Anda di halaman 1dari 7

1.

Gaya Gesek
Gaya gesek adalah gaya yang bekerja akibat adanya sentuhan antara kedua
permukaan benda. Hal ini terjadi karena permukaan kontak yang kasar saling
mencegah adanya pergeseran. Ada dua jenis gaya gesek, yaitu gaya gesek statis
dan gaya gesek kinetis.
Perbedaan Gaya Gesek Statis dan Kinetis

Gaya gesek statis merupakan gesekan yang terjadi antara dua benda padat, yang
tidak bergerak secara relatif satu sama lainnya. Gaya gesek statis terjadi pada saat
suatu benda meluncur ke bawah pada bidang miring.

Gaya gesek kinetis atau dinamis terjadi ketika dua benda bergerak relatif satu
sama lainnya dan saling bergesekan. Koefisien gesek kinetik pada umumnya
dinotasikan dengan μk dan biasanya selalu lebih kecil dari gaya gesek statis pada
material yang sama.

Rumus Gaya Gesek Statis

Gaya gesek statis bekerja ketika permukaan kontak tidak saling bergeser. Artinya,
gaya gesek ini bekerja pada benda yang diberikan gaya luar (F) seperti gaya
dorong atau tarik ke benda yang awalnya sedang diam hingga tepat akan
bergerak. Berikut adalah rumus gaya gesek statis:

fs = μs x N

Keterangan:

fs : besar gaya gesek statis (N)

μs : koefisien gesek statis (N)

N : gaya normal (N)

Rumus Gaya Gesek Kinetis

Dikarenakan gaya gesek kinetis bekerja ketika permukaan kontak saling bergeser.
Berlawanan dengan gaya gesek statis, gaya gesek kinetis ini bekerja pada benda
yang sedang bergerak.
Berikut adalah rumus gaya gesek kinetis:

fk = μk x N

Keterangan:

fk : besar gaya gesek kinetis (N)

μk : koefisien gesek kinetis (N)

N : gaya normal (N)

Cara Menentukan Diam Gerak Benda

Setelah mengetahui rumus, koefisien gesek statis dan kinetis, eo juga dapat
mengetahui apakah suatu benda diam atau bergerak. Caranya adalah dengan
membandingkan besar gaya gesek statis benda tersebut dengan gaya luar (F).

• Jika gaya luar lebih kecil dari gaya gesek statis (F < fs), artinya
benda tersebut diam.

• Jika gaya luar sama dengan gaya gesek statis (F = fs) artinya
benda tersebut tepat akan bergerak.

• Jika gaya luar lebih besar dari gaya gesek statis (F > fs) maka
benda tersebut bergerak

Contoh Soal dan Pembahasan

Untuk mempermudah pemahaman temen-temen tentang rumus gaya gesek statis


maupun kinetis, yuk kita coba kerjakan contoh soalnya bersama-sama!

Contoh Soal 1

Pada sebuah bidang kasar diletakkan suatu balok dengan massa 5 kg. Jika
diketahui gesek statis μs = 0,4 dan koefisien gesek kinetis μk = 0,3 maka berapa
gaya gesek yang dialami balok jika balok tersebut ditarik dengan gaya sebesar 15
N?
Pembahasan:

Diketahui:

m = 5 kg

μs = 0,4

μk = 0,3

F = 15 N

Ditanya: f

Jawab:

Pertama-tama kita harus mencari besar gaya normal (N):

ΣFY = 0

N–w=0

N=w

N = mg

N = (5 )(10)

N = 50 N

Mencari gaya gesek statis:

fs = μs x N

fs = 0,4 x 50

fs = 20 N

Karena F < fs maka balok tersebut masih dalam keadaan diam. Berlaku Hukum I
Newton yaitu:
ΣF = 0

F–f=0

F=f

f = 15 N

Jadi, gaya gesek yang bekerja pada balok adalah 15 N.

