Anda di halaman 1dari 20

KONSEP DASAR FISIKA DAN ALAM SEMESTA

GERAK DAN GAYA

DOSEN PENGAMPU :
Dr. Enjoni, SP., MP

KELOMPOK 3
Shiva Ihsana Qalbi (2210013411139)
Leony Lutfiah Eka Sari ( 2210013411140)
Rinda Aguna Rahayu (2210013411138)
Tiara Azzahra (2210013411172 )

PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BUNG HATTA
PADANG
2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang masih memberikan
penulis kesehatan, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah ini
tentang “Gerak dan Gaya”.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah konsep dasar fisika
dan alam semesta . Dalam makalah ini mengulas tentang “Gerak dan Gaya”. Kami
mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu
kami dalam menyusun makalah ini. Penulis juga berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.

Dengan segala kerendahan hati, kritik dan saran yang konstruktif sangat kami
harapkan dari para pembaca guna untuk meningkatkan dan memperbaiki pembuatan makalah
pada tugas yang lain dan pada waktu mendatang.

Padang, 01 April 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................
DAFTAR ISI.....................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................................
A. Latar Belakang.......................................................................................................................
B. Rumusan Masalah..................................................................................................................
C. Tujuan....................................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................................
A. Gaya dan Gerak.....................................................................................................................
a. Gerak Lurus Beraturan (GLB)...........................................................................................
b. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)..........................................................................
c. Hukum Newton..................................................................................................................
BAB III PENUTUP...........................................................................................................................
A. Kesimpulan............................................................................................................................
B. Saran.......................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Fisika adalah salah satu ilmu pengetahuan alam dasar yang banyak digunakan
sebagai dasar bagi ilmu-ilmu yang lain. Fisika adalah ilmu yang mempelajari gejala
alam secara keseluruhan. Fisika mempelajari materi, energi, dan fenomena atau kejadian
alam, baik yang bersifat makroskopis (berukuran besar, seperti gerak Bumi mengelilingi
Matahari) maupun yang bersifat mikroskopis (berukuran kecil, seperti gerak elektron
mengelilingi inti) yang berkaitan dengan perubahan zat atau energi.Fisika menjadi dasar
berbagai pengembangan ilmu dan teknologi. Kaitan antara fisika dan disiplin ilmu lain
membentuk disiplin ilmu yang baru, misalnya dengan ilmu astronomi membentuk ilmu
astrofisika, dengan biologi membentuk biofisika, dengan ilmu kesehatan membentuk
fisika medis, dengan ilmu bahan membentuk fisika material, dengan geologi
membentuk geofisika, dan lain-lain. Pada bab ini akan dipelajari tentang dasar dasar
ilmu fisika.
Fisika berasal dari bahasa Yunani yang berarti “alam”.Fisika adalah ilmu
pengetahuan yang mempelajari sifat dan gejala pada benda-benda di alam. Gejala-gejala
ini pada mulanya adalah apa yang dialami oleh indra kita,misalnya penglihatan
menemukan optika atau cahaya,pendengaran menemukan pelajaran tentang bunyi, dan
indra peraba yang dapat merasakan panas.Mengapa kalian perlu mempelajari Fisika?
Fisika menjadi ilmu pengetahuan yang mendasar, karena berhubungan dengan perilaku
dan struktur benda khususnya benda mati. Menurut sejarah, fisika adalah bidang ilmu
yang tertua, karena dimulai dengan pengamatan-pengamatan dari gerakan benda-benda
langit, bagaimana lintasannya, periodenya, usianya, dan lain-lain. Bidang ilmu ini telah
dimulai berabad-abad yang lalu, dan berkembang pada zaman Galileo dan Newton.
Galileo merumuskan hukum-hukum mengenai benda yang jatuh, sedangkan Newton
mempelajari gerak pada umumnya, termasuk gerak planet-planet pada sistem tata surya.
Hukum gerak Newton adalah hukum sains yang ditentukan oleh Sir Isaac Newton
mengenai sifat gerak benda. Hukum gerak Newton itu sendiri merupakan hukum yang
fundamental. Artinya, pertama hukum ini tidak dapat dibuktikan dari prinsip-prinsip
lain, kedua hukum ini memungkinkan kita agar dapat memahami jenis gerak yang
paling umum yang merupakan dasar mekanika klasik.
Dalam kehidupan sehari-hari, gaya merupakan tarikan atau dorongan. Misalnya,
pada waktu kita mendorong atau menarik suatu benda atau kita menendang bola,
dikatakan bahwa kita mengerjakan suatu gaya dorong pada mobil mainan

