Anda di halaman 1dari 41

MAKALAH FISIKA TEKNIK

KINEMATIKA

Dosen Pengampu
Dr.Alimuddin Muchtar,S.Si.,M.Si

Disusun Oleh:

DIMAS SETIAWAN HIDAYAT


2315051038
JURUSAN TEKNIK GEOFISIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah Fisika Teknik Kinematika

Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr.Alimuddin Muchtar,S.Si.,M.Si


selaku dosen bidang studi/mata kuliah Fisika Teknik yang telah memberikan tugas
ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang
studi yang kami pelajari.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini..

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Bandar Lampung, 08 September 2023


Penulis,

Dimas Setiawan Hidayat


2315051038
DAFTAR ISI

BAB I
1.1 LATAR BELAKANG
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.3 TUJUAN
1.4 MANFAAT

BAB II
2.1 KONSEP GERAK DAN KERANGKA ACUAN
2.2 GERAK LURUS BERATURAN
2.3 GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN
2.4 GERAK JATUH BEBAS
2.5 GERAK VERTIKAL KE ATAS
2.6 GERAK PARABOLA
2.7 GERAK MELINGKAR

BAB III
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Fisika adalah salah satu ilmu pasti yang dalam kajiannya terbatas pada fisik
benda. Salah satu kajian dalam fisika ialah mengenai gerak benda yang istilah
fisikanya disebut mekanika. Dalam bahasan mekanika, gerak suatu benda
dispesifikasi menjadi dua ranting bahasan yakni kinematika serta dinamika.
Kinematika menjabarkan mengenai gerakan benda tanpa mengaitkan apa
penyebab benda tersebut bergerak Sedang dinamika mengulas mengenai gerakan
benda dengan menghubungkan apa menyebabkan benda tersebut bergerak Jadi
dalam mengulas tentang gerakan suatu benda, dapat dilakukan dengan dua
pendekatan yakni pendekatan kinematika atau dinamika
Menelaah tentang gerakan suatu benda dapat memberikan informasi
penting masalah benda tersebut, apa lagi benda yang menjadi objek adalah benda
dinamis misalnya dengan mempelajari gerakan pesawat atau traktorkita dapat
mengetahui kecepatannya dan dengan data tersebut kita dapat menghitung
berapa waktu serta jarak tempuh pesawat atau traktor tersebut Jadi dengan
mempelajari gerakan suatu bendakita dapat memetakan semua informasi yang
berhubungan dengan gerakan benda tersebut, salah satunya
ialah kecepatan benda.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa itu konsep gerak dan kerangka acuan?
2. Apa yang dimaksud dengan gerak lurus berubah beraturan?
3. Apa yang dimaksud dengan gerak parabola,gerak jatuh bebas,gerak vertikal ke
atas dan gerak melingkar?
4. Apa saja rumus-rumus gerak lurus beraturan dan gerak lurus
berubah beraturan?

1.3 TUJUAN
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun untuk tujuan :
1. Untuk mengetahui konsep gerak dan kerangka acuan.
2. Untuk mengetahui pengertian dari GLB dan GLBB.
3. Untuk mengetahui pengertian gerak parabola,gerak jatuh bebas,gerak vertical
ke atas dan gerak melingkar.
4. Untuk mengetahui apa saja rumus-rumus gerak lurus beraturan dan gerak lurus
berubah beraturan.

1.4 MANFAAT
Manfaat dari membaca makala ini untuk mengetahui dan mengerti lebih
dalam mengenai pengertian gerak lurus beraturan,gerak lurus berubah
beraturan,gerak parabola,gerak jatuh bebas,gerak vertical ke atas,gerak
melingkar,dan untuk mengetahui apa saja rumus dari gerak lurus tersebut, serta
memberikan pengetahuan lebih tentang rumusan masalah pada makalah ini dan
Semoga melalui materi ini bisa memberikan wawasan dan menambah
pengetahuan bagi segenap pembaca sekalian.

BAB II
PEMBAHASAN MASALAH

2.1 KONSEP GERAK DAN KERANGKA ACUAN


2.1.1 KONSEP GERAK
Konsep gerak dalam fisika adalah salah satu topik penting di bawah
Mekanika klasik. Pada dasarnya segala sesuatu di alam semesta selalu bergerak,
bahkan jika sesuatu itu benar-benar diam, itu masih milik bumi yang terus
bergerak di sekitar porosnya dan mengelilingi matahari. Gerak berarti perubahan
posisi suatu objek dengan mengacu pada waktu.
Dalam arti fisika, gerak adalah perubahan posisi suatu benda terhadap
lingkungannya dalam interval waktu tertentu. Sebagai aturan, gerakan tubuh
mematuhi hukum gerak Newton. Namun, gerak dengan kecepatan mendekati
kecepatan cahaya harus diperlakukan dengan menggunakan teori relativitas, dan
gerak benda yang sangat kecil (seperti elektron) harus diperlakukan dengan
menggunakan mekanika kuantum. Terdapat bermacam-macam gerak dalam fisika
dengan masing-masing contohnya. Misal gerak translasi contohnya gerak kereta.
A. MACAM GERAK di FISIKA DAN CONTOHNYA
1. Gerak Berdasarkan Posisi Tiap-Tiap Partikel Atau Titik Dalam
Suatu Benda
 Gerak Translasional
Gerak translasi merupakan gerak berpindahnya suatu benda dari satu
tempat ke tempat yang lain, di mana masing-masing partikel atau titik dalam
benda selama selang waktu yang tertentu menempuh jarak dan bentuk lintasan
yang sama.
Dalam gerak translasi, benda bergerak sepanjang garis tanpa rotasi apa
pun. Garisnya bisa lurus atau melengkung. Secara skematis, pada grafik tipikal
dengan sumbu x dan y, jika suatu titik bergeser dari titik asal pada (0, 0) ke titik
(3, 4), teorema Pythagoras dapat digunakan untuk menunjukkan bahwa titik
tersebut telah mengalami 5 unit gerak linier (akar kuadrat dari 32 + 42 adalah 5).
Sebuah mobil yang bergerak dalam garis lurus memiliki gerakan
transnasional. Demikian pula, sebuah pesawat bergerak lurus dalam gerakan
translasional. Contoh gerak translasi lainnya misalnya yaitu gerak kereta, gerakan
burung, gerakan serangga, gerakan molekul gas, gerakan penghapus saat
digunakan untuk membersihkan papan tulis.

 Gerakan Putar (Rotasional)


Gerak rotasi atau gerak putar merupakan gerakan suatu benda dimana
setiap titik atau posisi partikel pada benda memiliki jarak yang tetap terhadap
suatu sumbu tertentu.
Bumi yang berputar mengelilingi matahari adalah contoh dari gerak rotasi.
Gerakan bulan di sekitar bumi juga merupakan contoh gerakan melingkar. Contoh
lain gerak melingkar dalam kehidupan sehari-hari misalnya gerak elektron di
sekitar nukleus.

2. Gerak Berdasarkan Titik Acuannya


 Gerak Semu
Gerak semu merupakan gerak suatu benda yang sebenarnya diam tapi
seolah-olah tampak bergerak. Gerak semu ini biasanya terjadi jika seorang
pengamat berada pada tempat yang bergerak dengan kecepatan tinggi.
Contohnya yaitu gerakan matahari yang seolah-olah mengelilingi bumi padahal
yang terjadi adalah sebaliknya.

 Gerak Relatif
Gerak relatif merupakan gerak suatu benda jika diamati dari titik acuan
tertentu, tapi belum tentu bergerak jika diamati pada titik acuan yang lain.
Contohnya yaitu seseorang yang sedang naik kereta api. Orang tersebut bisa
dikatakan bergerak jika titik acuannya ialah stasiun tapi dikatakan diam jika
acuannya adalah kereta api.

3. Gerak Berdasarkan Bentuk Lintasannya


 Gerak Lurus
Gerak lurus merupakan gerak suatu benda dengan lintasan berupa garis
lurus. Berdasarkan pada besarnya kecepatan linearnya, gerak lurus bisa dibedakan
menjadi dua, yaitu:
 Gerak Lurus Beraturan (GLB), yaitu gerak suatu benda pada lintasan lurus
dengan kecepatan konstan (tetap).Contohnya yaitu seseorang yang
mengendarai sepeda motor pada jalan raya yang lurus dengan kecepatan
tetap.
 Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB), yaitu gerak suatu benda pada lintasan
yang lurus dengan kecepatan yang berubah-ubah secara beraturan. Contohnya
yaitu seseorang yang mengendarai sepeda motor pada jalan raya yang lurus
tapi dengan kecepatan yang kadang ditambah atau dikurangi secara berkala.
Dengan mendasarkan pada nilai percepatannya, GLBB bisa dibedakan menjadi
dua, yaitu:
1. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) dipercepat, yaitu gerak benda pada
lintasan yang lurus dengan percepatan yang selalu bertambah selama selang
waktu tertentu.
2. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) diperlambat, yaitu gerak benda pada
lintasan yang lurus dengan percepatan yang selalu berkurang selama selang
waktu tertentu.

 Gerak Parabola
Gerak parabola merupakan gerak suatu benda yang membentuk lintasan
parabola (setengah lingkaran). Galileo berpendapat bahwa gerak parabola bisa
terjadi karena hasil perpaduan antara gerak lurus beraturan pada sumbu horizontal
dan gerak lurus berubah beraturan pada sumbu vertikal.
 Gerak Melingkar
Gerak melingkar merupakan gerak suatu benda yang lintasannya berupa
lingkaran mengelilingi suatu titik tetap (sumbu putar). Contoh gerak melingkar
yaitu gerakan jarum jam analog.

Berdasarkan besarnya kecepatan sudutnya, gerak melingkar bisa dibedakan


menjadi dua yaitu:
 Gerak Melingkar Beraturan (GMB), yaitu gerak suatu benda yang lintasannya
berupa lingkaran dengan kecepatan sudut tetap.
 Gerak Melingkar Berubah Beraturan (GMBB), yaitu gerak suatu benda yang
lintasannya berupa lingkaran dengan kecepatan sudut tetap berubah-ubah
secara beraturan.
Selain macam-macam gerak di atas, ada pula yang namanya gerak resiprokal dan
gerak berosilasi.

4. Gerakan Maju-Mundur (Reciprocating)


Gerak resiprokal terkait dengan bentuk gerak lain, khususnya gerak
berosilasi. Dalam bentuk gerak ini, sebuah objek ditranslasi, atau dipindahkan
secara linear, dalam satu arah dan kemudian kembali di sepanjang jalur yang
sama di arah yang berlawanan sampai kembali ke titik awalnya; siklus ini
kemudian diulang.
Salah satu contohnya adalah gergaji listrik. Contoh lainnya misalnya
seseorang yang mengemudi ke tempat kerja dan kemudian pulang ke rumah di
rute yang sama delapan jam kemudian, dan kemudian mengulanginya hari demi
hari.
Hal tersebut mungkin tampak seperti upaya yang sangat berbeda, tetapi
dalam kenyataannya mereka hanya berbeda dalam skala waktu dan jarak; gergaji
dapat bergerak melalui amplitudo hanya setengah meter dan menempuh seluruh
jalur keluar masuknya beberapa kali per detik, sementara seorang komuter dapat
melakukan perjalanan 20 mil dua kali sehari.

2.1.2 KERANGKA ACUAN


Kerangka acuan adalah suatu perspektif dari mana suatu sistem diamati.
Dalam bidang fisika, suatu kerangka acuan memberikan suatu pusat koordinat
relatif terhadap seorang pengamat yang dapat mengukur gerakan dan posisi
semua titik yang terdapat dalam sistem, termasuk orientasi obyek di dalamnya.
Terdapat dua jenis kerangka acuan, yaitu: kerangka acuan inersia dan non-inersia.
Jenis yang pertama adalah jenis kerangka acuan yang telah diisyaratkan oleh
prinsip relativitas Newtonian.
A. KERANGKA ACUAN INERSIA
Suatu kerangka acuan inersia bertranslasi dengan suatu kecepatan konstan,
yang berarti kerangka acuan itu tidak berotasi (hanya bertranslasi) dan pusat
koordinatnya bergerak dengan kecepatan konstan di sepanjang sebuah garis lurus
(dengan kecepatan tetap, tanpa adanya komponen percepatan). Dalam kerangka
acuan inersia, berlaku hukum pertama Newton (inersia) dan juga hukum gerak
Newton.

Beberapa cara untuk mendeskripsikan secara singkat suatu kerangka acuan


inersial, antara lain adalah:
 suatu kerangka acuan inersial adalah suatu kerangka acuan yang bergerak
dengan kecepatan konstan.
 suatu kerangka acuan inersial adalah suatu kerangka acuan yang tidak
bergerak dipercepat.
 suatu kerangka acuan inersial adalah suatu kerangka acuan yang di mana
hukum inersia berlaku.
 suatu kerangka acuan inersial adalah suatu kerangka acuan yang di mana
hukum gerak Newton berlaku.
 suatu kerangka acuan inersial adalah suatu kerangka acuan yang di mana tidak
terdapat gaya-gaya fiktif.
B. KERANGKA ACUAN NON-INERSIA
Suatu kerangka acuan non-inersia, sebagai contoh mobil yang bergerak
melingkar, atau komidi putar yang sedang berputar, berakselerasi atau/dan
berputar. Hukum pertama Newton tidak berlaku dalam kerangka acuan non-
inersial, yang terlihat dengan adanya percepatan pada obyek tanpa adanya gaya
yang menyebabkannya dalam kerangka acuan tersebut. Kecepatan konstan saja
tidak cukup untuk membuat suatu kerangka acuan menjadi kerangka acuan
inersia, ia juga harus bergerak dalam garis lurus. Gerak berputar atau melengkung
akan menyebabkan kerangka acuan tidak lagi menjadi inersia dikarenakan
munculnya percepatan sentripetal.
Beberapa cara singkat untuk mendeskripsikan kerangka acuan non-inersia,
misalnya:
 suatu kerangka acuan non-inersia adalah suatu kerangka acuan yang
kecepatannya berubah (berubah dipercepat, diperlambat atau bergerak dalam
lintasan tidak lurus, --berbelok-belok--).
 suatu kerangka acuan non-inersia adalah suatu kerangka acuan yang
dipercepat.
 suatu kerangka acuan non-inersia adalah suatu kerangka acuan yang di mana
hukum inersia tidak lagi berlaku.
 suatu kerangka acuan non-inersia adalah suatu kerangka acuan yang di mana
muncul gaya-gaya fiktif agar hukum gerak Newton tetap berlaku.

