DOSEN PENGAMPU :
Dr. Enjoni, SP., MP
KELOMPOK 3
Shiva Ihsana Qalbi (2210013411139)
Leony Lutfiah Eka Sari ( 2210013411140)
Rinda Aguna Rahayu (2210013411138)
Tiara Azzahra (2210013411172 )
Alhamdulillah puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang masih memberikan
penulis kesehatan, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah ini
tentang “Gerak dan Gaya”.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah konsep dasar fisika
dan alam semesta . Dalam makalah ini mengulas tentang “Gerak dan Gaya”. Kami
mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu
kami dalam menyusun makalah ini. Penulis juga berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.
Dengan segala kerendahan hati, kritik dan saran yang konstruktif sangat kami
harapkan dari para pembaca guna untuk meningkatkan dan memperbaiki pembuatan makalah
pada tugas yang lain dan pada waktu mendatang.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................
DAFTAR ISI.....................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................................
A. Latar Belakang.......................................................................................................................
B. Rumusan Masalah..................................................................................................................
C. Tujuan....................................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................................
A. Gaya dan Gerak.....................................................................................................................
a. Gerak Lurus Beraturan (GLB)...........................................................................................
b. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)..........................................................................
c. Hukum Newton..................................................................................................................
BAB III PENUTUP...........................................................................................................................
A. Kesimpulan............................................................................................................................
B. Saran.......................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Fisika adalah salah satu ilmu pengetahuan alam dasar yang banyak digunakan
sebagai dasar bagi ilmu-ilmu yang lain. Fisika adalah ilmu yang mempelajari gejala
alam secara keseluruhan. Fisika mempelajari materi, energi, dan fenomena atau kejadian
alam, baik yang bersifat makroskopis (berukuran besar, seperti gerak Bumi mengelilingi
Matahari) maupun yang bersifat mikroskopis (berukuran kecil, seperti gerak elektron
mengelilingi inti) yang berkaitan dengan perubahan zat atau energi.Fisika menjadi dasar
berbagai pengembangan ilmu dan teknologi. Kaitan antara fisika dan disiplin ilmu lain
membentuk disiplin ilmu yang baru, misalnya dengan ilmu astronomi membentuk ilmu
astrofisika, dengan biologi membentuk biofisika, dengan ilmu kesehatan membentuk
fisika medis, dengan ilmu bahan membentuk fisika material, dengan geologi
membentuk geofisika, dan lain-lain. Pada bab ini akan dipelajari tentang dasar dasar
ilmu fisika.
Fisika berasal dari bahasa Yunani yang berarti “alam”.Fisika adalah ilmu
pengetahuan yang mempelajari sifat dan gejala pada benda-benda di alam. Gejala-gejala
ini pada mulanya adalah apa yang dialami oleh indra kita,misalnya penglihatan
menemukan optika atau cahaya,pendengaran menemukan pelajaran tentang bunyi, dan
indra peraba yang dapat merasakan panas.Mengapa kalian perlu mempelajari Fisika?
Fisika menjadi ilmu pengetahuan yang mendasar, karena berhubungan dengan perilaku
dan struktur benda khususnya benda mati. Menurut sejarah, fisika adalah bidang ilmu
yang tertua, karena dimulai dengan pengamatan-pengamatan dari gerakan benda-benda
langit, bagaimana lintasannya, periodenya, usianya, dan lain-lain. Bidang ilmu ini telah
dimulai berabad-abad yang lalu, dan berkembang pada zaman Galileo dan Newton.
Galileo merumuskan hukum-hukum mengenai benda yang jatuh, sedangkan Newton
mempelajari gerak pada umumnya, termasuk gerak planet-planet pada sistem tata surya.
Hukum gerak Newton adalah hukum sains yang ditentukan oleh Sir Isaac Newton
mengenai sifat gerak benda. Hukum gerak Newton itu sendiri merupakan hukum yang
fundamental. Artinya, pertama hukum ini tidak dapat dibuktikan dari prinsip-prinsip
lain, kedua hukum ini memungkinkan kita agar dapat memahami jenis gerak yang
paling umum yang merupakan dasar mekanika klasik.
Dalam kehidupan sehari-hari, gaya merupakan tarikan atau dorongan. Misalnya,
pada waktu kita mendorong atau menarik suatu benda atau kita menendang bola,
dikatakan bahwa kita mengerjakan suatu gaya dorong pada mobil mainan
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan GLB?
