Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga
kami dapat menyelesaikan handout “Hukum Newton” ini.
Buku ini disusun berorientasi pada Kurikulum Merdeka. Kehadiran buku ini diharapkan berguna
bagi guru dan peserta didik sebagai penunjang materi pembelajaran baik di kelas maupun di luar kelas
dan diharapkan siswa lebih aktif, kreatif, dan inovatif sehingga akan memperoleh hasil yang optimal
dalam kegiatan pembelajaran. Serta guru dapat berperan aktif dan berpartisipasi dalam
mengembangkan materi pembelajaran.
Akhir kata, penulis menyadari sepenuhnya bahwa handout “Hukum Newton” ini masih jauh dari
kesempurnaan, dengan rendah hati penulis mengharap kritik dan saran dari para pemakai dan pembaca
demi perbaikan dan kesempurnaan pada edisi yang akan datang.
Choliva Meilinda
i
DAFTAR ISI
ii
HUKUM NEWTON
Peta Konsep
HUKUM NEWTON
terdiri atas
∑𝐹 = 0 ∑ 𝐹 = 𝑚. 𝑎 𝐹𝑎𝑘𝑠𝑖 = −𝐹𝑟𝑒𝑎𝑘𝑠𝑖
Kata Kunci
Hukum Newton I Gaya
Hukum Newton II Percepatan
Hukum Newton III Massa
Kelembaman Aksi - Reaksi
1. Hukum I Newton
Pernahkah kamu mengalami peristiwa seperti berikut? Ketika kamu berada dalam kendaraan
umum yang sedang melaju, tiba-tiba sopir kendaraan umum tersebut mengerem secara mendadak,
tubuhmu seolah-olah terdorong ke depan berlawanan arah dengan gaya pengereman kendaraan
yang arahnya ke belakang. Hal ini terjadi karena tubuhmu cenderung mempertahankan posisinya
yang terus bergerak ke arah depan, namun karena kendaraan direm mengakibatkan ada gaya yang
menahan gerak ini sehingga kamu seperti terdorong ke depan. Oleh karena itulah, maka undang-
undang lalu lintas mewajibkan pengendara mobil memakai sabuk pengaman untuk menghindari
kecelakaan mobil.
1
Begitu juga ketika kamu berada dalam kendaraan yang diam. Kemudian tiba-tiba kendaraan
tersebut bergerak, tubuhmu akan terasa seperti terdorong ke belakang. Hal ini terjadi karena
tubuhmu cenderung mempertahankan posisinya yang diam. Peristiwa ini dijelaskan dalam Hukum I
Newton yang dinyatakan sebagai berikut.
Sebuah benda terus dalam keadaan diam atau terus bergerak dengan kelajuan tetap, kecuali
jika ada gaya luar yang memaksa benda tersebut mengubah keadaannya.
∑𝐹 = 0
Hukum I Newton juga menggambarkan sifat benda yang selalu mempertahankan keadaan diam
atau keadaan bergeraknya yang dinamakan inersia atau kelembaman. Oleh karena itu, Hukum I
Newton dikenal juga dengan sebutan Hukum Kelembaman.
Coba kamu letakkan penghapus di atas kertas HVS yang berada di atas meja. Kemudian, tarik
kertas tersebut dengan cepat. Ternyata, penghapus tetap tertinggal di atas meja. Jadi, jelas bahwa
ada sifat alami benda yang cenderung mempertahankan keadaannya yang diam. Kecenderungan
sebuah benda untuk mempertahankan keadaannya yang diam atau bergerak lurus beraturan
disebut inersia. Inersia disebut juga lembam. Keadaan alami benda ini berkaitan erat dengan hukum
I Newton. Oleh karena itu, hukum I Newton disebut juga hukum inersia atau hukum kelembaman.
Penerapan hukum I Newton banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya:
a. untuk mengeluarkan isi saos yang mengental dari dalam botol, seringkali tukang mi ayam harus
menghentakkan botol naik turun dengan cepat dan menghentikannya dengan tiba-tiba;
b. untuk mengencangkan kepala palu dengan gagangnya, tukang Jelajah Internet kayu biasanya
memukulkan ujung gagang palu ke permukaan yang keras;
c. aliran darah dari kepala ke kaki tiba-tiba yang berhenti dengan cepat ketika naik lift yang turun;
2. Hukum II Newton
Pernahkah kamu mengamati pemain sepak bola menendang
bola yang sedang menuju ke arahnya? Apakah arah dan laju
bola akan berubah? Dari Gambar 2, kamu dapat mengamati
bahwa bola akan berubah arah ketika ada gaya yang
mengenai bola tersebut. Dalam contoh tersebut, bola
mengalami percepatan.
