Anda di halaman 1dari 15

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
1.2.Rumusan Masalah
1.3.Tujuan

BAB II ISI
2.1.Pengertian Gerak melingkar
2.2.Jenis-jenis gerak melingkar
2.3.Pengertian gerak parabola
2.4.Fenomena gerak parabola secara sistematis
2.5.Jenis-jenis gerak parabola

BAB III PENUTUP


3.1.Kesimpulan
3.2.Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Gerak melingkar adalah gerak suatu benda yang membentuk lintasan
berupa lingkaran mengelilingi suatu titik tetap. Agar suatu benda dapat bergerak
melingkar ia membutuhkan adanya gaya yang selalumembelokkannya menuju
pusat lintasan lingkaran. Gaya ini dinamakan gaya sentripetal. Suatu gerak
melingkar beraturan dapat dikatakan sebagai suatu gerak dipercepat beraturan,
mengingat perlu adanya suatu percepatan yang besarnya tetap dengan arah yang
berubah, yang selalu mengubah arah gerak benda agar menempuh lintasan
berbentuk lingkaran.
Gerak parabola adalah gerak yang membentuk sudut tertentu terhadap
bidang horizontal. Pada gerak parabola,gesekannya diabaikan,dan gaya yang
bekerja hanya gaya berat atau percepatan gravitasinya saja. Gerak yang
lintasannya berbentuk parabola disebut gerak parabola. Contoh umum gerak
parabola adalah gerak benda yang dilempar ke atas membentuk sudut tertentu
terhadap permukaan tanah. Gerak parabola dapat dipandang dalam dua arah,
yaitu arah vertikal (sumbu-y) yang merupakan gerak lurus berubah beraturan
(GLBB), dan arah horizontal (sumbu-x) yang merupakan gerak lurus beraturan
(GLB).
1.2 Rumusan Masalah
 Apa Pengertian gerak melingkar ?
 Jenis-jenis gerak melingkar ?
 Apa pengertian gerak parabola ?
 Fenomena Gerak Parabola Secara Sistematis ?
 Apa saja jenis-jenis gerak parabola ?

