, kedua benda tersebut harus dipandang sama
Martil memberikan gaya pada paku, dan paku memberikan gaya balik terhadap
martil. Ini merupakan inti dari hukum gerak Newton yang ketiga “ketikasuatu benda
memberikan gaya pada benda kedua, benda kedua tersebut memberikan gaya yang
sama besar tetapi berlawanan arah terhadap benda yang pertama”.
Hukum ini kadang kadang-kadang dinyatakan juga sebagai “untuk setiap aksi
ada reaksi yang sama dan berlawanan arah”. pernyataan ini memang benar. Tetapi
untuk menghindari kesalah pahaman, sangat penting untuk mengingat bahwa gaya
“aksi” dan gaya “reaksi” bekerja pada benda yang berbeda. Sebagai bukti validitas
hukum Newton ketiga, perhatikan bentuk tangan anda ketika mendorong ujung meja.
Bentuk tangan anda menjadi berubah, bukti nyata bahwa sebuah gaya bekerja
padanya. Kita bisa melihat sisi meja menekan tangan kita. Mungkin bsa merasakan
bahwa meja tersebut memberikan gaya pada tangan kita. Makin kuta mendorong
meja itu, makin kuat pula meja tersebut mendorong balik.
Bayangkan bagaimana kita berjalan, Seseorang mulai berjalan dengan
mendorong lantai dengan kakinya. Lantai kemudian memberikan gaya balik yang
sama dan berlawanan arah pada orang tersebut. dan gaya inilah, pada orang itu yang
menggerakan orang tersebut kedepan (jika meragukan akan hal ini, cobalah berjalan
pada permukaan es yang sangat licin).
Dari contoh-contoh yang dibahas di atas, jelas bahwa adalah sangat penting
untuk Mengingat pada benda yang mana sebuah gaya diberikan dan oleh benda mana
gaya tersebut diberikan. Intinya adalah bahwa gaya mempengaruhi gerak benda
hanya jika diberikan kepada benda tersebut. Gaya yang diberiakan oleh sebuah benda
tidak mempengaruhi bendat ersebut, melainkan mempengaruhi benda lain yang diberi
gaya itu. Dengan demikian, untuk menghindari kebingungan, kedua kata kepada dan
oleh harus selalu digunakan dan digunakansecara hati-hati.
Satu cara agar tetap jelas mengenai gaya apa yang bekerja pada benda yang
mana adalah dengan mengunakan indeks ganda. Sebagai contoh, gaya yang diberikan
pada Orang oleh Lantai dapat di beri label Fol dan gaya yang diberikan pada lantai
oleh orang tersebut adalah 7Flo sebagaimana ditunjukan.dari hukum Newton ketiga.
Fol = -Flo
Fol dan Flo memiliki besar yang sama, dan tanda minus mengingatkan kita bahwa
kedua gayatersebut berlawanan arah.

E. Berat Dan Massa


Berat sebuah benda adalah gaya gravitasi yang dilakukan oleh bumi padanya.
Berat termasuk gaya, karena itu ia merupakan besaran vektor. Arah dari vektor ini
adalah arah darigaya gravitasi, yaitu menuju pusat bumi, besar berat dinyatakan
dengan satuan gaya, sepertimisalnya pon atau Newton.
Jika sebuah benda bermassa m dibiarkan jauth bebas, percepatannya adalah
percepatan gravitasi g dan gaya yang bekerja padanya adalah gaya berat W. jika
hukum Newton kedua, FV= ma, diterapkan pada benda yang sedang jatuh bebas,
maka diperoleh W = mg. baik W masupung, keduanya adalah vector yang
mengarah kepusat bumi,karena itu dapat dituliskan:
W = mg
Dengan W dan g adalah besar vektor berat dan vector percepatan. Telah kita
lihat bahwa berat benda, yaitu tarikan kebawah oleh bumi pada benda, adalah besaran
vektor, sedangkan massa benda adalah besaran scalar. Hubungan kuantitatif antara
dan massa diberikan oleh W= mg. karena g berbeda-beda dari satu titik lain di bumi,
maka W yaitu berat benda bermassa m, berbeda juga untuk tempat yang berbeda.
Jadi berat benda bermassa satu kilogram ditempat yang memiliki g = 9,80 m/s 2
adalah 9.80 N, di tempat dengan g = 9,78 m/s2, benda yang sama beratnya hanya 9.78
N.
Seringkali yang diberitahukan bukan massa benda, melainkan beratnya.
Percepatan yang dihasilkan oleh gaya F yang bekerja pada benda yang besar
beratnya W dapat diperoleh dengan menggabungkan persamaan. Jadi dari F = ma
dan W = mg. diperoleh:
m = W/g sehingga F = (W/g)a
besaran W/g memegang peranan seperti m dalam persamaan F = ma dan
sesungguhnya tidak lain dari pada massa benda yang beratnya sebesar W. sebagai
contoh, orang yang beratnya 160pon di tempat yang memiliki g = 32,0 kaki/s
2 memiliki massa m = W/g = (160 pon)/(32,0kaki/s2)= 5,00 slug. Beratnya ditempat
lain yang memiliki g = 32,2 kaki/s2 adalah W = mg =(5,00 slugs) (32,2 kaki/s2)
=161 pon.
F. Sistem Satuan Mekanika
Satuan gaya didefinisikan sebagai sebuah gaya yang menimbulkan satu-satuan
percepatan bila dikerjakan pada stu satuan massa. Dalam bahasa SI, satuan gaya
adalah gaya yang akan mempercepat massa satu kg sebesar satu m/s
2 dan seperti yang telah kita lihat,satuan ini disebut Newton (N). dalam sistem cgs
(centimeter, gram, sekon) satuan gaya adalah gaya yang mempercepat massa satu g
sebesar satu cm/s2satruan ini disebut dyne.
Karena 1 kg= 103g dan 1 m/s2= 102cm/s2, maka diperoleh bahwa 1 N = 10 5
dyne.2= 102cm/s2, maka diperoleh bahwa 1 N = 105dyne.

