Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

HUKUM NEWTON TENTANG GERAK

Diajukan untuk memenuhi salah satu


Tugas mata pelajaran “Fisika”

Disusun oleh:
DIKI SETIADI
NISN: 993 093 5513

JURUSAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 3
TASIKMALAYA
2013

0
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat illahi robbi, atas segala
rahmat dan karunia-Nya, bahwasanya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah
dengan tepat waktu yang berjudul “HUKUM NEWTON TENTANG GERAK”.
Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran “Fisika”.
Dalam menyelesaikan makalah ini penulis menyadari masih banyak
kekurangan dan kekhilapan baik dari segi penulisan ataupun pembahasannya yang
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis karena itu penulis mohon kritik
dan saran yang membangun guna perbaikkan yang akan datang.
Atas dorongan dan bimbingan dari pembimbing kepada penulis untuk
menyelesaikan tugas ini maka dengan segala kerendahan hati perkenankanlah
penulis mengucapkan terimakasih kepada rekan-rekan yang telah membantu
dalam pembuatan makalah ini.
Akhir kata mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi
penulis, umumnya bagi semua pembaca. Amin

Tasikmalaya, Februari 2013

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................... 1
B. Tujuan Penulisan................................................................... 1
C. Manfaat Penulisan................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Hukum I Newton................................................................... 2
B. Hukum II Newton.................................................................. 6
C. Hukum III Newton................................................................ 8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 15

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hukum Newton yang membahas tentang gerak, biasanya kita pelajari
ada 3, dimana ketiga hukum tersebut sering menjadi acuan kita untuk
meninjau suatu gerak.

B. Tujuan Penulisan
Memenuhi tugas dari guru mata pelajaran Fisika.

C. Manfaat Penulisan
Agar materi ini bisa dipahami/ dimengerti oleh pelajar.

1
BAB II
PEMBAHASAN
   
A. Hukum I Newton
Bagaimana hubungan yang tepat antara Gaya dan Gerak ? Untuk
mengawalinya, mari kita bayangkan apa yang terjadi ketika gaya total pada
sebuah benda sama dengan nol atau dengan kata lain tidak ada gaya yang
bekerja pada benda. Anda pasti akan setuju bahwa benda tersebut dalam
keadaan diam, dan jika tidak ada gaya yang bekerja padanya, yaitu tidak ada
tarikan atau dorongan, maka benda itu akan tetap diam. Nah, bagaimana jika
terdapat gaya total nol yang bekerja pada benda yang sedang bergerak ?
Untuk memperjelas permasalahan ini, anggap saja anda sedang
mendorong sekeping uang logam pada permukaan lantai kasar. Setelah anda
berhenti mendorong, keping uang logam tersebut tidak akan terus bergerak,
namun melambat kemudian berhenti. Untuk menjaganya agar tetap bergerak,
kita harus tetap mendorong (memberikan gaya). Jika dicermati dengan
saksama, anda akan menyimpulkan bahwa benda-benda yang bergerak secara
alami akan berhenti dan sebuah gaya diperlukan agar untuk
mempertahankannya agar tetap bergerak. Pada abad ketiga Sebelum Masehi,
Aristoteles, seorang filsuf Yunani pernah menyatakan bahwa diperlukan
sebuah gaya agar benda tetap bergerak pada bidang datar. Menurut eyang
Aristoteles, keadaan alami dari sebuah benda adalah diam. Oleh karena itu
perlu ada gaya untuk menjaga agar benda tetap bergerak. Ia juga mengatakan
bahwa laju benda sebanding dengan besar gaya, di mana makin besar gaya,
makin besar laju gerak benda tersebut.
Setelah 2000 tahun kemudian, Galileo Galilei mempersoalkan
pandangan Aristoteles. Galileo mengatakan bahwa sama alaminya bagi sebuah
benda untuk bergerak mendatar dengan kecepatan tetap, seperti ketika benda
tersebut berada dalam keadaan diam. Untuk memahami pandangan galileo,
bayangkan anda mendorong sekeping uang logam pada permukaan lantai yang
sangat licin. Setelah anda berhenti mendorong, keping uang logam tersebut