2. Persoalan Dinamika Dalam Kehidupan Sehari hari

Bunyi dari Hukum Newton I menggambarkan resultan gaya yang dihasilkan


adalah nol menyebabkan benda yang diam tetap diam dan benda yang bergerak
lurus akan bergerak dengan kecepatan konstan.

Banyak penerapaan Hukum Newton I yang bisa kita lihat dan rasakan dalam
kehidupan sehari-hari contohnya seperti berikut ini :

1. Mesin Piston pada mesin mobil dan mesin bermotor lainnya, adanya gaya
kinetik yang bekerja sehingga mesin bisa bergerak dengan kecepatan
konstan.
2. Gir pada mesin kendaran bermotor juga sama, yaitu menggunakan gaya
kinetis agar bisa bergerak secara stabil.
3. Ayunan Pendulum yang merupakan gerak harmonik, ketika diam
pendulum akan tetap diam dan ketika diayunkan maka penduum akan
terus memantul.
4. Gelas yang berada diatas meja akan tetap diam jika tidak ada benda lain
yang memberikan gaya pada gelas tersebut.
5. Ketika seorang pemain Iceskiting meluncur dengan kecepatan konstan
dikarenakan kecilnya gaya gesek pada sepatu dan es.
6. Bola yang ditendang diatas es akan terus menggelinding kecuali ada gaya
lain yang menghentikan karena gaya geseknya nol.
7. Ketika menaiki mobil yang semulanya diam dan kemudian digas maka
secara mendadak tubuh kita akan tersentak kebelakang karena tubuh kita
berusaha mempertahankan posisinya.
8. Begitu juga ketika mobil sedang berjalan dan kemudian direm mendadak.
Maka tubuh kita akan condong kedepan karena berusaha mempertahankan
kedudukan pada kelajuan tetap.
9. Mobil yang berhenti di parkiran akan tetap diam selama gaya mekanik
dalam mesin mobil belum menyala.
10. Air akan tetap tenang jika tidak ada benda yang menyentuhnya sehingga
membuat gelombang.
11. Bola billiard tidak akan masuk lubang atau tetap diam jika tidak dipukul.

Isaac Newton menyebutkan dalam teorinya bahwa gaya yang bekerja terhadap
sebuah benda akan menimbulkan percepatan yang berbanding lurus dengan
resultan gayanya dan akan berbanding terbalik terhadap massanya.

Pernyataan tersebut dikenal sebagai Hukum Newton II yang contoh penerapannya


bisa kita lihat dalam berbagai aktivitas kehidupan yang kita kerjakan sehari-hari,
Berikut ini contoh penerapan Hukum newton kedua,

1. Kendaraan yang melaju diturunan kecepatannya akan semakin meningkat


ketimbang dijalan yang lurus-lurus saja.
2. Ketika orang yang memiliki tenaga lebih besar menendang bola maka bola
akan melaju lebih cepat, berbeda dengan bola yang ditedang oleh orang
yang bertenaga kecil maka bola cenderung lambat.
3. Buah apel yang jatuh dari pohon ketika semakin dekat dengan tanah maka
kecepatan akan semakin tinggi.
4. Gerobak yang di dorong oleh satu orang akan lebih lambat ketimbang
didorong oleh lima orang.
5. Balok yang ringan akan lebih mudah dipindahkan dari pada balok yang
memiliki beban yang lebih berat.
6. Ketika akan memindahkan meja dengan cara mendorongnya. Maka akan
timbul percepatan dorong yang lebih cepat menggunakan tenaga orang
dewasa dibandingkan dengan tenaga anak kecil.
7. Mobil bermassa dua ton dan berjalan dengan kecepatan 2 m/s.
8. Ketika menurunkan barang dari mobil box menggunakan bidang miring.
9. Mobil balap yang berjalan dilintasan akan memperoleh kecepatan yang
berbanding lurus dengan gaya dan berbanding terbalik dengan massanya.
10. Pemain ski di salju yang meluncur dari bukit salju akan bergerak meluncur
dengan kecepatan konstan.
11. Pergerakkan partikel bermuatan listrik akan terus bergerak jika tidak ada
gaya luar yang mempengaruhinya.