Benda standar pon dapat dibandingkan dengan kilogram dan ternyata massanya
adalah 0,45359237 kg. percepatan gravitasi ditempat tertentu tersebut besarnya
32.1740 kaki/s2. Pon gaya dapat ditentukan dari F = ma sebagai gaya yang
mempercepat massa sebesar 0,45359237 kg dengan percepatan sebesar 32,1740
kaki/s2
Cara ini memungkinkan kta untuk membandingkan pon-gaya dengan Newton.
Dengan mengingat bahwa 32,1740 kaki/s2 sama dengan 9,8066 m/s2, kita peroleh:

1 pon = (0,45359237 kg)(32,1740 kaki/s2)


= (0,45359237 kg)(9,8066 m/s2)
= 4,45 N.
Satuan massa dalam system British engineering dapat pula diturunkan, yaitu
Di definisikan sebagai massa sebuah benda yang akan mendapat percepatan 1 kaki/s2
bila dikerjakan gaya 1 pon padanya. Satuan massa ini disebut slug. Jadi dalam sistem
ini:
F [pon] = m [slug] x a [kaki/s2]
Pon gaya adalah gaya yang menimbulkan percepatan gravitasi standar, 32,1740
kaki/s2 pada standar pon. Nanti akan kita lihat bahwa percepatan gravitasi berbeda-
beda teregantung kepada jarak dari pusat bumi, Karen itu “perdepatan standar” diatas
adalah harga pada jarak tertentu dari pusat bumi.
Satuan-satuan dalam F = ma

G. Sistem satuan Gaya Massa Perdepatan

Satuan gaya didefinisikan sebagai sebuah gaya yang menimbulkan satu


satuan percepatan bila dikerjakan pada stu satuan massa. Dalam bahasa SI, satuan
gaya adalah gaya yang akan mempercepat massa satu kg sebesar satu m/s2 dan
seperti yang telah kita lihat, satuan ini disebut Newton (N). dalam sistem cgs
(centimeter, gram, sekon) satuan gaya adalah gaya yang mempercepat massa satu g
sebesar satu cm/s2 satuan ini disebut dyne. Karena 1 kg= 10 3g dan 1 m/s2 =
102cm/s2, maka diperoleh bahwa 1 N= 105 dyne.
Benda standar pon dapat dibandingkan dengan kilogram dan ternyata massanya
adalah 0,45359237 kg. percepatan gravitasi ditempat tertentu tersebut besarnya
32.1740 kaki/s2. Pon gaya dapat ditentukan dari F = ma sebagai gaya yang
mempercepat massa sebesar 0,45359237 kg dengan percepatan sebesar
32,1740kaki/s2
.
Cara ini memungkinkan kta untuk membandingkan pon-gaya dengan Newton.
Dengan mengingat bahwa 32,1740 kaki/s2 sama dengan 9,8066 m/s2, kita peroleh:

1 pon = (0,45359237 kg)(32,1740 kaki/s2)


= (0,45359237 kg)(9,8066 m/s2)
= 4,45 N.
Satuan massa dalam sistem British engineering dapat pula diturunkan, yaitu
didefinisikan sebagai massa sebuah benda yang akan mendapat percepatan 1 kaki/s2
bila dikerjakan gaya 1 pon padanya. Satuan massa ini disebut slug. Jadi dalam sistem
ini:
F [pon] = m [slug] x a [kaki/s2]
Pon gaya adalah gaya yang menimbulkan percepatan gravitasi standar, 32,1740
kaki/s2 pada standar pon. Nanti akan kita lihat bahwa percepatan gravitasi berbeda-
beda, teregantung kepada jarak dari pusat bumi, Karen itu “perdepatan standar” diatas
adalah harga pada jarak tertentu dari pusat bumi.
Satuan-satuan dalam F = ma
Sistem Satuan Gaya Massa Perdepatan
SI Newton (N) Kilogram (kg) m/s2