1.3 Tujuan
 Memahami perbedaan gerak melingkar .
 Mengetahui perbedaan antara jenis gerak melingkar dan gerak parabola.
 Memahami fenomena gerak parabola secara sistematis.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Gerak melinglar
Gerak melingkar adalah gerak suatu benda yang membentuk lintasan
berupa lingkaran mengelilingi suatu titik tetap. Agar suatu benda dapat bergerak
melingkar ia membutuhkan adanya gaya yang selalumembelokkannya menuju
pusat lintasan lingkaran. Gaya ini dinamakan gaya sentripetal. Suatu gerak
melingkar beraturan dapat dikatakan sebagai suatu gerak dipercepat beraturan,
mengingat perlu adanya suatu percepatan yang besarnya tetap dengan arah yang
berubah, yang selalu mengubah arah gerak benda agar menempuh lintasan
berbentuk lingkaran.
2.2 Jenis Gerak Melingkar
Gerak melingkar dapat dibedakan menjadi dua jenis, atas keseragaman
kecepatan sudutnya yaitu: gerak melingkar beraturan, dan gerak melingkar
berubah beraturan.
1. Gerak melingkar beraturan
Gerak Melingkar Beraturan (GMB) adalah gerak melingkar dengan besar
kecepatan sudut tetap. Besar Kecepatan sudut diperolah dengan membagi
kecepatan tangensial dengan jari-jari lintasan Arah kecepatan linier dalam GMB
selalu menyinggung lintasan, yang berarti arahnya sama dengan arah kecepatan
tangensial Tetapnya nilai kecepatan akibat konsekuensi dar tetapnya nilai Selain
itu terdapat pula percepatan radial yang besarnya tetap dengan arah yang
berubah. Percepatan ini disebut sebagai percepatan sentripetal, di mana arahnya
selalu menunjuk ke pusat lingkaran.
Bila adalah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu putaran
penuh dalam lintasan lingkaran maka dapat pula dituliskan Kinematika gerak
melingkar beraturan adalah dengan adalah sudut yang dilalui pada suatu
saat adalah sudut mula-mula dan adalah kecepatan sudut (yang tetap nilainya).
2. Gerak melingkar berubah beraturan
Gerak Melingkar Berubah Beraturan (GMBB) adalah gerak melingkar
dengan percepatan sudut tetap. Dalam gerak ini terdapat percepatan
tangensial (yang dalam hal ini sama dengan percepatan linier) yang
menyinggung lintasan lingkaran (berhimpit dengan arah kecepatan
tangensial ) Kinematika GMBB adalah percepatan sudut yang bernilai tetap
dan adalah kecepatan sudut mula-mula.
2.3 Pengertian Gerak parabola
Gerak Parabola (Perpaduan GLB dan GLBB) Gerak parabola adalah
gerak yang membentuk sudut tertentu terhadap bidang horizontal. Pada gerak
parabola,gesekannya diabaikan,dan gaya yang bekerja hanya gaya berat atau
percepatan gravitasinya saja. Gerak yang lintasannya berbentuk parabola
disebut gerak parabola. Contoh umum gerak parabola adalah gerak benda yang
dilempar ke atas membentuk sudut tertentu terhadap permukaan tanah. Gerak
parabola dapat dipandang dalam dua arah, yaitu arah vertikal (sumbu-y) yang
merupakan gerak lurus berubah beraturan (GLBB), dan arah horizontal (sumbu-
x) yang merupakan gerak lurus beraturan (GLB).
Fungsi gerak parabola Fungsi dari gerak parabola cukup banyak pertama
fungsi dari gerak parabola misalnya dalam kemiliteran yaitu pada saat
menembakan rudal maupun mortir yaitu membantu rudal untuk bisa mencapai
tempat lawan dengan gerakan benda berbentuk parabola ketika diberikan
kecepatan awal dari ketinggian tertentu dengan sudut tetap terhadap garis
horisontal sehingga dapat mencapai tempat tertentu dan menembakan ke arah
yang benar atau mencapai tempat yang diinginkan rudal ataupun mortir
tersebut.
2.4 Fenomena Gerak Parabola Secara Sistematis
Pada pokok bahasan Gerak Lurus, baik GLB dan GLBB kita telah
membahas gerak benda dalam satu dimensi, ditinjau dari perpindahan,
kecepatan dan percepatan. Kali ini kita mempelajari gerak dua dimensi di dekat
permukaan bumi yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari.
Pernakah anda menonton pertandingan sepak bola? walaupun hanya melalui
Televisi. Gerakan bola yang ditendang oleh para pemain sepak bola kadang
berbentuk melengkung. Mengapa bola bergerak dengan cara demikian ?
Selain gerakan sepak,bola banyak sekali contoh gerakan parabola yang kita
jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Diantaranya adalah gerak bola volly,
gerakan bola basket, bola tenis, bom yang dijatuhkan serupa dengan gerak
parabola.untuk contoh-contoh lain dapat kita temukan sendiri. Apabila di amati
secara saksama, benda-benda yang melakukan gerak parabola selalu memiliki
lintasan berupa lengkungan.Benda-benda yang bergerak seperti gerak pearabola
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:
1.benda tersebut bergerak karena ada gaya yang diberikan. Gaya Pada
kesempatan ini,belum menjelaskan bagaimana proses benda-benda tersebut
dilemparkan, ditendang dan diberi gaya pada umumnya. Kita hanya
memandang gerakan benda tersebut setelah dilemparkan dan bergerak bebas di
udara hanya dengan pengaruh daripadah gravitasi.
2.seperti pada Gerak Jatuh Bebas, benda-benda yang melakukan gerak
parabola dipengaruhi oleh gravitasi, yang berarah ke bawah menuju pusat bumi
dengan besar g = 9,8 m/s2.
3. hambatan atau gesekan udara. Setelah benda tersebut benda tersebut
diberikan kecepatan awal hingga bergerak, maka selanjutnya gerakannya
bergantung kepada gravitasi atau gesekan pada hambatan udara. Karena kita
menggunakan model ideal, maka dalam menganalisis gerak parabola selalu
berpengaruh terhdap gravitasi.
Menurut Galileo’s
1. Untuk persamaan parabola y² = px
- Jika p > 0, parabola terbuka ke kanan
- Jika p < 0, parabola terbuka ke kiri
2. Untuk parabola yang mempunyai F(0,p) dan direktrik y = -p, persamaan
parabola x² = py
- Jika p > 0, parabola terbuka keatas
- Jika p < 0, parabola terbuka kebawah