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan GLB?
2. Apa ciri-ciri sebuah benda mengalami GLB?
3. Apa rumus GLB?
4. Apa saja contoh dari GLB?
5. Apa pengertian GLBB?
6. Apa saja jenis GLBB?
7. Apa rumus GLBB?
8. Apa saja contoh dari GLBB?
9. Apa pengertian hukum newton?
10. Apa saja bunyi hukum newton?
11.Contoh dari Hukum newton

C. TUJUAN
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan dan
diharapkan dapat bermanfaat bagi kita semua. Dan makalah ini dibuat dengan tujuan
untuk memenuhi tugas dan mempermudah pembelajaran serta melengkapi materi Gerak
dan Gaya.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Gerak Lurus Beraturan (GLB)


a. Pengertian GLB
Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda yang menempuh
lintasan garis lurus dimana dalam setiap selang waktu yang sama benda
menempuh jarak yang sama. Pada gerak lurus beraturan kecepatan yang dimiliki
benda tetap ( v = tetap ) sedangkan percepatannya sama dengan nol ( a = 0 )
Kecepatan tetap artinya baik besar maupun arahnya tetap.
Kecepatan tetap yaitu benda menempuh jarak yang sama untuk selang waktu
yang sama. Misalnya sebuah mobil bergerak dengan kecepatan tetap 75 km/jsm
atau 1,25km/menit, berarti setiap menit mobil itu menempuh jarak 1,25 km.
Karena kecepatan benda tetap, maka kata kecepatan pada gerak lurus beraturan
dapat diganti dengan kata kelajuan. Dengan demikian, dapat juga kita definisikan,
gerak lurus beraturan sebagai gerak suatu benda pada lintasan lurus dengan
kelajuan tetap.

b. Ciri-ciri sebuah benda mengalami GLB


Suatu benda dikatakan melakukan gerak lurus beraturan (GLB) jika memenuhi
beberapa ciri atau karakteristik berikut.

 Lintasannya berbentuk garis lurus


 Kecepatan benda tetap (v = konstan)
 Percepatan benda nol (a = 0)
 Pada kecepatan berbanding lurus dengan perpindahan dan berbanding terbalik
dengan waktu.

Perlu dipahami bahwa kecepatan benda yang bergerak lurus beraturan akan
bernilai sama dengan kelajuannya, jika panjang lintasan atau jarak sama dengan
besar perpindahan benda tersebut. Namun, jika ternyata jarak tempuhnya tidak
sama dengan perpindahan benda, besar kecepatan benda lebih kecil daripada
kelajuannya.
Berikut ini adalah contoh gerak lurus beraturan dalam kehidupan sehari-hari:

 Mobil yang melaju dalam kecepatan tetap

 Kereta yang melaju dalam kecepatan tetap

 Kapal laut yang berlayar dalam kecepatan tetap

 Pesawat komersil yang terbang dalam kecepatan tetap di udara

 Gerak bulan yang mengitari bumi


 Gerak planet yang mengitari matahari di tata surya

Grafik Gerak Lurus Beraturan (GLB)

Grafik Kecepatan dan Waktu


Pada grafik kecepatan dan waktu pada GLB, menunjukkan bahwa kecepatan
tidak berubah (tetap/konstan) terhadap waktu.

Grafik Posisi dan Waktu


Untuk menentukan seperti apa grafik posisi dan waktu pada gerak lurus
beraturan, pertama-tama kita perlu mengingat bahwa kecepatan sesaat v pada saat
t sama dengan kemiringan garis yang bersinggungan dengan grafik di titik t.
 