2
akan meluncur jauh lebih panjang (dibandingkan ketika mendorong di atas
permukaan lantai kasar). Jika dituangkan minyak pelumas atau pelicin lainnya
pada permukaan lantai tersebut, maka keping uang logam akan bergerak lebih
jauh, dibandingkan dengan percobaan pertama.
Untuk mendorong sebuah benda yang mempunyai permukaan kasar di
permukaan lantai dengan laju tetap, dibutuhkan gaya dengan besar tertentu.
Untuk mendorong sebuah benda lain yang sama beratnya tetapi mempunyai
permukaan yang licin di atas lantai dengan laju yang sama, akan diperlukan
gaya yang lebih kecil. Jika dituangkan pelumas pada permukaan benda dan
lantai, maka hampir tidak diperlukan gaya sama sekali untuk menggerakan
benda.
Perhatikan bahwa pada percobaan di atas, besarnya gaya dorong
semakin kecil akibat permukaan benda semakin licin. Selanjutnya, kita dapat
membayangkan sebuah keadaan di mana keping uang logam tersebut tidak
bersentuhan dengan lantai sama sekali atau ada pelicin sempurna antara
permukaan bawah keping uang logam dengan lantai. Anggapan mengenai
adanya pelicin sempurna tersebut membuat uang logam bergerak dengan laju
tetap tanpa ada gaya yang diberikan. Ini adalah gagasan Eyang Galileo yang
membayangkan dunia tanpa gesekan. Pemikiran ini kemudian membuatnya
menyimpulkan bahwa jika tidak ada gaya yang diberikan kepada benda yang
bergerak, maka benda tersebut terus bergerak lurus dengan laju tetap. Benda
yang sedang bergerak akan melambat apabila pada benda bekerja gaya total.
Dengan demikian, eyang Galileo menganggap bahwa gesekan merupakan
gaya yang sama dengan tarikan atau dorongan biasa.
Untuk mendorong keping uang logam untuk bergerak pada permukaan
lantai, dibutuhkan gaya dari tangan kita, hanya untuk mengimbangi gaya
gesekan. Jika benda tersebut bergerak dengan laju tetap, gaya dorongan kita
sama besar dengan gaya gesek; tetapi kedua gaya ini memiliki arah yang
berbeda sehingga gaya total pada benda adalah nol. Hal ini sesuai dengan
pendapat eyang Galileo karena benda bergerak dengan laju tetap apabila pada
benda tidak bekerja gaya total.

3
Hukum I Newton menyatakan bahwa :
Setiap benda tetap berada dalam keadaan diam atau bergerak dengan
laju tetap sepanjang garis lurus (percepatan nol), kecuali terdapat gaya
total pada benda tersebut.
Secara matematis, Hukum I Newton dapat dinyatakan sebagai berikut :
Kecenderungan suatu benda untuk tetap bergerak atau mempertahankan
keadaan diam dinamakan inersia. Karenanya, hukum I Newton dikenal juga
dengan julukan Hukum Inersia atau Hukum Kelembaman.
Sifat lembam ini dapat kita amati, misalnya ketika mengeluarkan saus
tomat dari botol dengan menggoyangnya. Pertama, kita memulai dengan
menggerakan botol ke bawah; pada saat kita mendorong botol ke atas, saus
akan tetap bergerak ke bawah dan jatuh pada makanan. Kecenderungan
sebuah benda yang diam untuk tetap diam juga diakibatkan oleh inersia atau
kelembaman. Misalnya ketika kita menarik selembar kertas yang ditindih oleh
tumpukan buku tebal dan berat. Jika lembar kertas tadi ditarik dengan cepat,
maka tumpukan buku tersebut tidak bergerak.
Contoh lain: yang sering kita alami adalah ketika berada di dalam
mobil. Apabila mobil bergerak maju secara tiba-tiba, maka tubuh kita akan
sempoyongan ke belakang, demikian juga ketika mobil tiba-tiba direm, tubuh
kita akan sempoyongan ke depan. Hal ini diakibatkan karena tubuh kita
memiliki kecenderungan untuk tetap diam jika kita diam dan juga memiliki
kecenderungan untuk terus bergerak jika kita telah bergerak.
Perlu diingat bahwa yang terjadi pada Hukum Pertama Newton adalah
gaya total. Sebagai contoh (perhatikan gambar di bawah), sebuah kotak yang
diam di atas meja datar akan memiliki dua gaya yang bekerja padanya, yakni :
gaya ke bawah akibat gaya gravitasi dan gaya dorong ke atas oleh permukaan
meja. Dorongan ke atas dari permukaan meja, hanyalah sebesar gaya tarik ke
bawah akibat gravitasi, jadi gaya total yang dialami buku adalah nol. Ingat
bahwa besarnya gaya tersebut sama namun memiliki arah yang berlawanan
sehingga saling menghilangkan. Karena besarnya gaya total = 0, buku tersebut
berada dalam kesetimbangan, yang membuatnya diam alias tidak bergerak

