Anda di halaman 1dari 4

Nama : Ayu linda lestari

Kelas : x mm3
Tugas catatan fisika

Hukum Newton - Sir Isaac Newton (1643-1727) adalah seorang ahli fisika, matematika dan filsafat dari Inggris.
Ia menemukan hukum gravitasi, hukum gerak, kalkulus, teleskop pantul, dan spektrum. Bukunya yang terkenal
berjudul Principa dan Optika. Nah, pada kesempatan kali ini Zona Siswa akan membahas salah satu temuannya
tentang hukum gerak yaitu Hukum Newton I, II, III. Semoga bermanfaat.

Pandangan Newton tentang gerak memperkuat pandangan ilmuwan pendahulunya yaitu Galilei Galileo. Dari
penemuan-penemuan Galileo, Newton dapat menjelaskan lebih nyata dan diperkuat dengan eksperimen.
Pandangannya ini kemudian menjadi penemuan besar yang dikenal hukum Newton tentang gerak.

A. Hukum Newton I
Pada zaman dahulu, orang percaya bahwa alam ini bergerak dengan sendirinya. Tidak ada sesuatu pun
yang menggerakkannya. Mereka menyebutnya dengan gerak alami. Di lain sisi, untuk benda yang jelas-jelas
digerakkan, mereka menamakan gerak paksa. Teori yang dipelopori oleh Aristoteles ini terbukti salah saat
Galileo dan Newton mengemukakan pendapat mereka.
Galileo mematahkan teori Aristoteles dengan sebuah percobaan sederhana. Ia membuat sebuah lintasan
lengkung licin yang digunakan untuk menggelindingkan sebuah bola. Satu sisi dari lintasan tersebut diubah-ubah
kemiringannya. Setelah mengamati, Galileo menyatakan “ Jika gaya gesek pada benda tersebut ditiadakan, maka
benda tersebut akan terus bergerak tanpa memerlukan gaya lagi”.
Teori Galileo dikembangkan oleh Isaac Newton. Hukum Newton I mengatakan bahwa
“Jika resultan gaya pada suatu benda sama dengan nol, maka benda yang diam akan tetap diam dan benda
yang bergerak akan tetap bergerak dengan kecepatan tetap”.

Berdasarkan hukum I Newton, dapatlah Anda pahami bahwa suatu benda cenderung mempertahankan
keadaannya. Benda yang mula-mula diam akan mempertahankan keadaan diamnya, dan benda yang mulamula
bergerak akan mempertahankan geraknya. Oleh karena itu, hukum I Newton juga sering disebut sebagai hukum
kelembaman atau hukum inersia.

Ukuran kuantitas kelembaman suatu benda adalah massa. Setiap benda memiliki tingkat kelembaman yang
berbeda-beda. Makin besar massa suatu benda, makin besar kelembamannya. Saat mengendarai sepeda motor
Anda bisa langsung memperoleh kelajuan besar dalam waktu singkat. Namun, saat Anda naik kereta, tentu
memerlukan waktu yang lebih lama untuk mencapai kelajuan yang besar. Hal itu terjadi karena kereta api
memiliki massa yang jauh lebih besar daripada massa sepeda motor.

Setiap hari Anda mengalami hukum I Newton. Misalnya, saat kendaraan yang Anda naiki direm secara
mendadak, maka Anda akan terdorong ke depan dan saat kendaraan yang Anda naiki tiba-tiba bergerak, maka
Anda akan terdorong ke belakang.

B. Hukum Newton II
Hukum I Newton menyatakan bahwa jika tidak ada gaya total yang bekerja pada sebuah benda, maka
benda tersebut akan tetap diam, atau jika sedang bergerak, akan bergerak lurus beraturan (kecepatan konstan).
Selanjutnya, apa yang terjadi jika sebuah gaya total diberikan pada benda tersebut?
Newton berpendapat bahwa kecepatan akan berubah. Suatu gaya total yang diberikan pada sebuah benda
mungkin menyebabkan lajunya bertambah. Akan tetapi, jika gaya total itu mempunyai arah yang berlawanan
dengan gerak benda, gaya tersebut akan memperkecil laju benda. Jika arah gaya total yang bekerja berbeda arah
dengan arah gerak benda, maka arah kecepatannya akan berubah (dan mungkin besarnya juga). Karena
perubahan laju atau kecepatan merupakan percepatan, berarti dapat dikatakan bahwa gaya total dapat
menyebabkan percepatan.
Hubungan antara percepatan dan gaya tersebut selanjutnya dikenal sebagai Hukum II Newton, yang
bunyinya sebagai berikut:
   
"Percepatan sebuah benda berbanding lurus dengan gaya total yang bekerja padanya dan berbanding terbalik
dengan massanya. Arah percepatan sama dengan arah gaya total yang bekerja padanya."