Seperti yang kita ketahui, dalam gerak lurus beraturan, kecepatan sesaat tidak
berubah terhadap waktu.
Ini berarti bahwa kemiringan garis singgung grafik harus tetap sama tidak
peduli titik t yang kita pilih.
Ini hanya dapat terjadi jika grafik posisi dan waktu adalah garis lurus :
Ketika grafik posisi dan waktu adalah garis lurus, garis singgung grafik di
setiap titik t selalu merupakan garis yang bertepatan dengan grafik itu sendiri.Oleh
karena itu, grafik posisi dan waktu pada GLB adalah garis lurus.
Dan karena kemiringan garis yang bersinggungan dengan grafik di sembarang
titik t sama dengan kecepatan sesaat di t yang merupakan kecepatan konstan,
maka kemiringan grafik posisi dan waktu itu sendiri sama dengan kecepatan
konstan :

Kecepatan Rata-Rata pada Gerak Lurus Beraturan (GLB)


Kecepatan rata-rata dalam GLB selalu sama dengan kecepatan konstan, berapa
pun interval waktu yang kita tentukan.Hal ini dapat dilihat dengan mengingat
bahwa kecepatan rata-rata antara saat t₁ dan t₂ sama dengan kemiringan garis
potong yang melalui titik t₁ dan t₂ pada grafik posisi dan waktu di atas.Karena,
dalam gerak lurus beraturan, grafik posisi dan waktu adalah garis lurus, tidak
peduli apa t₁ dan t₂ yang kita pilih, garis potong akan selalu bertepatan dengan
grafik.
Oleh karena itu, kemiringan garis potong selalu sama dengan kemiringan
grafik, yang berarti bahwa kecepatan rata-rata selalu sama dengan kecepatan
konstan (tetap).
Percepatan pada Gerak Lurus Beraturan (GLB)
Dalam gerak lurus beraturan, percepatan sesaat dan percepatan rata-rata selalu
nol karena kecepatan sesaat tidak berubah terhadap waktu.

c. Rumus GLB

v = s/t
dimana, v= kecepatan (m/s)
s = jarak (m)
t = waktu

Perlu dipahami bahwa kecepatan benda yang bergerak lurus beraturan akan
bernilai sama dengan kelajuannya, jika panjang lintasan atau jarak sama dengan
besar perpindahan benda tersebut. Namun, jika ternyata jarak tempuhnya tidak
sama dengan perpindahan benda, besar kecepatan benda lebih kecil daripada
kelajuannya.

d. Contoh Soal
1. Hitung jarak yang ditempuh pada benda yang bergerak selama 9 detik
dengan kecepatan tetap 10 m/s!
Jawaban :
Diketahui :
v = 10 m/s
t=9s
Gunakan rumus GLB :
s=vxt

Maka,
s=vxt
s = 10 x 9 = 90 m
Jadi, jarak yang ditempuh sebesar 90 meter

2. Jarak kota P dan Q sebesar 640 km, mobil A bergerak dari kota P dengan
kecepatan konstan 88 km/jam menuju kota Q. Pada saat bersamaan, mobil B
bergerak dari kota Q menuju kota P dengan kecepatan konstan 72 km/jam. Hitung
berapakah waktu kedua mobil saat berpaspasan!
Jawaban :
s = 640 km
vA = 88 km/jam
vB = 72 km/jam

t = …. ?
Cari kecepatan total dari kedua mobil yang mendekat :
v total = vA + vB
v total = 88 + 72 = 160 km/jam
s=vxt
t=s/v
t = 640 / 160 = 4 jam
Jadi, waktu kedua mobil itu berpaspasan adalah 4 jam.

B. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)


a. Pengertian GLBB
Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak suatu benda yang
menempuh lintasan garis lurus dimana kecepatannya selalu mengalami perubahan
yang sama tiap sekon. Pada gerak lurus berubah beraturan percepatan yang
dimiliki benda adalah tetap, sedangkan kecepatannya berubah beraturan.
Gerak Lurus Berubah Beraturan juga di artikan sebagai gerak lurus pada
benda dengan arah mendatar dengan kecepatan v yang berubah-ubah setiap saat
dikarenakn adanya percepatan yang konstan atau tetap. Dengan istilah lain benda
yang melakukan gerak dari diam atau mulai dengan kecepatan awal akan berubah
kecepatannya karena ada percepatan (a= +) maupun perlambatan (a= –)
gerak lurus berubah beraturan juga di artikan sebagai gerakbenda pada suatu
lintasan garis lurus dengan percepatan tetap
Ciri utama gerak lurus berubah beraturan ialah bahwasanya dari waktu ke
waktu kecepatan benda mulai berubah, semakin lama semakin cepat atau lambat
sehingga gerakan benda tersebut dari waktu ke waktu mengalami percepatan
ataupun perlambatan.

b. Jenis-jenis GLBB
GLBB dibagi menjadi 2 jenis, yaitu GLBB dipercepat dan GLBB
diperlambat, berikut penjelasannya:

1. GLBB dipercepat

GLBB dipercepat adalah gerak suatu benda pada lintasan lurus dengan
kecepatan yang bertambah secara beraturan atau mengalami percepatan yang tetap
atau konstan. Contoh GLBB dipercepat: Buah apel jatuh dari pohonnya.

2. GLBB diperlambat

GLBB diperlambat adalah gerak suatu benda pada lintasan lurus dengan
percepatan yang berkurang secara beraturan atau benda mengalami perlambatan
tetap atau konstan. Contoh GLBB diperlambat: melempar benda ke atas.

Berikut adalah contoh gerak lurus berubah beraturan dalam kehidupan sehari-
hari:
 Bola yang dilempar ke atas.
 Apel yang jatuh dari pohonnya.
 Menendang bola secara horizontal.
 Kendaraan yang mempercepat lajunya.
 Menghentikan bola yang menggelinding.
 Orang yang meluncur di atas papan salju.
 Berkendara di jalanan yang menanjak atau menukik.
 Orang yang melakukan bungy jumping dan terjun payung.
 Kendaraan yang memperlambat lajunya dengan mengerem.
 Benda yang jatuh di bidang miring (seperti seorang anak yang meluncur di
perosotan).
GLBB memiliki 3 jenis grafik yaitu:

1. Grafik Hubungan Jarak Terhadap Waktu (Grafik s-t)

Perhatikan pada gambar grafik s-t diatas. Jika gerak benda mengalami
percepatan (a bernilai positif), maka kurva grafik akan berbentuk parabola terbuka
ke atas. Sedangkan, jika benda mengalami perlambatan (a bernilai negatif) maka
kurva akan berbentuk terbuka ke bawah.
2. Grafik Hubungan Kecepatan Terhadap Waktu (Grafik v-t)

Berdasarkan grafik diatas, kemiringan kurva adalah besar percepatan benda,


rumus persamaan nilai percepatan yaitu:
a = tan α = (∆v/∆t)
Sedangkan luas daerah yang diarsir merupakan besar jarak yang ditempuh
oleh sebuah benda, dirumuskan dengan:
s = Luas grafik = v.t

3. Grafik Hubungan Percepatan Terhadap Waktu (Grafik a-t)


Perhatikan pada grafik diatas, rumus persamaan yang berlaku adalah

v = Luas grafik = a.t

c. Rumus GLBB

vt2 = v02 + 2.a.s

vt = v0 + a.t

s = v0.t + 1/2.a.t2

Keterangan :
v: kecepatan (m/s)
v0: kecepatan awal (m/s)
vt : Kecepatan akhir
a: percepatan (m/s2)
s: jarak (m)
t: waktu (s)

d. Contoh soal GLBB


1. Sebuah bola mula-mula dalam keadaan diam pada lantai yang licin,
kemudian bola didorong sehingga mengalami percepatan sebesar 4 m/s2, tentukan
kecepatan bola setelah bergerak selama 8 sekon!

Dik:
v0 = 0 m/s
a = 4 m/s2
t=8s

Dit: v8?

Jawaban:
v8 = v0 + a.t
v8 = 0 + 4.8
v8 = 32 m/s
Jadi, kecepatan bola setelah bergerak 8 sekon adalah 32 m/s.

