Gerak melengkung adalah suatu gerak benda yang lintasannya berupa garis lengkung.
Gerak lengkung yang istimewa dibahas ada dua, yaitu gerak parabola dan gerak melingkar.
Gerak parabola
Gerak parabola adalah gabungan antara gerak lurus beraturan (GLB) dan gerak lurus
berubah beraturan (GLBB). Pengertian gerak parabola sendiri adalah gerak dua dimensi
suatu benda yang bergerak membentuk sudut elevasi dengan sumbu x atau sumbu y.
Sumbu x (horizontal) merupakan GLB dan sumbu y (vertikal) merupakan GLBB. Kedua
gerak ini tidak saling memengaruhi, hanya saja membentuk suatu gerak parabola. Gerak
parabola disebut juga sebagai gerak peluru yang memiliki bentuk lintasan parabola.
Komponen Sumbu X
Dalam gerak parabola, komponen sumbu x merupakan komponen GLB. GLB merupakan
kecepatan di sumbu horizontal pada titik ataupun posisi tetap. Pada sumbu x, komponen
awal ialah simbol dari kecepatan awal.
Rumus gerak parabola pada sumbu x :
Untuk menghitung nilai x atau kedudukan benda pada sumbu x, kita bisa menggunakan
rumus yang atas pada gambar tersebut. Sedangkan untuk menghitung nilai Vx atau
kecepatan pada sumbu x, kita bisa menggunakan rumus yang bawah. Sama halnya ketika
kita ingin menghitung nilai V0x atau kecepatan awal pada sumbu x, kita juga menggunakan
rumus yang bawah pada gambar.
Komponen Sumbu Y
Jika sumbu x merupakan komponen GLB, sumbu y atau arah vertikal komponen gerak
merupakan GLBB. Perbedaan sumbu x dengan sumbu y ialah simbol perpindahan/jarak
pada sumbu x ditunjukkan dengan s, sedangkan pada sumbu y ditunjukkan dengan y.
Sumbu y kecepatan awal disimbolkan dengan. Sehingga, dapat dirumuskan sebagai berikut:
Rumus gerak parabola pada sumbu y:
Ada 3 rumus yang perlu kamu ingat. Pertama, ada rumus untuk menghitung V0y atau
kecepatan awal pada sumbu y. Kemudian, rumus kedua adalah rumus untuk menghitung Vy
atau kecepatan pada sumbu y. Selanjutnya, ada rumus untuk menghitung y atau kedudukan
benda pada sumbu y.
Kecepatan total atau Vt bisa dihitung dengan mengakarkan hasil penjumlahan dari kuadrat
kecepatan pada sumbu x (Vx) dan kuadrat kecepatan pada sumbu y (Vy). Nah, dari nilai Vy
dan Vx, kita juga bisa menghitung nilai sudut elevasi,dengan menggunakan rumus yang
ditandai dengan kotak berwarna kuning untuk menghitungnya.
Contoh Soal Gerak Parabola dan Pembahasannya
1.Budi melempar bola menuju ring yang terletak pada jarak 100 m dengan sudut elevasi
peluru 45° dengan kecepatan awal m/s. Maka, ketinggian ring yang dikenai bola
adalah.....
A. 8 meter
B. 12 meter
C. 14 meter
D. 16 meter
E. 20 meter
Jawaban: E
Pembahasan:
Pertama, kita hitung dulu kecepatan awal pada sumbu x (V0x) nya, dengan rumus sebagai
berikut:
Selanjutnya, kita hitung waktu yang dibutuhkan oleh bola untuk mengenai ring dengan
rumus sebagai berikut:
Dalam kehidupan sehari-hari, ada beberapa jenis gerak parabola yang terjadi, yaitu:
1) Gerak benda berbentuk parabola ketika diberikan kecepatan awal dengan sudut elevasi
terhadap garis mendatar (horizontal) atau biasa disebut dengan sumbu x. Contoh dalam
kehidupan sehari-hari ialah: gerakan bola tenis ketika melambung akibat dorongan dari raket
tenis, gerakan bola basket yang masuk ke ring, gerakan bola golf setelah dipukul oleh
pemain menggunakan stik golf, gerakan bola voli, dan gerakan lompat jauh.