2. Apa ciri-ciri sebuah benda mengalami GLB?
3. Apa rumus GLB?
4. Apa saja contoh dari GLB?
5. Apa pengertian GLBB?
6. Apa saja jenis GLBB?
7. Apa rumus GLBB?
8. Apa saja contoh dari GLBB?
9. Apa pengertian hukum newton?
10. Apa saja bunyi hukum newton?
11.Contoh dari Hukum newton
C. TUJUAN
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan dan
diharapkan dapat bermanfaat bagi kita semua. Dan makalah ini dibuat dengan tujuan
untuk memenuhi tugas dan mempermudah pembelajaran serta melengkapi materi Gerak
dan Gaya.
BAB II
PEMBAHASAN
Perlu dipahami bahwa kecepatan benda yang bergerak lurus beraturan akan
bernilai sama dengan kelajuannya, jika panjang lintasan atau jarak sama dengan
besar perpindahan benda tersebut. Namun, jika ternyata jarak tempuhnya tidak
sama dengan perpindahan benda, besar kecepatan benda lebih kecil daripada
kelajuannya.
Berikut ini adalah contoh gerak lurus beraturan dalam kehidupan sehari-hari:
Seperti yang kita ketahui, dalam gerak lurus beraturan, kecepatan sesaat tidak
berubah terhadap waktu.
Ini berarti bahwa kemiringan garis singgung grafik harus tetap sama tidak
peduli titik t yang kita pilih.
Ini hanya dapat terjadi jika grafik posisi dan waktu adalah garis lurus :
Ketika grafik posisi dan waktu adalah garis lurus, garis singgung grafik di
setiap titik t selalu merupakan garis yang bertepatan dengan grafik itu sendiri.Oleh
karena itu, grafik posisi dan waktu pada GLB adalah garis lurus.
Dan karena kemiringan garis yang bersinggungan dengan grafik di sembarang
titik t sama dengan kecepatan sesaat di t yang merupakan kecepatan konstan,
maka kemiringan grafik posisi dan waktu itu sendiri sama dengan kecepatan
konstan :
c. Rumus GLB
v = s/t
dimana, v= kecepatan (m/s)
s = jarak (m)
t = waktu
Perlu dipahami bahwa kecepatan benda yang bergerak lurus beraturan akan
bernilai sama dengan kelajuannya, jika panjang lintasan atau jarak sama dengan
besar perpindahan benda tersebut. Namun, jika ternyata jarak tempuhnya tidak
sama dengan perpindahan benda, besar kecepatan benda lebih kecil daripada
kelajuannya.
d. Contoh Soal
1. Hitung jarak yang ditempuh pada benda yang bergerak selama 9 detik
dengan kecepatan tetap 10 m/s!
Jawaban :
Diketahui :
v = 10 m/s
t=9s
Gunakan rumus GLB :
s=vxt
Maka,
s=vxt
s = 10 x 9 = 90 m
Jadi, jarak yang ditempuh sebesar 90 meter
2. Jarak kota P dan Q sebesar 640 km, mobil A bergerak dari kota P dengan
kecepatan konstan 88 km/jam menuju kota Q. Pada saat bersamaan, mobil B
bergerak dari kota Q menuju kota P dengan kecepatan konstan 72 km/jam. Hitung
berapakah waktu kedua mobil saat berpaspasan!
Jawaban :
s = 640 km
vA = 88 km/jam
vB = 72 km/jam
t = …. ?
Cari kecepatan total dari kedua mobil yang mendekat :
v total = vA + vB
v total = 88 + 72 = 160 km/jam
s=vxt
t=s/v
t = 640 / 160 = 4 jam
Jadi, waktu kedua mobil itu berpaspasan adalah 4 jam.
b. Jenis-jenis GLBB
GLBB dibagi menjadi 2 jenis, yaitu GLBB dipercepat dan GLBB
diperlambat, berikut penjelasannya:
1. GLBB dipercepat
GLBB dipercepat adalah gerak suatu benda pada lintasan lurus dengan
kecepatan yang bertambah secara beraturan atau mengalami percepatan yang tetap
atau konstan. Contoh GLBB dipercepat: Buah apel jatuh dari pohonnya.