Hukum II Newton tersebut dirumuskan secara matematis dalam persamaan:

Perhatian contoh soal berikut:


 
C. Hukum Newton III
Hukum II Newton menjelaskan secara kuantitatif bagaimana gaya-gaya memengaruhi gerak. Tetapi kita
mungkin bertanya, dari mana gaya-gaya itu datang? Berdasarkan pengamatan membuktikan bahwa gaya yang
diberikan pada sebuah benda selalu diberikan oleh benda lain. Sebagai contoh, seekor kuda yang menarik kereta,
tangan seseorang mendorong meja, martil memukul/ mendorong paku, atau magnet menarik paku. Contoh
tersebut menunjukkan bahwa gaya diberikan pada sebuah benda, dan gaya tersebut diberikan oleh benda lain,
misalnya gaya yang diberikan pada meja diberikan oleh tangan.
Newton menyadari bahwa hal ini tidak sepenuhnya seperti itu. Memang benar tangan memberikan gaya
pada meja, tampak seperti pada gambar di atas. Tetapi meja tersebut jelas memberikan gaya kembali kepada
tangan. Dengan demikian, Newton berpendapat bahwa kedua benda tersebut harus dipandang sama. Tangan
memberikan gaya pada meja, dan meja memberikan gaya balik kepada tangan.

Hal ini merupakan inti dari Hukum III Newton, yaitu:

"Ketika suatu benda memberikan gaya pada benda kedua, benda kedua tersebut memberikan gaya yang sama
besar tetapi berlawanan arah terhadap benda pertama."

Hukum III Newton ini kadang dinyatakan sebagai hukum aksi-reaksi, “untuk setiap aksi ada reaksi yang sama
dan berlawanan arah”. Untuk menghindari kesalahpahaman, sangat penting untuk mengingat bahwa gaya “aksi”
dan gaya “reaksi” bekerja pada benda yang berbeda.

Contoh hukum I Newton


1) Saat naik motor dan motor digas, badan kita akan terdorong ke belakang.

2) Saat naik motor dan motor direm, badan kita akan terdorong ke depan.

3) Dua badak bermassa sama saling dorong, keduanya tidak ada yang bergeser posisinya.

4) Kertas di bawah gelas kaca ditarik dengan cepat, gelas tetap diam karena resultan gayanya nol.

5) Bola yang menggelinding di atas es licin akan terus menggelinding dengan kecepatan tetap karena jika tidak
dikenai gaya atau resultan gayanya nol.

⇔ Contoh hukum II Newton

1) Truk yang membawa massa sedikit dapat mendapat percepatan yang lebih besar daripada truk yang membawa
massa muatan sangat banyak.

2) Kita mendorong meja bermassa kecil dan meja bermassa besar, percepatannya lebih besar pada meja bermassa
kecil sehingga lebih cepat sampai tujuan.

3) Orang dewasa dengan gaya besar mendorong satu meja dengan percepatan lebih besar daripada anak kecil
yang gaya dorongnya kecil.

4) Badak besar mendorong badak kecil sehingga badak kecil terpental.

5) Saat kita memindahkan kotak yang ringan akan lebih cepat daripada memindahkan almari yang berat jika kita
menggunakan gaya dorong yang sama.

⇔ Contoh hukum III Newton

1) Tangan kita saat memukul meja akan terasa sakit karena meja memberikan gaya dorong sebagai reaksi ke
tangan kita.

2) Semburan gas panas ke bawah yang dihasilkan pembakaran bahan bakar roket akan mendorong roket
meluncur ke atas.

3) Jika kita menekan hidung, hidung juga menekan tangan kita.

4) Pada orang berenang, gaya aksi dari tangan ke air mengakibatkan gaya reaksi dari air ke tangan dengan besar
gaya yang sama namun arah gaya berlawanan sehingga perenang terdorong ke depan meskipun tangannya
mengayun ke belakang.

5) Saat mendayung, gaya aksi dari dayung ke air mengakibatkan gaya reaksi dari air ke dayung dengan besar
gaya yang sama namun arah gaya berlawanan sehingga perahu terdorong ke depan meskipun dayung mengayun
ke belakang.

Anda mungkin juga menyukai