2.2 GERAK LURUS BARATURAN (GLB)


Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak dengan kecepatan konstan.
Kecepatan yang konstan membawa konsekuensi kelajuannya konstan dan arah
geraknya tidak berubah, sehingga lintasan GLB berupa garis lurus. Bentuk lintasan
yang lurus membawa konsekuensi besaran jarak dan perpindahan tidak dapat
dibedakan sehingga jarak dan perpindahan sama besar.
Kecepatan yang konstan artinya jarak atau perpindahan yang ditempuh setiap
detik adalah konstan. Sebagai contoh soal GLB sebuah mobil bergerak dengan
kecepatan konstan 20 m/s artinya setiap detik mobil menempuh jarak sebesar 20
meter. Persamaan GLB dapat dinyatakan dengan perubahan posisi benda (Δx) per
satuan perubahan waktu (Δt). Sehingga, rumus gerak lurus beraturan (GLB) dapat

ditulis sebagai berikut:


2.2.1 GRAFIK GERAK LURUS BERATURAN
A. Grafik kecepatan (v) terhadap waktu (t)
Karena nilai kecepatan tidak berubah terhadap waktu maka grafik kecepatan
terhadap waktu berbentuk garis mendatar seperti grafik 2.1 berikut ini.

B. Grafik posisi (x) terhadap waktu (t).


Grafik posisi terhadap waktu dari gerak lurus beraturan berupa garis dengan
gradien tertentu. Gradien ini merupakan nilai kecepatannya. Nilai x0 seperti
tampak pada grafik merupakan posisi awal dari benda.

2.2.2 CONTOH SOAL GERAK LURUS BERATURAN DAN


PENYELESAIANNYA
1. Mobil bergerak dengan kecepatan tetap 108 km/jam. Hitung perpindahan mobil
selama 15 detik!

Penyelesaian:
dietahui:
v=108km/jam=30 m/s
t=15 detik

maka jarak yang ditempuh adalah


Δs=vt=30×15=450 m

2. Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan tetap, selama 15 menit menempuh


jarak 25 km. Berapa kecepatan mobil tersebut (dalam m/s) dan buat grafiknya ?
Penyelesaian:
Diketahui :
Jarak yang ditempuh = 25 km = 25000 m
Waktu = 15 menit = 900 s

Ditanya : Kecepatan (m/s) dan Grafik S – t ?


Jawab :
S=Vxt
3. Rosi berada 150 meter di sebelah utara stadion. Dia bergeak dengan kecepatan
konstan sebesar 12 m/s selama 1 menit ke arah utara. Tentukan posisi Rosi
terhadap stadion dan jarak yang ditenpuh selama waktu tersebut!
Penyelesaian:
dietahui:
x0=150 m
v=12 m/s
t=60 detik
maka posisi Rosi setelah 1 menit
x=x0+vt=150 m+12 m/s×60 s=870 m

Jarak yang ditempuh sama dengan besar perpindahan Rosi yaitu:


Δx=x−x0=720 m

4. Jarak kota X dan Y sebesar 800 km, mobil 1 bergerak dari kota X dengan
kecepatan tetap 88 km/jam menuju kota Y.Pada saat bersamaan mobil 2 bergerak
dari kota Y menuju kota X dgn kecepatan tetap 72 km/jam. Tentukan waktu kedua
mobil ketika berpapasan!
Diketahui:
Jarak kota X dan Y (s) = 800 km
Kecepatan mobil 1 (V1) = 88 km/jam (dari kota X menuju kota Y)
Kecepatan mobil 1 (V2) = 72 km/jam (dari kota Y menuju kota X)

Ditanyakan: Waktu kedua mobil waktu berpapasan?


Penyelesaian:
Pertama-tama kita harus menentukan kecepatan relatif mendekat mobil 1 dan 2.
vr = v1 + v2 v = 88 + 72 v = 160 km/jam
Kemudian waktu kedua mobil berpapasan dapat dicari dengan persamaan GLB.
S = vr t 800 = 160 t t = 5 jam

5. Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan awal 20 m/s dan mengalami


percepatan 2 m/s² selama 10 detik. Berapa jarak total yang ditempuh mobil ini?
Penyelesaian:
Diketahui:
- Kecepatan awal (V₀) = 20 m/s
- Percepatan (a) = 2 m/s²
- Waktu (t) = 10 detik
Gunakan rumus GLB untuk menghitung jarak (S):
S = V₀t + 1/2at²
Masukkan nilai-nilai yang diketahui ke dalam rumus:
S = (20 m/s)(10 s) + 1/2(2 m/s²)(10 s)²
Hitung hasilnya:
S = 200 m + 1/2(2 m/s²)(100 s²)
S = 200 m + 1/2(200 m)
S = 200 m + 100 m
S = 300 meter
Jadi, jarak total yang ditempuh mobil ini adalah 300 meter.

2.3 GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN (GLBB)


2.3.1 BESARAN GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN
Pengertian GLBB adalah gerak dengan percepatan tetap. Percepatan yang
tetap membawa konsekuensi kecepatannya berubah secara teratur dan
lintasannya lurus. Percepatan adalah perubahan kecepatan tiap satuan waktu.
Sebagai contoh jika batu dipercepat oleh percepatan gravitasi 10 m/s2 hal ini
berarti bahwa kecepatan batu bertambah 10 m/s setiap detik.
Dalam bentuk yang lebih umum jika benda yang sedang bergerak dengan
kecepatan awal v0 kemudian dipercepat dengan percepatan sebesar (a) selama (t)
maka kecepatan benda menjadi
vt=v0+at
Percepatan pada gerak lurus berubah beraturan adalah suatu konstanta
yang tidak berubah terhadap waktu. Berdasarkan definisi percepatan sebagai
turunan pertama dari fungsi kecepatan terhadap waktu maka

Persamaan rumus GLBB (1) dan (2) adalah persamaan yang serupa. Kemudian
dari rumus GLBB persamaan (2) kita dapat menentukan posisi benda yang
bergerak GLBB. Karena kecepatan adalah turunan pertama dari fungsi posisi
terhadap waktu maka posisi dapat ditentukan dengan mengintegralkan fungsi
kecepatan terhadap waktu.

dengan rt adalah posisi akhir dan r0 adalah posisi awal. Karena perpindahan
Δr=rt−r0 maka perpindahan juga dapat dituliskan sebagai Δr=1/2at^2+v0t+r0.

2.3.2 GRAFIK GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN


A. Grafik percepatan (a) terhadap waktu (t)
Karena percepatannya kontsan maka grafik a terhadap waktu adalah berupa garis
lurus seperti gambar berikut.

B. Grafik kecepatan (v) terhadap waktu (t)


Kecepatan pada gerak lurus berubah beraturan selalu berubah terhadap waktu.
Pertambahan atau pengurangan kecepatan bernilai konstan. Sehingga grafik
hubungan antara v dengan t adalah grafik linear seperti grafik 1.2.

Melalui grafik v terhadap t, kita dapat menentukan besar jarak dan percepatan.
Jarak dapat ditentukan dengan menghitung luas daerah di bawah kurva.
Percepatan dapat dihitung dengan menghitung gradien grafik v−t.

C. Grafik posisi (x) terhadap waktu


Posisi merupakan fungsi kuadrat waktu, sehingga grafik posisi terhadap waktu
berupa grafik fungsi kuadrat.
CONTOH SOAL (GLBB) DAN PENYELESAIANNYA
1. Pada awalnya, Pak Indro mengendarai mobilnya dengan kecepatan tetap 20
ms- 1. Tiba-tiba, mobil tersebut direm sehingga mengalami perlambatan 10
ms-2. Berapakah jarak yang ditempuh oleh mobil tersebut sampai berhenti?

Penyelesaian:
2. Hitunglah percepatan sebuah mobil yang mula-mula diam lalu dipercepat
selama 8 detik dan menempuh jarak 50 meter.
Penyelesaian:
Dari soal diperoleh v0=0 m/s; Δx=50 m dan t=8 s.
Jarak yang ditempuh

3. Sebuah benda bergerak dengan percepatan 5 m/s2 dari keadaan diam.


Hitunglah jarak dan kecepatan yang ditempuh benda tersebut setelah 10 detik
berturut-turut!
Pembahasan:
v0 = 0
a = 5 m/s2
t = 10s
Karena benda bergerak dengan percepatan tetap, maka:
vt = v0 + at
vt = 0 + 5m/s2 × 10s
vt = 50 m/s
Jarak yang ditempuh benda adalah:
S = v0t + ½at2
S = 0×10s + ½×5 m/s2×(10s)2
S = 0 + ½×5 m/s2×100s2
S = 250m
Jadi, jarak yang ditempuh benda tersebut adalah 250m dengan
kecepatan 50 m/s.

4. Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan 216 km/jam. Berapakah percepatan


mobil tersebut untuk dapat berhenti pada waktu 10 menit?
Pembahasan
v1 = 180 km/jam = 216000 / 3600 = 60 m/s
v2= 0 m/s
t1= 0 s
t2= 10 menit = 600 s
Percepatan mobil adalah:
a = (v2 – v1)/(t2 – t1)
a = (0 – 60)/(600 – 0)
a = -60/60
a = -0,1 (nilai minus berarti perlambatan)
Jadi, agar mobil dapat berhenti pada waktu 10 menit butuh percepatan
sebesar -0,1 m/s2 atau perlambatan sebesar 0,1 m/s2.

5. Sebuah kereta api berjalan dengan kecepatan 60 km/jam ke barat. Kemudian,


ia mengalami perlambatan dengan percepatan 2 m/s^2. Berapa lama waktu yang
diperlukan kereta api untuk berhenti total?
Untuk menghitung jarak yang telah ditempuh oleh pelari, Anda dapat
menggunakan rumus berikut:
Jarak = Kecepatan × Waktu
Dalam kasus ini, kecepatan pelari adalah 8 m/s dan waktu berlari adalah 25 detik.
Jadi:
Jarak = 8 m/s × 25 s = 200 meter
Jadi, pelari telah menempuh jarak sejauh 200 meter.

2.4 GERAK JATUH BEBAS


Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), gerak berarti peralihan
tempat atau kedudukan, baik hanya sekali maupun berkali-kali. Sedangkan jatuh
artinya (terlepas dan) turun atau meluncur ke bawah dengan cepat karena
gravitasi bumi (baik ketika masih dalam gerakan turun maupun sesudah sampai ke
tanah dan sebagainya). Lalu, bebas berarti lepas sama sekali (tidak terhalang,
terganggu, dan sebagainya sehingga dapat bergerak, berbicara, berbuat, dan
sebagainya dengan leluasa). Menurut pengertian Kemdikbud, gerak jatuh bebas
adalah gerak vertikal ke bawah tanpa kecepatan awal, hanya dipengaruhi oleh
gaya gravitasi bumi.
Gerak jatuh bebas adalah suatu gerak yang lurus dalam satu dimensi
karena gaya gravitasi, dengan mendapatkan percepatan yang sama besar yaitu
sebesar percepatan gravitasi bumi yang diberi simbol g.
Contoh gerak jatuh bebas adalah jatuhnya buah apel dari pohon ke bumi,
yang juga jadi awal mula Sir Isaac Newton menemukan gaya gravitasi bumi.
Apelyang jatuh dari pohon ini akan jatuh secara bebas ke bumi, hanya dipengaruhi
oleh tinggi tempat ia jatuh dan juga gravitasi bumi. Gerak ini termasuk dalam
gerak lurus berubah beraturan (GLBB), lebih spesifik GLBB dipercepat karena
adanya gravitasi bumi.
Seperti dikatakan di atas, tak ada kecepatan awal, yang artinya tak ada
gaya dorong dalam gerak jatuh bebas. Hal tersebut berbeda dengan misal gerak
benda di lantai yang harus mendapatkan gaya dorong untuk bergerak. Pada
zaman dulu, Aristoteles mengatakan bahwa gerak jatuh ke bawah, benda dengan
massa lebih besar akan jatuh lebih cepat dibanding benda dengan massa yang
kecil. Anggapan ini bertahan beberapa abad sampai zaman Galileo Galilei yang
kemudian mengungkapkan bahwa massa tak ada kaitannya dengan gerak ini,
hanya ketinggian, waktu, dan gaya gravitasi saja yang berpengaruh. Hal ini
dengan mengabaikan gaya gesek dengan udara.

2.4.1 Rumus Gerak Jatuh Bebas


Rumus gerak jatuh bebas bisa diambil dari rumus umum gerak yang dipengaruhi
gaya gravitasi, yaitu:
h = Vo . t + (1/2) g t2
Dalam hal ini, ada syarat khusus dalam gerak ini, yaitu kecepatan awal harus 0,
jadi:
h = (1/2) g t2
dengan,

h = ketinggian benda
g = percepatan gravitasi bumi
t = waktu
Vo = kecepatan awal
Selain itu, ada beberapa rumus yang perlu diketahui karena berhubungan dengan
gerak jatuh bebas.

Gaya yang ada dalam gerak ini (F) adalah hasil perkalian massa dengan gravitasi.
F = m.g
Sedangkan percepatan gerak (a) dalam gerak jatuh bebas sama dengan
percepatan gravitasi bumi (g).
a=g
Lalu, kecepatan benda (v) saat jatuh adalah hasil perkalian gravitasi (g) dengan
waktu (t).
v = g.t
Terakhir, posisi (y) dari benda bisa ditentukan sama dengan rumus ketinggian.
y = (1/2) g t
2.4.2 Penerapan Gerak Jatuh Bebas dalam Kehidupan
Dalam kehidupan sehari-hari, gerak jatuh bebas digunakan dalam berbagai hal,
contohnya:
 Mengukur Ketinggian Bangunan
Hal ini bisa dilakukan dengan menjatuhkan benda dari puncak bangunan,
kemudian didapat waktu yang diperlukan untuk benda tersebut sampai ke tanah.
Setelah itu, ketinggian bisa didapatkan dengan menggunakan rumus gerak jatuh
bebas.
 Mengukur Kedalaman Kolam
Cara yang sama bisa digunakan untuk mengukur kedalaman kolam, dengan
catatan kolam masih kosong dan belum terisi air. Kedalaman bisa didapat dengan
menjatuhkan benda dan menghitung waktu yang diperlukan untuk sampai ke
dalam kolam. Setelah itu, kedalaman bisa dicari dengan rumus umum gerak jatuh
bebas.

CONTOH SOAL GERAK JATUH BEBAS


1. Buah kelapa terlepas dari tangkainya dan tiba di tanah setelah tiga detik.
Berapa kelajuan buah kelapa ketika menyentuh tanah ? g = 10 m/s2
Pembahasan
Diketahui :
t = 3 sekon
g = 10 m/s2
Ditanya :
Kelajuan akhir (vt) ?
Jawab :
vt = g t
h = ½ g t2
vt2 = 2 g h
Keterangan : vt = kelajuan akhir, g = percepatan gravitasi, t = selang waktu,
h = ketinggian.
Diketahui g dan t, ditanya vt karenanya gunakan rumus pertama.
vt = g t
vt = (10)(3)
vt = 30 m/s
Kelajuan akhir buah = 30 m/s

2. Bola dijatuhkan dari ketinggian tertentu. Tentukan (a) percepatan benda (b)
jarak tempuh selama 3 detik (c) Selang waktu benda mencapai laju 20 m/s.
g = 10 m/s2
Pembahasan
Diketahui :
g = 10 m/s2
Ditanya :
(a) Percepatan (a) ?
(b) Jarak tempuh (h) jika t = 3 sekon ?
(c) Selang waktu (t) jika vt = 20 m/s ?
Jawab :
vt = g t
h = ½ g t2
vt2 = 2 g h
(a) Percepatan (a) ?
Percepatan benda = percepatan gravitasi = 10 m/s2. Ini berarti kelajuan benda
bertambah 10 m/s per 1 sekon.
(b) Jarak tempuh (h) jika t = 3 sekon ?
Diketahui g = 10 dan t = 3, ditanya h karenanya gunakan rumus kedua.
h = ½ g t2 = ½ (10)(3) = (5)(32) = (5)(9) = 45 meter
(c) Selang waktu (t) jika vt = 20 m/s ?
Diketahui g = 10 dan vt = 20, ditanya t karenanya gunakan rumus pertama.
vt = g t
20 = (10) t
t = 20 / 10 = 2 sekon

3. Benda jatuh bebas dari ketinggian 5 meter di atas permukaan tanah.


Tentukan (a) kelajuan buah kelapa ketika menyentuh tanah (b) Selang waktu buah
jatuh hingga tiba di tanah.
g = 10 m/s2
Pembahasan
Diketahui :
h = 5 meter
g = 10 m/s2
Ditanya :
(a) Kelajuan akhir (vt) ?
(b) Selang waktu (t) ?

Jawab :
vt = g t
h = ½ g t2
vt2 = 2 g h
(a) Kelajuan akhir (vt)
Diketahui h dan g, ditanya vt karenanya gunakan rumus ketiga.
vt2 = 2 g h = 2(10)(5) = 100
vt = 10 m/s
(b) Selang waktu (t)
Diketahui h dan g, ditanya t karenanya gunakan rumus kedua.
h = ½ g t2
5 = ½ (10) t2
5 = 5 t2
t2 = 5/5 = 1
t = 1 sekon
Selang waktu = 1 sekon

4. Dari puncak sebuah menara setinggi 45 m dijatuhkan sebuah batu. Jika


percepatan gravitasi bumi 10 ms-2, kecepatan batu pada saat tepat menyentuh
tanah adalah?
Pembahasan
Diketahui :
Tinggi (h) = 45 meter
Percepatan gravitasi (g) = 10 m/s2
Ditanya : Kecepatan batu pada saat menyentuh tanah (vt)
Jawab :
Rumus gerak jatuh bebas :
vt2 = 2 g h
Kecepatan batu pada saat menyentuh tanah :
vt2 = 2 (10)(45) = 900
vt = √900 = 30 m/s2
5. Sebuah benda 2 kg jatuh bebas dari ketinggian 20 m di atas tanah. Berapa
lama waktu yang diperlukan oleh benda untuk mencapai tanah ?
Pembahasan
Massa benda tidak diperhitungkan dalam penyelesaian soal gerak jatuh bebas
Diketahui :
Tinggi (h) = 20 meter
Percepatan gravitasi (g) = 10 m/s2
Ditanya : Selang waktu benda mencapai tanah (t)
Jawab :
Rumus gerak jatuh bebas :
h = ½ g t2
Selang waktu benda mencapai tanah :
20 = ½ (10)(t2)
20= (5)(t2)
20/5 = t2
4 = t2
t = √4
t = 2 sekon

2.5 GERAK VERTIKAL KE ATAS


Gerak vertikal ke atas atau GVA merupakan salah satu jenis gerak lurus
berubah beraturan (GLBB) sama seperti gerak jatuh bebas dan gerak vertikal ke
bawah. Sesuai dengan namanya, gerak vertikal ke atas merupakan gerak suatu
benda yang bergerak dari titik terendah menuju titik tertinggi.
gerak benda yang ber-GVA adalah ke atas sedangkan percepatan gravitasi
arahnya ke bawah maka benda mengalami perlambatan sebesar percepatan
gravitasi yaitu -9,8 m/s2. Dari beberapa penjelasan di atas dapat disimpulkan
bahwa:Gerak Vertikal ke Atas atau GVA adalah gerak lurus berubah beraturan
dalam arah vertikal (bawah ke atas) dengan kecepatan awal tertentu serta
mengalami perlambatan sebesar percepatan gravitasi bumi (a = -g).
Gerak vertikal ke atas (GVA) dikatakan gerak lurus berubah beraturan
karena kecepatannya berubah secara teratur. Kecepatan benda pada gerak vertikal
ke atas menurun secara teratur dengan perlambatan konstan yaitu sebesar
percepatan gravitas (a = -g). Kecepatan terus berkurang seiring bertambahnya
waktu maka gerak vertikal ke atas disebut juga gerak lurus berubah beraturan
(GLBB) diperlambat.
Pada gerak vertikal ke atas, konsep dasar yang harus kita kalian adalah
kecepatan benda di titik tertinggi adalah nol. Dengan kata lain, ketika benda
mencapai ketinggian maksimum, benda akan diam sesaat sebelum akhirnya jatuh
kembali. Konsep ini merupakan kunci penting dalam menganalisis soal-soal gerak
vertikal dan gerak parabola. Setelah mencapai ketinggian maksimum, benda akan
kembali bergerak ke bawah. Pada tahap ini benda mengalami gerak jatuh bebas.
Dengan begitu, konsep dan rumus GJB bisa dipakai. Selain itu pada GVA, waktu
yang digunakan untuk mencapati titik tertinggi akan sama dengan waktu yang
digunakan untuk kembali ke titik terendah (titik awal benda bergerak ke atas).
2.5.1 CIRI-CIRI GERAK VERTIKAL KE ATAS
A. Benda bergerak dari bawah ke atas dengan permukaan tanah sebagai titik
acauannya.
B. Lintasan gerak benda berupa garis lurus vertikal
C. Perpindahan benda terjadi pada sumbu Y (arah vertikal)
D. Memiliki kecepatan awal (v0 ≠ 0)
E. Kecepatan benda semakin lama semakin menurun secara teratur
F. Kecepatan benda pada titik tertinggi (ketinggian maksimum) sama dengan nol
G. Benda mengalami perlambatan (a = -g)

2.5.2 RUMUS PADA GERAK VERTIKAL KE ATAS


 Rumus waktu yang diperlukan benda untuk mencapai ketinggian
maksimum:

 Rumus waktu yang diperlukan benda untuk jatuh kembali

Keterangan
 tmaks = waktu benda untukmencapai ketinggian maksimum (s)
 tc = waktu diperlukan oleh benda untuk jatuh kembali (s)
 200%;”>v0 = kecepatan awal (m/s)
 g = percepatan gravitasi (10 m/s2)
 y = ketinggian benda (m)

 CONTOH COAL
1. Andi melempar bola ke atas dengan kecepatan 12 m/s. Pertanyaannya (a)
waktu yang dicapai bola untuk mencapai ketinggian maksium. (b) berapa
ketinggian yang dicapai oleh bola?
Pembahasan:
Diketahui:
v0 = 12 m/s g = 10 m/s2

(a) tmaks = v0 : g
penyelesaian
tmaks = 12 : 10 = 1,2 sekon
Jadi waktu untuk mencapai ketinggian maksimum adalah 1,2 sekon.

(b) y = v0t – ½ g t2
y = 12 x 1,2 – ½ x 10 x 1,22
y = 14,4 – 7,2
y = 7,2 m
jadi ketinggian yang dicapai benda adalah 7,2 meter

2. Sebuah batu dilemparkan secara vertikal ke atas dengan kecepatan awal (V0)
20 m/s. Ketinggian maksimum bola adalah (g = 10 m/s2) ……. ?
Penyelesaian:
Ketika sebuah objek mencapai ketinggian maksimum, maka Vt = 0. Dengan
demikian kita dapat mencari ketinggian maksimum dengan persamaan :
Vt2 = V02 – 2 . g . h
02 = 202 – 2 . 10 . h
0 = 400 – 20h
20h = 400
h = 400/20
= 20 m

3. Andi melempar bola ke atas dengan kecepatan 12 m/s. Pertanyaannya (a)


waktu yang dicapai bola untuk mencapai ketinggian maksium. (b) berapa
ketinggian yang dicapai oleh bola?Jawab:
Diketahui:
v0 = 12 m/s g = 10 m/s2
(a) tmaks = v0 : g

penyelesaian
tmaks = 12 : 10 = 1,2 sekon
Maka agar dapat mencapai ketinggian maksimum memrlukan waktu 1,2 sekon.

(b) y = v0t – ½ g t2
y = 12 x 1,2 – ½ x 10 x 1,22
y = 14,4 – 7,2
y = 7,2 m
jadi ketinggian yang dicapai benda adalah 7,2 meter.

4. Sebuah bola dilemparkan ke atas dengan kecepatan awal 30 m/s. Jika


percepatan gravitasinya adalah 10 m/s2 , berapa waktu yang dibutuhkan untuk
mencapai titik tertingginya, dan berapakah ketinggian maksimumnya?
Penyelesaian:
Di titik tertinggi, kecepatan akhir Vt = 0 , maka :
Vt = V0 – g . t
0 = 30 – 10 . t
10 t = 30
t = 30/10
=3s
5. Ada suatu benda yang dilemparkan secara vertikal ke atas dengan kecepatan
awal 10 m/s. Jadi berapakah waktu yang dibutuhkan oleh benda tersebut agar
dapat mencapai ketinggian maksimum …….
Pembahasan
Di titik tertinggi, kecepatan akhir Vt = 0 dan percepatan gravitasi bernilai negatif
karena berlawanan dengan arah gerak benda, maka :
Vt = V0 – g . t
0 = 10 – 10 . t
10 t = 10

2.6 GERAK PARABOLA


Pada materi gerak parabola fisika, arah horizontal merupakan GLB
sedangkan arah vertikal merupakan GLBB dengan lintasan gerak parabola berupa
lintasan parabolic. Gerak parabola terjadi jika suatu objek ditembakkan di medan
gravitasi bumi dengan kecepatan tertentu dan membentuk sudut α terhadap arah
horisontal (sudut elevasi) dimana α≠90∘. Objek mendapat percepatan searah
dengan medan gravitasi bumi yaitu ke arah pusat massa bumi. Akibatnya pada
arah vertikal objek mengalami GLBB diperlambat/dipercepat.

Saat anak melemparkan bola dengan kecepatan dan sudut elevasi tertentu, bola
akan bergerak ke atas hingga mencapai ketinggian maksimum. Setelah itu, barulah
bola kembali turun hingga mencapai jangkauan maksimumnya dengan lintasan
melengkung.

Apa Saja Ciri dari Gerak Parabola?