2.5 Jenis-Jenis Gerak Parabola


 Gerakan benda berbentuk parabola ketika diberikan kecepatan awal dengan
sudut teta terhadap garis horisontal, sebagaimana tampak pada gambar di
bawah. Dalam kehidupan sehari-hari terdapat banyak gerakan benda yang
berbentuk demikian.diantarany gerak bola basket yang dilemparkan secara
vertikal, gerakan bola tenis, gerakan bola volly, gerakan lompat jauh dan
gerakan peluru yang ditembakan dari permukaan bumi menuju titik tertentu.
 Gerakan benda berbentuk parabola ketika diberikan kecepatan awal pada
ketinggian tertentu dengan arah sejajar horisontal, sebagaimana tampak pada
gambar di bawah. Beberapa contoh gerakan jenis ini yang kita temui dalam
kehidupan sehari-hari, meliputi gerakan bom yang dijatuhkan dari pesawat atau
benda yang dilemparkan ke bawah dari ketinggian tertentu.
 Gerakan benda berbentuk parabola ketika diberikan kecepatan awal dari
ketinggian tertentu dengan sudut teta terhadap garis horisontal,
BAB VI
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam praktikum ini, sebuah benda memiliki percepatan artinya
sebuah benda tersebut dapat dikatakan melakukan Gerak Lurus Berubah
Beraturan (GLBB). Gerak Lurus Berubah Beraturan memiliki percepatan yang
konstan (tetap). Namun pada percobaan ini percepatannya tidak tetap karena
terdapat kesalahan dalam melakukan percobaan ini, berupa kesalahan kalibrasi
yaitu gesekan antar bagian di dalam suatu alat (katrol) dan kesalahan akibat
perbedaan keadaan saat bekerja dan perbedaan saat alat di kalibrasi. Dengan
mengetahui kecepatan dan percepatan sebuah benda kita dapat mengukur waktu
yang di perlukan untuk sebuah benda dalam mencapai titik terakhir pada jarak
tertentu. Kecepatan dan percepatan dapat diperoleh dengan percobaaan
gerak menggunakan mobil-mobilan pada bidang datar dikaitkan pada katrol
yang diberi beban.
3.2 Saran
Dengan makalah ini mudah-mudahhan rekan-rekan sekalian dapat
mengambil manfaat yang terdapat pada makalah ini yang berjudul percepatan
dan kecepatan, dan akan lebih sempurna apabila ditambah dengan saran dan
kritik dari rekan-rekan sekalian.