Cgs Dyne Gram (G) cm/s2

BE Pound (Ib) Slug kaki/s2

H. Hukum – Hukum Gaya


Hukum-hukum gaya untuk sistem
No Sistem Hukum Gaya
1 Blok di atas permukaan horizotal (a). Gaya pegas : F = -kx dengan x
kasar digerakkan oleh pegass adalah pertambahan panjang pegas dan
yang direntangkan k konstan yang menggambarkan sifat
pegas ; F mengarah ke kanan.
(b). Gaya gesekan F = μmg, dengan μ
adalah koefisian gesekan mg adalah berat
balok; F mengarah kekiri.

2 Bola golf yang sedang bmelayang F = mg : F mengarah kebawah


3 Satelit buatan F = GmM/r2, dengan G adalah
konstanta gravitasi. M massa bumi dan
r jejariorbit. F mengarah ke pusat bumi.
Ini adalah hukum gravitasi universal
Newton.

4 Electron di dekat bola bermuatan F = ( ¼e)eQ/r2 dengan ea adalah


positif. konstanta. E muatan electron, Q muatan
pada bola, dan r jarak dari electron
kepusat bola F mengarah kekanan. Ini
adalah hukum elektrostatika coulomb.
5 Dua batang magnet F = (3μO/2 π)μ Momen dipol (dwikutub) magnetik
masing-masing batang magnet, dan r
adalah jarak dari pusat kepusat antara
batang, dianggab bahwa r = 1 adalah
panjang masing-masing batang F
mengarah kekanan.
BAB 4
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Gaya kita gambarkan sebagai tarikan dan dorongan contohnya ketika kita
mendorong mobil mogok, kita memberikan gaya pada mobil tersebut. Atau
ketika sebuah mesin mengangkat lift berarti sebuah gaya telah di berikan. Kita
katakan bahwa sebuah benda jatuh karena gaya gravitasi. Gaya tidak selalu
menyebabkan gerak. Sebagai contoh, anda bisa saja mendorong sebuah meja
sekuat tenaga tetapi meja tersebut tetap tidak bergerak.
2. Gerak dinyatakan dalam besaran vektor r, v dan a, tanpa mempersoalkan apa
yang “menyebabkan” gerak tersebut. Sebagian besar pembahasan bersifat
geometris semata. Dalam pasal ini dan pasal berikut akan di bahas penyebab
gerak, pembahasan ini termasuk bagian mekanika yang disebut dinamika.
3. Gerak dari suatu partikel tertentu ditentukan oleh sifat dan susunan benda-
benda lain yang merupakan lingkungannya.
4. HukumNewton pertama sangat dekat dengan kesimpulan Galileo,hokum
tersebut menyatakan bahwa: “Setiap benda tetap berada dalam keadaan diam
atau bergerak dengan laju tetap sepanjang garis lurus, kecuali jika di beri gaya
total yang tidak nol”
5. Hukum Newton kedua adalah : “percepatan sebuah denda berbanding lurus
dengan gaya totsl usng bekerja padanya dan berbanding terbalik dengan
massanya. Arah percepatan sama dengan arah gaya total yang bekerja
padanya”.
6. Hukum Newton yang ketiga: “ketika suatu benda memberikan gaya pada
benda kedua, benda kedua tersebut memberikan gaya yang sama besar tetapi
berlawanan arah terhadap benda yang pertama”. Hukum ini kadang kadang-
kadang dinyatakan juga sebagai “untuk setiap aksi ada reaksi yang sama dan
berlawanan arah”.pernyataan ini memang benar. Tetapi untuk
menghindari kesalah pahaman, sangat penting untuk mengingat bahwa gaya
“aksi” dan gaya“reaksi” bekerja pada benda yang berbeda.
7. Newton mengunakan istilah massa sebagai sinonim jumlah zat. Pandangan
intuitif mengenai massa benda ini tidak terlalu tepat karena konsep “jumlah
zat” tidak terdefinisi dengan baik. Lebih tepat lagi, dapat kita katakana bahwa
massa adalah ukuran inersia suatu benda. Makin besar massa yang dimiliki
sebuah benda, makin sulit merubah keadaan geraknya. Lebih sulit
menggerakkannya dari keadaan diam, atau menghentikannya ketika sedang
bergerak.

B. Saran
Materi dinamika ini perlu dikaji lebih mendalam lagi, hal ini agar materi tentang
dinamika ini dapat dikuasai dengan sempurna oleh mahasiswa sehingga mahasiswa
dapat dengan mudah mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai