FISIKA TEKNIK
Dosen Pengampu: Drs. Nelson Sinaga, M.Pd.
Disusun oleh :
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa sehingga Critical Book
Review ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terima
kasih atas bantuan bapak dosen pengampu Drs. Nelson Sinaga, M.Pd. dalam menyusun
Critical Book Review ini. Makalah ini di buat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
”Fisika Teknik”
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi
para pembaca, Jika ada isi yang kurang relevan maka untuk ke depannya kami akan
memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi dari
sebelumnya.
Kelompok 3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Manfaat
A. Identitas Buku
B. Ringkasan Buku
A. Buku I
B. Buku II
A. Kesimpulan
B. Saran
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Gerak benda di alam ini dapat dipahami melalui Fisika khususnya tentang ilmu gerak
atau kinematika. Dalam kinematika tidak membahas tentang gaya-gaya yang berpengaruh di
dalam gerak itu, melainkan membahas perubahan-perubahan yang tampak pada rentang
waktu benda melakukan gerak. Misalnya jarak dan perpindahan, kecepatan sesaat, kecepatan
rata-rata,percepatan yang dialami benda. Pada gerak lurus kelajuan yang dilakukan gerak
benda dapat selalu konstan sehingga geraknya dinamakan gerak lurus beraturan Tetapi bila
kelajuan benda berubah-ubah maka geraknya dinamakan gerak lurus berubah beraturan.
Kinematika partikel mempelajari gerak suatu partikel tanpa meninjau penyebab partikel
itu dapat bergerak. Gerakan ini mengamati bentuk lintasan yang ditulis dalam persamaan
matematika, kecepatan gerakan, dan percepatan gerakan partikel tersebut. Satuannya
menggunakan satuan sistem Internasional (SI).
Gerakan suatu materi atau partikel memerlukan kerangka acuan. Kerangka acuan yang sering
digunakan adalah kerangka atau koordinat sumbu Cartesian. Dalam gerak lurus sumbu
korninat yang digunakan hanya satu. Gerak lurus disebut juga dengan gerak satu dimensi.
B. RUMUSAN MASALAH
- Apa itu gerak?
- Bagimana cara kerja serta penggunaan gerak?
- Ada berapa pembagian gerak? Jelaskan.
C. MANFAAT
Adapun manfaat dari Makalah ini diharapkan dapat berguna bagi individu-
individu tertentu agar dapat memperbaiki buku-buku ajar atau buku paket pada penulisan
buku-buku selanjutnya.
BAB II
IDENTITAS BUKU
BUKU UTAMA
Judul Buku : Fisika Kelas X
Pengarang : Drs. Ptistiadi Utomo, M.Pd.
Penerbit : Drs. Ptistiadi Utomo, M.Pd.
Tahun Terbit : 2011
Jumlah halaman : 136 halaman
BUKU PEMBANDING
Judul Buku : Fisika Dasar
Pengarang : Motlan Sirait, Eidi Sihombing
Penerbit : Citapustaka Media Perintis
Tahun Terbit : 2010
Jumlah halaman : 210
BAB III
RINGKASAN BUKU
BUKU I
Gerak adalah sebuah perpindahan benda tiap satuan waktu. Menurut lintasannya gerak dapat
dibedakan menjadi berbagai macam misalnya gerak lurus, gerak parabola, gerak melingkar
dan sebagainya. Kereta aapi ekspress banyak menempuh lintasan lurus selama perjalanannya.
1. GERAK LURUS
Gerak suatu benda dalam lintasan lurus dinamakan gerak lurus. Sebuah mobil melaju di jalan
raya yang lurus merupakan contoh gerak lurus. Seorang siswa berlari mengelilingi lapangan
sepakbola juga merupakan contoh dari gerak lurus dengan empat segmen lintasan lurus yang
berbeda pada saat menempuh sisi-sisi lapangan yang berbeda. Berdasarkan kelajuan yang
ditempuhnya gerak lurus dapat dibedakan menjadi dua yaitu Gerak Lurus Beraturan (GLB)
dan Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB).
ᶿ
t
Gradien kemiringan grafik atau tan θ menunjukkan kecepatan gerak. Jadi v = tan θ sedangkan
kecepatan selalu konstan terhadap waktu, grafiknya dapat digambarkan sebagai berikut
v
t
b. Gerak Lurus Berubah Beraturan
Benda bergerak lurus beraturan (GLB) akan menghasilkan tanda ketikan/ketukan yang
jaraknya selalu sama dalam selang waktu tertentu. Untuk benda yang bergerak lurus berubah
beraturan (GLBB) dipercepat akan menghasilkan tanda ketukan yang jaraknya semakin besar
dan perubahannya secara teratur, dan sebaliknya apabila dihasilkan tanda ketikan semakin
kecil berarti benda melakukan GLLB diperlambat.
2. GERAK MELINGKAR
Gerak Melingkar adalah gerak suatu objek yang lintasannya berupa lingkaran mengelilingi
suatu titik tetap. Contohnya dapat kamu lihat pada gerakan Bulan mengelilingi Bumi dan
gerakan berputar bola yang tergantung pada tali.
Benda bergerak lurus beraturan (GLB) akan menghasilkan tanda ketikan/ketukan yang
jaraknya selalu sama dalam selang waktu tertentu. Untuk benda yang bergerak lurus berubah
beraturan (GLBB) dipercepat akan menghasilkan tanda ketukan yang jaraknya semakin besar
dan perubahannya secara teratur, dan sebaliknya apabila dihasilkan tanda ketikan semakin
kecil berarti benda melakukan GLLB diperlambat. Perhatikan contoh rekaman pita ketikan
berikut ini.
Asp = v2/R
di mana v laju tangensial dan R jari-jari lingkaran.
Apabila nilai kecepatan tangensial juga berubah-ubah, berarti terdapat percepatan pada arah
tangensial, yang disebut sebagai percepatan tangensial.
Pada gerak melingkar terdapat hal penting yang harus kamu perhatikan, yaitu semua
persamaan kecepatan dan percepatan selalu menggunakan persamaan kecepatan sudut dan
percepatan sudut. Perhatikan gambar lintasan di bawah ini.
= v/r
Dimana:
Nilai kecepatan sudut dapat dicari jika diketahui frekuensi ataupun periodenya. Untuk
mencari nilai kecepatan sudut ( ) dipakai rumus:
Atau
Dimana :
Pada gerak melingkar, terdapat suatu percepatan pada objek yang mengarah ke pusat titik
lintasan yang dinamakan percepatan sentripetal. Percepatan sentripetal [latex]a_s[/latex]
arahnya tegak lurus dengan arah kecepatan linear. Perhatikan gambar dibawah.
3. GERAK PARABOLA
Gerak Parabola juga dikenal sebagai Gerak Peluru. Dinamakan Gerak parabola karena
lintasannya berbentuk parabola, bukan bergerak lurus. Contoh bentuk gerak ini dapat kita
lihat pada gerakan bola saat dilempar, gerakan pada peluru meriam yang ditembakkan,
gerakan pada benda yang dilemparkan dari pesawat dan gerakan pada seseorang yang
melompat maju.
Jika kita memerhatikan gambar diatas, kita dapat menyimpulkan bahwa gerak parabola
memiliki 3 titik kondisi,
Pada titik A, merupakan titik awal gerak benda. Benda memiliki kecepatan awal .
Pada titik C, merupakan titik tertinggi benda. Benda berada pada ketinggian
maksimal , pada titik ini kecepatan vertikal benda besarnya 0 (nol) ( ).
D. Komponen gerak horizontal besarnya selalu tetap dalam setiap rentang waktu karena
tidak terdapat percepatan maupun perlambatan pada sumbu x , sehingga:
E. Terdapat sudut (θ) antara kecepatan benda (V) dengan komponen gerak horizontal
dalam setiap rentang waktu, sehingga:
F. Karena tidak terdapat percepatan maupun perlambatan pada sumbu X, maka untuk
mencari jarak yang ditempuh benda (x) pada selang waktu (t) dapat kita hitung
dengan rumus:
H. Terdapat sudut [θ] antara kecepatan benda (V) dengan komponen gerak vertikal ,
sehingga:
J. Kita dapat mencari ketinggian benda (y) pada selang waktu (t) dengan rumus:
BUKU II
GERAK MELINGKAR
A. GERAK MELINGKAR
Gerak melingkar beraturan adalah gerak dari suatu benda yang bergerak dengan
kecepatan tetap dan lintasannya berbentuk lingkaran atau berbentuk busur lingkaran.
Contoh gerakannya berupa gerak roda sepeda atau motor yang sedang bergerak
dengan kecepatan tetap atau gerakan bandung yang diputar dengan kecepatan tetap.
Kecepatan linear disebut singgung atau tangensial pada suatu gerak melingkar adalah
kecepatan untuk mengelilingi suatu lingkaran yang arahya menyinggung lingkaran tersebut
dan besarnya
Pertukaran gerak melingkar menghasilkan kecepatan sudut yang merupakan besar sudut yang
ditempat dalam waktu satu detik. Dengan
Periode putaran ialah waktu yang diperlukan untuk melakukan satu putaran penuh.
Frekuensi putaran ialah banyaknya putaran setiap detik.
Dengan
Hubungan antara = =2
Percepatan sentripetal adalah percepatan pada sebuah benda yang meyebabkan benda tersebut
bergerak melingkar. Arah percepatan sentripetal menuju pust lingkaran.
dengan
= m a, atau
dalam soal soal gerak melingkar, berikan penekanan pada gerak sentrifugal. Gaya sentrifugal
arahnya keluar radial menjauhi pusat lingkaran, sedangkan gaya sentripetal hanya sekedar
menunjukkan adanya teori secara konseptual. Gaya sentripetal sebenarnya berupa bermacam
gaya, seperti gaya grevitasi ataupun tegangan tali. Dengan demikian dalam soal gerak
melingkar selalu gunakan gaya sentrifugal yang arahnya keluar radial dari lingkaran.
D. Solusi Soal
1. hitunglah kecepatan linier pada sebuah ayunan konis sehingga terjadi sudut sebesar 30 ,
bila panjang tali sebesar 0,5 m .
Jawab:
BAB IV
HASIL KRITIKAN
BUKU I
- Kelebihan : ditinjau dari sampul buku ini snagat menarik untuk pembaca, mengenai
isi buku para pembaca akan mudah memahaminya karna mencakup semua materi apa
yang akan dicari. Buku ini disertai gambar serta banyak contoh yang memudahkan
sipembaca untuk mengetahui sistem kerja dan mudah memahami materi tersebut.
BUKU II
- Kelebihan : dalam buku ini materinya dapat dipahami dengan muda karna disertai
dengan gambar dan contoh contoh yang lumayan banyak
- Kelemahan : Dalam buku ini tidak banyak mencakup tentang materi yang dicari.
Hanya terdapat 1 materi saja yang menyebabkan sipembaca akan susah memahami
tentang materi yang berkaitan.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Jika ditinjau dari segi bahasa, materi, dan penyajiannya, Buku karangan Bapak
Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd. ini sudah memenuhi buku ajar yang baik.S elain karena
penulis membahas permasalahan yang sering dialami oleh pembaca ,penulis juga
menyajikan isi buku dengan contoh-contoh yang sangat banyak. Buku ajar ini sangat
cocok dibaca kalangan manapun yang ingin mendalami tentang gerak secara luas. Bukan
hanya cocok sebagai referensi kuliah, namun juga cocok untuk mengasah kemampuan
sipembaca.
Dengan membaca buku ini, maka pemahaman “Gerak” pembaca akan bertambah
sehingga lebih mampu mengkritisi apabila adannya perbedaan dari buku utama ke buku
pembanding
B. SARAN
Sebaiknya buku pembanding harus lebih banyak membahas tentang materi gerak
sehingga para pembaca akan mudah mengetahui tentang materi tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Utomo, Pristiadi. 2011. Fisika Teknik. Jakarta : Erlangga
Motlan Sirait dan Eidi Sihombing. 2010. Fisika Dasar. Bandung : Citapustaka Media Perintis