DAFTAR PUSTAKA
Bresnick,Stephen. D., 2002.Intisari Fisika. Terjemahan oleh J.F. Gabriel.Jakarta
Hipokrates
Gonick,Larrydan Huffman, D.A., 2001.Kartun Fisika, Terjemahan oleh ChristianaM
Udiani., Jakarta: KPG (Kepustakaan Populer Gramedia).
Hewitt, P.G. ,2006.ConceptualPhysics10 th editions, New York : Adison
Wesley
Nurul Huda, dkk, 2010.Mahir Fisika SMA Cara Bimbel Kelas1,2,3Surabaya
PUSTAKAGiancolli, Dauglas C.2001.Fisika Edisi v jilid II. Jakarta: Erlangga
Halliday dan Resnick dkk.1997. Fisika jilid 2 Edisi 3. Jakarta : Erlanggahttp://id.
wikipedia.org/w/index.php?title GerakParabola=5250454”http//.www.google.Gerak
Parabola.co.idZaelani,Ahmad.2006.
Fisika Until SMA/MA.Bandung: CV.YRAMAWIDYA
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………........................………………………………………...i
DAFTAR ISI........................……………………………………….……………….....ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang…………………………......………………………………………..
1.2 Tujuan Penulisan…………………………........………………………………….....
1.3 Metode Penulisan……………………………...………………………………….....
1.4 Batasan Masalah...………….……………....…………………....………………......
BAB II ISI
2.1 Besaran-besaran Gerak melingkar…....……...………………………………………….......
2.1.1 Periode dan frekuensi………..…………………………………………............…...
2.1.2 Kecepatan linier…....……...……….........................................................................
2.1.3 Hubungaan roda-roda...............................................................................................
2.2 Jenis Gerak Melingkar……………………………………..………………….............…...
2.2.1 Gerak melingkar beraturan…………………………...……………….....................
2.2.2 Gerak melingkar berubah beraturan…………………...…………....................…...
2.3 Persamaan Parametrik…………………………………………...……………....................
2.3.1 Hubungan antar besaran linier dan angular………………....……...........................
2.3.2 Kecepatan tangensial dan kecepatan sudut………...………....…...........................
2.3.3 Percepatan tangensial dan kecepatan sudut…………..………................................
2.3.4 Kecepatan sudut tidak tetap……………………………..………...….....................
2.4 Gerak Berubah Beraturan……………………………………….………...........................
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan………………………………………………..……………..…….........
3.2 Saran………………………………………………………...…………….………...
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Gerak melingkar adalah Sebuah benda bergerak pada garis lurus jika gaya total
yang ada padanya bekerja pada arah gerak benda tersebut, atau sama dengan nol.
Jika gaya total bekerja dengan membentuk sudut terhadap arah gerak pada setiap saat,
benda akan bergerak dalam lintasan yang berbentuk kurva. Gaya tersebut
biasanya dinamakangaya sentripetal. Suatu gerak melingkar beraturan dapat dikatakan
sebagai suatu gerak dipercepat beraturan, mengingat perlu adanya suatu percepatan yang
besarnya tetap dengan arah yang berubah, yang selalu mengubah arah gerak benda agar
menempuh lintasan berbentuk lingkaran.
Contoh gerak melingkar sederhana lain dari suatu tempat di mana peletakan suatu
kerangka acuan padanya akan menyebabkan kerangka acuan menjadi non-inersia, walapun
gerak melingkar yang dimaksud memiliki kecepatan putar tetap (gerak melingkar beraturan.
Contoh gerak melingkar, misal gerak rotasi. Kecepatan putaran tetap ialah kecepatan linier
yang arahnya setiap saat dapat di percepat dengan teratur, jadi pada dasarnya adalah suatu
gerak akan berubah beraturan. Dalam suatu gerak melingkar baik yang vertikal, maupun
horisontal , terdapat perbedaan pengamatan antara pengamat yang diam di atas tanah
P2 dengan pengamat yang bergerak bersama obyek O yang diamati P1, Pengamat P2 dengan
jelas melihat adanya gaya tarik menuju pusat yang selalu merubah arah gerak obyek sehingga
bergerak melingkar (tanpa adanya gaya ini obyek akan terlempar keluar, hukum inersia
Newton), akan tetapi P1 tidak menyadari hal ini. P1 tidak mengerti mengapa ia tidak jatuh
(meluncur) padahal ia membuat sudut A dengan arah vertikal. Dalam kasus ini timbul gaya
fiktif yang seakan-akan menahan pengamat P1 sehingga tidak jatuh.

1.2 Tujuan Penulisan


Tujuan pembuatan makalah ini, yaitu:
1. Untuk memenuhi tugas penulisan makalah yang diberikan kepada penulis;
2. Untuk memahami materi gerak melingkar lebih mendalam.
1.3 Metode Penulisan
Dalam penyelesaian makalah ini penulis menggunakan dua metode penulisan yaitu:
1. Metode internet, yaitu cara mencari sumber informasi dari media internet,kemudian
mengumpulkan data-data berdasarkan atas informasi dari media internet.
2. Metode pustaka, yaitu dengan mengumpulkan semua data-data, perbendaharaan pengetahuan,
mencari beberapa masalah yang berhubungan dengan gerak melingkar, sehingga
terkumpullah suatu sumber informasi yang dapat membantu penyelesaian makalah.
1.4 Batasan Masalah
Dalam menjelaskan masalah yang penulis kemukakan di sini, dipandang perlu untuk
menentukan batasan masalah yang akan dikemukakan. Sehingga masalah yang dibahas tidak
keluar dari jangkauan pemikiran penulis.
Yang menjadi pokok masalah yang dikemukakan penulis sebagai sub bab dalam
makalah ini adalah:
1. Besaran-besaran gerak melingkar,
2. Jenis gerak melingkar,
3. Persamaan parametrik,
4. Gerak berubah beraturan.
BAB II
ISI
2.1 Besaran-besaran Gerak Melingkar
2.1.1 Periode (T) dan Frekuensi (f)
Waktu yang dibutuhkan suatu benda yang begerak melingkar untuk melakukan satu putaran
penuh disebut periode. Pada umumnya periode diberi notasi T. Satuan SI periode adalah
sekon (s). Banyaknya jumlah putaran yang ditempuh oleh suatu benda yang bergerak
melingkar dalam selang waktu satu sekon disebut frekuensi.Satuan frekuensi dalam SI adalah
putaran per sekon atau hertz (Hz).Hubungan antara periode dan frekuensi adalah sebagai
berikut.