2. Pada awalnya, Pak Tarno mengendarai motor dengan kecepatan tetap 40


m/s. Tiba-tiba, motor tersebut direm sehingga mengalami perlambatan 20 m/s2.
Berapakah jarak yang ditempuh oleh motor tersebut sampai berhenti?

Dik:
v0 = 40 m/s
vt = 0 m/s
a = -20m/s2

Dit: s?

Jawaban:

vt = v0 + a.t


0 = 40 – 20.t
t=2s

Karena yang ditanya adalah jarak, maka informasi tentang waktunya yang tadi
udah kita cari tinggal dimasukin ke rumus jarak tempuh gerak lurus berubah
beraturan atau S. Jadi jarak yang ditempuh selama 2 s adalah?

s = v0.t + 1/2.a.t2
s = 40.2 + 1/2.(-20).22
s = 80 + (-40)
s = 40 m
Jadi, jarak yang ditempuh oleh motor tersebut sampai berhenti adalah 40 m.

C. Hukum Newton
a. Pengertian Hukum Newton
Hukum-hukum Newton adalah hukum yang mengatur tentang gerak. Hukum
gerak Newton itu sendiri merupakan hukum yang fundamental. Artinya, pertama
hukum ini tidak dapat dibuktikan dari prinsip-prinsip lain. Kedua, hukum ini
memungkinkan kita agar dapat memahami jenis gerak yang paling umum yang
merupakan dasar mekanika klasik.
Hukum gerak Newton adalah tiga hukum yang menjadi dasar mekanika
klasik. Hukum ini menggambarkan hubungan antara gaya yang bekerja pada suatu
benda dan gerak yang disebabkannya. Ketiga hukum gerak ini pertama dirangkum
oleh Isaac Newton dalam karyanya Philosophi Naturalis PrincipaMathematica,
pertama kali ditebitkan pada 05 Juli 1687.

b. Bunyi Hukum Newton

HUKUM 1 NEWTON
“ Jika resultan dari gaya-gaya yang bekerja pada benda sama dengan nol maka
benda diam akan tetap diam dan benda bergerak lurus beraturan akan tetap
bergerak lurus beraturan “
Hukum pertama Newton menyatakan bahwa sebuah benda dalam keadaan
diam atau bergerak dengan kecepatan konstan akan tetap diam atau akan terus
bergerak dengan kecepatan konstan kecuali ada gaya eksternal yang bekerja pada
benda itu. Kecenderungan ini digambarkan dengan mengatakan bahwa benda
mempunyai kelembaman. Benda yang mula-mula diam akan mempertahankan
keadaan diamnya ( malas bergerak ), dan benda yang mula-mula bergerak akan
mempertahankan keadaan bergeraknya ( malas berhenti ). Sifat benda yang
cenderung mempertahankan keadaan geraknya ( diam atau bergerak ) inilah yang
disebut kelembaman atau inersia ( kemalasan ). Oleh karena itu hukum pertama
Newton disebut juga hukum Kelembaman atau Hukum inersia.

Hukum I Newton dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan :


∑F = 0
Berikut ini adalah beberapa contoh penerapan Hukum 1 Newton dalam kehidupan
sehari-hari.
1.Ketika kalian sedang naik mobil atau kendaraan lainnya. Jika mobil semula
diam, kemudian secara tiba-tiba bergerak, kalian akan terdorong ke belakang. Jika
semula mobil melaju kencang kemudian direm mendadak, kalian akan terdorong
ke depan. Kejadian ini terjadi karena kalian berusaha mempertahankan keadaan
semula.
2. Bola yang menggelinding di atas es licin akan terus menggelinding dengan
kecepatan tetap karena tidak dikenai gaya luar atau dengan kata lain resultan
gayanya sama dengan nol (0).
3.  Benda diam yang ditaruh di atas meja tidak akan jatuh kecuali ada gaya luar
yang bekerja pada benda tersebut.
4.  Taplak di atas meja kemudian diatasnya terdapat vas bunga atau piring. Taplak
ditarik secara cepat maka vas bunga atau piring tetap dalam keadaan diam.
5. Pemain ice skating meluncur tanpa mengeluarkan tenaga maka tidak ada gaya
yang dikeluarkan oleh pemain ice skating tersebut. Pemain tetap dapat meluncur
dengan kecepatan tetap karena lapangan ice skating sangat licin sehingga gaya
gesek antara sepatu pemain ice skating dan lapangan sangat kecil dan dapat
diabaikan.