 Jika gerak parabola terdiri dari gerak lurus dan gerak lurus berubah beraturan,
lalu apa ciri yang membedakannya dengan dua gerak tersebut? Dipengaruhi
oleh gaya gravitasi di seluruh lintasannya.
 Memiliki sudut elevasi, yaitu sudut lemparan awal.
 Kecepatan di setiap titik di sepanjang lintasannya merupakan perpaduan antara
kecepatan sumbu-x (glb) dan sumbu-y (glbb).
 Selalu memiliki titik tinggi atau maksimum dan jarak terjauh atau jangkauan
maksimum.Bentuk lintasannya melengkung.
 Contoh gerak parabola dalam kehidupan sehari-hari, yaitu sebagai berikut.
 Peluru yang ditembakkan akan membentuk gerak parabola.
 Bom yang dijatuhkan dari pesawat akan membentuk lintasan melengkung
akibat pengaruh gaya gravitasi.
 Bola yang ditendang dengan sudut elevasi tertentu ke arah gawang atau kawan
akan membentuk lintasan melengkung.
 Gerakan seorang atlet saat melakukan lompat jauh. Tepat saat mendekati bak
pasir, atlet akan melompat dengan membentuk lintasan seperti parabola.
 Bola basket yang dilemparkan ke arah ring.

RUMUS GERAK PARABOLA


Rumus kecepatan pada sumbu-x dalam gerak parabola

Dengan:
v0 = rumus kecepatan awal gerak parabola (m/s);
vx = komponen kecepatan searah sumbu-x (m/s); dan
𝛼 = sudut elevasi (sudut yang dibentuk antara sumbu-x dan lemparan).
Rumus kecepatan pada sumbu-y dalam gerak parabola
Dengan:
v0 = kecepatan awal (m/s);
vy = komponen kecepatan searah sumbu-x (m/s)
g = percepatan gravitasi (m/s2);
t = waktu (s); dan
𝛼 = sudut elevasi (sudut yang dibentuk antara sumbu-x dan lemparan).

Rumus titik maksimum gerak parabola

Dengan:
ymaks = tinggi maksimum gerak parabola (m);

v0 = kecepatan awal (m/s);


g = percepatan gravitasi (m/s2); dan
𝛼 = sudut elevasi (sudut yang dibentuk antara sumbu-x dan lemparan).

Rumus jarak terjauh gerak parabola

Dengan:
xmaks = jarak terjauh gerak parabola (m);

v0 = kecepatan awal (m/s);


g = percepatan gravitasi (m/s2); dan
𝛼 = sudut elevasi (sudut yang dibentuk antara sumbu-x dan lemparan).
Rumus waktu untuk mencapai tinggi maksimum

Dengan:
tmaks = waktu untuk mencapai tinggi maksimum (s);

v0 = kecepatan awal (m/s);


g = percepatan gravitasi (m/s2); dan
𝛼 = sudut elevasi (sudut yang dibentuk antara sumbu-x dan lemparan).

CONTOH SOAL
1. Peluru ditembakkan condong ke atas dengan kecepatan awal v=1,4×10−3m/s
dan mengenai sasaran yang jarak mendatarnya sejauh 2×105 m. Bila percepatan
gravitasi 9,8 m/s2, maka elevasinya adalah n derajat, dengan n sebesar…?
Penyelesaian:

2. Sebuah bola dilempar dengan sudut elevasi 6 ° dan dengan kecepatan awal 10
m/s. Apabila percepatan gravitasi bumi 10 m/s2 maka ketinggian dari bola setelah
123–√ sekon adalah …?
Penyelesaian:
3. Sebuah bola dilemparkan dari atap gedung dengan tinggi 9 m dan kelajuan awal
benda 8 m/s. Jika percepatan gravitasi bumi 10 m/s2 dan sudut yang dibentuk
bola adalah 30, maka berapa waktu yang dibutuhkan bola untuk menyentuh tanah
dan berapa jarak mendatar bola dari gedung?
Pembahasan:
y = v0yt – ½ g t2
y = 8 ⋅ t ⋅ sin 30o – ½ ⋅ 10 ⋅ t2
–9 = 8⋅ ½ ⋅ t – ½ ⋅ 10 ⋅ t2
–9 = 4t – 5t2
5t2 – 4t – 9 = 0
(5t – 9)(t + 1) =
t = 9/5 atau t = –1
Karena t nilainya positif, maka jarak mendatar yang dicapai bola adalah sebagai
berikut.
x = v0x t
x = 8 ⋅ cos 30o . 9/5
x = 8 ⋅ ½√3 . 9/5
x = 7,2 √3 meter
4. Seorang atlet terkena tendangan penalti. Pada saat penalti, atlet menendang
bola ke gawang dengan kecepatan 8 m/s. Ternyata, bola tersebut tepat masuk ke
dalam gawang. Jika jarak antara atlet dan gawangnya 6,4 m, sudut elevasi
tendangan atlet tersebut adalah …
Penyelesaian:
Diketahui:

Ditanya: a = ..?
Jawab:

5. Sebuah peluru ditembakkan dengan sudut elevasi 37 dengan kecepatan awal 36


m/s. Berapa besar kecepatan bola setelah 2 sekon?
Pembahasan:
Diketahui :
θ = 37
v = 36 m/s
t = 2 sekon
g = 10 m/s2
Untuk mengetahui besar kecepatan benda, maka harus mencari terlebih dahulu
komponen kecepatan vx dan vy
vx = vox = vo cos θ = 36 . cos 37 = 36 . 0,8 = 28,8 m/s
voy = vo sin θ = 36 . sin 37 = 36 . 0,6 = 21,6 m/s
vy = voy – gt
vy = 21,6 – 10. 2
vy = 1,6 m/s

v = √vx2 + vy2
v = √ (28,8)2 + (1,6)2
v = 31,36 m/s

Jadi, kecepatan peluru setelah 2 sekon adalah 31,36 m/s

2.7 GERAK MELINGKAR

Gerak melingkar merupakan gerakan yang dilakukan objek dengan lintasan berupa
lingkaran atau mengelilingi suatu titik yang tetap.
Sederhananya seperti bulan mengelilingi bumi, bumi mengelilingi matahari dan
sebagainya. Pada proses gerak melingkar terjadijuga gerak translasi.

2.7.1 Frekuensi dan Periode


Pada gerak melingkar sering disebutkan istilah frekuensi dan periode.
Frekuensi (f) adalah banyaknya putaran yang dilakukan objek dalam satu detik.
Periode (T) adalah waktu yang dibutuhkan objek untuk menyelesaikan satu
putaran penuh. Berikut rumus persamaannya:

Dimana:
n = banyak putaran
t = waktu (s)
1 putaran = 2 \pi rad (radian)
1 rpm (rotasi per menit) = \pi / 15.
Periode dan frekuensi dihubungkan dengan persamaan:
T = \frac{1}{f}
Dimana:
T = periode (s)
f = frekuensi (Hz)

2.7.2 Kecepatan dan Percepatan Gerak Melingkar


Pada gerak melingkar terdapat hal penting yang harus kamu perhatikan,
yaitu semua persamaan kecepatan dan percepatan selalu menggunakan
persamaan kecepatan sudut dan percepatan sudut. Perhatikan gambar lintasan di
bawah ini.

Terlihat pada ilustrasi diatas bahwa kecepatan linearatau gerak translasi memiliki
arah berhimpit dengan lintasan berupa lingkaran namun jika gerak melingkar
geraknya berupa mengikuti lintasan yang berupa lingkaran.