Keterangan:
T : periode (s)
f : frekuensi (Hz)

2.1.2 Kecepatan Linear


Perhatikan Gambar 3.1! Misalkan
sebuah benda melakukan gerak
melingkar beraturan dengan arah
gerak berlawanan arah jarum jam
dan berawal dari titik A. Selang
waktu yang dibutuhkan benda
untuk menempuh satu putaran
adalah T. Pada satu putaran, benda
telah menempuh lintasan linear

sepanjang satu keliling lingkaran


( 2􀁓 r ), dengan r adalah jarak benda
dengan pusat lingkaran (O) atau jari-jari lingkaran. Kecepatan linear (v)
merupakan hasil bagi panjang lintasan linear yang ditempuh benda dengan
selang waktu tempuhnya. Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut.

2.1.3 Hubungan Roda-Roda


Gerak melingkar dapat Anda analogikan sebagai gerak roda sepeda,sistem gir pada mesin,
atau katrol. Pada dasarnya ada tiga macam hubungan roda-roda. Hubungan tersebut adalah
hubungan antardua roda sepusat,bersinggungan, dan dihubungkan memakai sabuk (tali atau
rantai). Untuk
jelasnya perhatikan tabel berikut!

Tabel Hubungan Roda-Roda

2.2 Jenis Gerak Melingkar


Gerak melingkar dapat dibedakan menjadi dua jenis, atas keseragaman kecepatan
sudutnya , yaitu: gerak melingkar beraturan, dan gerak melingkar berubah beraturan.
2.2.1 Gerak melingkar beraturan
Gerak Melingkar Beraturan (GMB) adalah gerak melingkar dengan besar kecepatan
sudut tetap. Besar Kecepatan sudut diperolah dengan membagi kecepatan tangensial dengan
jari-jari lintasan .
Arah kecepatan linier dalam GMB selalu menyinggung lintasan, yang berarti arahnya
sama dengan arah kecepatan tangensial. Tetapnya nilai kecepatan akibat konsekuensi dar
tetapnya nilai. Selain itu terdapat pula percepatan radial yang besarnya tetap dengan arah
yang berubah. Percepatan ini disebut sebagai percepatan sentripetal, di mana arahnya selalu
menunjuk ke pusat lingkaran.
Bila adalah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu putaran penuh dalam
lintasan lingkaran, maka dapat pula dituliskan Kinematika gerak melingkar beraturan adalah
dengan adalah sudut yang dilalui pada suatu saat , adalah sudut mula-mula dan adalah
kecepatan sudut (yang tetap nilainya).
2.2.2 Gerak melingkar berubah beraturan
Gerak Melingkar Berubah Beraturan (GMBB) adalah gerak melingkar dengan
percepatan sudut tetap. Dalam gerak ini terdapat percepatan tangensial (yang dalam hal ini
sama dengan percepatan linier) yang menyinggung lintasan lingkaran (berhimpit dengan arah
kecepatan tangensial). Kinematika GMBB adalah dengan adalah percepatan sudut yang
bernilai tetap dan adalah kecepatan sudut mula-mula.
2.3 Persamaan Parametrik
Gerak melingkar dapat pula dinyatakan dalam persamaan parametrik dengan terlebih
dahulu mendefinisikan: titik awal gerakan dilakukan, kecepatan sudut putaran (yang berarti
suatu GMB), pusat lingkaran untuk kemudian dibuat persamaannya. Hal pertama yang harus
dilakukan adalah menghitung jari-jari lintasan yang diperoleh,Setelah diperoleh nilai jari-jari
lintasan, persamaan dapat segera dituliskan, yaitu dengan dua konstanta dan yang masih
harus ditentukan nilainya.
Dengan persyaratan sebelumnya, yaitu maka dapat ditentukan nilainya perlu diketahui
bahwa sebenarnya karena merupakan sudut awal gerak melingkar.
2.3.1 Hubungan antar besaran linier dan angular
Dengan menggunakan persamaan parametrik, telah dibatasi bahwa besaran linier yang
digunakan hanyalah besaran tangensial atau hanya komponen vektor pada arah angular, yang
berarti tidak ada komponen vektor dalam arah radial. Dengan batasan ini hubungan antara
besaran linier (tangensial) dan angular dapat dengan mudah diturunkan.
2.3.2 Kecepatan tangensial dan kecepatan sudut
Kecepatan linier total dapat diperoleh melalui
dan karena batasan implementasi persamaan parametrik pada gerak melingkar, maka dengan
diperoleh sehingga
2.3.3 Percepatan tangensial dan kecepatan sudut
Dengan cara yang sama dengan sebelumnya, percepatan linier total dapat diperoleh
melalui dan karena batasan implementasi persamaan parametrik pada gerak melingkar, maka
dengan diperoleh sehingga
2.3.4 Kecepatan sudut tidak tetap
Persamaan Gerak berubah beraturan parametrik dapat pula digunakan
apabila gerak melingkar merupakan GMBB, atau
Kecepatan GLBB GMB
bukan lagi GMB dengan terdapatnya kecepatan
Besar Berubah tetap