HUKUM II NEWTON
“ Percepatan yang ditimbulkan oleh gaya yang bekerja pada suatu benda
berbanding lurus dengan besar gaya itu ( searah dengan gaya itu ) dan berbanding
terbalik dengan massa benda tersebut”
Melalui hukum ini, gaya benda menjadi semakin besar ketika mendapatkan
dorongan gaya searah laju arah benda tersebut. Sebaliknya, jika diberikan gaya
berlawanan (gaya tolak) melawan gaya benda itu, laju gaya akan melambat atau
mengecil karena terjadi perubahan kecepatan dan perubahan laju.

Secara matematis dapat ditulis :


F = m.a
Keterangan:
ΣF = gaya yang bekerja pada benda (N)
m = massa benda (kg)
a = percepatan benda (m/s2)

Berikut ini adalah beberapa contoh penerapan Hukum 2 Newton dalam kehidupan
sehari-hari.
1| Bus yang melaju di jalan raya akan mendapatkan percepatan yang sebanding
dengan gaya dan berbanding terbalik dengan massa bus tersebut.
2| Ketika memindahkan benda ke posisi yang lebih tinggi menggunakan bidang
miring juga merupakan salah satu contoh aplikasi hukum II Newton.
3| Pada permainan kelereng, kelereng yang kecil saat dimainkan akan lebih cepat
menggelinding, sedangkan kelereng yang lebih besar relatif lebih lama
(percepatan berbanding terbalik dengan massanya).
4| Ketika kita sedang menimba air di sumur menggunakan katrol. Pada kegiatan
ini akan timbul gaya akibat menarik tali yang dihubungkan ember berisi air
melalui sebuah katrol. Sistem pengambilan air dari sumur ini biasanya dipakai di
daerah pedesaan.
5| Mobil truck yang membawa barang muatan sedikit maka bisa mendapatkan
percepatan yang lebih besar, daripada mobil truck yang membawa muatan sangat
banyak.

HUKUM III NEWTON


Hukum III Newton tentang gerak menyatakan bahwa bila suatu benda
melakukan gaya pada benda lainnya, maka akan menimbulkan gaya yang
besarnya sama dengan arah yang berlawanan. Dengan kata lain, Hukum III
Newton ini berbunyi :
Gaya aksi = gaya reaksi.
Gaya aksi = gaya yang bekerja pada benda.
Gaya reaksi = gaya reaksi benda akibat gaya aksi.

Untuk setiap gaya aksi yang dilakukan, selalu ada gaya reaksi yang besarnya
sama tetapi arahnya berlawanan, atau gaya interaksi antara dua buah benda selalu
sama besar tetapi berlawanan arah. Harus selalu diingat bahwa pasangan gaya
yang dimaksudkan dalam Hukum III Newton ini bekerja pada dua benda yang
berbeda. Gaya mana yang merupakan gaya reaksi pada dasarnya tidak dapat
ditentukan. Namun demikian, biasanya dalam soal fisika disebutkan bahwa gaya
aksi adalah gaya yang kita lakukan, meskipun sebenarnya bisa dipertukarkan.
Hukum ketiga menyatakan bahwa tidak ada gaya timbul di alam semesta ini,
tanpa keberadaan gaya lain yang sama dan berlawanan dengan gaya itu. Jika
sebuah gaya bekerja pada sebuah benda ( aksi ) maka benda itu akan mengerjakan
gaya yang sama besar namun berlawanan arah ( reaksi ). Dengan kata lain gaya
selalu muncul berpasangan. Tidak pernah ada gaya yang muncul sendirian
Secara matematis, Hukum III Newton ditulis sebagai berikut :
FA = - FB Atau Faksi = - Freaksi