4
(benda bergerak dari keadaan diam jika gaya total tidak nol/jika ada gaya
total. Pada kasus benda yang sedang bergerak, apabila gaya total nol maka
benda bergerak dengan laju tetap). Gaya ke atas dari permukaan disebut Gaya
Normal (N), karena arahnya normal atau tegak lurus terhadap permukaan yang
bersentuhan. Mengenai Gaya Normal akan kita bahas pada topik khusus.
Dalam Hukum I Newton, kita telah belajar bahwa jika tidak ada gaya
total yang bekerja pada sebuah benda, maka benda tersebut akan tetap diam,
atau jika benda tersebut sedang bergerak maka benda tersebut tetap bergerak
dengan laju tetap pada lintasan lurus. Apa yang terjadi jika gaya total tidak
sama dengan nol ? Sebelum menjawab pertanyaan tersebut,anda perlu
memahami pengertian gaya total.
Pengertian Gaya Total
Seperti apakah gaya total itu ? Misalnya kita mendorong sekeping
uang logam di atas meja; setelah bergerak, uang logam yang didorong tersebut
berhenti. Ketika kita mendorong uang logam tadi, kita memberikan gaya
berupa dorongan sehingga uang logam begerak. Nah, selain gaya dorongan
kita, pada logam tersebut bekerja juga gaya gesekan udara dan gaya gesekan
antara permukaan bawah uang logam dan permukaan meja, yang arahnya
berlawanan dengan arah gaya dorongan kita. Apabila jumlah selisih antara
kekuatan dorongan kita gaya dorong dan gaya gesekan (baik gaya gesekan
udara maupun gaya gesekan antara permukaan logam dan meja) adalah nol,
maka uang logam berhenti bergerak/diam. Jika selisih antara gaya dorong
yang kita berikan dengan gaya gesekan tidak nol, maka uang logam tersebut
akan tetap bergerak. Selisih antara gaya dorong dan gaya gesekan tersebut
dinamakan gaya total.

B. Hukum II Newton
Newton mengatakan bahwa jika pada sebuah benda diberikan gaya
total atau dengan kata lain, terdapat gaya total yang bekerja pada sebuah
benda, maka benda yang diam akan bergerak, demikian juga benda yang
sedang bergerak bertambah kelajuannya. Apabila arah gaya total berlawanan