2. GLBB diperlambat
GLBB diperlambat adalah gerak suatu benda pada lintasan lurus dengan
percepatan yang berkurang secara beraturan atau benda mengalami perlambatan
tetap atau konstan. Contoh GLBB diperlambat: melempar benda ke atas.
Berikut adalah contoh gerak lurus berubah beraturan dalam kehidupan sehari-
hari:
Bola yang dilempar ke atas.
Apel yang jatuh dari pohonnya.
Menendang bola secara horizontal.
Kendaraan yang mempercepat lajunya.
Menghentikan bola yang menggelinding.
Orang yang meluncur di atas papan salju.
Berkendara di jalanan yang menanjak atau menukik.
Orang yang melakukan bungy jumping dan terjun payung.
Kendaraan yang memperlambat lajunya dengan mengerem.
Benda yang jatuh di bidang miring (seperti seorang anak yang meluncur di
perosotan).
GLBB memiliki 3 jenis grafik yaitu:
Perhatikan pada gambar grafik s-t diatas. Jika gerak benda mengalami
percepatan (a bernilai positif), maka kurva grafik akan berbentuk parabola terbuka
ke atas. Sedangkan, jika benda mengalami perlambatan (a bernilai negatif) maka
kurva akan berbentuk terbuka ke bawah.
2. Grafik Hubungan Kecepatan Terhadap Waktu (Grafik v-t)
c. Rumus GLBB
s = v0.t + 1/2.a.t2
Keterangan :
v: kecepatan (m/s)
v0: kecepatan awal (m/s)
vt : Kecepatan akhir
a: percepatan (m/s2)
s: jarak (m)
t: waktu (s)
Dik:
v0 = 0 m/s
a = 4 m/s2
t=8s
Dit: v8?
Jawaban:
v8 = v0 + a.t
v8 = 0 + 4.8
v8 = 32 m/s
Jadi, kecepatan bola setelah bergerak 8 sekon adalah 32 m/s.
Dik:
v0 = 40 m/s
vt = 0 m/s
a = -20m/s2
Dit: s?
Jawaban:
Karena yang ditanya adalah jarak, maka informasi tentang waktunya yang tadi
udah kita cari tinggal dimasukin ke rumus jarak tempuh gerak lurus berubah
beraturan atau S. Jadi jarak yang ditempuh selama 2 s adalah?
s = v0.t + 1/2.a.t2
s = 40.2 + 1/2.(-20).22
s = 80 + (-40)
s = 40 m
Jadi, jarak yang ditempuh oleh motor tersebut sampai berhenti adalah 40 m.
C. Hukum Newton
a. Pengertian Hukum Newton
Hukum-hukum Newton adalah hukum yang mengatur tentang gerak. Hukum
gerak Newton itu sendiri merupakan hukum yang fundamental. Artinya, pertama
hukum ini tidak dapat dibuktikan dari prinsip-prinsip lain. Kedua, hukum ini
memungkinkan kita agar dapat memahami jenis gerak yang paling umum yang
merupakan dasar mekanika klasik.
Hukum gerak Newton adalah tiga hukum yang menjadi dasar mekanika
klasik. Hukum ini menggambarkan hubungan antara gaya yang bekerja pada suatu
benda dan gerak yang disebabkannya. Ketiga hukum gerak ini pertama dirangkum
oleh Isaac Newton dalam karyanya Philosophi Naturalis PrincipaMathematica,
pertama kali ditebitkan pada 05 Juli 1687.
HUKUM 1 NEWTON
“ Jika resultan dari gaya-gaya yang bekerja pada benda sama dengan nol maka
benda diam akan tetap diam dan benda bergerak lurus beraturan akan tetap
bergerak lurus beraturan “
Hukum pertama Newton menyatakan bahwa sebuah benda dalam keadaan
diam atau bergerak dengan kecepatan konstan akan tetap diam atau akan terus
bergerak dengan kecepatan konstan kecuali ada gaya eksternal yang bekerja pada
benda itu. Kecenderungan ini digambarkan dengan mengatakan bahwa benda
mempunyai kelembaman. Benda yang mula-mula diam akan mempertahankan
keadaan diamnya ( malas bergerak ), dan benda yang mula-mula bergerak akan
mempertahankan keadaan bergeraknya ( malas berhenti ). Sifat benda yang
cenderung mempertahankan keadaan geraknya ( diam atau bergerak ) inilah yang
disebut kelembaman atau inersia ( kemalasan ). Oleh karena itu hukum pertama
Newton disebut juga hukum Kelembaman atau Hukum inersia.