Berikut ini adalah beberapa contoh penerapan Hukum 3 Newton dalam kehidupan
sehari-hari.
1| Ketika kita menginjakkan kaki ke tanah, berarti kita memberikan sebuah gaya
dorong terhadap tanah tersebut. Gaya yang kaki kita berikan kepada tanah ini
merupakan gaya aksi. Kemudian sebagai respon dari gaya aksi yang kita berikan,
maka tanah memberikan gaya dorong ke kaki kita yang membuat kaki bisa terangkat.
Gaya dorong yang diberikan tanah ini adalah gaya reaksi. Proses ini berlangsung
secara terus menerus sehingga membuat kita dapat berjalan di atas tanah.
2| Pada peristiwa peluncuran roket, gas panas yang dipancarkan dari pembakaran dan
pancaran ini menyebabkan timbulnya gaya reaksi pada roket yaitu gaya yang
mengangkat serta mempercepat roket meluncur. Kejadian ini merupakan gambaran
hukum ketiga Newton.
3| Pada saat telapak tangan kita mendorong ujung meja. Bentuk telapak tangan kita
menjadi berubah, hal ini membuktikan bahwa terdapat gaya aksi-reaksi pada meja dan
tangan. Dorongan tangan kita memberikan gaya aksi kepada meja yang menyebabkan
meja bergerak, sedangkan meja memberikan gaya reaksi pada telapak tangan kita
yang menyebabkan telapak tangan berubah bentuk teksturnya.
4| Pendayung yang menggerakkan kapal atau perahu juga memanfaatkan Hukum III
Newton. Pada waktu mengayunkan dayung, pendayung mendorong air ke belakang.
Gaya ke belakang pada air itu menghasilkan gaya yang sama tetapi berlawanan. Gaya
ini menggerakkan perahu ke depan. Ada keuntungan tambahan yang diperoleh karena
dayung itu merupakan pengungkit; tarikan pendek oleh pendayung menghasilkan
gerak yang lebih panjang pada ujung lain dayung tersebut.
5| Pernahkah kalian meniup balon dan kemudian melepaskannya tanpa mengikat
mulutnya? Ketika kalian meniup balok dan melepaskan tanpa mengikat mulutnya,
balon tersebut akan melesat terbang. Pada saat balon melesat, udara di dalam balon
keluar dan mendorong udara di luar balon. Akibat dorongan udara dari dalam balon
(gaya aksi), udara di luar balon memberikan dorongan ke balon (gaya reaksi).
Dorongan yang diberikan udara di luar balon berlawanan dengan dorongan udara dari
dalam balon. Akibat dari dorongan udara di luar balon ini, balon dapat melesat
terbang.

c. Contoh Soal
1.) Hukum Newton I
Sebuah balok bermassa 5 kg (berat w = 50 N) digantung dengan tali dan
diikatkan pada atap. Jika balok diam maka berapakah tegangan talinya?

Penyelesaian:

Diketahui:
w = 50 N

Ditanya: T?

Jawab:

ΣF = 0
T–w=0
T – 50 = 0
T = 50 N
Jadi, gaya tegangan tali yang bekerja pada balok tersebut adalah 50 Newton.

2.) Hukum Newton II


Mobil-mobilan bermassa 2 Kg diam diatas lantai licin, kemudian diberi gaya
tertentu dan bergerak dengan percepatan 10m/s2. Berapakah gaya yang diberikan
pada mobil-mobilan?

Penyelesaian:

Diketahui: m = 2 Kg a = 10 m/s2

Ditanya: F ?

Jawab:
F = m.a = 2 Kg . 10 m/s2 = 20 N

Jadi, gaya yang diberikan pada mobil-mobilan tersebut adalah sebesar 20 Newton.