5
dengan arah gerak benda, maka gaya tersebut akan mengurangi laju gerak
benda. Apabila arah gaya total berbeda dengan arah gerak benda maka arah
kecepatan benda tersebut berubah dan mungkin besarnya juga berubah.
Karena perubahan kecepatan merupakan percepatan maka kita dapat
menyimpulkan bahwa gaya total yang bekerja pada benda menyebabkan
benda tersebut mengalami percepatan. Arah percepatan tersebut sama dengan
arah gaya total. Jika besar gaya total tetap atau tidak berubah, maka besar
percepatan yang dialami benda juga tetap alias tidak berubah.
Bagaimana hubungan antara Percepatan dan Gaya ?
Bayangkanlah anda mendorong sebuah gerobak sampah yang bau-nya
menyengat. Usahakan sampai gerobak tersebut bergerak. Nah, ketika gerobak
bergerak, kita dapat mengatakan bahwa terdapat gaya total yang bekerja pada
gerobak itu. Silahkan dorong gerobak sampah itu dengan gaya tetap selama 30
detik. Ketika anda mendorong gerobak tersebut dengan gaya tetap selama 30
menit, tampak bahwa gerobak yang tadinya diam, sekarang bergerak dengan
laju tertentu, anggap saja 4 km/jam.
Sekarang, doronglah gerobak tersebut dengan gaya dua kali lebih besar
(gerobaknya didiamin dulu). Apa yang anda amati ? Jika anda mendorong
gerobak sampah dengan gaya dua kali lipat, maka gerobak tersebut bergerak
dengan laju 4 km/jam dua kali lebih cepat dibandingkan sebelumnya.
Percepatan gerak gerobak dua kali lebih besar. Apabila anda mendorong
gerobak dengan gaya lima kali lebih besar, maka percepatan gerobak juga
bertambah lima kali lipat. Demikian seterusnya. Kita bisa menyimpulkan
bahwa percepatan berbanding lurus dengan gaya total yang bekerja pada
benda.
Seandainya percobaan mendorong gerobak sampah diulangi.
Percobaan pertama, kita menggunakan gerobak yang terbuat dari kayu,
sedangkan percobaan kedua kita menggunakan gerobak yang terbuat dari besi
dan lebih berat. Jika anda mendorong gerobak besi dengan gaya dua kali lipat,
apakah gerobak tersebut bergerak dengan laju 4 km/jam dua kali lebih cepat
dibandingkan gerobak sebelumnya yang terbuat dari kayu ?

6
Tentu saja tidak karena percepatan juga bergantung pada massa benda.
Anda dapat membuktikannya sendiri dengan melakukan percobaan di atas.
Jika anda mendorong gerobak sampah yang terbuat dari sampah dengan gaya
yang sama ketika anda mendorong gerobak yang terbuat dari kayu, makaakan
terlihat bahwa percepatan gerobak besi lebih kecil. Apabila gaya total yang
bekerja pada benda tersebut sama, maka makin besar massa benda, makin
kecil percepatannya, sebaliknya makin kecil massa benda makin besar
percepatannya.
Hukum II Newton tentang Gerak :
Jika suatu gaya total bekerja pada benda, maka benda akan mengalami
percepatan, di mana arah percepatan sama dengan arah gaya total yang
bekerja padanya. Vektor gaya total sama dengan massa benda dikalikan
dengan percepatan benda.
Jika persamaan di atas ditulis dalam bentuk a = F/m, tampak bahwa
percepatan sebuah benda berbanding lurus dengan resultan gaya yang bekerja
padanya dan arahnya sejajar dengan gaya tersebut. Tampak juga bahwa
percepatan berbanding terbalik dengan massa benda.
Jadi apabila tidak ada gaya total alias resultan gaya yang bekerja pada
benda maka benda akan diam apabila benda tersebut sedang diam; atau benda
tersebut bergerak dengan kecepatan tetap, jika benda sedang bergerak. Ini
merupakan bunyi Hukum I Newton.
Setiap gaya F merupakan vektor yang memiliki besar dan arah.
Persamaan hukum II Newton di atas dapat ditulis dalam bentuk komponen
pada koordinat xyz alias koordinat tiga dimensi, antara lain :
Satuan massa adalah kilogram, satuan percepatan adalah kilogram
meter per sekon kuadrat (kg m/s2). Satuan Gaya dalam Sistem Internasional
adalah kg m/s2. Nama lain satuan ini adalah Newton; diberikan untuk
menghargai jasa eyang Isaac Newton. Satuan-satuan tersebut merupaka satuan
Sistem Internasional (SI). Dengan kata lain, satu Newton adalah gaya total
yang diperlukan untuk memberikan percepatan sebesar 1 m/s2 kepada massa 1
kg. Hal ini berarti 1 Newton = 1 kg m/s2.