 Pada kejadian gerak melingkar juga terdapat percepatan sentripetal.


Percepatan ini merupakan percepatan yang arah geraknya mengarah ke pusat
lingkaran.
 Pada kenyataan sering kita merasakan saat dalam mengendarai sepeda motor
dan dalam kecepatan tinggi dalam suatu belokkan kita merasa tertarik ke
dalam sebuah belokan tersebut.
 Itulah yang dinamakan percepatan sentripetal. Rasa tarikan kearah pusat
lintasan itu juga merupakan akibat dari gaya sentripetal.

Semakin besar nilai kecepatan sentripetal objek maka nilai gaya sentripetalnya pun
besar.

RUMUS GERAK MELINGKAR


CONTOH SOAL GERAK MELINGKAR

1. Perpindahan sudut (Δθ ) = 900 putaran = 900 putaran x 2π rad/putaran =


5652 rad Selang waktu (Δt) = 30 sekon Dengan demikian, besarnya kecepatan
sudut rata‐rata dari roda adalah :
Pembahasan:
2. Sebuah partikel bergerak melingkar beraturan dengan posisi sudut awal 5 rad.
Jika partikel bergerak dengan kecepatan sudut 10 rad/s, maka posisi sudut akhir
pada saat t = 5 s adalah…
Pembahasan:
𝜃0 = 5 𝑟𝑎𝑑
𝜔 =10 rad/s
t=5s
𝜃 = 𝜃0 + 𝜔𝑡
𝜃 = 5 rad + 10 rad/s (5 s)
𝜃 = 55 rad
Jadi posisi sudut pada saat t = 5 sekon adalah B = 55 rad

3. Bakri memacu sepeda motornya pada lintasan yang berbentuk lingkaran dalam
waktu 1 jam. Dalam waktu tersebut, Bakri telah melakukan 120 putaran. Tentukan
periode, frekuensi, kecepatan linear dan kecepatan sudut Bakri jika lintasan
tersebut memiliki diameter 800 m!
Jawab:
Diketahui :
d = 800 m œ
r = 400 m
t = 1 jam = 3600 s
n = 120 putaran

Ditanyakan :
a. T = …?
b. f = …?
c. v = …?
d. ω = …?

Dijawab :
a. T = t/ n =3600/120 = 30 s
b. f = 1/ T =1/30 Hz
c. v = 2πrf = 2 π × 400 × (1/30) = 26,7 m/s
d. ω = 2πf = 2π x (1/30) = 0,0167 rad/s.

4. Dua buah roda sebuah sepeda motor mempunyai jari-jari 20 cm. Sepeda motor
tersebut bergerak dengan kelajuan 90 km/jam.
a. Berapakah percepatan sudut roda sepeda motor tersebut?
b. Berapakah kelajuannya, jika roda diganti roda lain yang berdiameter 80 cm?
Jawab:
a. Jari-jari roda: R1 = 20 cm = 0,2 m
Kelajuan linier: v1 = 90 km/jam = 25 m/s
percepatan sudut: 𝑎1 = 𝑉1/𝑅1 = 25/0,2 = 125 rad/ s²

b. Jari-jari roda diganti: R2 = 2 d = 2 cm 80 = 40 cm = 0,4 m


dengan kecepatan sudut yang sama: a1 = 𝑎2 = 125 𝑅𝑎𝑑/𝑠
kelajuan linier: v2 = 2 ω . R2 = (125 rad/s)(0,4 m) = 50 m/s
V2 = 50 x 1/1000 km per 1/3600 jam
V2 = 50 x 3600 km/ 1000 jam V2 = 180 km/jam

5. Diketahui suatu benda bermassa 10 kg dengan jari-jari 5 m bergerak memutar


dan mengalami kelajuan 10 m/s. Berapa besar gaya sentripetal benda tersebut?
Pembahasan:
F = mv2/R
= 10 x (10)2 / 5
= 200 N

Jadi, gaya sentripetal yang dialami oleh benda tersebut sebesar 200 N

BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Kinematika adalah cabang ilmu fisika yang mempelajari gerak sebuah titik
atau benda tanpa memperhitungkan penyebab benda tersebut bergerak.
Benda dikatakan bergerak jika mengalami perubahan posisi. Besar
perubahan posisi dinyatakan sebagai perpindahan. Perpindahan suatu benda yang
terjadi setiap satuan waktu disebut dengan kecepatan. Jika kecepatan benda
berubah maka disebut besaran percepatan. Percepatan adalah perubahan
kecepatan setiap detik.
Kinematika merupakan salah satu bahasan fisika yang mengulas gerakan
benda tanpa menghubungkan penyebab benda tersebut bergerak.  Ruang
lingkup kinematika, meliputi jarak, perpindahan, kecepatan, kelajuan, percepatan,
dan gerak lurus beraturan serta gerak lurus berubah beraturan.
 Gerak Lurus Beraturan (GLB) adalah Gerak suatu benda pada lintasan garis
lurus dengan kelajuan tetap.
 Gerak Lurus Berubah Beraturan(GLBB) adalah Gerak suatu benda pada lintasan
garis lurus dengan percepatan tetap.
 Gerak Melingkar adalah Gerak suatu benda yang membentuk lintasan berupa
lingkaran mengelilingi suatu titik tetap.
Selain itu, dalam kinematika kita juga mempelajari besaran vektor yang
berkaitan langsung dengan gerak, yaitu jarak, kelajuan dan perlajuan. Jarak
menyatakan panjang lintasan yang ditempuh suatu benda, kelajuan menyatakan
besar jarak dalam setiap satuan waktu, sedangkan perlajuan adalah perubahan
kelajuan setiap satuan waktu.
3.2 SARAN
Kita harus mempelajari lebih banyak lagi tentang fisika karena tanpa kita
sadari pembelajaran fisika hampir selalu ada dalam kehidupan kita sehari-hari dan
juga sangat membantu mempermudah kegiatan sehari hari. Dengan adanya
pembahasan kinematika serta penerapannya dalam kehidupan, diharapkan
ada tindak lanjut dalam penerapan kinematika selanjutnya. Demikian yang
dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam
makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena
terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada
hubungannya dengan judul makalah ini. Penulis banyak berharap para pembaca
yang budiman sudi memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis
demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan –
kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada
khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/doc/131012351/MAKALAH-KINEMATIKA
https://www.fisikabc.com/2017/05/jarak-dan-perpindahan.html
https://www.quipper.com/id/blog/mapel/fisika/gerak-parabola/
https://soalfismat.com/contoh-soal-gerak-melingkar/
https://www.wardayacollege.com/fisika/kinematika/gerak-dua-tiga-dimensi/gerak-
parabola/
https://gurusains.com/gerak-fisika/
https://sciencing.com/four-basic-types-motion-8131716.html
https://www.britannica.com/science/motion-mechanics\

Anda mungkin juga menyukai