Ukuran kemampuan benda mempertahankan keadaan
diam atau keadaan geraknya dinamakan inersia. Hal ini
berarti percepatan gerak benda dipengaruhi inersianya,
sedangkan kualitas inersia diukur oleh massanya.
Gambar 2. Bola akan berubah arah ketika pemain
menendangnya
Sumber: Wasis & Irianto, 2008
2
Secara matematis, Hukum II Newton dinyatakan sebagai berikut.
∑𝐹
∑ 𝐹 = 𝑚. 𝑎 atau 𝑎 =
𝑚
Keterangan:
F = resultan gaya (Newton)
m = massa benda (kg)
a = percepatan benda (Newton/kg)
Contoh Soal:
1. Sebuah mobil mainan bermassa 0,5 kg terletak pada lantai yang licin. Mobil itu dikenai gaya
mendatar sebesar 2 N hingga bergerak. Berapakah percepatan mobil itu?
Penyelesaian:
Diketahui:
m = 0,5 kg
F=2N
Ditanyakan: a = ... ?
Jawab:
∑𝐹 2
𝑎= = = 4 𝑁⁄𝑘𝑔 𝑎𝑡𝑎𝑢 4 𝑚⁄𝑠 2
𝑚 0,5
2. Sebuah benda mula–mula diam kemudian diberikan gaya sehingga percepatan yang
timbul 2 m/s2. Jika massa benda 10 kg, hitunglah gaya yang bekerja!
Penyelesaian:
Diketahui:
a = 2 m/s2
m = 10 kg
Ditanya: F = ...?
Jawab: ∑ 𝐹 = 𝑚. 𝑎 = 10 𝑘𝑔 × 2 𝑚⁄𝑠 2 = 20 𝑘𝑔 𝑚⁄𝑠 2 = 20 𝑁
Jadi, gaya yang bekerja sebesar 20 N.
3
Hal ini dijelaskan Newton dalam Hukum III Newton yang dinyatakan sebagai berikut.
Jika kamu memberikan gaya pada suatu benda (gaya aksi), kamu akan mendapatkan gaya yang
sama besar, tetapi arahnya berlawanan (gaya reaksi) dengan gaya yang kamu berikan.
𝐹𝑎𝑘𝑠𝑖 = −𝐹𝑟𝑒𝑎𝑘𝑠𝑖
Berikut ini adalah beberapa contoh penerapan hukum III Newton dalam kehidupan sehari-hari.
a. Sebuah benda yang beratnya (w) diletakkan di atas meja.
Meja akan memberi reaksi yang disebut gaya normal (N)
dengan (N = w). Arah gaya normal berlawanan dengan arah
gaya berat.
b. Benda yang beratnya w digantung dengan tali vertikal maka
terdapat gaya tegangan tali (T) yang sama besar dengan
Gambar 3. Gaya pada Benda di Atas Meja
(w). Arah (T) berlawanan dengan arah (w). Sumber: Wijaya, Suryatin, & Salirawati
(2009).
c. Seseorang dengan berat w naik lift. Jika lift bergerak naik,
berat orang yang menekan dasar lift akan lebih besar
daripada (w). Jika lift berhenti maka gaya tekan ke dasar lift
(= w), tetapi jika lift bergerak turun, gaya tekan orang pada
dasar lift lebih kecil daripada (w).
Gambar 4. Gaya pada Benda yang Digantung
Sumber: Wijaya, Suryatin, & Salirawati (2009).
Gambar 5. Gaya pada Orang di
dalam Lift
Sumber: Wijaya, Suryatin, &
Salirawati (2009)
DAFTAR PUSTAKA
Giancolli, D.C. (2001). Fisika Edisi Kelima Jilid I. Jakarta : Erlangga.
Nurachmadani, S., & Samsulhadi, S. (2010). Ilmu Pengetahuan Alam (Terpadu) Untuk SMP dan MTs Kelas VIII. Jakarta: Pusat
Perbukuan Kementrian Pendidikan Nasional.
Wijaya, A., Suryatin, B., & Salirawati, D. (2009). Cerdas Belajar IPA untuk SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta: Pusat Perbukuan
Kementrian Pendidikan Nasional.
Wasis & Irianto, S.Y. (2008). Ilmu Pengetahuan Alam Jilid 2 untuk SMP dan MTs Kelas VIII. Jakarta: Pusat Perbukuan
Kementrian Pendidikan Nasional.
Zubaidah, S., Mahanal, S., Yuliati, L., Dasna, I.W., Pangestuti, A.A., Puspitasari, D.R., Mahfudhillah, H.T., Robitah, a.,
Kurniawati A.L., Rosyida, F., & Sholihah, M. (2017). Buku Siswa IPA kelas VIII Semester 1. Pusat Kurikulum dan
Perbukuan, Balitbang, Jakarta: Kemendikbud.