7
Dalam satuan CGS (centimeter, gram, sekon), satuan massa adalah
gram (g), gaya adalah dyne. Satu dyne didefinisikan sebagai gaya total yang
diperlukan untuk memberi percepatan sebesar 1 cm/s2 untuk benda bermassa 1
gram. Jadi 1 dyne = 1 gr cm/s2.
Kedua jenis satuan yang kita bahas di atas adalah satuan Sistem
Internasional (SI). Untuk satuan Sistem Inggris (British Sistem), satuan gaya
adalah pound (lb). 1 lb = 4,45 N. Satuan massa = slug. Dengan demikian, 1
pound didefinisikan sebagai gaya total yang diperlukan untuk memberi
percepatan sebesar 1 ft/s2 kepada benda bermassa 1 slug.

C. Hukum III Newton


Pada Hukum II Newton, kita belajar bahwa gaya-gaya mempengaruhi
gerakan benda. Dari manakah gaya tersebut datang ? dalam kehidupan sehari-
hari, kita mengamati bahwa gaya yang diberikan kepada sebuah benda, selalu
berasal dari benda lain. gerobak bergerak karena kita yang mendorong, paku
dapat tertanam karena dipukul dengan martil, buah mangga yang lezat jatuh
karena ditarik oleh gravitasi bumi, demikian juga benda yang terbuat dari besi
ditarik oleh magnet. Apakah semua benda bergerak karena diberikan gaya
oleh benda lain ?
Newton mengatakan bahwa kenyataan dalam kehidupan sehari-hari
tidak semuanya seperti itu. Ketika sebuah benda memberikan gaya kepada
benda lain maka benda kedua tersebut membalas dengan memberikan gaya
kepada benda pertama, di mana gaya yang diberikan sama besar tetapi
berlawanan arah. Jadi gaya yang bekerja pada sebuah benda merupakan hasil
interaksi dengan benda lain. Anda dapat melakukan percobaan untuk
membuktikan hal ini. Tendanglah batu atau tembok dengan keras, maka kaki
anda akan terasa sakit. Mengapa kaki terasa sakit ? hal ini disebabkan karena
ketika kita menendang tembok atau batu, tembok atau batu membalas
memberikan gaya kepada kaki kita, di mana besar gaya tersebut sama, hanya
berlawanan arah. Gaya yang kita berikan arahnya menuju batu atau tembok,

8
sedangkan gaya yang diberikan oleh batu atau tembok arahnya menuju kaki
kita.
Apabila sebuah benda memberikan gaya kepada benda lain, maka benda
kedua memberikan gaya kepada benda yang pertama. Kedua gaya
tersebut memiliki besar yang sama tetapi berlawanan arah.
Secara matematis Hukum III Newton dapat ditulis sebagai berikut :
F A ke B = - F B ke A
F A ke B adalah gaya yang diberikan oleh benda A kepada benda B,
sedangkan F B ke A adalah gaya yang yang diberikan benda B kepada benda A.
Misalnya ketika anda menendang sebuah batu, maka gaya yang anda berikan
adalah F A ke B , dan gaya ini bekerja pada batu. Gaya yang diberikan oleh batu
kepada kaki anda adalah - F B ke A. Tanda negatif menunjukkan bahwa arah
gaya reaksi tersebut berlawanan dengan gaya aksi yang anda berikan. Jika
anda menggambar tanda panah yang melambangkan interaksi kedua gaya ini,
maka gaya F A ke B digambar pada batu, sedangkan gaya yang diberikan batu
kepada kaki anda, - F B ke A, digambarkan pada kaki anda.
Persamaan Hukum III Newton di atas juga bisa kita tulis sebagai berikut :
Faksi = -Freaksi
Hukum warisan Newton ini dikenal dengan julukan hukum aksi-reaksi.
Ada aksi maka ada reaksi, yang besarnya sama dan berlawanan arah. Kadang-
kadang kedua gaya tersebut disebut pasangan aksi-reaksi. Ingat bahwa kedua
gaya tersebut (gaya aksi-gaya reaksi) bekerja pada benda yang berbeda.
Berbeda dengan Hukum I Newton dan Hukum II Newton yang menjelaskan
gaya yang bekerja pada benda yang sama.
Gaya aksi dan reaksi adalah gaya kontak yang terjadi ketika kedua
benda bersentuhan. Walaupun demikian, Hukum III Newton juga berlaku
untuk gaya tak sentuh, seperti gaya gravitasi yang menarik buah mangga
kesayangan anda. Ketika kita menjatuhkan batu, misalnya, antara bumi dan
batu saling dipercepat satu dengan lain. batu bergerak menuju ke permukaan
bumi, bumi juga bergerak menuju batu. Gaya total yang bekerja pada bumi
dan batu besarnya sama. Bumi bergerak ke arah batu yang jatuh ? karena