Aksi-reaksi merupakan gaya yang timbul karena singgungan antara dua benda
yang saling bertolak belakang. Gaya inilah yang disebut Hukum Newton III.

Gaya aksi yang diberikan suatu benda terhadap benda lain akan mendapatkan
reaksi gaya yang nilainya sama dengan gaya aksi yang diberikan. Hukum aksi-
reaksi ini bisa kita temui di keseharian kita, berikut contoh penerapan Hukum
Newton III,
Contoh Penerapan Hukum Newton 3

1. Berjalan, berlari atau berdiri diatas tanah merupakan salah satu peristiwa
terjadinya gaya gravitasi. Dimana kaki akan memberikan gaya dorong
pada tanah. Gaya dari kaki merupakan aksi dan tanah akan membalikkan
gaya tersebut sebagai gaya reaksi.
2. Meluncurnya roket ke ruang angkasa merupakan peristiwa aksi-reaksi
yang ditimbulkan dari roket melawan gaya gravitasi.
3. Tangan yang menekan tembok akan membuat telapakk tangan menjadi
pipih karena gaya reaksi dari tembok.
4. Balon mainan yang berisi udara kemudian dilepaskan begitu saja akan
mengeluarkan udara dari dalam balon yang akan memberikan gaya dorong
terhadap udara diluar balon. Sehingga udara diluar balon akan
memberikan gaya reaksi terhadap balon.
5. Atlet lompat jauh ketika mendarat ditanah akan memberikan gaya aksi
terhadap tanah yang menyebabkan tanah memberikan reaksi balik
terhadap kaki atlet.
6. Peluru yang ditembakkan dari pistol akan memberikan gaya reaksi
terhadap pistol sehingga pistol akan tersentak ke belakang.
7. Tali yang diikatkan di batang pohon kemudian ditarik maka orang yang
menarik talinya memberikan gaya aksi terhadap pohon dan pohon
memberikan gaya reaksi terhadap orang tersebut.
8. Benda yang berada diatas meja akam memberikan gaya aksi terhadap meja
dengan beratnya sedangkan meja akan membalikkan gaya tersebut sebagai
reaksi.
9. Burung yang terbang dengan mengepakkan sayapnya bisa terbang karena
gaya aksi yang diberikkan sayap burung terhadap udara. Kemudian
udara memberikkan reaksi terhadap burung sehingga bisa terbang.
10. Orang yang bersandar di tembok memberikan gaya terhadap tembok
sebaliknya tembok memberikan reaksi gaya yang sama terhadap orang
tersebut.
11. Seperti mesin roket pada pesawat ulang alik, ada juga mesin yang gaya
aksi reaksinya sama yaitu mejin jet pada pesawat jet. Gaya dorong dari
msin jet yang besar menjadikkan udara memberikkan gaya reaksi yang
besar sehingga pesawat bisa terbang.

3. Berat Semu

Dalam konteks dinamika partikel atau mekanika Newtonian, "berat semu"


adalah suatu besaran yang muncul ketika suatu benda mengalami
percepatan, misalnya ketika berada di dalam suatu sistem yang mengalami
percepatan keseluruhan. Berat semu tidak sama dengan berat sebenarnya,
yang merupakan gaya gravitasi yang bekerja pada benda tersebut.
Berat semu (apparent weight) didefinisikan sebagai gaya yang dirasakan
oleh suatu benda ketika berada di dalam suatu sistem yang mengalami
percepatan. Ini dapat dihitung menggunakan hukum Newton kedua (F =
m * a), di mana F adalah gaya, m adalah massa benda, dan a adalah
percepatan benda. Berat semu dapat dinyatakan sebagai perbedaan antara
gaya gravitasi dan gaya sentrifugal (gaya sentripetal) yang bekerja pada
benda tersebut.

Anda mungkin juga menyukai