Anda di halaman 1dari 4

Perkembangan hukum I Newton

(http://syitrarahayu.blogspot.co.id/2010/11/hukum-newton-fisika-dasar1.html)
Perkembangan hukum ini dapat ditelusuri hingga Aristoteles. Aristoteles membagi gerak
menjadi dua, yaitu gerak alami dan gerak paksa, dalam hal gerak alami, menurutnya setiap
benda akan mencari keadaan alaminya (eg. benda berat jatuh kebawah, benda ringan terbang
keatas) dan menyatakan bahwa gerak melingkar adalah gerak alami yang tidak disebabkan
oleh gaya. Dalam hal gerak paksa, Aristoteles berpendapat bahwa gerak paksa disebabkan
oleh gaya luar yang bekerja pada suatu benda dan jika pada suatu benda tidak bekerja gaya
luar, maka benda tersebut akan kembali ke keadaan alaminya yaitu diam.
Setelah Aristoteles, Galileo melakukan percobaan sendiri mengenai gerak dengan
menggunakan bola dan menyimpulkan bahwa bola yang bergerak akan diperlambat
kelajuannya sampai berhenti oleh gaya gesek. Pengamatan dan kesimpulan Galileo kemudian
dipelajari dan dikembangkan oleh Newton untuk menyusun hukum pertamanya.
Hukum Newton I
Kita telah mempelajari sifat-sifat gaya pada bagian pengantar pokok bahasan Dinamika,
namun sejauh ini kita belum membahas bagaimana gaya berpengaruh terhadap gerak. Nah,
bagaimana hubungan yang tepat antara Gaya dan Gerak ? Untuk mengawalinya, mari kita
bayangkan apa yang terjadi ketika gaya total pada sebuah benda sama dengan nol atau
dengan kata lain tidak ada gaya yang bekerja pada benda. Anda pasti akan setuju bahwa
benda tersebut dalam keadaan diam, dan jika tidak ada gaya yang bekerja padanya, yaitu
tidak ada tarikan atau dorongan, maka benda itu akan tetap diam. Nah, bagaimana jika
terdapat gaya total nol yang bekerja pada benda yang sedang bergerak ?
Untuk memperjelas permasalahan ini, anggap saja anda sedang mendorong sekeping uang
logam pada permukaan lantai kasar. Setelah anda berhenti mendorong, keping uang logam
tersebut tidak akan terus bergerak, namun melambat kemudian berhenti. Untuk menjaganya
agar tetap bergerak, kita harus tetap mendorong (memberikan gaya). Jika dicermati dengan
saksama, anda akan menyimpulkan bahwa benda-benda yang bergerak secara alami akan
berhenti dan sebuah gaya diperlukan agar untuk mempertahankannya agar tetap bergerak.
Pada abad ketiga Sebelum Masehi, Aristoteles, seorang filsuf Yunani pernah menyatakan
bahwa diperlukan sebuah gaya agar benda tetap bergerak pada bidang datar. Menurut eyang
Aristoteles, keadaan alami dari sebuah benda adalah diam. Oleh karena itu perlu ada gaya
untuk menjaga agar benda tetap bergerak. Ia juga mengatakan bahwa laju benda sebanding
dengan besar gaya, di mana makin besar gaya, makin besar laju gerak benda tersebut.
Setelah 2000 tahun kemudian, Galileo Galilei mempersoalkan pandangan Aristoteles. Galileo
mengatakan bahwa sama alaminya bagi sebuah benda untuk bergerak mendatar dengan
kecepatan tetap, seperti ketika benda tersebut berada dalam keadaan diam. Untuk memahami
pandangan galileo, bayangkan anda mendorong sekeping uang logam pada permukaan lantai
yang sangat licin. Setelah anda berhenti mendorong, keping uang logam tersebut akan
meluncur jauh lebih panjang (dibandingkan ketika mendorong di atas permukaan lantai
kasar). Jika dituangkan minyak pelumas atau pelicin lainnya pada permukaan lantai tersebut,
maka keping uang logam akan bergerak lebih jauh, dibandingkan dengan percobaan pertama.
Untuk mendorong sebuah benda yang mempunyai permukaan kasar di permukaan lantai
dengan laju tetap, dibutuhkan gaya dengan besar tertentu. Untuk mendorong sebuah benda
lain yang sama beratnya tetapi mempunyai permukaan yang licin di atas lantai dengan laju
yang sama, akan diperlukan gaya yang lebih kecil. Jika dituangkan pelumas pada permukaan
benda dan lantai, maka hampir tidak diperlukan gaya sama sekali untuk menggerakan benda.