9
massa bumi sangat besar maka percepatan yang dialami bumi sangat kecil
(Ingat hubungan antara massa dan percepatan pada persamaan hukum II
Newton). Walaupun secara makroskopis tidak tampak, tetapi bumi juga
bergerak menuju batu atau benda yang jatuh akibat gravitasi. Bumi menarik
batu, batu juga membalas gaya tarik bumi, di mana besar gaya tersebut sama
namun arahnya berlawanan.
Hukum III Newton dalam Kehidupan Sehari-hari
Konsep Hukum III Newton sebenarnya sering kita alami dalam kehidupan
sehari-hari, walau kadang tidak kita sadari. Hal apa saja dalam kehidupan
sehari-hari yang menggunakan konsep Hukum III Newton ?
Hukum III Newton berlaku ketika kita berjalan atau berlari
Ketika berjalan, telapak kaki kita memberikan gaya aksi dengan mendorong
permukaan tanah atau lantai ke belakang. Permukaan tanah atau lantai
memberikan gaya reaksi kepada kita dengan mendorong telapak kaki kita ke
depan, sehingga kita berjalan ke depan. Ketika berjalan mundur, telapak kaki
kita mendorong permukaan tanah atau lantai ke depan. Sebagai reaksi,
permukaan tanah atau lantai mendorong telapak kaki kita ke belakang
sehingga kita bisa berjalan mundur. Besarnya gaya aksi dan reaksi sama, tetapi
arahnya berlawanan. Telapak kaki kita mendorong lantai ke belakang, lantai
mendorong telapak kaki kita ke depan. Ketika kita berjalan lambat, gaya yang
kita berikan kecil, sehingga gaya reaksi yang diberikan oleh lantai juga kecil,
akibatnya kita berjalan pelan. Pada saat kita berjalan cepat, telapak kaki kita
menekan lantai lebih kuat, akibatnya gaya reaksi yang diberikan lantai juga
besar sehingga kita didorong dengan kuat ke depan. Dirimu dapat melakukan
percobaan ini untuk membuktikannya. Ketika kita berlari, gaya aksi berupa
dorongan yang diberikan oleh telapak kaki kita kepada permukaan tanah
sangat besar sehingga gaya reaksi yang diberikan oleh permukaan tanah
kepada telapak kaki kita juga sangat besar. Akibatnya kita bisa berlari dengan
kencang. Jadi besarnya gaya reaksi yang diberikan oleh permukaan tanah atau
lantai kepada telapak kaki kita sebanding alias sama besar dengan gaya aksi
yang kita berikan dan arahnya berlawanan.