HUKUM II NEWTON
“ Percepatan yang ditimbulkan oleh gaya yang bekerja pada suatu benda
berbanding lurus dengan besar gaya itu ( searah dengan gaya itu ) dan berbanding
terbalik dengan massa benda tersebut”
Melalui hukum ini, gaya benda menjadi semakin besar ketika mendapatkan
dorongan gaya searah laju arah benda tersebut. Sebaliknya, jika diberikan gaya
berlawanan (gaya tolak) melawan gaya benda itu, laju gaya akan melambat atau
mengecil karena terjadi perubahan kecepatan dan perubahan laju.
Berikut ini adalah beberapa contoh penerapan Hukum 2 Newton dalam kehidupan
sehari-hari.
1| Bus yang melaju di jalan raya akan mendapatkan percepatan yang sebanding
dengan gaya dan berbanding terbalik dengan massa bus tersebut.
2| Ketika memindahkan benda ke posisi yang lebih tinggi menggunakan bidang
miring juga merupakan salah satu contoh aplikasi hukum II Newton.
3| Pada permainan kelereng, kelereng yang kecil saat dimainkan akan lebih cepat
menggelinding, sedangkan kelereng yang lebih besar relatif lebih lama
(percepatan berbanding terbalik dengan massanya).
4| Ketika kita sedang menimba air di sumur menggunakan katrol. Pada kegiatan
ini akan timbul gaya akibat menarik tali yang dihubungkan ember berisi air
melalui sebuah katrol. Sistem pengambilan air dari sumur ini biasanya dipakai di
daerah pedesaan.
5| Mobil truck yang membawa barang muatan sedikit maka bisa mendapatkan
percepatan yang lebih besar, daripada mobil truck yang membawa muatan sangat
banyak.
Untuk setiap gaya aksi yang dilakukan, selalu ada gaya reaksi yang besarnya
sama tetapi arahnya berlawanan, atau gaya interaksi antara dua buah benda selalu
sama besar tetapi berlawanan arah. Harus selalu diingat bahwa pasangan gaya
yang dimaksudkan dalam Hukum III Newton ini bekerja pada dua benda yang
berbeda. Gaya mana yang merupakan gaya reaksi pada dasarnya tidak dapat
ditentukan. Namun demikian, biasanya dalam soal fisika disebutkan bahwa gaya
aksi adalah gaya yang kita lakukan, meskipun sebenarnya bisa dipertukarkan.
Hukum ketiga menyatakan bahwa tidak ada gaya timbul di alam semesta ini,
tanpa keberadaan gaya lain yang sama dan berlawanan dengan gaya itu. Jika
sebuah gaya bekerja pada sebuah benda ( aksi ) maka benda itu akan mengerjakan
gaya yang sama besar namun berlawanan arah ( reaksi ). Dengan kata lain gaya
selalu muncul berpasangan. Tidak pernah ada gaya yang muncul sendirian
Secara matematis, Hukum III Newton ditulis sebagai berikut :
FA = - FB Atau Faksi = - Freaksi
Berikut ini adalah beberapa contoh penerapan Hukum 3 Newton dalam kehidupan
sehari-hari.
1| Ketika kita menginjakkan kaki ke tanah, berarti kita memberikan sebuah gaya
dorong terhadap tanah tersebut. Gaya yang kaki kita berikan kepada tanah ini
merupakan gaya aksi. Kemudian sebagai respon dari gaya aksi yang kita berikan,
maka tanah memberikan gaya dorong ke kaki kita yang membuat kaki bisa terangkat.
Gaya dorong yang diberikan tanah ini adalah gaya reaksi. Proses ini berlangsung
secara terus menerus sehingga membuat kita dapat berjalan di atas tanah.
2| Pada peristiwa peluncuran roket, gas panas yang dipancarkan dari pembakaran dan
pancaran ini menyebabkan timbulnya gaya reaksi pada roket yaitu gaya yang
mengangkat serta mempercepat roket meluncur. Kejadian ini merupakan gambaran
hukum ketiga Newton.