Perhatikan bahwa pada percobaan di atas, besarnya gaya dorong semakin kecil akibat
permukaan benda semakin licin. Selanjutnya, kita dapat membayangkan sebuah keadaan di
mana keping uang logam tersebut tidak bersentuhan dengan lantai sama sekali atau ada
pelicin sempurna antara permukaan bawah keping uang logam dengan lantai. Anggapan
mengenai adanya pelicin sempurna tersebut membuat uang logam bergerak dengan laju tetap
tanpa ada gaya yang diberikan. Ini adalah gagasan Eyang Galileo yang membayangkan
dunia tanpa gesekan. Pemikiran ini kemudian membuatnya menyimpulkan bahwa jika tidak
ada gaya yang diberikan kepada benda yang bergerak, maka benda tersebut terus bergerak
lurus dengan laju tetap. Benda yang sedang bergerak akan melambat apabila pada benda
bekerja gaya total. Dengan demikian, eyang Galileo menganggap bahwa gesekan merupakan
gaya yang sama dengan tarikan atau dorongan biasa.
Untuk mendorong keping uang logam untuk bergerak pada permukaan lantai, dibutuhkan
gaya dari tangan kita, hanya untuk mengimbangi gaya gesekan. Jika benda tersebut bergerak
dengan laju tetap, gaya dorongan kita sama besar dengan gaya gesek; tetapi kedua gaya ini
memiliki arah yang berbeda sehingga gaya total pada benda adalah nol. Hal ini sesuai dengan
pendapat eyang Galileo karena benda bergerak dengan laju tetap apabila pada benda tidak
bekerja gaya total.
Berdasarkan penemuan ini, eyang Newton membangun teori gerak-nya. Analisisnya dikemas
dalam Tiga Hukum Gerak Newton yang terkenal sampai ke seluruh pelosok ruang kelas X
SMA.
Hukum I Newton menyatakan bahwa :
Setiap benda tetap berada dalam keadaan diam atau bergerak dengan laju tetap sepanjang
garis lurus, jika tidak ada gaya yang bekerja pada benda tersebut atau tidak ada gaya total
pada benda tersebut.
Secara matematis, Hukum I Newton dapat dinyatakan sebagai berikut :
Kecenderungan suatu benda untuk tetap bergerak atau mempertahankan keadaan diam
dinamakan inersia. Karenanya, hukum I Newton dikenal juga dengan julukan Hukum Inersia
alias Hukum Kelembaman.
Sifat lembam ini dapat kita amati, misalnya ketika mengeluarkan saus tomat dari botol
dengan mengguncangnya. Pertama, kita memulai dengan menggerakan botol ke bawah; pada
saat kita mendorong botol ke atas, saus akan tetap bergerak ke bawah dan jatuh pada
makanan. Kecenderungan sebuah benda yang diam untuk tetap diam juga diakibatkan oleh
inersia alias kelembaman. Misalnya ketika kita menarik selembar kertas yang ditindih oleh
tumpukan buku tebal dan berat. Jika lembar kertas tadi ditarik dengan cepat, maka tumpukan
buku tersebut tidak bergerak.
Contoh lain yang sering kita alami adalah ketika berada di dalam mobil. Apabila mobil
bergerak maju secara tiba-tiba, maka tubuh kita akan sempoyongan ke belakang, demikian
juga ketika mobil tiba-tiba direm, tubuh kita akan sempoyongan ke depan. Hal ini
diakibatkan karena tubuh kita memiliki kecenderungan untuk tetap diam jika kita diam dan
juga memiliki kecenderungan untuk terus bergerak jika kita telah bergerak.
Hukum Pertama Newton telah dibuktikan oleh para astronout pada saat berada di luar
angkasa. Ketika seorang astronout mendorong sebuah pensil (pensil mengambang karena
tidak ada gaya gravitasi),pensil tersebut bergerak lurus dengan laju tetap dan baru berhenti
setelah menabrak dinding pesawat luar angkasa. Hal ini disebabkan karena di luar angkasa
tidak ada udara, sehingga tidak ada gaya gesek yang menghambat gerak pensil tersebut.