Arah Tetap berubah


sudut yang berubah beraturan (atau adanya percepatan sudut). Langkah-langkah yang sama
dapat dilakukan, akan tetapi perlu diingat bahwa dengan percepatan sudut dan kecepatan
sudut mula-mula. Penurunan GMBB ini akan menjadi sedikit lebih rumit dibandingkan pada
kasus GMB di atas.
Persamaan parametrik di atas, dapat dituliskan dalam bentuk yang lebih umum, yaitu:
di mana adalah sudut yang dilampaui dalam suatu kurun waktu. Seperti telah disebutkan di
atas mengenai hubungan antara,dan melalui proses integrasi dan diferensiasi, maka dalam
kasus GMBB hubungan-hubungan tersebut mutlak diperlukan.
Dengan menggunakan aturan rantai dalam melakukan diferensiasi posisi dari
persamaan parametrik terhadap waktu diperoleh
Dengan Dapat dibuktikan bahwa sama dengan kasus pada GMB.
Percepatan total diferensiasi lebih lanjut terhadap waktu pada kecepatan linier
memberikan yang dapat disederhanakan menjadi Selanjutnya yang umumnya ditulis
dengan yang merupakan percepatan sudut, dan
yang merupakan percepatan sentripetal. Suku sentripetal ini muncul karena benda
harus dibelokkan atau kecepatannya harus diubah sehingga bergerak mengikuti lintasan
lingkaran.
2.4 Gerak Berubah Beraturan
Gerak melingkar dapat dipandang sebagai gerak berubah beraturan. Bedakan dengan
gerak lurus berubah beraturan (GLBB). Konsep kecepatan yang berubah kadang hanya
dipahami dalam perubahan besarnya, dalam gerak melingkar beraturan (GMB) besarnya
kecepatan adalah tetap, akan tetapi arahnya yang berubah dengan beraturan, bandingkan
dengan GLBB yang arahnya tetap akan tetapi besarnya kecepatan yang berubah beraturan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini adalah:
1. Suatu benda yang bergerak melingkar memiliki dua gerakan, yaitu gerak
2. Penyebab benda bergerak melingkar adalah adanya gaya sentripetal (Fsp) yang arahnya selalu
menuju pusat lingkaran.
3. Hubungan antara kecepatan sudut dengan kecepatan linier adalah v = ω. r .
4. Perubahan besar kecepatan menghasilkan percepatan tangensial (aT) dan percepatan sentripetal
(aS).
5. Percepatan sentripetal selalu tegak lurus dengan percepatan tangensial.
4.1 Saran
Materi gerak melingkar ini perlu dikaji lebih mendalam. Hal ini agar materi gerak
melingkar dapat dikuasai dengan sempurna oleh mahasiswa sehingga mahasiswa dapat
dengan mudah mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Praktikum gerak melingkar
perlu dilakukan secara menyeluruh tidak hanya pada rotasi benda tegar saja.

DAFTAR PUSTAKA
Http://id.wikipedia.org/wiki/Gerak_melingkar. 29 Desember 2007.
Tipler, Paul A. 1998. Fisika untuk Sains dan Teknik. Jakarta: Erlangga.
Makalah Mengenai Gerak Melingkar
Dan Gerak Parabola
Di bagi menjadi 2 makalah

Nama: William Kessler


Kelas: X Mipa 1
No: 35

Anda mungkin juga menyukai