3| Pada saat telapak tangan kita mendorong ujung meja. Bentuk telapak tangan kita
menjadi berubah, hal ini membuktikan bahwa terdapat gaya aksi-reaksi pada meja dan
tangan. Dorongan tangan kita memberikan gaya aksi kepada meja yang menyebabkan
meja bergerak, sedangkan meja memberikan gaya reaksi pada telapak tangan kita
yang menyebabkan telapak tangan berubah bentuk teksturnya.
4| Pendayung yang menggerakkan kapal atau perahu juga memanfaatkan Hukum III
Newton. Pada waktu mengayunkan dayung, pendayung mendorong air ke belakang.
Gaya ke belakang pada air itu menghasilkan gaya yang sama tetapi berlawanan. Gaya
ini menggerakkan perahu ke depan. Ada keuntungan tambahan yang diperoleh karena
dayung itu merupakan pengungkit; tarikan pendek oleh pendayung menghasilkan
gerak yang lebih panjang pada ujung lain dayung tersebut.
5| Pernahkah kalian meniup balon dan kemudian melepaskannya tanpa mengikat
mulutnya? Ketika kalian meniup balok dan melepaskan tanpa mengikat mulutnya,
balon tersebut akan melesat terbang. Pada saat balon melesat, udara di dalam balon
keluar dan mendorong udara di luar balon. Akibat dorongan udara dari dalam balon
(gaya aksi), udara di luar balon memberikan dorongan ke balon (gaya reaksi).
Dorongan yang diberikan udara di luar balon berlawanan dengan dorongan udara dari
dalam balon. Akibat dari dorongan udara di luar balon ini, balon dapat melesat
terbang.
c. Contoh Soal
1.) Hukum Newton I
Sebuah balok bermassa 5 kg (berat w = 50 N) digantung dengan tali dan
diikatkan pada atap. Jika balok diam maka berapakah tegangan talinya?
Penyelesaian:
Diketahui:
w = 50 N
Ditanya: T?
Jawab:
ΣF = 0
T–w=0
T – 50 = 0
T = 50 N
Jadi, gaya tegangan tali yang bekerja pada balok tersebut adalah 50 Newton.
Penyelesaian:
Diketahui: m = 2 Kg a = 10 m/s2
Ditanya: F ?
Jawab:
F = m.a = 2 Kg . 10 m/s2 = 20 N
Jadi, gaya yang diberikan pada mobil-mobilan tersebut adalah sebesar 20 Newton.
A. Kesimpulan
Gerak adalah suatu perubahan tempat kedudukan pada suatu benda dari titik
keseimbangan awal. Sebuah benda dikatakan bergerak jika benda itu berpindah
kedudukan terhadap benda lainnya baik perubahan kedudukan yang menjauhi maupun
yang mendekati.
Gerak lurus dapat dibagi menjadi 2 (dua), yaitu gerak lurus beraturan (GLB)
dan gerak lurus berubah beraturan (GLBB).
Gerak Lurus Beraturan (GLB) adalah Gerak suatu benda pada lintasan garis
lurus dengan kelajuan tetap.
Sedangkan Gerak Lurus Berubah Beraturan(GLBB) adalah Gerak suatu benda
pada lintasan garis lurus dengan percepatan tetap.
Hukum gerak Newton adalah hukum sains yang ditentukan oleh Sir Isaac
Newton mengenai sifat gerak benda. Hukum gerak Newton itu sendiri merupakan
hukum yang fundamental. Artinya, pertama hukum ini tidak dapat dibuktikan dari
prinsip-prinsip lain, kedua hukum ini memungkinkan kita agar dapat memahami jenis
gerak yang paling umum yang merupakan dasar mekanika klasik.
DAFTAR PUSTAKA
Rama, Bharja. 2013. http://thamaro.blogspot.com/2012/12/makalah-hukum-
newton.html. Di akses pada senin, 23 februari 2015
Ruwanto, Bambang. 2009. Asas-asas Fisika 2A. Yogyakarta:Yudhistira
Sugijono, dkk. 1996. Konsep-konsep Fisika. Klaten: PT Intan Pariwar
https://www.//ipa.pelajaran.co.id/gerak-lurus-berubah-beraturan
https://www.fisikabc.com/2018/06/hukum-newton
https://www.academia.edu/34738058/HUKUM_NEWTON