Hukum pertama Newton tentang gerak


(https://phi6ka.wordpress.com/2012/11/08/hukum-newton-tentang-gerak/)
Hukum pertama Newton berbunyi : hukum 1 : Setiap benda akan mempertahankan
keadaan diam atau bergerak lurus beraturan, kecuali ada gaya yang bekerja untuk
mengubahnya. (dalam bahasa aslinya : lex 1 : Corpus omne perseverare in statu suo
quiescendi vel movendi uniformiter in directum, nisi quatenus a viribus impressis cogitur
statum illum mutare (sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Hukum_gerak_Newton)).
Jika resultan gaya-gaya yang bekerja pada suatu benda sama dengan 0, maka suatu benda
yang diam akan tetap diam atau benda yang bergerak dengan kecepatan konstan akan tetap
bergerak dengan kecepatan konstan atau secara matematis dapat ditulis:

Artinya benda akan bergerak dengan suatu percepatan jika jumlah gaya gaya yang bekerja
pada benda tersebut tidak sama dengan nol. Bila suatu benda sedang bergerak dengan suatu
kecepatan konstan, maka benda tersebut akan tetap bergerak walaupun tidak ada gaya yang
bekerja pada benda tersebut, namun jika pada suatu benda yang bergerak dengan kecepatan
konstan diberikan suatu gaya sehingga resulta gaya-gaya yang bekerja tidak sama dengan nol,
maka benda tersebut akan mengalami percepatan atau perlambatan. Kondisi ini sulit
diwujudkan pada kondisi normal di ruang terbuka, karena udara dan media luncur akan selalu
memberikan gesekan (gaya) yang menyebabkan suatu benda akan berhenti bergerak
(mengalami perlambatan) namun pada kondisi ruang hampa dan bebas gravitasi seperti di
angkasa luar, kondisi ini sangat mudah terwujud. Contoh seperti meteor yg bergerak bebas
jauh dari pengaruh gravitasi benda-benda langit yang lainnya.
Sebuah satelit yang telah diluncurkan akan terus mengorbit bumi dengan kelajuan konstan,
tetapi kecepatan selalu berubah arah dengan besar yang tetap. Resultan gaya-gaya yang
bekerja pada satelit tersebut tidak sama dengan 0, karena ada gaya sentripetal yang bekerja
pada satelit sehingga satelit mengalami percepatan sentripetal. Dan bila satelit tersebut
hendak dipindahkan posisinya, maka sebuah vektoring roket akan dihidupkan secara implus (
memberikan gaya dorong sesaat) sehingga satelit akan mengalami percepatan atau
perlambatan yang mengubah arah dan besar kecepatannya. Dalam hal ini satelit tidak
melakukan GLB. Ini sering di salah artikan seolah-olah resultan gaya pada satelit adalah nol.

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA HUKUM NEWTON

Hukum I Newton menjelakan bahwa sebuah benda cenderung mempertahankan


keadaannya, yaitu jika dia diam akan tetap diam dan jika jika bergerak lurus beraturan dia
akan tetap bergerak lurus beraturan. Hukum pertama Newton dapat dinyatakan dengan
persamaan.
Kecenderungan benda untuk mempertahankan gerak (malas untuk diam) dan
kecenderungan benda untuk mempertahankan diam (malas untuk bergerak) berhubungan
dengan sifat kelmbaman (inersia) atau kemalasan suatu benda. Oleh karena itu, hukum I
Newton juga disebut dengan hukum kelembaman.
Sebuah benda hanya dapat dipercepat jika resultan gaya atau gaya yang bekerja pada
benda tidak seimbang. Gaya-gaya yang tidak seimbang akan mempercepat suatu benda
karena gaya tersebut memnyebabkan benda mengalami perubahan kecepatan. Menurut
Newton, percepatan suatu benda yang dihasilkan resultan gaya yang tidak seimbang
berbanding lurus dengan resultan gayanya dan berbanding terbalik dengan massanya.
Percepatan (a) yang dihasilkan oleh resultan gaya ( ) yang bekerja pada suatu benda
sebanding dan searah dengan resultan gaya serta berbanding terbalik dengan massa benda
(m). Gaya satu newton (1 N) didefinisikan sebagai gaya yang menghasilkan percepatan 1
m / ketika bekerja pada benda yang massanya 1 kg. Dapat dinyatakan dengan :
a = atau = m . a
Menurut Newton, ketika dua benda A dan B berinteraksi satu sama lain maka benda
tersebut saling mengerjakan gaya. Jika benda A mengerjakan gaya pada benda B maka benda
B akan mengerjakan gaya pada benda yang besarnya sama tapi tetapi berlawanan arah.
Secara matematis hukum ini dapat dinyatakan dengan
=-

Anda mungkin juga menyukai