2) Gerakan benda berbentuk parabola ketika diberikan kecepatan awal pada ketinggian
tertentu dengan arah yang sejajar dengan sumbu x (horizontal). Contoh dari gerak parabola
jenis ini ialah: bom yang dijatuhkan dari pesawat serta benda dilemparkan dari atas ke
bawah jurang.
3) Gerakan benda berbentuk parabola ketika diberikan kecepatan awal dari ketinggian
tertentu dengan sudut elevasi terhadap garis horizontal. Contohnya ialah penembakkan
rudal atau mortir.
Penembakan mortir
Nah, benda-benda yang bergerak seperti gerak parabola tersebut dipengaruhi oleh
beberapa faktor, yaitu:
1.Benda bergerak karena ada gaya yang dikenakan padanya, seperti dilempar, ditendang,
atau yang lainnya
2.Gaya gravitasi yang mengarah ke pusat bumi
3.Adanya hambatan atau gesekan udara.
Gerak melingkar
gerak melingkar atau disebut juga gerak sirkuler adalah pergerakan suatu benda yang
membentuk lintasan berupa lingkaran dengan satu sumbu atau titik tetap di tengahnya.
ada beberapa faktor yang membuat suatu benda mengalami gerak melingkar. Suatu
gerakan bisa berputar, karena ada gaya yang bisa membelokkannya menuju pusat atau
sumbu lintasan lingkaran tersebut, gaya ini disebut dengan gaya sentripetal (Fs). Nah, di
pembahasan ini, kamu juga akan mengenal tentang istilah lainnya seperti frekuensi (f),
periode (T), kecepatan linear (v), percepatan sudut (α), perpindahan sudut (ϴ) dan
kecepatan sudut (ω).
supaya lebih jelas, kamu bisa lihat pengertiannya di bawah ini:
1.Frekuensi (f): banyak putaran yang dihasilkan setiap satu detik.
2.Periode (T): waktu yang dibutuhkan untuk melakukan satu putaran penuh.
3.Kecepatan linear (v) atau kecepatan tangensial: hubungan panjang lintasan linear yang
harus ditempuh benda dengan setiap selang waktu tempuhnya.
4.Percepatan sudut (α): laju perubahan kecepatan sudut terhadap waktu.
5.Perpindahan sudut (Δϴ): sudut benda yang bergerak secara melingkar dalam selang
waktu tertentu.
6.Kecepatan sudut (ω): besar sudut yang ditempuh benda dalam setiap satuan waktu.
Keterangan:
as: percepatan sentripetal (ms2)
v: kecepatan linear atau tangensial (ms)
r: jari-jari lintasan (m)
ω: kecepatan sudut (rad/s)
semakin besar kecepatan linear atau tangensialnya, maka akan semakin besar pula nilai
percepatan sentripetalnya. Arah vektor pada percepatan sentripetal ini menuju pusat
lingkaran atau sumbunya ,tapi vektor kecepatan linearnya lurus. Selain itu, kecepatan sudut
akan searah dengan putaran benda. Vektor percepatan dan kecepatan linear saling tegak
lurus, itulah mengapa percepatan sentripetal dengan kecepatan linear tidak sama. Begitu
pun dengan arah percepatan sentripetal dan kecepatan sudutnya. Karena percepatan
sentripetal memiliki arah yang selalu menuju pusat lingkaran atau sumbunya, sedangkan
kecepatan sudut sesuai dengan arah putaran benda.
Keterangan:
ϴ : besar sudut lintasan melingkar yang ditempuh.
ωt : kecepatan sudut akhir.
ωo : kecepatan sudut awal.
α : percepatan sudut.
t : waktu tempuh.
Contoh soal 2