10
Hukum III Newton berlaku ketika kita berenang
Apakah dirimu bisa berenang ? Ketika kita berenang, kaki dan tangan kita
mendorong air ke belakang. Sebagai reaksi, air mendorong kaki dan tangan
kita ke depan, sehingga kita berenang ke depan.
Hukum III Newton berlaku pada pistol atau senapan yang ditembakan
Ketika sebuah peluru ditembakan, pistol atau senapan memberikan gaya aksi
kepada peluru dengan mendorong peluru ke depan. Karena mendapat gaya
aksi maka peluru tersebut mendorong pistol atau senapan ke belakang.
Akibatnya, para penembak merasa tersentak ke belakang akibat dorongan
tersebut.
Hukum III Newton berlaku pada Balon Udara yang bergerak
Pernahkah dirimu melihat dan memegang balon ?  Hukum III Newton juga
berlaku pada balon udara yang bergerak ? Yang dimaksudkan di sini bukan
balon udara yang bergerak karena ditiup angin, tapi karena di dorong oleh
udara yang ada di dalam balon. lakukan percobaan berikut ini sehingga
menambah pemahamanmu. Beli sebuah balon di warung terdekat. Tiuplah
balon sampai balon mengembung; jangan lupa jepit mulut balon dengan
jarimu agar udara tidak keluar. Nah, silahkan lepas jepitan tanganmu pada
mulut balon. Apa yang terjadi ? jika posisi balon tegak, di mana mulut balon
berada di bawah, maka balon akan meluncur ke atas. Balon bergerak ke atas
karena balon memberikan gaya aksi dengan mendorong udara ke bawah
(udara keluar lewat mulut balon). Udara yang keluar lewat mulut balon
memberikan gaya reaksi dengan mendorong balon ke atas, sehingga balon
bergerak ke atas. Apabila posisi balon dibalik, di mana mulut balon berada di
atas, maka balon akan bergerak ke bawah. Besar gaya aksi dan reaksi sama,
hanya berlawanan arah. Balon mendorong udara ke bawah, udara mendorong
balon ke atas. Atau sebaliknya balon mendorong udara ke atas, udara
mendorong balon ke bawah. Semakin banyak udara yang ditiupkan ke dalam
balon, maka balon bergerak makin cepat ketika mulut balon tersebut dibuka.
Hal ini disebabkan karena balon mendorong lebih banyak udara keluar,
sehingga udara yang didorong tersebut memberikan reaksi dengan mendorong

11
balon. Semakin banyak udara yang ada di dalam balon, semakin lama dan jauh
balon bergerak; semakin sedikit udara dalam balon, semakin pelan balon
bergerak. Jadi besar gaya aksi sama dengan besar gaya reaksi, hanya arahnya
berlawanan.
Hukum III Newton berlaku pada Ikan Gurita yang bergerak dalam air.
Pernahkah kamu menikmati lezatnya ikan gurita ? ikan gurita tidak punya
sirip… lalu bagaimana-kah ia berenang ? newton menguasai darat, udara dan
laut.  ikan gurita bergerak ke depan dengan menyemprotkan air ke belakang
(gaya aksi); air yang disemprotkan tersebut mendorong ikan gurita ke depan
(gaya reaksi), sehingga ikan gurita bisa berenang bebas di dalam air laut.
Peluncuran Roket menggunakan konsep Hukum III Newton
Bagaimanakah prinsip kerja roket yang diluncurkan ke luar angkasa ? di luar
angkasa tidak udara, tapi mengapa roket bisa bergerak ? helikopter atau
pesawat terbang bisa bergerak di udara karena terdapat baling-baling yang
menggerakan udara, sedangkan roket bisa bergerak di luar angkasa (ruang
hampa udara ?).
Konsep dasar peluncuran roket sama dengan percobaan balon yang meluncur
ke atas. Roket memberikan gaya aksi yang sangat besar kepada gas dengan
mendorong gas keluar dan gas tersebut memberikan gaya reaksi yang sama
besar, dengan mendorong roket ke atas. Gaya dorong yang diberikan gas
kepada roket sama besar dengan gaya yang diberikan roket kepada gas, hanya
arahnya berlawanan. Roket mendorong gas ke bawah, gas mendorong roket ke
atas.
Bagaimanakah dengan pesawat jet ? pesawat jet juga menggunakan konsep
hukum III Newton. Mesin pesawat jet memberikan gaya aksi dengan
menyemburkan gas keluar lewat belakang pesawat, dan gas tersebut
memberikan gaya reaksi dengan mendorong pesawat jet ke depan. Gaya
dorong yang dilakukan oleh mesin pesawat jet terhadap gas sangat besar
sehingga gas juga mendorong pesawat jet dengan gaya yang sangat besar.
Mesin pesawat jet mendorong gas ke belakang, gas mendorong pesawat jet ke
depan. Jadi arah gaya berlawanan, tapi besar gaya sama. Pesawat jet bergerak