3.) Hukum Newton III


 Sebuah buku diletakkan di atas meja. Pada sistem benda tersebut akan bekerja
gaya-gaya seperti pada gambar di bawah ini. Ada empat gaya yang bekerja pada
sistem tersebut yaitu:
□ w = berat buku.
□ N = gaya tekan normal meja terhadap buku.
□ N’= gaya tekan normal buku pada meja.
□ Fg = gaya gravitasi bumi pada buku.
Tentukan pasangan gaya yang termasuk aksi reaksi!
Penyelesaian:
Pasangan gaya aksi-reaksi memenuhi sifat: sama besar, berlawanan arah dan bekerja
pada dua benda. Dari sifat di atas dapat ditentukan dua pasangan aksi-reaksi yaitu:
□ w dengan Fg
□ N dengan N’
w dan N bukan aksi-reaksi karena bekerja pada satu benda (buku) tetapi hubungan N
= w merupakan hukum I Newton yaitu ΣF = 0.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Gerak adalah suatu perubahan tempat kedudukan pada suatu benda dari titik
keseimbangan awal. Sebuah benda dikatakan bergerak jika benda itu berpindah
kedudukan terhadap benda lainnya baik perubahan kedudukan yang menjauhi maupun
yang mendekati.
Gerak lurus dapat dibagi menjadi 2 (dua), yaitu gerak lurus beraturan (GLB)
dan gerak lurus berubah beraturan (GLBB).
Gerak Lurus Beraturan (GLB) adalah Gerak suatu benda pada lintasan garis
lurus dengan kelajuan tetap.
Sedangkan Gerak Lurus Berubah Beraturan(GLBB) adalah Gerak suatu benda
pada lintasan garis lurus dengan percepatan tetap.

Hukum gerak Newton adalah hukum sains yang ditentukan oleh Sir Isaac
Newton mengenai sifat gerak benda. Hukum gerak Newton itu sendiri merupakan
hukum yang fundamental. Artinya, pertama hukum ini tidak dapat dibuktikan dari
prinsip-prinsip lain, kedua hukum ini memungkinkan kita agar dapat memahami jenis
gerak yang paling umum yang merupakan dasar mekanika klasik.

 Hukum I Newton berbunyi “ Jika resultan dari gaya-gaya yang bekerja


pada benda sama dengan nol maka benda diam akan tetap diam dan
benda bergerak lurus beraturan akan tetap bergerak lurus beraturan”.
Di mana F=0
 Hukum II Newton berbunyi “ Percepatan yang ditimbulkan oleh gaya
yang bekerja pada suatu benda berbanding lurus dengan besar gaya itu
dan berbanding terbalik dengan massa benda itu “.
Dimana : F=ma
 Hukum III Newton berbunyi “ bila suatu benda melakukan gaya pada
benda lainnya, maka akan menimbulkan gaya yang besarnya sama
dengan arah yang berlawanan”
Dimana : Faksi = - Freaksi
B. Saran
Penulis menyadari makalah ini jauh dari kata sempurna, saran penulis kepada
seluruh pembaca jangan hanya berpatokan pada makalah penulis namun silahkan
mencari referensi lain untuk mendapatkan materi.
Semoga dengan adanya makalah ini bisa memahami tentang gaya dan
membuat kita lebih bersyukur lagi dan lagi karena jika Tuhan tindak menciptakan
gaya kita tidak dapat beraktifitas dengan leluasa.Tuhan begitu menyayangi kita
dengan menyiapkan semua dari hal kecil sampai terbesar untuk kehidupan kita di
dunia.Nikmat Tuhan mana yang kita dustakan,semoga dengan bertambahnya ilmu
pengetahuan bertambah pula keimanan dan ketakwaan kita kepada Tuhan Yang Maha
segalanya.

DAFTAR PUSTAKA
Rama, Bharja. 2013. http://thamaro.blogspot.com/2012/12/makalah-hukum-
newton.html. Di akses pada senin, 23 februari 2015
Ruwanto, Bambang. 2009. Asas-asas Fisika 2A. Yogyakarta:Yudhistira
Sugijono, dkk. 1996. Konsep-konsep Fisika. Klaten: PT Intan Pariwar
https://www.//ipa.pelajaran.co.id/gerak-lurus-berubah-beraturan
https://www.fisikabc.com/2018/06/hukum-newton
https://www.academia.edu/34738058/HUKUM_NEWTON

Anda mungkin juga menyukai