12
horisontal alias mendatar, sedangkan roket bergerak vertikal alias tegak lurus
permukaan bumi.
Mengapa mobil bergerak ?
Mobil bergerak karena mesin menggerakan roda sehingga roda berputar.
Karena roda berputar maka mobil atau sepeda motor bergerak.
Penjelasan seperti ini belum cukup, karena jika mobil atau sepeda motor
berada di atas permukaan es atau jalan yang sangat licin (tidak ada gesekan),
apakah mobil masih bisa bergerak ?. Mobil atau sepeda motor bisa bergerak
ke depan karena ada gaya gesekan yang diberikan jalan pada roda. Gaya
gesekan ini adalah gaya reaksi terhadap gaya aksi yang diberikan oleh roda
terhadap jalan.
Semakin cepat roda berputar, maka semakin cepat roda tersebut memberikan
gaya aksi kepada jalan, dan jalan juga memberikan gaya reaksi secara cepat
kepada roda kendaraan. Ingat bahwa gaya aksi dan reaksi tersebut bekerja
sepanjang jalan yang dilewati oleh kendaraan beroda. Apakah gaya aksi dan
reaksi antara roda dan jalan tersebut yang membuat mobil bergerak cepat ?
tidak mesin kendaraan yang memutar roda dengan cepat sehingga kendaraan
beroda bergerak cepat. Jika mesin memutar roda dengan lambat maka
kendaraan beroda akan berjalan lambat. Tetapi ingat bahwa kendaraan beroda
bisa bergerak karena terjadi gaya aksi-reaksi antara roda dan jalan sepanjang
lintasan kendaraan tersebut.

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Untuk mendorong sebuah benda yang mempunyai permukaan kasar di
permukaan lantai dengan laju tetap, dibutuhkan gaya dengan besar tertentu.
Untuk mendorong sebuah benda lain yang sama beratnya tetapi mempunyai
permukaan yang licin di atas lantai dengan laju yang sama, akan diperlukan
gaya yang lebih kecil. Jika dituangkan pelumas pada permukaan benda dan
lantai, maka hampir tidak diperlukan gaya sama sekali untuk menggerakan
benda.
Perhatikan bahwa pada percobaan di atas, besarnya gaya dorong
semakin kecil akibat permukaan benda semakin licin. Selanjutnya, kita dapat
membayangkan sebuah keadaan di mana keping uang logam tersebut tidak
bersentuhan dengan lantai sama sekali atau ada pelicin sempurna antara
permukaan bawah keping uang logam dengan lantai. Anggapan mengenai
adanya pelicin sempurna tersebut membuat uang logam bergerak dengan laju
tetap tanpa ada gaya yang diberikan. Ini adalah gagasan Eyang Galileo yang
membayangkan dunia tanpa gesekan. Pemikiran ini kemudian membuatnya
menyimpulkan bahwa jika tidak ada gaya yang diberikan kepada benda yang
bergerak, maka benda tersebut terus bergerak lurus dengan laju tetap. Benda
yang sedang bergerak akan melambat apabila pada benda bekerja gaya total.
Dengan demikian, eyang Galileo menganggap bahwa gesekan merupakan
gaya yang sama dengan tarikan atau dorongan biasa.

14
DAFTAR PUSTAKA

Giancoli, Douglas C., 2001, Fisika Jilid I (terjemahan), Jakarta : Penerbit


Erlangga.

Halliday dan Resnick, 1991, Fisika Jilid I, Terjemahan, Jakarta : Penerbit


Erlangga.

Kanginan, Marthen, 2002, Fisika untuk SMA kelas X, Semester 1, Jakarta :


Penerbit Erlangga.

Tipler, P.A.,1998, Fisika untuk Sains dan Teknik-Jilid I (terjemahan), Jakarta :


Penebit Erlangga.

Young, Hugh D. & Freedman, Roger A., 2002, Fisika Universitas (terjemahan),
Jakarta : Penerbit Erlangga

15

Anda mungkin juga menyukai